Pengertian Strategi Mempertahankan Hidup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Strategi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yang berarti kepemimpinan dalam ketentaraan. Konotasi ini berlaku selama perang yang kemudian berkembang menjadi manajemen ketentaraan dalam rangka mengelola, mengkoordinasikan komando yang jelas Dirgantoro, 2001: 5. Strategi adalah serangkaian komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang di rancang untuk mengeksploitasi kompetensi inti core competence dan mendapatkan keunggulan kompetitif Jatmiko, 2004: 134. Kompetensi inti merupakan sumber daya yang menjadi sumber keunggulan kompetitif bagi suatu perusahaan atas pesaingnya. Strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang besar. Selain itu, strategi mempengaruhi perkembangan jangka panjang perusahaan, biasanya untuk lima tahun ke depan dan karenanya berorientasi ke masa yang akan dating, strategi mempunyai konsekuensi multifungsional atau multidivisional serta perlu mempertimbangkan faktor eksternal maupun internal yang dihadapi perusahaan David, 2009: 19.

2.2. Buruh

Secara definitif “Buruh” dapat diartikan sebagai orang yang bekerja dibawah perintah orang lain, dengan menerima upah karena telah melakukan pekerjaan di perusahaan, dengan sekaligus mengesampingkan persoalan dengan pekerjaan bebas dan pekerjaan yang dilakukan, di bawah pimpinan orang lain, dan Universitas Sumatera Utara mengesampingkan pula persoalan antara pekerjaan dan pekerja. Perumusan Hukum Perburuhan yang disebutkan di atas tidaklah meliputi para pegawai negeri. Meskipun secara yuridis teknis pegawai negeri adalah juga buruh yaitu orang yang bekerja pada pihak lain yaitu Negara dengan menerima upah gaji namun secara yuridis politis terhadap, mereka telah di perlakukan peraturan-peraturan tersendiri bagi mereka, di antaranya: a Undang-Undang No.8 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. b Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1967 tentang Peraturan gaji Pegawai negeri Sipil Republik Indonesia tahun 1968. Menurut prakteknya, pekerja itu dapat dibagi sebagai berikut:

A. Pekerja Anak

Anak ialah orang laki-laki atau perempuan berumur 14 tahun ke bawah dan tidak boleh menjalankan pekerjaan. Akan tetapi kenyataannya banyak anak menjalankan pekerjaan di sektor nonformal seperti: pedagang asongan, tukang semir, pemulung, penjual koran dan bekerja di perusahaan tertentu. Anak yang terpaksa bekerja adalah anak berumur 14 tahun, karena alasan sosial ekonomi bekerja untuk menambah penghasilan keluarga dan untuk dirinya sendiri. Ketentuan yang harus dipenuhi pengusaha yang mempekerjakan anak yang terpaksa bekerja sebagai berikut: a. Tidak boleh mempekerjakan lebih dari 4 jam sehari b. Tidak mempekerjakan pada malam hari c. Memberikan upah sesuai dengan peraturan pengupahan yang berlaku. Universitas Sumatera Utara d. Memelihara daftar nama, umur dan tanggal lahir, tanggal mulai bekerja dan jenis pekerjaan yang dilakukan.

B. Pekerja Muda

Orang muda adalah laki-laki maupun perempuan yang berumur 14 tahun hingga di bawah 18 tahun. Pekerja muda dapat menjadi pekerja, akan tetapi tidak dapat melakukan pekerjaan pada malam hari dan juga tidak boleh bekerja pada tempat yang berbahaya bagi kesehatan dan keselamatannya.

C. Pekerja Wanita

Pekerja wanita tidak dibenarkan menjalankan pekerjaan yang berbahaya bagi kesehatan dan keselamatannya, demikian juga di tempat yang menurut sifat, tempat dan keadaannya berbahaya bagi kesehatannya.

