Pengaruh Kualitas Bimbingan Manasik Umroh Terhadap Kepuasan Jama’ah Pada Pt.Fajrul Ikhsan Wisata (Esq Tours Travel) Pondok Pinang Jakarta Selatan

(1)

PENGARUH KUALITAS BIMBINGAN MANASIK

UMRO

H TERHADAP KEPUASAN JAMA’AH

PADA PT.FAJRUL IKHSAN WISATA

(ESQ TOURS TRAVEL)

PONDOK PINANG JAKARTA SELATAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Skripsi

Dalam Meraih Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh : HOLISAH NIM: 1110053100025

JURUSAN MANAJEMENDAKWAH

KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA 2014 M/1435 H


(2)

(3)

(4)

z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z


(5)

i ABSTRAK

HOLISAH, 1110053100025, Pengaruh Kualitas Bimbingan Manasik Umroh Terhadap Kepuasan Jama’ah Pada PT. Fajrul Ihsan Wisata ( ESQ Tours Travel) Pondok Pinang Jakarta Selatan, di bawah bimbingan Hj. Jundah Sulaiman,MA.

Kualitas bimbingan manasik merupakan bagian terpenting dari pelayanan yang diberikan oleh ESQ Tours Travel untuk membantu memberikan bekal ibadah umroh yang terbaik, sehingga tercapainya kepuasan jama’ah umroh. Berdasarkan undang-undang No. 13 tahun 2008 pasal 6 menyebutkan bahwa salah satu kewajiban pemerintah yaitu memberikan pembinaan dan atau bimbingan ibadah haji. Variable yang akan disajikan oleh ESQ Tours Travel adalah memberikan kualitas bimbingan manasik umroh dan pengaruhnya terhadap kepuasan jama’ah umroh.

Tujuan dan masalah penelitian untuk mendeskripsikanmateri dan kemasan pelaksanaan bimbingan manasik umrah, untuk mengetahui apakah bimbingan manasik sudah memudahkan jama’ah, serta untuk membuktikan pengaruh antara kualitas bimbingan manasik umrah dengan kepuasan jama’ah. Penelitian dilakukan di PT. Fajrul Ikhsan Wisata (ESQ Tours Travel) Pondok Pinang Jakarta Selatan dengan sampel responden sebanyak 72 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui angket (kuesioner) dengan teknik random sampling yang pengukurannya menggunakan skala likert dan diolah secara statistik.

Teknik analisa data digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi rank spearman untuk mengetahui sejauh mana korelasi antara kualitas bimbingan manasik umrah (variable x) dengan kepuasan jama’ah (variable y), uji untuk mengetahui signifikansi variable dan untuk mengetahui besarnya pengaruh kualitas bimbingan manasik umrah dipakai perhitungan koefisien determinasi ( .

Setelah data dianalisis dengan bantuan SPSS 20 maka diperoleh angka korelasi rank spearman (r) = 0.372 yang menunjukan korelasi cukup. Selanjutnya nilai koefisien determinasi ( sebesar 0,126 yang memiliki arti bahwa kualitas bimbingan manasik umrah secara simultan mempengaruhi kepuasan jama’ah sebesar 12,6% dan sisanya 87,4% di pengaruhi oleh faktor – faktor lain. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dapat dilihat dan diperoleh nilai signifikansi atau sebesar 3,356 lebih besar dari nilai (1,980) yang menunjukan hipotesis Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kualitas bimbingan manasik umrah dan kepuasan jama’ah.

Persamaan garis regresi hubungan kualitas bimbingan manasik umrah dengan kepuasan jama’ah dapat dinyatakan dengan Y = 22,885 + 0,312 (X). Persamaan tersebut menunjukan bahwa nilai koefisien X sebesar 0,312 yang berarti apabila kualitas bimbingan manasik umrah (X) meningkat 1 poin maka kepuasan jama’ah (Y) akan meningkat 0,312 poin.

Kata Kunci : Kualitas bimbingan manasik umrah, Kepuasan Jama’ah dan ESQ Tours Travel.


(6)

ii

KATA PENGANTAR ميح رلا نمح رلا ها مسب

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunianya yang tak terhingga penulis dapatkan, sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Shalawat serta salam selalu penulis junjung kepada Nabi Muhammad SAW dimana perjuangannya tak tergantikan dan akhlaknya menjadi suri tauladan yang baik hingga akhir zaman sebagai manusia yang rahmatan lilalamiin.

