Daftar Isi
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah
B. Pembatasan dan Permusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
D. Kajian Pustaka
E. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep
F. Metode Penelitian
G. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORITIS A.
Ibadah Haji 1.
Pengertian haji 2.
Tujuan Haji 3.
Macam-macam Haji 4.
Rukun Haji B.
Strategi Pemasaran 1.
Pengertian strategi 2.
Pengertian Pemasaran 3.
Strategi Pemasaran a.
Pengertian Strategi Pemasaran
b. Perumusan Strategi Pemasaran
C. Strategi Pemasaran Islam
BAB III GAMBARAN UMUM PT. DIYO-SIBA TOURSTRAVEL DAN PT. ALKHALID JAYA MEGAH TOURSTRAVEL
A. Sejarah Berdiri
B. Visi dan Misi
C. Struktur Organisasi
D. Status Hukum Biro Perjalanan Haji
BAB IV PENGARUH STRATEGI PEMASARAN BIRO PERJALANAN HAJI PT. DIYO-SIBA TOURSTRAVEL DAN PT. ALKHALID
JAYA MEGAH TOURSTRAVEL DALAM MENINGKATKAN JUMLAH JAMA’AH
A. Strategi Pemasaran PT. Diyo-Siba ToursTravel
B. Strategi Pemasaran PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel
C. Analisis Perbandingan Strategi Pemasaran PT. Diyo-Siba
ToursTravel dan PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel D.
Analisis Perbandingan Peningkatan jumlah Jamaah PT. Diyo-Siba dan PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel
BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
+ ,-
. -
, -
1 2
0 , +
, 3 4 2
- , 3 4 5
6 6
2 - , 3 4
+ 2
-
7 3 ,
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Haji pada hakekatnya merupakan aktivitas suci yang pelaksanaannya di wajibkan oleh Allah SWT kepada seluruh umat islam yang telah mencapai
istitho’ah mampu. Disebut aktivitas suci karena seluruh rangkaian kegiatannya adalah ibadah. Haji juga disebut sebagai ibadah puncak yang melambangkan
ketaatan serta penyerahan diri secara total kepada Allah baik secara fisik – material maupun spiritual. Haji merupakan kegiatan berkunjung ke baitullah
ka’bah untuk mengerjakan ibadah haji dengan cara, tempat, waktu, atau masa tertentu. Maksud dari cara tertentu tersebut adalah ihram, wukuf di arafah, thawaf
ifadhah dan sa’i.
1
Haji dalam hal ini telah menjadi suatu fenomena yang menarik untuk dicermati, yakni apakah ibadah haji bagi muslim Indonesia merupakan kebutuhan
primer atau bukan, mengingat Indonesia mengalami krisis ekonomi yang berkepanjangan, sedangkan ibadah Haji merupakan yang wajib ditunaikan oleh
setiap muslim yang mampu hanya sekali seumur hidupnya, namun tetap saja Haji menjadi idaman setiap muslim sehingga jumlah jama’ah Haji tetap ada bahkan
semakin bertambah. Bagi masyarakat Arab Saudi, Haji mungkin di anggap sebagai ibadah yang relatively “biasa”. Namun sebagian besar kaum muslimin
yang tinggal diluar wilayah Arab apalagi di negara-negara yang jauh, Haji jelas
1
Departemen Agama RI, Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji, Ketentuan Umum tentang Haji dan Umrah, Jakarta: 1998, h.3
merupakan ibadah yang istimewa. Tidak hanya kesiapan mental spiritual, Haji bagi penduduk yang jauh dari Arab juga membutuhkan kesehatan fisik.
Berdasarkan UU No.17 tahun 1999 bahwa penyelenggaraan haji dilaksanakan oleh pemerintah. Kegiatan-kegiatan dalam penyelenggaraan haji
tersebut dilaksanakan oleh dan lembaga-lembaga lainnya yang ada kaitannya dengan penyelenggaraan urusan haji dengan cara koordinasi interdepartemental
yang dalam hal ini menteri agama bertindak sebagai penanggung jawab. Banyaknya jumlah jamaah haji dalam suatu biro haji pun menjadi faktor
yang sangat penting, maka untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan promosi yang dapat memberikan kepuasan terhadap para jamahnya. Promosi yang berhasil
adalah kegiatan yang mampu menggugah naluri ingin memiliki sesuatu produk tertentu.
2
Dengan adanya promosi yang sesuai dengan minat para jamaah haji, tentu akan tercipta grand image, di mana jamaah akan merasa puas terhadap
pelayanan juga fasilitas yang dipromosikan oleh biro perjalanan haji. Dengan demikian, para jamaah haji akan selalu percaya pada biro perjalanan haji tersebut,
bahkan para jamaah hajipun tak segan-segan untuk mempromosikan kepada orang lain.
Akan tetapi, seiring dengan pesatnya perkembangan biro perjalanan haji di Indonesia, persainganpun tak dapat dihindari. Maka dengan demikian pihak biro
perjalanan haji harus mempunyai strategi yang menjadikan usahanya tetap unggul, survive dan jamaah hajinya tetap banyak. Salah satu strategi yang banyak
digunakan oleh perjalanan haji adalah strategi pemasaran. Strategi pemasaran
2
Sondang. P Siagian, Manajemen Strategik, Jakarta: Bumi Aksaara, 1995, Cet. I, h. 212
adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat
tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan.
3
Perusahaan biro perjalanan haji yang sekarang ini tetap survive dan setia melayani jama’ahnya ditengah ketatnya persaingan, diantaranya adalah PT. Diyo-
Siba Tours Travel yang berdiri pada tanggal 14 Desember 1993 dengan memperoleh ijin haji pada tanggal 23 April 2003 dan PT. Alkhalid Jaya Megah
ToursTravel yang berdiri pada tanggal 8 Oktober 1990. Sejak didirikannya PT. Diyo-Siba tourstravel maupun PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel
langsung mendapatkan respon yang baik dari masyarakat untuk dapat memakai jasa layanannya, sehingga setiap tahunnya PT. Diyo-Siba ToursTravel maupun
PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel berhasil memberangkatkan jamaah hajinya.
4
PT. Diyo-Siba ToursTravel dan PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel harus terus berupaya untuk meningkatkan jumlah jama’ahnya, karena kuantitas
jama’ah pada suatu biro perjalanan haji adalah salah satu prioritasnya. Oleh karena itu sebagai sebuah perusahaan PT. Diyo-Siba ToursTravel dan PT.
Alkhalid Jaya Megah ToursTravel perlu meningkatkan strategi pemasaran yang tepat, agar jumlah jama’ah semakin meningkat dan bisa menciptakan grand image
yang baik kepada para jama’ahnya agar jamaahnya dapat mensosialisasikan tujuan dari usahanya.
3
Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran; Dasar, Konsep, dan Strategi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, Cet. Ke. vii, h. 168.
4
Profile PT. Diyo Siba Tours Travel dan Profile PT. Al-Khalid Jaya Megah Tours Travel
Atas dasar inilah setiap biro perjalanan haji memerlukan strategi untuk dapat meningkatkan jumlah jama’ahnya, agar biro perjalanan hajinya menjadi
yang terbaik dalam meningkatkan mutu pelayanan. Dengan demikian penulis merasa tertarik untuk membahas lebih lanjut
tentang STRATEGI PEMASARAN BIRO PERJALANAN HAJI DALAM MENINGKATKAN JUMLAH JAMA’AH Studi Pada: PT. Diyo-Siba
ToursTravel dan PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel. B.
Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan di atas dan agar pembahasan skripsi ini lebih terarah dan tidak melebar, maka penulis membatasinya hanya pada strategi pemasaran
yang diterapkan oleh biro perjalanan haji PT. Diyo-Siba ToursTravel dan PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel pada tahun 2005-2007. Adapun perumusan
masalahnya adalah sebagai berikut: 1.
Strategi pemasaran apa yang diterapkan PT. Diyo-Siba TourTravel dan PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel ?
2. Bagaimana pengaruh strategi pemasaran yang diterapkan PT. Diyo-Siba
ToursTravel dan PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel terhadap peningkatan jumlah jama’ah?
3. Apakah sistem pemasaran yang diterapkan PT. Diyo-Siba ToursTravel
dan PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel sesuai dengan prinsip syariah?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah : a.
Untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan PT. Diyo-Siba ToursTravel dan PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel.
b. Untuk mengetahui peningkatan jumlah jama’ah PT. Diyo-Siba
ToursTravel dan PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel c.
Untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan PT. Diyo-Siba ToursTravel dan PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel sesuai
dengan prinsip syariah 2.
Manfaat Penelitian Sedangkan manfaat penelitian ini adalah:
a. Memberikan sumbangan pemikiran kepada biro perjalanan haji
tersebut mengenai langkah strategis pemasaran untuk kedepannya. b.
