yang m enyanyikan lagu cint a, barangkali t idak m enarik dan berkesan bagi orang yang kurang m endengar at au t uli.
2. Fam ili Pengaruh yang paling besar t erhadap anak- anak adalah
fam ilinya. Orang t ua yang t elah m engem bangkan suat u cara yang khusus di dalam m em aham i dan m elihat kenyat aan di
dunia ini, banyak sikap dan persepsi- persepsi m ereka yang dit urunkan kepada anak- anaknya. Oleh sebab it u t idak ayal
lagi kalau orang t uanya NU akan m em punyai anak- anaknya yang NU pula. Dem ikian pula seorang anak dalam kam panye
pem ilu m endukung PKB, karena orang t uanya t okoh PKB t ersebut .
3. Kebudayaan Kebudayaan dan lingkungan m asyarakat t ert ent u j uga
m erupakan salah sat u fakt or yang kuat dalam m em pengaruhi sikap, nilai, dan cara seseorang m em andang
dan m em aham i keadaan di dunia ini.
13
B. Pe n ge r t ia n Ar bit r a se I sla m
13
Miftah Thoha, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hal. 128
Pengert ian arbit rase secara um um di I ndonesia, m enurut para pakar hukum adalah sebagai berikut :
Sudargo Gaut am a,
14
m enyat akan bahw a arbit rase adalah cara- cara penyelesaian hakim part ikiler yang t idak t erikat dengan
berbagai form alit as, cepat dalam m em berikan keput usan, karena dalam inst ansi t erakir sert a m engikat , yang m udah unt uk
dilaksanakan karena akan dit aat i para pihak. Abdul Kadir Muham m ad,
15
m enyat akan bahwa arbit rase adalah badan peradilan sw ast a di luar lingkungan peradilan um um ,
yang dikenal khusus dalam dunia perusahaan. Arbit rase adalah peradilan yang dipilih dan dit ent ukan sendiri secara sukarela oleh
para pihak- pihak pengusaha yang bersengket a, penyelesaian sengket a di luar pengadilan negara m erupakan kehendak bebas
para pihak, kehendak bebas ini dapat dit uangkan dalam perj anj ian t ert ulis yang m ereka buat sebelum dan sesudah t erj adi sengket a
sesuai dengan asas kebebasan berkont rak dalam hukum perdat a.
14
Sudargo Gautama, Arbitrase Dagang Internasional, Bandung: Alumni, 1979. Hal. 5
15
Abdul kadir Muhammad, Pengantar Hukum Perusahaan Indonesia, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1992. Hal. 276
R. Subekt i,
16
m engat akan bahw a arbit rase adalah suat u penyelesaian at au pem ut usan sengket a oleh seorang w asit at au
para w asit yang berdasarkan perset uj uan bahw a m ereka akan t unduk at au m ent aat i keput usan yang akan diberikan w asit at au
para w asit yang m ereka pilih at au t unj uk t ersebut . Menurut Undang- undang Nom or. 30 t ahun 1999 t ent ang
Arbit rase dan Alt ernat if Penyelesaian sengket a pada pasal 1 ayat 1 disebut kan bahw a:
“ Arbit rase adalah cara penyelesaian suat u sengket a perdat a di luar pengadilan um um yang berdasarkan pada perj anj ian
yang dibuat secara t ert ulis oleh para pihak yang bersengket a” .
Sedangkan arbit rase dalam perspekt if islam arbit rase
syariah dapat disepadankan dengan ist ilah t ahkim . Tahkim berasal dari kat a kerj a hakkam a.
17
Secara et im ologis, kat a it u berart i m enj adikan seseorang m enj adi pencegah suat u sengket a. Secara
t eknis t ahkim m em iliki pengert ian yang sam a dengan arbit rase yang dikenal dew asa ini, yait u: “ pengangkat an seorang at au lebih
sebagai w asit oleh dua orang yang berselisih at au lebih, guna
16
R. Subekti, Arbitrase Perdagangan, Bandung: PT. Bina Cipta, 1979. Hal 1
17
Luis Ma’luf, Al Munjid Fi al-Lughah wa al-A’lam, Beirut: Dar al-Masyria, 1994. Hal 146
m enyelesaikan perselisihan m ereka secara dam ai” . Kat a sinonim yang digunakan adalah m uhakkam , sedang w asit at au arbit er
digunakan ist ilah hakam , yait u: Who st t ies a disput e yang m enyelesaikan perselisihan .