Penulis skripsi ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana strata satu di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Manajemen Haji dan Umrah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa tujuan penulisan skripsi ini, tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan moril dan materil dari banyak pihak terutama kepada kedua orang tua penulis bapak. H.Sahrani dan ibu Hj.Muniah Yang penulis cintai dan hormati serta senantiasa mendo’akan penulis dan memberikan dukungan yang luar biasa agar penulis dapat menyelesaikan skripsi dan wisuda tepat waktu, yang sabar mendengar keluh kesah penulis, yang selalu perhatian dan kasih sayangnya begitu besar. Semoga penulis dapat menjadi anak yang dibanggakan dan bermanfaat untuk bangsa, agama dan menjadi wanita yang solehah untuk imam ku kelak dan menjadi ibu dari anak-anak yang soleh dan solehah.Aamiin…

selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada : 1. Drs.H.Arif Subhan MA Selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

2. Drs. H. Cecep Castrawijaya, MM Selaku Kepala Jurusan Manajemen Dakwah yang selalu menanyakan penulis kapan sidang.


(7)

iii

3. H.Mulkanasir,B.A.,S.Pd.,MM selaku sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah yang membantu penulis memberikan informasi.

4. Hj.Jundah sulaiman.,MA selaku pembimbing skripsi penulis yang senantiasa membantu penulis dalam bimbingan skripsi hingga selesai. 5. H.Hasanudin,MA dan Bapak Noor Bekti Negoro,SE,Msi selaku penguji

sidang munaqasyah, yang telah membantu penulis.

6. Dosen Manajemen Haji dan Umrah yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu namanya, penulis ucapkan terima kasih atas kesabaran, perhatian,pengorbanan dan kerja kerasnya mendidik penulis selama di bangku kuliah dengan baik hingga selesai skripsi.

7. Pengelola PT. Fajrul Ikhsan Wisata (ESQ Tours Travel) yang telah membantu dan mengizinkan penulis untuk penelitian skripsi serta memperoleh data-data, dan juga memberikan kesempatan penulis untuk bekerja di sana.

8. Dr.Ary Ginanjar Agustian,HC. (Founder ESQ 165), Bapak Iman Herdimansyah dan para trainer ESQ 165 yang selalu mengingatkan penulis untuk terus berbuat yang terbaik dan yang telah memberikan ilmu 165 yang sangat bermanfaat bagi penulis sehingga dapat merasakan nikmat iman,islam dan ihsan.

9. Friends Gulali Rohmawati, Anisah, Syifa, Nurul, Nuri, Ani, Wasil, Idzur Tika,Vera dan May yang penulis cintai dan banggakan senantiasa memberikan support serta do’anya untuk penulis

10. Teman-teman Manajemen Haji & Umrah angkatan 2010 satu kelas dengan penulis semoga sukses semua.Aamiin…

11. Teman-teman ATS di ESQ terimakasih banyak atas do’anya, semoga kita terus berjuang menjadi ksatria 165 dan salam sukses 165.:)

12. Teman-teman Ikatan Remaja Masjid Fathullah yang senantiasa mendo’akan penulis.

13. Teman-teman KOPMA UIN Jakarta yang juga mendo’akan penulis, bravo KOPMA.

14. Edvan, Anhar, Angga sahabat Kautsar Group yang baik dan penuh inspirasi terimakasih atas do’anya, semoga kita bisa bersama-sama


(8)

iv

berjuang untuk membuat Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW tersenyum. :)

15. Adik-adik di L-DORM 2013 yang selalu perhatian dan sabar mendengar curhatan penulis selama menyusun skripsi.:)

Tiada balasan yang penulis berikan selain do’a dan ucapan terimakasih, semoga kebaikan yang telah diberikan kepada penulis, senantiasa Allah SWT balas dengan balasan yang lebih baik serta selalu dalam lindungan-Nya.Aamiin…

Jakarta, 24 Juni 2014


(9)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D. Tinjauan Pustaka ... 6