Memberikan sumbangan pemikiran dan menambah khasanah intelektual bagi berbagai pihak tentang strategi pemasaran yang
dilakukan pada biro perjalanan haji. c.
Penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang strategi pemasaran yang dilakukan oleh biro perjalanan haji dan dapat
mengaplikasikannya dikemudian hari.
D. Kajian Pustaka
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap beberapa sumber kepustakaan, adapun kajian pustaka yang digunakan dari penulisan ini adalah :
1. Nurhasanah 102046125307,Strategi pemasaran produk tabungan
mudharabah dalam menarik minat masyarakat Studi kasus : PT. BPRS
Wakalumi Ciputat Tangerang. Jurusan muamalat Ekonomi Islam Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006 M 1427 H. 2.
Nurhidayati 1984615060, Strategi pemasaran usaha Multi-level marketing
dalam perspektif ekonomi islam sebuah analisa terhadap PT. Ahad-Net
internasional.Jurusan muamalat Ekonomi Islam Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2003 M 1424 H.
3. Ibnu Hamim 202046101277, Strategi pemasaran pembiayaan
musyarakah dalam upaya menarik minat masyarakat studi pada BMT AL-FATH Pamulang.
Jurusan muamalat Ekonomi Islam Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006 1427 H.
Namun,. Pada skripsi saudari Nurhasanah membahas mengenai strategi pemasaran BPRS syariah Wakalumi ciputat Tangerang dalam menarik minat
masyarakat melalui produk tabungan mudharabah dalam hal ini skripsi tersebut membahas tentang keefektifan strategi pemasaran yang diterapkan PT. BPRS
Wakalumi terhadap pertumbuhan jumlah nasabah khususnya nasabah tabungan mudharabah. Dan pada skripsi saudari Nurhidayati pada skripsinya membahas
tentang strategi pemasaran usaha MLM syariah PT. Ahad-Net internasional dan melihat sejauh mana pengaruh strategi pemasaran tersebut terhadap pendapatan
para mitra niaganya. Pada skripsi saudara Ibnu Hamim membahas tentang strategi pemasaran pada pembiayaan musyarakah yang ada di BMT Al-fath pamulang,
dan melihat sejauh mana pembiayaan musyarakah yang ada di BMT tersebut dapat menarik masyarakat untuk menjadi nasabahnya.
Sedangkan penelitian yang penulis bahas adalah tentang strategi pemasaran pada Biro Perjalanan Haji PT. Diyo-Siba TourTravel dan Biro
Perjalanan Haji PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel dalam meningkatkan jumlah jama’ah, dimana akan diketahui strategi pemasaran yang diterapkan PT.
Diyo-Siba ToursTravel dan PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel. Melihat apakah strategi yang diterapkan itu dapat meningkatkan jumlah jama’ahnya, serta
melihat prospek pengembangannya kedepan. Dan melihat apakah strategi pemasaran yang diterapkannya itu sudah sesuai dengan pemasaran dalam islam.
E. Kerangka Teori Dan Kerangka Konsep Kerangka teori atau landasan teori dari penulisan ini adalah tentang
strategi pemasaran dalam penulisan ini berpedoman pada buku yang berjudul strategi pemasaran yang ditulis oleh Fandy Tjiptno, Yogyakarta pada tahun 2001.
Strategi adalah program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya, atau sebagai pola tanggapan dan
respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas,
maka keputusan yang diambil akan bersifat subyektifberdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang lain.
5
Sedangkan pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia
melalui proses pertukaran.
5
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Yogyakarta : ANDI 2001, ed.II, cet.V, h.4.
Jadi strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran yang memberikan panduan tentang
kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu usaha. Yang mana tujuan dari strategi pemasaran yaitu menetapkan arah kegiatan
perusahaan, memberikan informasi kepada manajamen puncak dalam meneruskan tujuan, sasaran untuk mengantisipasi berbagai permasalahan dan keadaan yang
berubah dimasa mendatang. Sedangkan pengertian strategi pemasaran islami itu sendiri tidak jauh
berbeda dengan pemasaran pada umumnya yang telah dikemukakan para ahli konvensional, namun yang menjadi titik perbedaan adalah bahwa pemasaran
dalam islam dilandasi dengan moral dan etika islam, serta tidak terlepas dari rule- rule yang ditetapkan al-Qur’an dan as Sunnah.
F. Metode penelitian
1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian lapangan Field Researech.
Dalam penelitian lapangan Field Researech peneliti
menggunakan metode deskriptif menggunakan data kualitatif,
6
yang dimaksud dengan deskriptif adalah peneliti berusaha menjelaskan
tentang strategi pemasaran yang diterapkan PT. Diyo-Siba TourTravel
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,Jakarta : Rineka Cipta, 1997, Cet. Ke-2, h.245
dan PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel dalam meningkatkan jumlah jamaah.
2. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah PT. Diyo-Siba TourTravel dan PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel sedangkan yang menjadi obyek
penelitian ini adalah strategi pemasaran dalam meningkatkan jumlah jamaah.
3. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini bertempat di PT. Diyo-Siba TourTravel yang beralamat di Jl. Pemuda No. 9A Rawamangun Jakarta Timur Kode Pos 13220 Ph.
0214713748 – 50 Fax. 021 4713747 e-mail:diyo_sibayahoo.com dan PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel yang beralamat di Jl. Panglima
Polim Raya No.21 C Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Ph. 021 72789049 7223030 Fax. 021 7234343. Adapun waktu penelitiannya adalah pada
bulan Februari s.d. Maret 2008 4.
Teknik Pengumpulan Data Dalam teknik pengumpulan data peneliti memperoleh dari pengurus PT.
Diyo-Siba TourTravel dan PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel sebagai sumber data primer, sedangkan sumber data sekunder peneliti
memperoleh dari berbagai dokumen, literatur, dan data yang berhubungan dengan pembahasan dalam skripsi ini. Adapun instrumen pengumpulan
data yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut:
a. Observasi atau pengamatan langsung, dalam hal ini peneliti terjun
langsung ke tempat penelitian untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan PT. Diyo-Siba TourTravel dan PT.
Alkhalid Jaya Megah ToursTravel dalam meningkatkan jumlah jamaah.
b. Wawancara, hal ini dilakukan oleh peneliti agar dapat menggali
informasi dan mendapatkan data yang akurat pengurus PT. Diyo-Siba TourTravel dan PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel yang
berkaitan dengan penelitian ini. c.
Dokumentasi, peneliti melakukan penelusuran data ini dengan menelaah buku, majalah, surat kabar, jurnal, internet dan sumber lain
yang berkaitan dengan penelitian ini.
5. Analisis Data
Setelah data diperolah, selanjutnya peneliti melakukan analisis data. Dalam menganalisis, peneliti menggunakan analisis deskriptif, yaitu suatu
metode dalam penulisan sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
7
Tujuan dari deskriptif ini adalah untuk berusaha menggambarkan objek penelitian sesuai dengan kenyataan yang ada.
6. Teknik Penulisan Skripsi
7
M. Natsir, Metode Penelitian, Jakarta ; Ghalia Indo, 1998, Cet. Ke-3, h. 63
Penulisan skripsi ini berpedoman pada “Pedoman Penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syahid Jakarta Tahun
2007.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
BAB 1 Pendahuluan, pada bab ini berisi Latar belakang masalah, Pembatasan dan Perumusan masalah, Tujuan dan manfaat penelitian, Kerangka
teori, Metode penelitian, serta Sistematika penulisan. BAB II Tinjauan teoritis, pada bab ini membahas tentang ibadah haji yang
terdiri dari pengertian haji, macam-macam haji, syarat-syarat haji, rukun haji, pengertian strategi pemasaran yang terdiri atas pengertian
strategi, pengertian dan konsep pemasaran, serta perumusan strategi pemasaran, dan strategi pemasaran islami.
BAB III Profil PT. Diyo-Siba ToursTravel dan PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel. Membahas tentang sejarah singkat pendirian biro
perjalanan haji, visi dan misi, serta struktur organisasi, dan status hukum biro perjalanan haji.
BAB IV Hasil Penelitian. Menjelaskan tentang strategi pemasaran pada biro perjalanan haji PT. Diyo-Siba ToursTravel dan strategi pemasaran
biro perjalanan haji PT. Alkhalid Jaya Mega ToursTravel, menganalisa dampak dan hasil dari strategi pemasaran yang
diterapkan.
BAB V Penutup, pada bab ini berisikan kesimpulan dari bahasan dalam skripsi ini dan beberapa saran dari penulis.
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Haji 1. Pengertian Haji
Haji merupakan rukun Islam yang kelima dan hukumnya wajib dilakukan oleh setiap orang beragama Islam yang mempunyai
kesanggupan serta dilakukan sekali dalam seumur hidup QS. 3:97.
8
+ ,- .