D. Pekerja Dewasa

Pekerja dewasa adalah laki-laki atau perempuan yang berusia antara 18 tahun sampai 55 tahun. Pekerja dewasa ini sudah dapat mandiri membuat perjanjian kerja dengan pengusaha yang mempekerjakannya, dan dia telah cakap secara hukum untuk mengambil keputusan atas dirinya sendiri. Artinya cukup bertindak sebagai subjek hukum dia tidaklah memerlukan bantuan orang lain Darwin Print, 1994:35 Secara yuridis buruh adalah memang bebas, oleh karena itu prinsip Negara kita adalah bahwa tidak seorangpun boleh diperbudak, diperulur atau diperhamba. Secara sosiologis adalah tidak bebas, sebab sebagai orang yang tidak mempunyai bekal hidup selain dari pada tenaganya itu, ia terpaksa bekerja pada orang lain. Perusahaan pada dasarnya menentukan syarat-syarat kerja yang harus dipenuhi oleh buruh. Universitas Sumatera Utara Proses yang biasanya dilakukan karena dianggap pekerjaan paling mudah dan tidak memerlukan tenaga besar, termasuk kategori buruh harian. Buruh harian adalah pekerja yang perhitungan upahnya berdasarkan jumlah hari ia bekerja. Selanjutnya adalah buruh pada proses yang termasuk ke dalam kategori buruh borongan. Buruh borongan adalah pekerja yang perhitungan upahnya berdasarkan jumlah produksi yang dihasilkan masing-masing. Proses yang kedua bisa dilakukan oleh perempuan maupun laki-laki, tetapi pada umumnya adalah perempuan. Sedangkan perbandingan antara buruh perempuan dan laki-laki biasanya berimbang Anne, 2003: 140. Dengan demikian segala sesuatu mengenai hubungan antara buruh dengan majikan itu diserahkan kepada kebijakan kedua belah pihak yang langsung berkepentingan. Oleh karena itulah Pemerintah mengadakan peraturan-peraturan dan tindakan-tindakan yang bertujuan melindungi pihak yang lemah Pranomo, 1998: 4. Antara pengertian buruh dan majikan dengan istilah pekerja, karyawan, pegawai, tenaga kerja dan pengusaha terdapat beberapa perbedaan sebagai berikut: 1. Pekerja ialah tiap orang yang melakukan pekerjaan, baik dalam hubungan kerja maupun di luar hubungan kerja yang biasanya disebut “buruh bebas” misalnya :dokter yang membuka praktek, pengacara, petani yang menggarap sawahnya sendiri. Buruh bebas ini dapat dinamakan swa pekerja. 2. Karyawan ialah setiap orang melakukan karya pekerjaan: karyawan buruh, karyawan pengusaha, karyawan Angkatan Bersenjata dan lain-lain. 3. Pengusaha ialah tiap orang yang melakukan suatu usaha entrepreneur 4. Majikan ialah seorang pengusaha dalam hubungan dengan buruh. Menurut Undang-undang tentang Penyelesaian Perselisihan Perburuhan, majikan ialah Universitas Sumatera Utara orang atau badan hukum yang memperkerjakan buruh dengan memberikan upah. 5. Buruh ialah orang atau badan hukum yang memperkerjakan buruh dengan member upah. Hubungan kerja ialah barang siapa bekerja pada majikan, terjadi setelah diadakan perjanjian antara buruh dengan majikan dimana buruh menyatakan kesanggupannya untuk bekerja pada majikan dengan menerima upah dan majikan menyatakan kesanggupannya untuk memperkerjakan buruh dengan membayar upah. Kebanyakan kondisi di tempat buruh bekerja ditentukan oleh kekuatan dan pengaruh buruh di pasar tenaga kerja. Apabila persediaan tenaga kerja lebih besar daripada permintaan demand akan tenaga kerja, harga tenaga kerja menjadi murahrendah. Maka supaya tidak merosot harus diadakan keseimbangan. Berikut ini beberapa defenisi yang menjelaskan arti Serikat Buruh labour Union : “Pada dasarnya antara pekerja dan pengusaha bukanlah dua kekuatan yang memiliki perbedaan kepentingan sehingga harus saling memenangkan dengan suatu kekuatan. Tetapi justru sebaliknya, mereka saling membutuhkan dan bekerja sama untuk dapat mencapai tujuan yang sama, yaitu kesejahteraan bersama. Salah satu perwujudan dari upaya itu adalah dibentuknya suatu organisasi para pekerja, yaitu serikat buruh. Serikat buruh merupakan serikat atau asosiasi untuk jangka waktu yang panjang dan berlangsung terus menerus dibentuk dan diselenggarakan dengan tujuan memajukanmengembangkan kerja sama dan tanggung-jawab bersama baik antara para pekerja maupun antara pekerja dengan pengusaha. Jadi tujuannya dapat bersifat intern maupun ekstern. Intern, dalam rangka memajukan dan mengembangkan kerja Universitas Sumatera Utara sama dan tanggung-jawab para anggota serikat buruh. Ekstern, dalam hubungannya dengan kerja sama dan tanggung-jawab terhadap pengusaha maupun lingkungan lainnya.