E. Ruang Lingkup Penelitian... 8

F. Landasan Teori dan Kerangka Konsep ... 9

G. Metodologi Penelitian ... 12

H. Teknik Penulisan ... 19

I. Sistematika Penulisan ... 19

BAB II TINJAUAN TEORI ... 21

A. Konsep Kualitas ... 21

1. Definisi Kualitas ... 21

2. Dimensi Kualitas ... 24

B. Konsep Bimbingan Manasik Umrah ... 28

1. Definisi bimbingan ... 28

2. Fungsi dan Manfaat Bimbingan ... 29

3. Definisi manasik ... 29

4. Definisi umrah ... 30

5. Bimbingan manasik umrah ... 31

6. Hikmah dan Filosofi Manasik Umrah ... 33


(10)

vi

C. Konsep Kepuasan Pelanggan dan Jama’ah ... 45

1. Definisi kepuasan ... 45

2. Definisi pelanggan ... 46

3. Pengertian jama’ah ... 46

4. Definisi kepuasan pelanggan ... 46

5. Fator-faktor kepuasan pelanggan ... 48

6. Metode pengukuran kepuasan pelanggan ... 50

BAB III GAMBARAN UMUM PT.FAJRUL IKHSAN WISATA ESQ TOUR TRAVEL ... 52

A. Sejarah singkat ESQ Tours Travel ... 52

B. Profil ESQ Tours Travel ... 52

C. Visi,Misi dan Motto ESQ Tours Travel ... 53

D. Grafik perkembangan ESQ Tours Travel ... 54

E. Struktur Organisasi ESQ Tours Travel ... 55

F. Menejemen/sistem bimbingan manasik umrah ESQ Tours Travel ... 56

G. Legalitas Umrah ESQ Tours Travel ... 58

H. Fasilitas umrah ESQ Tours Travel ... 59

I. Produk-produk umrah ESQ Tours Travel ... 59

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA ... 60

A. Materi dan kemasan pelaksanaan bimbingan manasik umrah ESQ Tours Travel ... 60

B. Kemudahan bimbingan manasik umrah ESQ Tours Travel ... 65

C. Penyajian deskripsi data ... 67

D. Uji instrumen ... 70

1. Uji validitas ... 70

2. Uji reliabilitas ... 71

E. Analisa korelasi dan interpretasi data ... 71

1. Uji signifikan dengan t hitung ... 71

2. Analisa koefisien korelasi ... 75


(11)

vii

4. Interpretasi data ... 77

BAB V PENUTUP ... 79

A. Kesimpulan ... 79

B. Saran-Saran ... 81

DAFTAR PUSTAKA... 82 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(12)

viii DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 operasional variable penelitian ... 10

2. Tabel 2 Rukun dan Wajib Umrah ... 32

3. Tabel 3 Identitas Pribadi Responden Jama’ah Umrah ESQ Tours Travel ... 67

4. Tabel 4 Usia Responden ... 68

5. Tabel 5 Pengalaman Umrah Responden ... 68

6. Tabel 6 Blue Print skala kualitas bimbingan manasik umroh (sebelum validasi instrumen) ... 71

7. Tabel 7 Blue Print skala kepuasan jama’ah (sebelum validasi instrumen) ... 72

8. Tabel 8 Blue Print skala kualitas bimbingan manasik umroh (setelah validasi instrumen) ... 73

9. Tabel 9 Blue Print skala kepuasan jama’ah (setelah validasi instrumen) ... ... 73

10. Tabel 10 Uji Signifikan dengan t Hitung ... 74

11. Tabel 11 Analisa koefisien korelasi ... 76


(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Izin Penelitian 2. Surat Bimbingan Skripsi

3. Hasil Wawancara Pribadi dengan General Managere ESQ Tours Travel 4. Angket Penelitian Skripsi

5. Jawaban responden tentang kualitas bimbingan manasik umroh sebelum uji validitas

6. Jawaban responden tentang kepuasan jama’ah sebelum uji validitas 7. Jawaban responden tentang kualitas bimbingan manasik umroh setelah

uji validitas

8. Jawaban responden tentang kepuasan jama’ah setelah uji validitas 9. Perhitungan data sebelum validitas instrument kualitas bimbingan

manasik umroh

10. Perhitungan data sebelum validitas instrument kepuasan jama’ah 11. Hasil perhitungan uji validitas instrument kualitas bimbingan manasik

umroh

12. Hasil perhitungan uji validitas instrument kepuasan jama’ah 13. Tabel t hitung


(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kepuasan merupakan hal yang sangat mendasar dari setiap service yang diberikan oleh perusahaan kepada pelanggannya. Dalam masalah ini peran bimbingan manasik umrah, salah satu upaya untuk mencapai kepuasan spiritual ibadah umrah. Secara bahasa, umrah adalah ziarah dan mendatangi suatu tempat. Umrah secara istilah adalah mendatangi baitullah al-haram untuk melaksanakan thawaf, sa’i, dan mencukur atau menggunting rambut.1