0134 56
7 89: ;=
Artinya: Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah. barangsiapa mengingkari kewajiban haji, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya Tidak memerlukan sesuatu dari
semesta alam. Dalam buku ketentuan umum tentang haji dan umroh, Ibadah haji
terbagi atas kata ibadah dan haji yaitu menyengaja suatu perbuatan.
9
Dalam buku Fiqh Praktis, Muhammad Baqir al-Hasby menyatakan bahwa haji berasal dari bahasa Arab: Hajj atau Hijj, yang berarti menuju atau
8
Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ickhtiar Baru Van Hoeve, Cet. Ke-4, h. 60.
9
Departemen Agama RI, Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji, Ketentuan Umum tentang Haji dan Umrah,
Jakarta: 1998, h. 3
mengunjungi sesuatu biasanya digunakan untuk mengunjungi sesuatu yang dihormati.
10
Ahmad thib Raya dan Siti Musdah Mulia dalam bukunya juga menyebutkan bahwa Haji berarti berniat pergi, bermaksud,
atau menuju kesuatu tempat tertentu.
11
Dalam buku Fiqh Empat Madzhab bagian ibadat
Puasa, Zakat, Haji, Kurban, Abdurrahman Al-Zaziri menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Haji secara bahasa adalah
menuju kemuliaan.
12
Sedangkan pengertian haji secara terminologi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
a. M. Bagir Al-hasby menyebutkan bahwa haji adalah mengunjungi
Kabah dan sekitarnya dikota makkah untuk mengerjakan ibadah thawaf, sai, wukuf di arafah dan sebagainya, semata-mata demi
melaksanakan perintah Allah dan meraih keridhaan-Nya.
13
b. Ahmad Thib Raya dan Siti Musdah Mulia menyebutkan dalam
bukunya bahwa haji ialah menuju ke Kabah untuk melakukan perbuatan-perbuatan tertentu. Atau dengan perkataan lain bahwa haji
adalah mengunjngi suatu tempat tertentu dengan melakukan suatu pekerjaan tertentu.
14
10
M. Bagir Al-hasby, Fiqh Praktis, Bandung: Mizan, 1999, h. 377
11
Ahmad thib Raya, Siti Musdah Mulia, Menyelami Seluk Beluk Ibadah Dalam Islam, Jakarta, Prenada Media, 2003, cet. I, h. 227
12
Abdurrahman al-Zaziri, Fiqh Empat Madzhab bagian Ibadat Puasa, Zakat, haji, Kurban,
Jakarta: Darul Ulum Press, 1996, cet. Ke-1, h. 177
13
Al-Hasby, Fiqh Praktis, h. 377.
14
Ahmad Thib Raya, Siti Musdah Mulia, h. 277
c. Abdurrahman al-Zaziri juga berpendapat bahwa haji adalah amalan-
amalan tertentu dan cara tertentu pula.
15
d. Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji Departemen agama RI dalam
Ketentuan Umum tentang Haji dan Umrah menyebutkan bahwa haji adalah kegiatan berkunjung ke Baitulah Kabah untuk
mengerjakan ibadah haji dengan cara, tempat, waktu, atau masa tertentu. Maksud dari cara tertentu tersebut adalah ihram, wukuf di
arafah, thawaf ifadhah dan sai.
16
Dari beberapa pengertian tersebut dapat dipahami bahwa haji adalah suatu ibadah yang dilakukan dengan mengunjungi Kabah Baitullah yang
dilakukan pada waktu tertentu dan syarat-syarat yang telah ditentukan atau ditetapkan yang kesemuanya itu dilakukan dalam rangka mentaati perintah
Allah dan untuk mencapai Ridha-Nya. Ibadah haji merupakan ibadah besar yang tidak setiap saat orang
dapat menunaikannya, karena membutuhkan kekuatan fisik disamping kekuatan dana bagi orang-orang yang jauh dari makkah. Oleh karena itu
allah mewajibkan bagi orang yang mampu saja Istithoah. Menurut menteri Agama RI Isthitoah berarti mampu yang
mempunyai maksud maupun melaksanakan ibadah haji ditinjau dari segi:
17
a. Jasmani
15
Abdurrahman al-Zaziri, Fiqh Empat Mazhab Bagian Ibadah Puasa, Zakat, Haji, Kurban,
h. 177
16
Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji, Departemen agama RI, h. 3
17
Ibid, h. 4
Sehat dan kuat, agar tidak sulit melakukan ibadah haji. b.
Rohani 1
Mengetahui manasik haji. 2
Berakal sehat dan memiliki kesiapan mental untuk melaksanakan ibadah haji dengan perjalanan jauh.
c. Ekonomi
1 Mampu membayar ONH
2 ONH bukan sekedar sumber kehidupan yang apabila dijual
menyebabkan kemudharatan bagi diri sendiri dan keluarga. 3
Memiliki biaya hidup bagi keluatga yang ditinggalkan. d.
Keamanan 1
Aman dalam perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji. 2
Aman bagi keluarga dan harta benda serta tugas dan tanggung jawab yang ditinggalkan dan tidak terhalang mendapat izin untuk
melaksanakan perjalanan haji.
2. Tujuan Haji
Ibadah haji merupakan rukun yang kelima dari rukun Islam sebagai dasar agama Islam. Ibadah yang lebih penting dan lebih besar pengaruh
dan pelaksanaannya dan harus menempuh jarak beribu-ribu kilometer dari tanah air yaitu ibadah haji, yang menempuh syarat kesehatan jasmani,
biaya yang besar dan sifat ketabahan yang berat, demi mendekatkan diri terhadap kehadirat Allah Yang Maha Kuasa. Dengan ibadah haji ini, kaum
muslimin yang datang mengunjungi kota suci makkah yang terdapat
baitullah kabah sebagai kiblat, pedoman umat Islam diseluruh dunia
mengarahkan shalatnya kearah yang satu, untuk menyembah Tuhan yang satu Esa, mempunyai kiblat yang satu, kitab suci yang satu.
Dalam pelaksanaan ibadah haji, semua umat dapat menimbulkan suatu perasaan ukhuwah islamiyah yang sangat didambakan dan
diperlukan dewasa ini. Semua umat dari berbagai Negara dalam suku bangsa berkumpul dan bertemu muka. Sudah sewajarnya bagi jamaah haji
seluruhnya, mendapat rahmat dan nikmat dari ibadah haji yang telah diajarkan, dilaksanakan oleh rasulullah SAW sebagai nabi umat manusia
diseluruh dunia. Selain itu, dapat mengubah sikap dan tingkah laku manusia yang
buruk dan sombong kepada sifat dan akhlak yang terpuji dan berjiwakan hati yang ikhlas pemurah sesama bagi sesamanya kaum muslimin dalam
masyarakatnya. Ini dikatakan dan maksud Haji Mabrur yaitu haji yang diterima di sisi allah Taala. Haji Mabrur itulah yang kita kejar, semoga
menjiwai hati jamaah haji.
18
3. Macam-macam Haji
Ditinjau dari cara pelaksanaannya, ibadah haji dibedakan dalam tiga jenis berdasarkan tata cara atau urutan pelaksanannnya:
19
a. Haji Ifrad merupakan melaksanakan secara terpisah antara haji dan
umrah, dimana masing-masing dikerjakan sendiri, dalam waktu
18
Amir Taat Nasution, Pedoman Manasik Haji dan Umrah, Jakarta: Pedoman ilmu jaya, 1996, Cet ke-6, h. 42-43.
19
Iwan Gayo, Buku Pintar haji dan Umrah, Jakarta: Pustaka Warga Negara, h. 29
berbeda tetapi tetap dalam satu musim haji. Pelaksanaan ibadah haji dilakukan terlebih dahulu, selanjutnya melakukan umrah dalam satu
musim haji untuk mengerjakan cara ini tidak dikenakan denda dam. b.
Haji Qiran merupakan melaksanakan ibadah haji dan umrah secara bersamaan. Dengan cara ini, berarti seluruh pekerjan umrahnya sudah
tercakup dalam pekerjaan haji, dan apabila mengunakan cara ini dikenakan denda dam.
c. Haji Tamattu yaitu melakukan umrah terlebih dahulu dan setelah
selesai baru melaksanakan haji. Banyak jamaah yang memilih haji ini karena relatif lebih mudah.
4. Rukun Haji
Rukun Haji ialah rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam ibadah Haji dan tidak dapat digantikan dengan yang lain, walaupun dengan
dam denda jika ditinggalkan maka tidak syah hajinya. Adapun beberapa
rukun haji adalah sebagai berikut: a.
Niat dengan mengenakan pakaianan ihram b.
Wukuf di Arofah c.
Thawaf ifadah d.
Sai e.
Menggunting rambut
f. Tertib.
20
5. Haji Sebagai Potensi Usaha
Momentum ibadah haji sebagai pertemua sejati kaum muslimian untuk memnuhi panggilan Allah SWT merupakan kebahagiaan yang tak terkira.
