3. Gangguan membran mukosa
Tujuan: -
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan klien
keadaan mukosa mulut, lidah dalam keadaan utuh, warna merah muda.
Kriteria hasil: -
Klien akan mengatakan rasa nyaman -
Klien akan mengatakan keadaan mulutnya bersih.
Rencana tindakan Rasional
- Kaji kembali pola kebersihan mulut
- Lakukan kebersihan mulut sesudah makan dan sebelum tidur
- Gunakan sikat gigi yang lembut - Gunakan larutan garambaking
soda dan kemudian bilas dengan air bersih
- Lakukan pendidikan kesehatan tentang kebersihan mulut.
- Data dasar dalam melakukan intervensi
- Membersihkan kotoran dan mencegah karang gigi
- Mencegah pendarahan - Larutan garamsoda membantu
melembabkan mukosa, meningkatkan granulasi, dan
menekan bakteri
- Mencegah gangguan mukosa.
B. Asuhan Keperawatan Kasus 1. Pengkajian
Berdasarkan penugasan dan sesuai dengan jadwal praktek mahasiswa di komunitas atau di kelurahan Harjosari II kecamatan Medan Amplas, pada tanggal
11 Mei 2015 mahasiswa melakukan pengkajian keperawatan pada pasien Tn.A. berikut deskripsi dari hasil pengkajian yang dilakukan dan secara lengkap terdapat
di lampiran 1.
1. Biodata Seorang laki
– laki dengan inisial nama Tn.A, berusia 50 tahun dan sudah menikah serta memiliki 4 orang anak, Tn.A beragama Islam. Tn. A sebelum sakit
memiliki pekerjaan sebagai tukang becak dan pendidikan terakhir Tn.A sebagai tamatan SMA, yang beralamat di JL. Bajak 2-H Lingkungan 9 Kelurahan
Harjosari II Kecamatan Medan Amplas. 2. Keluhan Utama
Klien mengatakan terkadang dia merasakan sakit kepala yang datangnya secara tiba
– tiba tanpa diketahui penyebabya. Serta pasien mengatakan ekstremitas bagian atas dan bawahnya lumpuh dan susah di gerakkan yang di
akibatkan penyakit stroke yang berawal dari pasien mengidap hipertensi dengan TD : 200104 mmHg sebelum terkena stroke.
3. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengatakan susah berjalan diakibatkan kelemahan dan kelumpuhan
ektremitas bagian bawah dan atas kanan tubuhnya. Hal – hal yang memperbaiki
keadaan klien adalah dengan melakukan tirah baring. Klien mengatakan susah melakukan aktivitas diakibatkan kelemahan pada ekstremitasnya dan klien tampak
lemah. Lokasinya di bagian tangan dan kaki sebelah kanan dan kelumpuhan anggota gerak yang dialami Tn. A tidak menyebar.
4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu Keluarga klien mengatakan sebelum Tn. A mengalami stroke pada tahun
2014, Tn. A mengidap Hipertensi sebelumnya dengan TD : 200104 mmHg. Setelah Tn. A mengalami stroke dia pernah dirawat di Rumah Sakit Adam Malik
selama 1 minggu . Tn. A tidak pernah dioperasi dan Tn. A tidak memiliki riwayat alergi. Tn. A mengatakan tidak mengingat riwayat imunisasinya.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga Saat dilakukan pengkajian didapatkan bahwa kedua orang tua Tn. A
mengidap Hipertensi begitu juga dengan saudara kandung Tn. A mengidap Hipertensi. Saudara dari Tn. A tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
gangguan jiwa. Kedua orang tua Tn. A sudah meninggal yang di sebabkan penyakit faktor usia.
6. Riwayat Keadaan Psikososial Klien mengatakan keadaan yang dialaminya saat ini sangat mengganggu
aktivitasnya. Di dalam keluarga klien berperan sebagai ayah dan kepala keluarga, selama sakit sebagian besar aktivitas klien di bantu oleh anak dan istrinya.
Keadaan emosi pasien saat ini tidak stabil, terkadang pasien mengamuk tanpa alas an yang tepat. Orang yang berarti pada pasien saat ini adalah anak dan istrinya.
Hubungan klien dan keluarganya tampak baik. Hubungan klien dengan orang lain cukup baik dan tidak ada hambatan bagi klien selama berhubungan dengan orang
lain. Pasien menganut agama islam dan kegiatan ibadah pasien selama sakit cukup baik dengan melaksanakan ibadah sholat 5 kali sehari semalam.
7. Status Mental Dari hasil pengkajian didapat tingkat kesadaran pasien compos mentis,
penampilan rapi, pembicaraan lambat, alam perasaan lesu, afek datar dan interaksi selama wawancara kontak mata pasien baik.
8. Pemeriksaan Fisik Secara umum didapati pasien sadar, lemah dan susah berjalan dan
aktivitasnya dibantu oleh istri dan anaknya dengan suhu tubuh 36,5°C, tekanan darah 160104 mmHg, nadi 76xmenit, pernafasan 24xmenit, skala nyeri 3 1-10,
tinggi badan 153 cm dan berat badan 47 kg. dalam melakukan pengkajian dilakukan juga pemeriksaan Head to Toe untuk memperoleh data pemeriksaan
fisik lebih lengkap. Dalam pemeriksaan kepala dan rambut didapati bentuk kepala ovale dan simetris, ubun
– ubun tepat di tengah dan tertutup dengan sempurna. Penyebaran rambut meraat, berwarna hitam, sedikit berbau seperti bau keringat.
Pada pemeriksaan wajah, warna kulit klien sawo matang dengan struktur wajah ovale dan simetris. Mata lengkap dan simetris, palpebral merah muda, lembab,
konjungtiva merah muda, sclera putih, pupil isokor dan coklat muda, kornea dan iris bening, ketajaman penglihatan baik dan tekanan bola mata baik.
Pada pemeriksaan hidung, tulang dan hidung dalam keadaan normal sptum nasi berada di tengah. Lubang hidung normal, simetris dan terdapat rambut
hidung, bersih dan tidak ada sumbatan dan telinga pasien sedkit kotor. Tidak ada pernafasan menggunakan cuping hidung. Bentuk dan daun telinga normal dan