Waktu umrah tidak ditentukan, jadi dapat dilaksanakan kapan saja. Adapun hadis yang menerangkan tentang umrah yang mabrur yaitu :

هݏجلا اۮءازج هل سيل رݔر۹݋لا جحلاݔ ,۵݋ݓݏي۸ ۵݋ل ۺر ۵فك ۺر݋علا يلۮۺر݋علا

“Antara satu umrah dengan umrah berikutnya merupakan penebus dosa-dosa yang ada diantara keduanya, dan haji yang mabrur itu tidak ada balasan baginya kecuali syurga”(HR Muslim).2 Kualitas bimbingan manasik merupakan bagian terpenting dari pelayanan yang dilakukan oleh ESQ Tours Travel untuk memberikan bekal amaliah umrah seperti (Ihram dan niat di miqat, thawaf umrah, shalat dua rakaat di maqam Ibrahim, minum air zam-zam, sa’i, tahallul,dan thawaf wada bagi yang umrah)3 kepada jama’ah umrah yang akan berangkat ke tanah suci Makkah. Dan

1Edi Mulyo o & Haru Abu Rofi’ie,

Panduan Praktis & Terlengkap Ibadah Haji & Umrah Dari Berangkat Sampai Pulang (Jogjakarta : Safirah,2013),h.15.

2

Ibid,h.,15&24.

3 Muhammad ThariqAl-Suwaydan, Rahasia Terindah Haji dan Umrah(Jakarta :Zaman,2008),h.59.


(15)

2

diantara bimbingan tersebut, berupa pemberian pengetahuan tentang tata cara ibadah umrah yang sesuai dengan tuntunan ibadah umrah Rasulullah SAW. Pemberian bimbingan tersebut sangat penting karena melihat jamaah umrah yang majemuk dalam hal pendidikan,usia,apalagi dalam tingkat pemahaman terhadap manasik umrah. Oleh karena itu perlu sekali diberikan bimbingan manasik umrah yang berkualitas di tanah air maupun ketika di tanah suci,materi manasik yang dikemas sedemikian rupa dengan suguhan pemaknaan umrah secara mendalam dan menggugah hati.

Berdasarkan undang-undang nomor 13 tahun 2008 pasal 6 menyebutkan bahwa pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan,pela yanan, dan perlindungan dengan menyediakan layanan administrasi,bimbi ngan ibadah haji,akomodasi,transportasi,pelayanan kesehatan, keamanan, dan hal-hal lain yang diperlukan oleh jamaah haji maupun umrah.4 Dalam hal ini peran ESQ Tours Travel memberikan bimbingan manasik umrah yang berkualitas. Di lihat dari sudut manajemen operasional kualitas bimbingan manasik umrah merupakan salah satu kebijaksanaan penting dalam meningkatkan daya saing yang harus memberi kepuasan kepada konsumen melebihi atau paling tidak sama dengan kualitas bimbingan manasik umrah dari pesaing.5

ESQ Tours Travel adalah brand name dari PT.Fajrul Ikhsan Wisata di bawah lembaga ESQ Leadership Center yang bergerak di bidang penyelenggaraan ibadah umrah. Dalam hal ini peran ESQ Tours Travel sebagai penyelenggara umrah yang memberikan bimbingan

4

Departemen Agama,Undang-Undang Republik Indonesia no.13 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji(Jakarta : Departemen Agama, 2009),h.5.

5


(16)

3

manasik umrah bagi jamaah yang akan menunaikan ibadah umrah dengan kualitas yang sebaik-baiknya demi tercapainya kepuasan spiritual pada jamaah umrah. Variable yang akan disajikan oleh ESQ Tours Travel adalah memberikan kualitas bimbingan manasik umrah dan pengaruhnya terhadap kepuasan jamaah umrah. Di mana kepuasan jamaah umrah adalah kunci bagi ESQ Tours Travel agar tetap bertahan, bersaing dan menguasai pasar serta pembentukan karakter melalui ibadah umrah. Untuk itu Direktur ESQ Tour Travel harus mengemas pelaksanaan manasik dengan baik dan memudahkan jamaah umrah dari bimbingan manasik yang diberikan sehingga dapat memuaskan jamaah.