Kebahagiaan itu terekspresikan ketika jamaah haji menginjakkan kaki di tanah suci dan memasuki Ka’bah di Masjidil Haram sembari mengucapkan Labbaik
Allahumma Labbaik, “Ya Allah aku datang memenuhi panggilan-Mu”. Sebuah
pernyataan fitrah hamba kepada penciptanya. Para tamu Allah dhuyufur rahman pada musim haji hendaknya
mensyukuri nikmat yang diberikan-Nya karena berkesempatan menunaikan ibadah haji pada saat orang lain antri menunggu pada musim haji berikutnya.
Bersyukur diberi kelapangan, di tengah banyaknya kaum muslim yang terhimpit beban ekonomi yang berat. Potensi haji, Allah berikan bukan hanya untuk mereka
yang “beruntung” tersebut, Allah juga memberikan kebahagiaan untuk kaum dhuafa’, kaum fakir dan miskin, bahkan seluruh lapisan masyarakat muslim.
Tentu menarik kalau kita juga memaknai Ibadah Haji dan Qurban dari perspektif ekonomi sebagai sebuah momentum dan instrument untuk pembangunan ekonomi
umat. Karena ini adalah momentum yang kolosal dan berulang setiap tahun. a.
Potensi Usaha Hewan Qurban Setiap Hari Raya Qurban, jutaan hewan qurban di sembelih. Tentu secara
ekonomi, hal ini adalah potensi yang sangat besar. Tetapi sayangnya potensi ini belum dipandang dalam perspektif strategik dalam kerangkan
20
Amat Iskandar, Ketika haji Kerjakaan, Semarang : Efftar Offset, h. 12
perencanaan pembangunan untuk membangkitkan kekuatan ekonomi umat. Sebagai contoh setiap tahun Arab Saudi membutuhkan 3 Juta ekor
domba pada musim haji, dari kebutuhan tiap tahun nasionalnya sebesar 10 juta ekor domba. Ironisnya, domba-domba itu justru dipasok bukan dari
Negara muslim. Selama ini semua kebutuhan itu diimpor, terutama dari Selandia Baru, Swis, dan Swedia. Kemungkinan besar hal yang sama juga
terjadi pada negeri-negeri petro-dollar yang lain seperti; Kuwait, Yordan, Uni Emirat dll. Kalau Indonesia bisa memenuhi 2 juta saja, khusus musim
haji niscaya Negara haji akan memperoleh devisa yang sangat besar. Jika setiap domba dihargai 100 dollar AS, maka devisa yang masuk mencapai 2
juta dollar sekitar 2 Trilliun. Tentu saja hal ini bukan jumlah yang kecil, dan kebutuhan tersebut bersifat rutin dam pasti. Selain menghasilkan
devisa, proyek peternakan domba akan menciptakan lapangan kerja. Menurut perhitungan, untuk memelihara 5 ekor domba memerlukan satu
orang tenaga kerja. Jadi, kalau total 2 juta ekor domba menyerap tenaga kerja tak kurang dari 400 ribu orang. Tentu hal ini sangat membantu
mengurangi tingginya angka pengangguran yang terjadi. Bahkan dengan strategi dan manajemen yang baik, tentu akan dapat mengentaskan
kemiskinan. Apalagi kalau target ekspor domba ini ditingkatkan dan juga masuk target segmen pasar Negara-negara muslim pengimpor lainnya.
b. Potensi Usaha Travel Haji dari penyelenggaraan Ibadah Haji juga terdapat perputaran dana yang
sangat besar. Dengan kuota haji untuk Indonesia sebesar 205 ribu orang.
Untuk pembayaran peserta haji saja setidaknya terdapat dana sebesar Rp. 5,5 Triliun per tahun. Tak heran kalau banyak pebisnis yang mencoba
memanfaatkan peluang ini untuk membuka Travel Haji. Jumlah Biro Perjalan Ibadah Haji BPIH khusus yang sebelumnya dikenal ONH plus
sudah lebih dari 170-an. Jumlah ini belum termasuk ribuan yayasan atau ormas keagamaan yang menyelenggarakan kelompok bimbingan ibadah
haji KBIH sendiri. Jumlah KBIH diberikan telah mencapai 1.878 kelompok yang tersebar di seluruh Indonesia. Biasanya pembiayaan untuk
jamaah pada KBIH antara Rp. 2 juta – Rp. 3 juta, atau setiap tahun sekitar Rp. 300 milyar asumsi 50 peserta ikut program KBIH.
21
. B. Strategi Pemasaran
1. Pengertian Strategi Pemasaran
Secara etimologi strategi berasal dari bahasa Yunani Strategos
Stratos = militer dan Ag = memimpin yang berarti generalship yaitu
sesuatu yang dikerjakan oleh para jendral perang dalam membuat rencana untuk memenagkan perang. Konsep ini relevan dengan situasi pada zaman
dahulu yang sering diwarnai perang dimana jendral dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang.
22
Sedangkan secara terminologi strategi menurut beberapa ahli sangat beragam, diantaranya adalah sebaga berikut:
21
Abdul Aziz Setiawan, Potensi Bulan Haji, artikel diakses pada 10 September 2008 dari http:indonesiancommunity.multiply.comjournalitem2094.
22
Sofyan Assauri. Manajemen Pemasaran : Dasar, Konsep, Strategi, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2004 Cet. Ke-7 h. 168
a. MF fauzi menjelaskan bahwa strategi adalah rencana, metode atau
serangkaian maneuver atau siasat untuk mencapai tujuan atau hasil tertentu.
23
b. Maman Suparman memberikan pengertian strategi yaitu suatu skema
ataupun scenario untuk mencapai sasaran yang akan dituju.
24
c. Onong Uchayana Efendi mengemukakan bahwa Strategi pada
hakekatnya adalah perencanaan planning dan manajemen untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan
yang hanya memberi arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.
25
Dari beberapa definisi di atas, dapat diambil kesimpulan tentang strategi yaitu :
a. Dalam menyusun strategi perlu dihubungkan dengan lingkungan
organisasi sehingga dapat disusun kekuatan strategi organisasi. b.
Strategi merupakan satu-kesatuan rencana yang terpadu yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.
c. Dalam mencapai tujuan organisasi perlu alternatif strategi yang harus
dipertimbangkan dan harus dipilih.
23
MF. Fauzie, Konsep Stretagi dalam Pemasaran, Artikel diambil pada 15 September 2008 dari http:allohomoraku.blogspot.com200601konsep-strategi-dalam-pemasaran_06.html.
24
Maman Suparman, Strategi atau Hanya Keberuntungan Belaka, artikel diakses pada 10 September 2008 dari http:www.bussinesreview.co.id
25
Onong Uchayana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya. 1992. Cet. Ke-4, h. 32.
d. Strategi yang dipilih harus diimplementasikan oleh organisasi dan
akhirnya harus dievaluasi terhadp strategi tersebut. Karena strategi merupakan suatu alat untuk mencapai suatu tujuan
perusahaan, strategi memiliki beberapa sifat:
26
a. Menyatu Unified, yaitu menyatukan seluruh bagian-bagian dalam
perusahaan b.
Menyeluruh comprehensive, yaitu mencakup seluruh aspek dalam perusahaan.
c. Integral Integrated, yaitu strategi akan cocoksesuai dari seluruh
tingkatan. Sedangkan pemasaran merupakan semua kegiatan manusia yang dilakukan
dalam hubungannya dalam pasar. Pemasaran berarti bekrja dengan pasar guna mewujudkan pertukaran potensial untuk kepentingan memuaskan
kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran juga merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam
usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk
berkembang, dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan
bisnis tergantung
pada kemampuan
pengusaha untuk
mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran agar organisasi dapat berjalan dengan lancar.
Pemasaran tidak hanya mencakup penjualan atau iklan. Pemasaran merupakan suatu proses yang utuh tentang kemampuan menawarkan
26
gustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategik: Pengantar Proses Berfikir Stratejik, Jakarta: Binarupa Aksara. 1996 cet. Ke-1. h.16
barang atau jasa yang tepat dan pada waktu serta tempat yang tepat. Hal ini bagi pembeli merupakan suatu keuntungan, sebab dapat memperoleh
barang atau jasa yang dibutuhkan sesuai dengan keinginannya, sedangkan bagi penjual berarti memperoleh keuntungan. Semakin besar keuntungan
yang dapat dinikmati penjual dan pembeli, maka akan semakin sering pula kedua belah pihak tersebut mengadakan transaksi bisnis dalam kegiatan
pemasaran. Apakah arti istilah pemasaran? Sebagian besar orang mengidentikkan
pemasaran secara keliru dengan penjualan dan promosi. Hal ini tidak berarti penjualan dan promosi itu tidak penting, tetapi keduanya adalah
bagian dari marketing mix yang lebih besar bagian dari seperangkat alat- alat pemasaran yang harus dimainkan untuk mendapatkan dampak
maksimum terhadap pasar. Adapun definisi pemasaran menurut asosiasi pemasaran Ammerika Amerika Marketing Association-AMA, dalam buku
cravens, mendefinisikan pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanan konsep, pemberian harga, promosi, dan pendistribusian ide-ide,
barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran segmentasi pasar dan target pasar yang memuaskan individu dan tujuan organisasi.
