Menurut Gender Tabel Angka Kematian Bunuh Diri di Lihat dari Golongan Usia dan

2.3.3 Menurut Gender

Dari data Kepolisian Jepang sedikitnya rata-rata 76 orang bunuh diri perhari di Jepang disepanjang tahun 2010 hingga 2011. Jepang merupakan salah satu Negara terbesar yang melakukan tindakan bunuh diri. Alasan dan motif yang beragampun telah dilakukan oleh masyarakat Jepang untuk mengakhiri hidup. Usia pun tidak menjadi halangan bagi masyarakat Jepang untuk melakukan tindakan bunuh diri, tidak hanya di golongan masyarakat yang lanjut usia tetapi juga dikalangan remajapun telah mengenal bnuh diri sebagai jalan keluar dalam penyelesaian masalah hidup yang dihadapi. Masalah ekonomi, masalah keluarga, masalah di tempat kerja, depresi serta masalah kesehatan merupkan beberapa alasan dimana seseorang di Jepang melakukan tindakan bunuh diri. Gantung diri, meracuni diri dengan gas, melompat dari atap gedung, obat-obatan merupakan beberapa cara yang digunakan untuk melakukan tindakan bunuh diri. Pada umumnya yang melakukan tindakan bunuh diri adalah kaum laki-laki, namun pada dasarnya tidak hanya laki-laki yang dapat melakukan tindakan bunuh diri tetapi juga kaum perempuan. Dari tabel data pada halaman 31, dapat dilihat bahwa tingkat kematian pada kaum laki-laki cenderung lebih tinggi. Berikut rata-rata persentase perbandingan kasus bunuh diri dan cara bunuh diri dikaum laki-laki dan kaum perempuan menurut jumlah angka kematian bunuh diri pada halaman 31 : Cara Bunuh diri Gender Laki-laki Perempuan Gantung diri 55,3 = 12 813orang 58,9 = 5 986orang Menghirup gas 9,4 = 2 178orang 4,8 = 487orang Melompat dari gedung 7,1 = 1 645orang 12,8 = 1 300orang Obat-obatan 10,2 = 2 363orang 6,7 = 680orang Lain-lain 18 = 4 170orang 16,8 = 1 707orang JUMLAH 100 = 23 171orang 100 = 10 163orang 〒 100-8916 東 京 都 千 代 田 区 霞 が 関 1-2-2 電 話 : 03-5253-1111 ( 代 表 ) Copyright © Ministry of Health, Labour and Welfare, All Right reserved.

BAB III PERGESERAN MOTIF DAN BENTUK BUNUH DIRI DARI ZAMAN

FEODAL HINGGA DEWASA INI 3.1 MOTIF BUNUH DIRI Ada beberapa pendapat mengenai mengapa orang memilih untuk melakukan bunuh dirijisatsu 自 殺 . Seorang psikolog Sartono Mukadis, mengatakan ada beberapa motif seseorang melakukan bunuh dirijisatsu 自 殺 . Sartono Mukadis mengelompokkan 4 pandangan tentang motif seseorang melakukan tindakan bunuh dirijisatsu 自 殺 yaitu berdasarkan romantisme atau heroitisme,eksistensial, dan patologis serta absurditas. Motif jisatsu 自 殺 eksistensial adalah seseorang melakukan bunuh diri agar eksistensinya dihargai dengan cara bunuh diri. Motif bunuh dirijisatsu 自殺 romantisme dilakukan karena dianggap bunh diri merupakan sesuatu yang romantic sedangkan bunuh diri jisatsu 自 殺 heroitisme ini banyak dilakukan dikalangan anak-anak karena mengaitkan tindakan bunuh diri dengan tindakan pahlawan yang sering dilihatnya di film-film atau berpikir dengan melakukan tindakan pengorbanan diri maka dianggap bahwa itu adalah tindakan seorang pahlawan. Motif jisatsu 自殺 patologis merupakan bunuh dirijisatsu 自 殺 yang dilakukan seseorang sedang dalam keadaan yang tidak normal baik secara fisik maupun mental sedangkan bunuh diri jisatsu 自 殺 absurditas adalah bunuh diri yang tidak diketahui alasannya.