Dengan kata lain faktor penting yang harus diperhatikan adalah kepuasan jamaah. Betapa pentingnya kepuasan jamaah bagi ESQ Tours Travel. Sebab jamaahumrah yang tidak puas dapat mempengaruhi jamaah yang lain dari ketidakpuasan bimbingan manasik yang sebelumnya telah dirasakan. Semua upaya yang dilakukan untuk mencapai mutu dan memberikan bimbingan manasik umrah yang unggul.Tentu itu semua tidak ada artinya jika anda tidak berusaha untuk memuaskan jamaah.6

Indikator untuk mencapai kepuasan jama’ah dapat dilihat dari indicator kualitas bimbingan manasik umrah dan indikator kepuasan jamaah umrah,hal ini juga dapat dirasakan oleh jamaah terhadap pengaruh kualitas bimbingan manasik umrah yang diberikan, dan pengakuan langsung dari jamaah. Untuk itu jaminan kualitas bimbingan manasik


(17)

4

umrah menjadi prioritas utama bagi ESQ Tours Travel untuk meningkatkan kepuasan jamaah.

Alasan penulis tertarik melakukan penelitian ini dikarenakan mayoritas jamaah yang memakai jasa ESQ Tours Travel adalah alumni training ESQ sehingga jamaah sangat memiliki ikatan spiritual yang kuat dan bisa merasakan pemaknaan manasik umrah dengan sangat mendalam dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dengan mengamalkan nilai-nilai 165 ( ihsan,iman dan islam).serta ESQ Tours Travelmemiliki metode bimbingan manasik umrah yang sangat berbeda dari Travel-Travel pada umumnya. Dan penulis juga tertarik untuk mengetahui lebih jauh kepuasan jamaah umrah terhadap kualitas bimbingan manasik yang diberikan oleh pihak ESQ Tours Travel. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang diperkuat dengan data kualitatif menggunakan statistik inferensial non parametris dengan menggunakan spearman rank correlation.

Dari latar belakang di atas penulis sangat tertarik untuk mengadakan penelitian terhadap masalah ini yang dituliskan dalam skripsi dengan judul : “Pengaruh Kualitas Bimbingan Manasik Umrah terhadap Kepuasan Jamaah pada PT. Fajrul Ikhsan Wisata (ESQ Tours Travel) Pondok Pinang Jakarta Selatan”.


(18)

5

B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah

Agar pembahasan skripsi ini tidak meluas dan melebar lebih jauh.Maka penulis membuat batasan masalah dari keseluruhan masalah yang sudah di indentifikasikan di bagian latar belakang yaitu materi dan kemasan untuk memberikan yang terbaik, memberikan kemudahan dalam bimbingan manasik umroh, sehingga adanya pengaruh antara kualitas bimbingan manasik umroh terhadap kepuasan jama’ah.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah di atas diajukan perumusan masalah tentang pengaruh kualitas bimbingan manasik umrah terhadap kepuasan jama’ah.Masalah tersebut diuraikan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :

1) Bagaimana materi dan kemasan bimbingan manasik umrah pada ESQ tours travel?

2) Apakah bimbingan manasik umrah sudah memudahkan jama’ah?

3) Apakah kualitas bimbingan manasik umrah berpengaruh terhadap kepuasan Jama’ah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mendeskripsikan materi dan kemasan bimbingan manasik umrah pada ESQ tours travel.


(19)

6

b. Ingin mengetahui bimbingan manasik umrah memudahkan jama’ah.

c. Untuk membuktikan pengaruh antara kualitas bimbingan manasik umrah terhadap kepuasan Jama’ah.

2. Manfaat Penelitian

a. Dapat mengetahui kepuasan jamaah umrah.

b. Bagi ESQ Tours Travel,untuk lebih meningkatkan kualitas bimbingan manasik umrah pada jamaah.

c. Sebagai referensi untuk lebih mengetahui kualitas bimbingan manasik umrah terhadap kepuasan jamaah umrah.

d. Diharapkan menambah kontribusi kualitas bimbingan manasik umrah dalam memenuhi kepuasan jamaah umrah.