27
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan aktivitas dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan keinginan
yang menekan pada kualitas, nilai dan kepuasan konsumen bukan pada orientasi produk produk oriented tapi pada orientasi pelanggan customer
27
David W. Cravens, Pemasaran Strategis, Jakarta: Penerbit Erlangga, 1999, Cet.ke 2, h.21
orinted oleh karena itu kegiatan pemasaran haruslah terpadu atau
terintergrasi integrated marketing activites antara tujuan konsumen dan tujuan perusahaan.
Dari pengertian strategi dan pemasaran tersebut diatas, maka strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting bagi keberhasilan
dalam tujuan organisasi, karena didalamnya berisi gambarpedoman yang jelas dan terarah tentang apa yang akan dilakukan dalam menggunakan
kesempatan dan peluang pada beberapa pasar sasaran. Strategi pemasaran antara lain dibutukkan untuk menentukan konsumen-konsumen manakah
yang dituju. Ini berarti bahwa dengan strategi pemasarn, manager pemasaran dapat mengetahui konsumen tertentu sebagai sasarannya,
sehingga data diketahui kepuasan seperti apakah yang diharapkan oleh konsumen tersebut. Kemudian, mengidentifikasikan keinginan mereka
agar dapat menentukan kombinasi elemen-elemen marketing mix produk, promosi, harga dan distribusi agar program pemasaran berjalan dengan
efektif. Dalam definisi lain juga dapat dirumuskan bahwa strategi pemasaran adalah cara atau jalan yang akan digunakan agar dapat
membuat dan menjual barang jasa yang sesuai dengan kondisi perusahan dan sesuai dengan kondisi perusahaan dan sesuai dengan selera sasaran
pembeli yang akan dituju. Dalam kamus besar ilmu pengetahuan dijelaskan bahwa strategi pemasaran merupakan proses pemasaran yang
mencakup beberapa hal analisis atau kesempatan-kesempatan, pemilihan sasaran-sasaran,
mengembangkan strategi,
perumusan rencana,
implementasi serta pengawasan.
28
Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan dijelaskan bahwa strategi pemasaran merupakan proses pemasaran yang
mencakup beberapa hal analisis atau kesempatan, pemilihan sasaran, mengembangkan strategi, perumusan rencana, implementasi serta
pengawasan.
29
Sofyan Assuari juga berpendapat bahwa strategi pemasaran adalag rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di
bidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan.
30
Adapun manfaat penggunaan strategi pemasaran adalah agar lebih mudah mencapai tujuan organisasi, agar dapat memanfaatkan biaya pemasaran
dengan efektif dan agar menyipkan diri untuk menghadapi perubahan yang terjadi di pasar.
Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan, dan aturan
memberi arah kepada usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu. Pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama
sebagai tanggapan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.
2. Perumusan Strategi Pemasaran
28
Irwan dani, bagaimana memperbaiki pemasaran usaha anda, Jakarta: Freidrich Ebert Stiflung. 1999, Cet. 1, h. 30
29
Save. M. Dagub, Kamus Besa Ilmu Pengtahuan, Jakarta: LPKN, 2000 cet. 2, hal. 804
30
Assauri, Manajemen Pemasaran; Dasar, Konsep, dan Strategi, h. 168
Beberapa strategi pemasaran menurut Irwan Dani adalah menembus pasar, pengembangana pasar, pengembangan produk,
diverifikasi, biaya murah dan pemfokusan pasar.
31
Dengan penjelasan sebagai berikut :
1 Menembus Pasar
Strategi ini digunakan apabila diketahui bahwa masih ada sasaran yang belum mengetahuimemakai produk barang maupun jasa
yang disebabkan antara lain karena pesaing lebih agresif sehingga mereka lebih tertarik dengan produk pesaing atau sasaran yang
pembeli belum mempunyai kesempatan membeli. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan menawarkan
produk pada sasaran pembeli, baik yang pernah menggunakan produk maupun yang belum sama sekali dengan jalan menambah
lokasi dan staf penjualan, meningkatkan periklanan, promosi penjualan pemberian diskon atau voucer.
2 Pengembangan pasar
Strategi ini dilakukan apabila sasaran pembeli lama telah dapat dicapai baik oleh produk kita maupun oleh produk pesaing,
sehingga perlu mencari sasaran pembeli baru, sementara produksi lama masih berjalan dengan cara memperluas daerah pemasaran,
seperti dari pasar kota ke pasar daerah dan pelosok, dari pasar lokal ke pasar international ekspor.
31
Irwan Dani,Op. Cit, h. 32-34.
3 Pengembangan produk
Strategi ini
mencakup usaha
perubahan produk,
tetapi menggunakan cara produksi yang sama dengan cara produksi
sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk memperpanjang masa edar produk atau tatkala pembeli bosan dengan produk yang ditawarkan
sehingga kita harus melakukan kreasi atas produk lama. 4
Diversifikasi Startegi ini merupakan pengembangan produk baru yang masih
berhubungan dengn produk lama untuk ditawarkan kepada pasar yang baru juga. Misalkan, bila suatu lembaga pendidikan pada
awalnya hanya menyiapkan kursuspendidikan dikelas untuk orang-orang usia sekolah, sekarang menyediakan juga pendidikan
jarak jauh dengan menggunakan modul-modul untuk orang yang bekerja. Strategi ini sangat efektif untuk mengisi sasaran yang
terabaikankosong, sehingga mereka mengikuti pesaing. 5
Biaya murah Strategi ini didasarkan pada input rendah, sehingga dapat
menghasilkan produk yang murah pula, namun dengan kualitas dan standar yang tinggi. Hal ini biasa dilakukan dengan pemilikan
modal yang besar serta teknologi tinggi maupun bergabung dalam wadah koperasi misalnya.
6 Pemfokusan Pasar
Strategi ini dilakukan dengan cara memberikan pelayanan kepada kelompok pembeli khusus. Sehinga pelayanan yang diberikan
sangat terbatas, kelompok pembeli ditentukan dengan jelas agar pelayanan lebih efektif dan efisien. Dalam hal ini, bauran
pemasaran marketing mix seperti produk, harga, distribusi dan promosi
harus dikonsentrasikan
pada pembentukan
dan pemeliharaan kelompok pasar khusus ini.
3. Konsep Pemasaran Jasa
a. Definisi Pemasaran Jasa Jasa yang berbeda dengan good produk karena secara kasat mata tidak
dapat dilihat menimbulkan berbagai macam permasalahan dalam mengembangkan strategi pemasaran seperti yang dikemukakan oleh Kotler bahwa jasa merupakan
setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak ke pihak yang lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan
apapun.
32
b. Karakteristik Jasa Ada enam karakteristik jasa yang perlu diperhatikan oleh penyedia jasa
yaitu intangibility tidak tampak, perishability tidak dapat disimpan, hetereginity
bervariasi, inseparability tidak dapat dipisahkan antara produksi dan konsumsi people based sangat tergantung pada kinerja karyawan dan
32
Sofa, “Dinamika Bisnis Jasa dan Pentingnya Pemasaran Jasa”, artikel di akses pada 2 Februari 2008 dari http:cari20ilmu20online20borneo.htm
contact customer hubungan dengan konsumen secara langsung.
33
Karakteristik unik yang dimiliki oleh jasa memiliki esensi utama yaitu perlunya keterlibatan
secara langsung karyawan dalam delivery process sehingga karyawan menjadi ujung tombak keberhasilan jasa. Tetapi dengan perkembangan teknologi,
ketergantungan terhadap karyawan dapat dieliminasi dan direct customer contact yang sangat costly dapat dikurangi. Misalnya bisnis perbankan pada saat ini
menggunakan ATM Anjungan Tunai Mandiri dan Phone Banking untuk membatnu konsumen melakukan self service berbagai keperluan yang berkaitan
dengan keuangan mereka.
C. Strategi Pemasaran Islam
Pemasaran marketing yang ditinjau dari syariah Islam sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pemasaran pada umumnya yang telah dikemukakan
para ahli ekonomi konvensional, namun yang menjadi titik perbedaan adalah bahwa pemasaran dalam Islam dilandasi dengan moral dan etika Islam, serta
tidak terlepas dari rule-rule yang ditetapkan al-Quran dan as-sunnah. Pemasaran Islam merupakan kegiatan dari serangkaian bisnis atau
perdagangan dengan cara menawarkan produk kepada konsumen yang ditujukkan untuk pencapaian tujuan perusahaan untuk memperoleh laba dan
kepuasan konsumen dengan dilandasi oleh nilai-nilai Islam dan jiwa Islam yang berdasarkan pada al-Quran dan As-sunnah.