2.3. Mempertahankan Hidup

Kemauan dan kemampuan manusia untuk dalam lingkungan dan sekitarnya sebenarnya merupakan hal yang manusiawi sebagai penjelmaan dari daya piker mahluk yang sempurna. Hal seperti ini tumbuh dan berkembang dengan sendirinya. Pengertian mempertahankan hidup di sini adalah kemampuan seseorang untuk dapat bertahan hidup dari keadaan yang kurang menguntungkan di sekelilingnya. Timbulnya keinginan mempertahankan hidup adalah karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapinya. Faktor kesulitan antara lain : 1 Keadaan alam cuaca, keadaan lingkungan 2 Keadaan mahluk lain di sekitar kita 3 Keadaan diri sendiri “Semangat untuk tetap hidup”, dengan semangat inilah yang akan tumbuh kekuatan pantang menyerah dalam keadaan sesulit apapun. Motivasi inilah yang akan selalu menumbuhkan harapan dengan disertai sifat-sifat positif dan juga keberanian. Kepercayaan diri merupakan tenaga potensial yang harus tetap dijaga. Dengan kepercayaan diri akan timbul kekuatan untuk melaksanakan segala sesuatu dengan penuh keyakinan. Dalam mempertahankan hidup, belajar dari pengalaman sanagtlah berharga. Hampir seluruh materi pengajaran adalah kumpulan pengalaman. Pengalaman ini benar-benar sangat berharga baik pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain. Tidak ada yang membantah bahwa pengalaman adalah guru yang paling baik. Selain itu dalam memperluas pengetahuan tentang mempertahankan hidup, tentu saja Universitas Sumatera Utara ada baiknya banyak belajar dari penduduk setempat tentang pengalaman, pengetahuan dan kebiasaannya Adiyuwono, 1996: 9. 2.4. Pengupahan 2.4.1. Defenisi Upah, Kedudukan dan Fungsi

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pelaksanaan Program Pemberdayaan Lanjut Usia Oleh Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial (UPT) Tuna Rungu Wicara Dan Lanjut Usia Di Kelurahan Bukit Sofa Kecamatan Siantar Sitalasari Kotamadya Pematang Siantar

4 96 133

Kontribusi Anak Jalanan Dalam Ekonomi Keluarga di Kelurahan Dwikora Kecamatan Siantar Barat Kota Pematang Siantar

1 46 99

Evaluasi Sistem Transportasi Dipusat Kota Pematang Siantar

0 34 118

STRATEGI BERTAHAN HIDUP MASYARAKAT PETANI PADI DI MARIHAT III KELURAHAN PEMATANG MARIHAT KECAMATAN SIANTAR MARIMBUN KOTA PEMATANG SIANTAR.

0 4 26

Efektivitas Pelaksanaan Program Pemberdayaan Lanjut Usia Oleh Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial (UPT) Tuna Rungu Wicara Dan Lanjut Usia Di Kelurahan Bukit Sofa Kecamatan Siantar Sitalasari Kotamadya Pematang Siantar

0 2 15

Pertanyaan Kuisioner STRATEGI BURUH DALAM MEMPERTAHANKAN HIDUP (Studi kasus di PT.Putera Mandiri Kelurahan Bukit Sofa Kecamatan Siantar Sitalasari

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Strategi - Strategi Buruh Dalam Mempertahankan Hidup (Studi kasus di PT.Putra Mandiri Kelurahan Bukit Sofa Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Pematang Siantar)

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Strategi Buruh Dalam Mempertahankan Hidup (Studi kasus di PT.Putra Mandiri Kelurahan Bukit Sofa Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Pematang Siantar)

0 0 11

STRATEGI BURUH DALAM MEMPERTAHANKAN HIDUP (Studi kasus di PT.Putra Mandiri Kelurahan Bukit Sofa Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Pematang Siantar)

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Efektivitas Pelaksanaan Program Simpan Pinjam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan di Kelurahan Setianegara Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Pematang Siantar

0 1 11