D. Tinjauan Pustaka

Dari Beberapa referensi dan skripsi yang penulis baca, ada beberapa skripsi yang hampir sama dengan yang akan penulis teliti walaupun sebenarnya tidak sama. Judul-judul tersebut antara lain :

1. Siti Muddawamah, dalam penelitiannya yang berjudul “ Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap tingkat Kepuasan Nasabah pada Asuransi Jiwa bersama Bumiputra 1912 Syariah Cabang Ciputat. Skripsi mahasiswa jurusan Manajemen Dakwah 2013 ini berisi tentang kepuasan nasabah setelah menerima pelayanan dari AJB Bumiputra 1912 syariah cabang Ciputat.

2. Nila Oktavia, dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Kualitas Layanan Mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) terhadap Kepuasan


(20)

7

nasabah PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Palmerah Jakarta Selatan”. Dari hasil penelitian ini tingkat pengaruh antara kualitas layanan mesin ATM dengan kepuasan nasabah tinggi dan sedang, karena semakin tinggi kualitas yang diberikan maka akan tinggi pula kepuasan nasabahnya.7

3. Muhammad Fadly, dalam penelitiannya yang berjudul “ Pengaruh Pengembangan Karir terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Bank Muamalat Cabang Tangerang”. Dari penelitian tersebut menggunakan metode satistik non parametric dengan analisa korelasi dengan rank spearman karena datanya ordinal.8

Meskipun judul yang penulis teliti tidak jauh berbeda dengan ketiga skripsi tersebut, dalam penelitian ini penulis lebih menekankan tentang kepuasan jama’ah setelah merasakan bimbingan manasik umrah yang diberikan dengan judul “ Pengaruh Kualitas Bimbingan Manasik Umrah terhadap Kepuasan Jama’ah pada PT. Fajrul Ikhsan Wisata (ESQ Tours Travel) Pondok Pinang Jakarta Selatan .

Oliver menyatakan kepuasan adalah tanggapan pelanggan atas terpenuhinya kebutuhan yang berarti bahwa penilaian pelanggan atas barang atau jasa memberikan tingkat kenyamanan yang terkait dengan

7

Siti Muddawamah, “Pengaruh kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan nasabah Pada asuransi jiwa bersama bumiputra 1912 syariah cabang ciputat,”(Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Manajemen Dakwah, UIN Jakarta, 2013), No.3446.

8

Muhammad fadly, pe garuh pe ge a ga karir terhadap kepuasa kerja karyawa a k ua alat a a g Ta gera g (skripsi prodi muamalat (ekonomi islam) fakultas syariah dan hukum,UIN Jakarta,2013).


(21)

8

pemenuhan suatu kebutuhan, termasuk pemenuhan yang tidak sesuai harapan atau pemenuhan yang melebihi harapan.9

E. Ruang Lingkup Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan diperkuat dengan data kualitatif menggunakan statistik inferensial non parametris dengan menggunakan Spearman Rank Correlation karena datanya bersifat ordinal. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey dengan cara mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.10

1. Subjek dari penelitian ini adalah jamaah ESQ Tours dan Travel.

2. Objek untuk diteliti yaitu terkait tentang kepuasan jamaah umrah pada ESQ Tours Travel.

3. Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret dan dilanjutkan bulan Juni 2014.

b. Tempat Penelitian

Dalam mengadakan penelitian ini penulis mengambil lokasi PT. Fajrul ikhsan wisata (ESQ Tours Travel) yang beralamat di Jl. Ciputat Raya No. 1 B, Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Indonesia 12310.

Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian :

1) Peneliti mudah mengakses data yang dibutuhkan

9 Ibid,h,9 . 10


(22)

9

2) Lokasi cukup strategis, mudah dijangkau dan hemat biaya F. Landasan Teori dan Kerangka Konsep

Pengertian teori menurut Cooper and Schindler teori adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang tersusun secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.11

Kerangka teori atau landasan teori penulisan ini adalah mengenai pengaruh kualitas bimbingan manasik umrah terhadap tingkat kepuasan jama’ah pada ESQ tours travel. Yang berpedoman pada beberapa referensi yang berasal dari buku-buku, internet dan tinjauan skripsi terdahulu.