33
Ibid
Al-Quran merupakan sekian banyak kegiatan bisnis karena al-quran memberi perhatian dan mendorong umat Islam untuk mencari harta, hal ini
karena di dalam al-Quran terdapt jumlah pengulangan kata mal harta sebanyak 85 kali.
34
Kegiatan pemasaran suatu perusahaan yang sesuai dengan jiwa dan nilai- nilai Islam dapat disebut sebagai pemasaran secara Islami. Begitu juga
starategi pemasaran yang direncanakan dan dilakukan oleh management pemasaran, apabila sesuai dengan etika dagang dalam Islam dan tidak
menyimpang dalam al-Quran dan as-sunnah maka dapat dikatakan juga pemasaran secara Islami, strategi dalam Islam mempunyai empat dimensi
yaitu melengkapi mekanisme pasaran dengan filter moral, memotivasi individu yang ikut menanggung kepentingan social, restrukturisasi sosio-
ekonomi dan peranan positif pemerintah.
35
Pemasaran Islami haruslah dilakukan oleh pelaku pemasaran atau marketer yang Islami dan memiliki moral dan etika yang baik. Hal ini sangat
penting karena itulah yang membedakan antara pemasaran Islami dan konvensional. Aspek moral dan etika ini kemudian tidak hanaya berguna bagi
hubungan bermuamalat di dunia saja namun juga lebih dari itu akan berimbas pada akhirat nanti, yaitu dengan pahala yang diterimanya.
34
M. Quraish Shihab, Berbisnis dengan Allah, Tanggerang: Penerbit Lentera Hati, 2008, h. 6
35
M. Umar Chapra, Islam dan Pembangunan Ekonomi, Penj. Ikhwan Abidin B Jakarta: Gema Insani Press 2000, cet. I, h. 11
Strategi pemasaran dalam Islam termasuk kepada lingkup mualamat yaitu hubungan antara manusia dengan manusia yang lainnya. Hukum asal
dari muamalat dalam kaidah Ushuliyah adalah jaizboleh, selama tidak ada hukum yang melarangnya. Apabila terdapat hukum yang melarangnya maka
hal tersebut menjadi haram. Hal ini membuat strategi pemasaran yang dilakukan oleh konvensional dapat dilakukan pada usaha syariah selama tidak
bertentangan dengan kaidah-kaidah Islam. Strategi pemasaran yang masuk ke dalam sebuah perekonomian yang
diatur secara islami bila diterapkan dengan disiplin, tidak akan pernah ada praktek yang tidak sehat dalam bisnis karena tidak bertentangan dengan
ajaran–ajaran Islam yang dibawa Rasulullah SAW. Prinsip bertransaksi atau berdagang menurut Islam bahwa setiap transaksi perdagangan harus menjauhi
hal-hal yang mengandung unsur-unsur penipuan, riba, judi, ketidakpastian, keraguan, eksploitasi, pengambilan untung yang berlebihan, dan pasar gelap.
36
Pemasaran merupakan suatu bagian dari kegiatan didunia perdagangan, dalam Islam memang menghalalkan usaha perdagangan, perniagaan ataupun
jual beli. Namun tentu saja untuk orang yang mengerjakan usaha perdagangan secara Islami dituntut menggunakan tata cara khusus, ada aturan mainnya
yang mengatur bagaimana seharusnya seorang muslim berusaha dibidang perdagangan agar mendapat berkah dan ridha Allah SWT didunia dan
diakhirat.
36
Muhammad Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjaya Kusuma, Menggagas Bisnis Islami,
Jakarta: Gema Insani Press, 2002, h. 170
Dalam aturan main perdagangan Islami terdapat berbagai etika, norma agama dan prikemanusiaan dan prinsip dasar yang telah ditetapkan Islam
mengenai perdagangan dan niaga adalah tolak ukur dari kejujuran, kepercayaan, dan keputusan. Etika perdagangan Islam menjamin baik
perdagang maupun pembeli, masing-masing akan mendapat keuntungan. Bauran pemasaran atau yang biasa disebut dengan marketing mix 4p =
product, price, promotion, dan place di elaborasi dalam konsep Islam terikat
dengan etika perdagangan Islam adalah sebagai berikut: 1.
Strategi Produk Jasa Dalam ajaran Islam semua aspek kehidupan manusia diatur dengan
sempurna termasuk bidang ekonomi yang diantaranya adalah produksi. Produk merupakan keseluruhan objek atau proses yang memberikan
sejumlah nilai manfaat kepada konsumen .
37
Sebagai seorang muslim dalam menjalankan aktivitas ekonomi harus senantiasaa berpegang teguh pada prinsip keadilan dan kebajikan, sesuai
dengan firman Allah SWT, yang berbunyi:
? AB9 C ?DE F
G H I
J G HLHJ+ ?D6
MNH F J
OP QR ST
U G VW XYO
Z[\ C ,
]I _XH F
`W a G
HJ :
G HJ
[ H:c
d F a
37
Rambat Lupiyoladi, Manajemen Pemasaran Jasa; Teori dan Praktek Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2001, h. 58
ef H P 8 G G
HO `g
hi 7U
?gH:87: =
Artinya: Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang- orang yang selalu menegakkan kebenaran Karena Allah, menjadi saksi
dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena
adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha, memerlukan strategi pemasaran yang ada dasarnya menunjukkan bagaimana sasaran
pemasaran dari produk yang dihasilakan tersebut dapat tercapai. Produk adalah hal penting yang perlu diperhatikan dalam strategi bauran
pemasaran, karena tanpa adanya produk strategi bauran pemasaran lainnya tidak dapat dilakukan. Produk merupakan segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kesesuatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Strategi Produk yang dapat mencakup keputusan tentang acuan
atau bauran produk produc mix yang terdiri dari: a.
Merek Brand Merek adalah nama, istilah, tanda atau lambang kombinasi dari dua
atau lebih
unsure tersebut,
yang dimaksudkan
untuk mengidentifukasikan barang atau jasadari penjual atau sekelompok
penjual dan yang membedakan dari produk saingan. Merek mempunyai dua fungsi, pertama, memberikan identifikasi terhadap
suatu produk, sehingga para konsumen mengenal merek dagang yang berbea dengan produk lain. Kedua, untuk menarik calon pembeli.
b. Kemasan Packing
Kemasan atau pembungkus mempuyai arti penting karena kemasan tidak hanya digunakan untuk dapat menyenangkan dan menarik.
Dengan cara memperbaiki bentuk luar dari produk seperti pembungkus, warna, dan lain-lain agar menarik para konsumen serta
dapat memberi image bahwa produk tersebut bermutu. c.
Pelayanan service Keberhasilan pemasaran produk sangat ditentukan pula oleh baik
buruknya pelayanan yang diberikan oeh suatu perusahaan dalam memasarkan produknya.
2. Strategi penetapan harga
Untuk membangun strategi pemasaran yang efektif, suatu perusahaan menggunakan variabel-variabel yang diantaranya adalah penetapan harga,
Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanan.
38
Pada dasarnya Islam memberikan kebebasan dalam perdagangan dan dalam menetapkan harga
pada suatu produk baik berupa barangmaupun jasa, tetapi yang dimaksud dengan kebebasan menurut Islam adalah berpegang pada prinsip keadilan
dan kemanusiaan.
38
Ibid , h. 8
Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan.
39
Sedangkan unsur lainnya produk, distribusi, dan promosi menyebabkan timbulnya
pengeluaran. Penetapan harga barang dan jasa merupakan suatu strategi kunci dalam berbagi perusahan, karena harga mempengaruhi kinerja
keuangan serta persepsi pembeli dan penentuan posisi merek. Harga menjadi satu ukuran mengenai mutu produk, bila pembeli mengalami
kesulitan dalam mengevaluasi produk-produk yang kompleks. Selain itu harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat
fleksibel artinya dapat diubah dengan cepat. Berbeda dengan karakteristik produk atau komitmen terhadap saluran distribusi, keduanya tidak dapat
diubah atau disesuaikan dengan mudah dan cepat karena biasanya menyangkut kebutuhan jangka panjang.
Penetapan harga selalu merupakan masalah bagi setiap perusahaan karena bukan merupakan kekuasaan atau kewenangan yang mutlak dari
seorang pengusaha. Dengan penetapan harga, perusahaan dapat menciptakan hasil peneriman penjualan dari produk yang dihasilkan dan
dipasarkan. Dalam penetapan harga perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi secara langsung, adalah harga bahan baku, biaya produksi,
biaya pemasaran, peraturan-peraturan pemerintah, dan faktor lainnya. Faktor yang tidak langsung namun erat hubungannya dalam penetapan
harga adalah harga produk subtitusi dan produk komplemener, serta
39
Fandi Tjiptono, Strategi pemasaran, Yogyakarta, andi:1997, edisi 2, h.151
potongan untuk para penyalur dan konsumen.
