Sistem Pengendalian Internal Sistem Pengendalian Internal Kartu Atm Dan Sms Banking Pada PT. Bank XXXX (Persero) Tbk Di Medan

26 BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KARTU ATM DAN SMS BANKING PADA PT. BANK XXXX PERSERO TBK DI MEDAN Dalam BAB III ini penulis akan membuat pembahasan mengenai Sistem Pengendalian Internal Kartu ATM dan SMS - BANKING yang dilakukan dengan cara membandingkan teori yang diperoleh dari hasil tinjauan penulis ke Bank XXXX Persero tbk di Medan.

A. Sistem Pengendalian Internal

1. Pengertian Sistem

Suatu perusahaan akan beroperasi dengan baik, apabila perusahaan tersebut menggunakan sistem dan prosedur yang baik. Dikatakan baik apabila dapat mempermudah tercapainya tujuan perusahaan tersebut. Mulyadi 2001:2 menyatakan bahwa: Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Selanjutnya Widjajanto 2001:1 menyatakan bahwa :Sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan out put Dari kedua defenisi sistem menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu alat yang dapat membantu pimpinan perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan dan merupakan suatu kegiatan atau fungsi utama manajemen perusahaan. 27

2. Pengertian, Tujuan, dan Unsur Pengendalian Internal

a. Pengertian Pengendalian Internal

Pengendalian internal merupakan istilah yang telah umum dan banyak dipergunakan dalam berbagai variasi kepentingan dan pengertian. Fungsi dari pengendalian internal semakin penting dikarenakan semakin berkembang perusahaan. Semua pimpinan perusahaan harus menyadari dan memahami betapa pentingnya pengendalian internal. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2007:39 : “Pengendalian internal adalah sistem yang meliputi organisasi semua metode dan ketentuan yang terorganiasi yang dianut dalam suatu perusahaan untuk melindungi harta miliknya, mencek kecermatan dan keandalan data akuntansi serta meningkatkan efisiensi usaha. Menurut Drs. Amin Widjaja Tunggal 2010:195 : “Suatu proses yang dijalankan oleh Dewan Komisaris, Manajemen, dan Personal entitas lain yang di desain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini : a Keandalan pelaporan keuangan b Efektivitas dan efisiensi operasi, dan c Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Menurut Krismiaji 2010:218 pengertian pengendalian internal internal control adalah rencana organisasi dan metode yang digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva, dan menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Sukrisno Agoes 2008:79, “Pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain 28 untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan, seperti keandalan laporan keuangan, efektifitas dan efisiensi operasi, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Menurut Siti dan Ely 2010:312 “Pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan. Pengendalian internal bagi suatu perusahaan terutama yang sudah go public adalah merupakan suatu keharusan. Bersamaan dengan kewajiban audit laporan keuangan, direksi wajib memberikan pernyataan tentang kecukupan sistem pengendalian perusahaan yg dikelolanya serta modelframework yang mana diadopsi atau sepenuhnya didesain sendiri, dan wajib diaudit oleh auditor ekstern. Faktor-faktor yang menyebabkan makin pentingnya sistem pengendalian internal, antara lain: a perkembangan kegiatan dan skalanya menyebabkan kompleksitas struktur, sistem dan prosedur suatu organisasi suatu organisasi semakin rumit. Untuk dapat mengawasi operasi organisasi, manajemen hanya mengandalkan kepercayaan atas berbagai laporan dan analisa. b Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi, mencegah dan menemukan kesalahan-kesalahan serta kecurangan- kecurangan terletak pada management, sehingga management 29 harus mengatur sistem pengendalian intern yang sesuai untuk memenuhi tanggung jawab tersebut. c Pengawasan oleh dari satu orang saling cek merupakan cara yang tepat untuk menutup kekurangan-kekurangan yang bisa terjadi pada manusia. Saling cek ini merupakan salah satu karakteristik sistem pengendalian intern yang baik. d Pengawasan yang “built-in” langsung pada sistem berupa pengendalian intern yang baik dianggap lebih tepat daripada pemeriksaan secara langsung dan detail oleh pemeriksa khususnya yang berasal dari luar organisasi. Menurut Beasley, Alvin, Elder dan Jusuf 2011:137 “Pengendalian Internal adalah suatu proses-yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan Dari beberapa pengertian diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem pengendalian internal adalah sualu kerangka yang terdiri dari prosedur-prosedur yang. saling berkaitan dalam melakukan suatu kebisaaan dalam perusahaan guna mengendalikan jalannya perusahaan yang mencakup dan mengamankan harta, memeriksa kecermatan dan kebenaran administrasi atau akuntansi, memajukan efisiensi dalam operasi dan membantu menjaga kebijaksanaan perusahaan untuk dipatuhi. Jadi 30 dengan adanya pengendalian internal akan dapat memberikan kemudahan bagi pihak manajemen dalam melakukan penyesuaian terhadap hal-hal yang diperkirakan sebelumnya.

b. Tujuan Pengendalian Internal

Menurut Boynton, Johnson, dan Kell 2002, disebutkan bahwa tujuan pengendalian internal adalah untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tiga kategori berikut ini: 1. Keandalan pelaporan keuangan. 2. Efektivitas dan efisiensi operasi. 3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku Dari ketiga tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Keandalan pelaporan keuangan Artinya pengendalian internal yang memberikan keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar dengan sesuai akuntansi yang berlaku umum. 2. Efektivitas dan efisiensi operasi Pengendalian internal dimaksudkan untuk mendorong sumber daya secara efektif dan efisien untuk pencapaian tujuan perusahaan. Hal ini berkaitan dengan pengalokasian sumber- sumber milik perusahaan, sehingga dapat dicegah kegiatan yang tidak perlu dan pemborosan dari semua aspek organisasi 31 3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku Pengendalian internal adalah alat untuk memberikan jaminan bahwa prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan dalam pencapaian tujuan di ikuti oleh seluruh karyawan perusahaan.

c. Unsur Pengendalian Intern

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2011 ada lima unsur komponen pengendalian yang saling terkait berikut ini: a. Lingkungan pengendalian Menetapkan corak organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian inter, menyediakan disiplin dan struktur b. Penaksiran resiko Penaksiran resiko adalah identifikasi entitas dan analisi terhadap resiko yang relevan unutk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana resiko harus dikelola. c. Aktivitas pengendalian Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan. d. Informasi dan komunikasi Informasi dan komunikasi adalah pengindentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan 32 waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka. e. Pemantauan Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu.

B. Pengertian ATM, Jenis ATM, Pengertian Kartu ATM, Manfaat Kartu