b Norma, hukum dan peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan
keluarga, tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.
c Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan
kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.
d Kebutuhan warganegara meliputi: hidup gotong royong, harga diri
sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri,
persamaan kedudukan warganegara. e
Konstitusi negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di
Indonesia, Hubungan dasar negara dengan kostitusi. f
Kekuasaan dan Politik meliputi : Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan
sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokarasi.
Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideology terbuka.
2.5 Penelitian Yang Relevan
1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Choirul Anam. 2012.
Dapat diketahui bahwa penggunaan Model Problem Based Learning meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS Sejarah Kelas VIII C
SMP Negeri 3 Cepu Semester II Tahun Pelajaran 20112012. Hasil penelitian menujukkan bahwa penggunaan Model Problem
Based Learning pada mata pelajaran IPS Sejarah kelas VIII C SMP Negeri 3 Cepu semester II tahun Pelajaran 20112012 dapat
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Hasil pengamatan lembar observasi motivasi belajar pada siklus 1 ke siklus 2 didapat
aspek kerjasama siswa terjadi peningkatan dari 25 menjadi 63, aspek Interaksi siswa terjadi peningkatan dari 60 menjadi 80,
aspek tanggung jawab terjadi peningkatan dari 60 menjadi 80, aspek kehadiran tidak terjadi peningkatan.Pada prestasi belajar dari
siklus 1 ke siklus 2 terjadi peningkatan nilai terendah 60 menjadi 70 , pada nilai tertinggi terjadi peningkatannilai dari 85 menjadi 90, pada
nilai rerata mengalami peningkatan dari 72,4 menjadi 78,4. Dengan kata lain untuk ketuntasan belajar siswa dapat meningkat dari tidak
tuntas menjadi tuntas. 2.
Penelitian juga dilakukan oleh Neni Fitriawati. 2010, di MTsN Selorejo Blitar pada Mata Pelajaran IPS Terpadu kelas VIII
menggunakan Penerapan
Model Pembelajaran
Berbasis MasalahProblem Based Learning untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kritis.
Pada Pembelajaran IPS Terpadu kelas VIIIA siswa kurang mampu
berpikir kritis dalam menganalisa kasus yang terjadi dimasyarakat. Maka
diperlukan model
pembelajaran yang
mampu meningkatkankemampuan berpikir kritis siswa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan kemampuan
berpikir kritis siswa
pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII di MTsN
Selorejo Blitar,
untuk mengetahui hasil
peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa serta factor pendorong dan
penghambat dalam penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Setelah
penerapan model
pembelajaran berbasis
masalah menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII di MTsN Selorejo
Blitar. Secara klasikal terjadi peningkatan sebesar 13 pada siklus I dan 6 pada siklus II. Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa
secara individu sebesar 6 pada siklus 1, 6pada siklus II dan sebesar 3 pada siklus III.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa penerapan model
pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII di MTsN Selorejo Blitar
.