40
Oleh karena itu seorang produsen harus memperhatikan dan memperhitungkan faktor-faktor
tersebut dalam penentuan kebijakan harga produk yang dipasarkan. Penetapan harga oleh perusahaan terhadap produk yang dihasilkan
harus didasarkan pada konsep harga Islami dalam artian harga yang ditetapkan tidak mejerat konsumen. Disamping itu penetapan harga yang
dilakukan oleh perusahaan harus bebas dari praktek kecurangan dan kezaliman, seperti mengeksploitasi kebutuhan konsumen dengan
menetapkan harga yang tinggi ketika produk tersebut sangat dibutuhkan oleh konsumen. Penetapan harga juga harus diwarnai dengan prinsip-
prinsip ekonomi Islam yang terdiri dari :
41
a. Talaqqi Rukban,
42
ini dilarang karena akan menimbulkan harga pasar yang tidak kompetitif.
b. Ba’i Najasy atau transaksi najas, ini dilarang karena penjual menyuruh
orang lain untuk memuji atau menawar dengan harga tinggi agar orang lain tertarik.
c. Ihtikar Monopoli juga dilarang, yaitu mengambil keuntungan di atas
keuntungan normal dengan menjual lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi.
40
Assauri, Manajemen Pemasaran; Dasar, Konsep, dan Strategi, h. 224
41
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada: 2007. edisi. Ke.3, h. 153,
42
Talaqqi Rukban adalah tindakan yang dilakukan oleh pedagang kota atau pihak yang lebih memiliki informasi yang lebih lengkap membeli barang petani atau produsen yang tidak
memiliki informasi yang benar tentang harga di pasar yang masih di luar kota, untuk mendapatkan harga yang lebih murah dari harga pasar yang sesungguhnya.
d. Ghabban Faahisy besar dilarang pula karena menjual di atas harga
pasar.
43
Selain prinsip di atas penentuan harga juga harus sesuai dengan prinsip sebagai berikut:
a. Prinsip Ketuhanan
Ekonomi Islam adalah ekonomi yang berlandaskan ketuhanan, system ini bertolak dari Allah, dan menggunakan sarana yang tidak lepas dari
syariat Allah.
44
Firman allah SWT, yang berbuyi:
H:c f
F Vk:3
YJe lXmno
WHJ p G
HOq .
5 =r
+ G
H:8J+ s
F tum G vmHOqI
x=
Artinya; Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian
dari rezki-Nya. dan Hanya kepada-Nya-lah kamu kembali setelah dibangkitkan.
Prinsip ini memberikan pandangan kepada perusahaan untuk tidak mengambil keuntungan yang berlebihan terhadap penetapan harga
konsumen dan menghindari Dario segala macam bentuk eksploitasi
43
Ghabban adalah selisih antara harga yang disepakati penjual dan pembeli dengan harga pasar akibat ketidaktahuan pembeli akan harga. Ghabban kecil diperbolehkan sedangkan ghabban
besar dilarang
44
Zainal Arifin dan Dahlia Husin, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Jakarta, Gema Insani Press, 1997, cet. Ke 2, hal.31
hargaa terhadap konsumen. Dikarenakan hal-hal tersebut akan dipertanggungjawabkan pada hari akhir.
b. Prinsip keseimbangan
Prinsip ini mengajarkan kepada perusahaan agar tidak melakukan monopoli dan pemusatan kegiatan ekonomi pada satu tangan. Hal yang
dapat menggangu prinsip keseimbangan adalah penimbunan barang dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan yang lebih,
penimbunan yang dimaksud untuk menahan barang yang dijual dengan niat untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan membuat
kelangkaan barang. c. Prinsip Kebebasan
Dalam Islam segala jenis usaha tidak dibatasi, pembatasan hanya diberikan pada pelaksanaannya saja agar tidak menjalankan usaha
yang haram dan yang mengandung unsure kebatilan. d. Prinsip Tanggung jawab
Prinsip ini memberikann batasan pada kebebasaan perusahaan dalam menetapkan harga tidak menguntungkan pihaknya saja. Karena nanti
akan diminta pertanggungjawabannya oleh Allah SWT. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi:
7 . Xk7: C
y
dNm p z i {
C =
Xk7: C y
0Nm p
| { C
=
Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya pula.
3. Strategi promosi
Startegi promosi adalah tindakan perencanaan, implementasi dan pengendalian komunikasi dari organisasi kepada pelanggan dan target
sasaran lainnya. Strategi promosi mengkombinasikan periklanan, penjualan personal, promosi penjualan, publisitas dalam hubungannya
masyarakat, dan hubungan langsung dalam program terkoordinasi untuk berkomunikasi dengan pembeli dan pihak lainya yang mempengaruhi
keputusan pembelian. Aktivitas promosi memberi pengaruh yang penting untuk keberhasilan penjualan perusahaan.
Promosi digunakan untuk memberikan informasi kepada orang-orang tentang produk dan mempersuasi pembelitargewt pasar, saluran distribusi
dan publik untuk membeli mereknya. Masing-masing bentuk promosi memiliki kekuatan dan kelemahannya, sehingga diperlukan strategi yang
terintegritasi untuk dapat meningkatkan kekuatan masing-masing komponen dalam berpromosi dan mendesain bauran promosi yang efektif
dan efisien. Dalam startegi pemasaran, perusahaan harus memilih dengan tepat bauran promosi apa yang sesuai dengan strategi yang ditetapkan
perusahaan, karena setiap perusahaan biasanya mempunyai cara tersendiri untuk mengenalkan produknya kepada masyarakat luas, baik melalui
presentasi maupun melalui media elektro atau cetak.
Promosi lebih luas dari saekedar iklan, keputusannya dapat berupa salah satu kombinasi dari penggunanan keempat elemen berikut:
45
a. Promosi penjualan diantaranya melalui pertandingan, kontes, contoh
gratis, pameran perdagangan, harga promosi. b.
Ikalan cetak, iklan tayangan, iklan billboard, serta logo informasi pada kemasan.
c. Publisitas, seperti mencetak atau menayangkan berita dimedia laporan
tahunan, juga pidato karyawan. d.
Penjualan personal, seperti presentasi penjualan secara perorangan atau pemasaran jarak jauh.
4. Strategi distribusi Strategi distribusi merupakan strategi yang terkait erat dengan upaya
produsen untuk mendistribusikan atau menyalurkan produknya kepada konsumen. Oleh karena itu peranan saluran distribusi atau saluran
pemasaran sebagai perantara produk dari produsen ke konsumen sangat penting. Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling
terlibat dalam usaha menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi.
46
Saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan biasanya melalui grosir, distributor, pengecer dan lain-lain.
Saluran distribusi memiliki fungsi-fungsi utama seperti informasi,
45
Husai Umar, Strategic managemen in action: konsep dan teknik menganalisis managemen strategis
Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2001h. 321
46
Hendra Teguh dan Ronny A. Rusli, manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan Implementasi dan control,
Jakarta,PT. Prenhalindo, 1997, h. 48.
promosi, negosiasi, pemesanan, pembiayaan, pengambilan resiko, pemilikan fisik, pembayaran, dan hak milik. Oleh karena itu saluran
distribusi sangat penting, karena memiliki keunggulan efisiensi dalam membuat barang-barang tersedia luas dan mudah diperoleh dipasar
sasaran. Dalam operasi distribusi pertama-tama barang diambil digudang kemudian barang diambil digudang kemudian barang fdikirim dengan
transportasi dan logistic dengan tingkat pelayanan yang tinggi dan terakhirt barang beredar dan siap dikonsumsi.
47
Prinsip utama strategi distribusi dalam pandangan Islam adalah adil dan baik pada saluran distribusi pelaku bisnis muslim sekali-kali tidak
akan pernah melakukan tindakan kezaliman terhadap pesaing lain, melakukan suap untuk melincinkan saluran pasarnya, tindakan
menghalalkan segala cara lainnya. Sebagaimana baginda Rasulullah Saw memberikan ketauladanannya kepada umatnya dalam berbuat dan
bersikap, dalam hal ini Rasulullah melarang orang bertindak zalim kepada orang lain. Dalam hadits Rasulullah SAW. Bersabda : Janganlah kamu
mencegat dari orang-orang yang akan ke pasar sebelum mereka mencapai kepasar mutafaq alaih,
hal tersebut tidak diperbolehkan karena dapat merugikan gerakan pemasaran dan barang tidak sampai dipasaran, oleh
karena itu, ketika perusahaan memutuskan pilihan jaringan distribusi yang dipandanag efektif dan efisien untuk menghubungakn produsen dan
konsumen tanpa harus menzalimi pesaing lain.