18
Dalam ist ilah fiqih, pengert ian t ahkim sepert i yang
didefinisikan oleh Abu al- Ainain Abdul Fat ah Muham m ad, t ahkim diart ikan sebagai bersandarnya dua orang yang bert ikai kepada
seseorang yang m ereka ridhai keput usannya unt uk m enyelesaikan pert ikaian m ereka para pihak .
19
Dan m enurut para pakar hukum islam , t erut am a dari kalangan m azhab Hanafiyah dan Syafi’iyah m em berikan pengert ian
sebagai berikut : Menurut kelom pok Hanafiyah hakam adalah:
20
“ Mem isahkan persengket aan dan m em ut uskan pert ikaian at au m enet apkan
hukum ant ara m anusia dengan yang haq dan dengan apa yang dit ent ukan oleh Allah SWT” . Sedangkan m enurut kelom pok
18
Bernard Lewis, Encyclopedia of Islam, Leiden: E. J. Briil, 1987. Vol. VII, Hal 72
19
Abu al-Ainain Abdul Fatah Muhammad, Al-Qadha Wa al-Istbat Fi al-Fiqh al-Islami,
Mesir: Dar al-Fikr, 1976. Hal 84
20
Said Agil Husain al-Munawar, Pelaksanaan Arbitrase Islam dalam Arbitrase Islam di Indonesia,
Jakarta: BAMUI dan BMI, 1994. Cet. Ke-1. Hal 48-49
Syafi’iyah hakam adalah:
21
“ Mem isahkan pert ikaian ant ara dua pihak yang bert ikai at au lebih dengan hukum Allah SWT” . At au
“ Menyat akan hukum syara’ t erhadap suat u perist iwa bagi yang w aj ib m elaksanakannya” .
Dari pengert ian di at as, apabila diperhat ikan dalam set iap perselisihan at au sengket a di dalam m em buat perj anj ian aqad
t erdapat t iga kom ponen pent ing yang m enim bulkan persengket aan. Ket iga kom ponen yang m enj adi persengket aan dalam hal ini
adalah: Pert am a, m ushalih yait u para pihak yang m engadakan perj anj ian at au aqad yang berkait an dengan klausula perj anj ian
yang t elah dit et apkan sebelum at au sesudah t erj adinya sengket a. Kedua, m ushalih ‘anhu yait u persoalan para pihak yang
dipersengket akan berkait an dengan isi at au m at eri perj aj ian yang m enj adi sum ber sengket a. Ket iga, m ushalihi ‘alaini at au badalush
sulh yait u arbit or yang dit unj uk unt uk m enyelesaikan sengket a t erhadap seseorang yang m elakukan w anprest asi at au pelanggaran
yang dilakukan pihak lain. Pada hakikat nya arbit rase dalam perspekt if islam at au
arbit rase syariah m em punyai pengert ian yang sam a dengan
21
Ibid
pengert ian arbit rase secara um um di I ndonesia. Dalam dunia hukum sekarang ini, kat a arbit rase berasal dari bahasa lat in, yait u
arbit rat e yang berart i kekuasaan unt uk m enyelesaikan suat u perkara m enurut kebij aksanaan.
22
Dalam ist ilah bahasa inggris arbit rase disebut arbit rat ion sehingga dari kedua ist ilah t ersebut
dapat disim pulkan bahw a arbit rase m engandung pengert ian sebagai cara penyelesaian suat u persengket aan m elalui arbit er
yang berusaha m enghilangkan sikap perm usuhan di ant ara dua pihak yang bersengket a. I nilah yang m erupakan salah sat u ciri
khas dari sist em pengadilan arbit rase dibandingkan dengan sist em pengadilan yang lain.
Dari pengert ian- pengert ian di at as, dapat disim pulkan bahw a arbit rase syariah adalah suat u cara penyelesaian sengket a para
pihak yang dilakukan oleh w asit hakam di luar lem baga peradilan berdasarkan kesepakat an baik sebelum at au sesudah t erj adinya
sengket a secara syariah. Pada um um nya sist em peradilan arbit rase m ensyarat kan para
pihak unt uk bersepakat dalam m enyelesaikan persengket aan m eraka secara perdam aian, unt uk it ulah perlu dibuat suat u
22
M. Husyein Umar dan A. Supriyani Kardono, Hukum dan Lembaga Arbitrase di Indonesia,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 1995. Hal 2
klausula arbit rase yang t ercant um pada perj anj ian pokoknya, bahw a apabila t erj adi persengket aan yang t im bul kem udian hari,
m ereka bersepakat unt uk dibaw a kelem baga yang ada.
C. Pe n ge r t ia n Pe r a dila n Aga m a di I n don e sia