47
M. Ismail Yusanto, Menggagas Bisnis Islami,, h. 171.
Adapun Karakteristik pemasaran yang islami menurut Jafril Khalil adalah sebagai berikut:
48
1. Theistis Rabbaniyyah, yaitu bersifat religius dan berpandangan dunia
akhirat. Sehingga tidak hanya demi untuk memenuhi kebutuhan saja akan tetapi lebih dari itu sebagai bekal untuk akhirat nanti. Keadaan tersebut
menjadikan para pelaku pemasaran dapat menyeimbangkan antara kehidupan di dunia dan akhirat nanti. Yaitu melakukan pemasaran untuk
mendapatkan untung secara materi untuk kebutuhan didunia dan juga berbuat dengan baik secara syariah dalam pemasarannya untuk
mendapatkan pahala diakhirat nanti. Dengan terpenuhinya kebutuhan dunia akhirat ini maka pelaku pemasaran dapat bekerja dengan tenang
dan baik serta mendapatkan ketentraman hati. Tentunya hal ini dapat membuat kinerja perusahaan menjadi semakin baik sehingga dapat
meningkatkan keuntungan perusahaan. Hal ini pula membuat pelaku pemasaran menghindari hal-hal yang tidak baik dalam pemasaran.
2. Etis akhlaqiyyah, memperhatikan dan menonjolkan masalah akhlak
moral, etika sehingga dapat dihindari hal-hal yang dapat merugikan dalam kegiatan muamalat. Dengan hal ini maka ha-hal yang seharusnya
dihindari dalam pemasaran dapat dihindari oleh para pelaku pemasaran. Seperti penipuan, gharar, kata-kata promosi yang menjebak, dan
perbuatan-perbuatan marketer yang buruk lainnya. Hal pastinya dapat menjadi nilai tambah bagi perusahaan karena masyarakat pasti akan lebih
48
Jafril Khalil, Republika. Com, diakses pada tanggal 02 Februari 2008
respect dan suka dengan perusahaan tersebut. Maka selain keuntungan perusahaan yang didapat nilaitambah perusahaan juga didapat dari hal
tersebut. 3.
Realistis Waqiiyyah, yaitu bersifat fleksibel dan luwes dalam tafsir hokum
dan implementasinya
karena didasarkan
pada kaidah
memudahkan urusan dan menghapus bahaya. Dengan ini maka sebenarnya pemasaran Islami tersebut merupakan hal yang fleksibel
luwes karena tujuannya pun memenuhi kebutuhan seseorang dengan baik. Keluwesan tersebut dibalut dengan moral dan etika maka akan
semakin mempertegas cirri Islaminya. 4.
Humanistis Insaniyah, yaitu dapat menciptakan marketer yang memiliki akhlak, etika dan moral terhormat. Pemasaran Islami juga memiliki peran
dalam menciptakan pelaku pemasaran yang baik, memiliki akhlak dan moral serta tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan agama Islam.
Hal ini juga mendorong terciptanya masyarakat yang bermoral dan beretika.
BAB III GAMBARAN UMUM PT. DIYO-SIBA TOURS TRAVEL
DAN PT. ALKHALID JAYA MEGAH TOURS TRAVEL
E.
Sejarah Berdiri
1. Sejarah PT. Diyo-Siba Tours Travel
PT. PT. Diyo-Siba Tours Travel berdiri sejak tahun 1990 sebagai
perusahaan komersial
yang kemudian
mengkhususkan kegiatannya pada pengelolaan ibadah haji dan umroh dengan tujuan untuk
mendapatkan dua keuntungan sekaligus, yaitu sebagai perusahaan yang profit orientid secara duniawi dan pelayanan ibadah secara ukhrawi.
2. Sejarah PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel
Berawal dari melihat perkembangan kepariwisataan ditanah air yang semakin hari semakin meningkat, menggugah para pendiri
perusahaan ini untuk membentuk suatu perusahaan yang akan melayani kebutuhan-kebutuhan konsumen dalam hal pariwisata, maka didirikanlah
sebuaah perseroan terbatas dengan nama PT. AlKhalid Jaya Megah Tour dan Travel
PT. AlKhalid Jaya Megah Tour dan Travel didirikan pada tanggal 08 Oktober 1990 dengan nomor izin 37 dibuat dihadapan dan disahkan
oleh notaris di Jakarta, berawal PT. AlKhalid Jaya Megah Tour dan Travel ini tidak memiliki gedung sendiri sehingga pendiri perusahaan ini
menyewa sebuah gedung di jalan melawai raya. Namun seiring dengan perkembangan perusahaan ini pada akhir tahun 2004 pendiri membeli
sebuah gedung berlantai 4 dijalan panglima Polim Raya No. 21 C yang masih aktif dipergunakan hingga saat ini.
F.
Visi dan Misi
1. Visi dan misi PT. Diyo-Siba Tours Travel
a. Visi PT. Diyo-Siba Tours Travel
Visi PT. Diyo-Siba Tours Travel adalah perjalanan haruslah punya banyak makna bagi yang melakukannya.
b. Misi PT. Diyo-Siba Tours Travel
Misi PT. Diyo-Siba Tours Travel adalah mengaktualisasikan kenyamanan dan keamanan perjalanan dengan penuh perencanaan,
agar sebuah perjalanan dapat memberikan hasil yang optimal bagi pelakunya.
2. Visi dan misi PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel
a. Visi PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel
Visi PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel untuk membantu pemerintah dalam menjalankan dan mengembangkan kepariwisataan
di Indonesia. b.
Misi PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel Misi PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel adalah menjalankan
usaha biro perjalanan umum dengan lingkup kegiatan usaha yang meliputi:
1 membuat, menjual dan menyelenggarakan paket wisata domestic
dan internasional
2 mengurus dan melayani kebutuhan jasa angkutan bagi perorangan
dan atau kelompok orangyang diurusnya. 3
Melayani pemasangan akomodasi restoran dan sarana wisata lainnya
4 Menyelenggarakan pemanduan perjalanan wisata
5 Mengurus dokumen perjalanan
G.
Struktur Organisasi
Sebagai suatu biro perjalanan wisata, PT. Diyo-Siba Tours Travel dan PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel mempunyai susunan dewan
komisaris dan direksi serta karyawan yang tidak berbeda dengan biro perjalanan wisata yang lain. Adapun susunan dewan komisaris dan direksi
serta karyawan PT. Diyo-Siba Tours Travel dan PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel adalah sebgai berikut:
1. PT. Diyo-Siba Tours Travel
Susunan susunan dewan komisaris dan direksi serta karyawan PT. Diyo- Siba Tours Travel adalah sebagai berikut:
a. Komisaris Utama : Hj. Arifah Nawawi
b. Direktur Utama : Hj. Syamira Ahmad
c. Direktur Operasional : H.M. Suud
d. Direktur Keuangan : H. Khalid Azhari
e. Ticketing : Indri
f. Sales marketing : Hj. Fatmah Aziz
g. Bag, Umroh dan haji : H. Teguh Budiono
h. Adm. Keuangan : Hj. Isrofah Yasa
2. PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel
Susunan susunan dewan komisaris dan direksi serta karyawan PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel adalah sebagai berikut:
a. Komisaris Utama : Hj. Arifah Nawawi
b. Direktur Utama : H. Muhammad Zaki Azhari, Bsc
c. Direktur : Hj. Syamira Azhari
d. Direktur keuangan : H.M.Kholid Azhari
e. Manager Keuangan : Hj. Nirmala Dewi Syakerani
f. Staff accounting : Lisa Perdede dan Kartika Maya Sari
g. Manager Umroh dan Haji : H. Tegoeh Budiono h. Staf Umroh dan Haji
: Hj. Wahdaniah, Rita Sahara dan Nani Mulyani
i. Messenger Umroh dan Haji: Muhammad Yamin j. Manager Ticketting
: Tetty Gultom k. Staf Ticketting
: Ahmad Dhani dan Annisa l. Messenger Ticketing
: Mulyanto dan Adjat Sudrajat m. Manager marketing
: Temmy maulana
H.
Status Hukum Biro Perjalanan Haji
Status hukum biro perjalanan haji PT. Diyo-Siba Tours Travel dan PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel adalah sebagai berikut:
1. PT. Diyo-Siba Tours Travel
a. Nama Perusahaan : PT. Diyo Siba
b. Nama Dagangf : Diyo-Siba Tours Travel
c. S\IUP : 05D2BPWVII90
d. NPWP : 1.933.290.7-003
e. Ijin Umroh : SK Meneg RI No. 365 2004
f. Ijin Haji Khusus : Sk Meneg RI No. D4582006
g. Asosiasi : ASITA No. 05XXVIIIDPP97
AMPHURI No. 075 2.
PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel a. Nama Perusahaan
: PT. Alkhalid Jaya Megah b. Nama Dagang
: PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel c. SIUP
: 761D2BPWI97 d. NPWP
: 1.358.064.5-001 e. Ijin Umroh
: SK Meneg RI No. D 365 2004 f. Ijin Haji Khusus
: Sk Meneg RI No. D3532005 g. Asosiasi
: ASITA No. 359VIIIDPP94 AMPHURI No. 074
BAB IV PENGARUH STRATEGI PEMASARAN BIRO PERJALANAN HAJI