Gambar Kerangka Konsep Penelitian

11 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D (Bandung : Alfabeta, 2009),h.52-53.

Pengaruh Kualitas Bimbingan Manasik Umrah (X)

Kepuasan Jama’ah(Y)

Uji Instrumen Data : 1. Uji Validitas 2. Uji Realibilitas

Uji Signifikan dengan t hitung Analisa Koefisien

Korelasi

Koefisien Determinasi Penyajian Deskriptif Data


(23)

10

Dari kerangka konsep tersebut dapat dijelaskan bahwa dalam penelitian ini terdapat dua konsep yakni konsep tentang kualitas bimbingan manasik umrah, dan konsep kepuasan jama’ah.Tiap konsep mempunyai indikator sebagai indikasi pengukuran dari masing-masing konsep tersebut. Berikut ini tabel operasional variabel penelitian :

Variabel dalam penelitian ini adalah yang diduga dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan dalam bimbingan manasik di tanah air dan ketika bimbingan di tanah suci melalui ESQ Tours Travel.

Tabel 1

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Indikator Penjelasan Indikator

Kualitas bimbingan manasik umrah (Variabel bebas ditandai dengan X)

1) Keandalan (realibility) Berusaha untuk memberikan

kemungkinan tingkat keberhasilan dalam bimbingan manasik umrah, pelayanan yang dijanjikan dengan sesuai dan memuaskan. 2) Ketanggapan Keinginan untuk membantu memberikan pelayanan dengan tanggap dalam memberikan

bimbingan manasik umrah.

3) Estetika Karakteristik mengenai keindahan yang bersifat subjektif, perasaan pribadi seperti selera, suara yang merdu dan keelokan.

4) Empati Kemudahan dalam


(24)

11

komunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan jama’ah umrah.

5) Kemampuan Pelayanan Karakteristik yang berkaitan dengan kesopanan,

kompetensi,

kemudahan serta akurasi dalam perbaikan.

Kepuasan Pelanggan (jama’ah).

(variable) terikat ditandai dengan Y)

1) Kebutuhan dan Keinginan

Hal-hal yang dirasakan oleh jama’ah ketika sedang bimbingan manasik umrah yang diberikan.

2) Pengalaman masa lalu Ketika jama’ah telah menggunakan jasa dari perusahaan maupun dari pesaing-pesaingnya.

3) Sistem keluhan dan saran

Memberikan

kesempatan yang luas kepada jama’ah umrah untuk

menyampaikansaran dan keluhannya.

4) Lost Customer analysis Menghubungi jama’ah yang telah berhenti membeli atau yang telah pindah ke tempat lain.

5) Survey kepuasan pelanggan

Perusahaan akan memperoleh umpan balik dari jama’ah, memberikan sinyal positif bahwa travel menaruh perhatian terhadap jama’ah. Tanggapan

Bimbingan manasik umrah yang diberikan


(25)

12

jama’ah umrah Sangat Setuju (SS),

Setuju (S), Cukup Setuju (CS) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS).

Dari satu variable bebas dan satu variable terikat yang akan diteliti oleh peneliti yaitu apakah kualitas bimbingan manasik umrah berpengaruh terhadap kepuasan jama’ah, untuk mengetahui hasil penelitian tersebut dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa uji yaitu uji validitas dan realibilitas,uji signifikan dengan t hitung, analisa korelasi dengan rank spearman, dan koefisien determinasi. Dari uji tersebut maka akan diketahui ada atau tidaknya pengaruh dari kualitas bimbingan manasik umrah terhadap kepuasan jama’ah pada ESQ Tours Travel.

G. Metodologi Penelitian

1. Populasi dan Sampel Penelitian

Adapun populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti.12 Dalam penelitian ini adalah alumni jama’ah umrah ESQ Tours Travel tahun 2013-2014 diambil populasi dari beberapa angkatan sebanyak 250 alumni jama’ah umrah. Tujuan ditetapkannya

populasi adalah untuk menghindari kesalahan generalisasi kesimpulan.

12

Sugiyono,Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D(Bandung : Alfabeta, 2009),h.80.


(26)

13

b. Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian. Hasil pengukuran atau karakteristik dari sampel disebut “statistik”. Alasan perlunya pengambilan sampel karena keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, lebih cepat dan lebih mudah, memberi informasi yang lebih banyak dan dapat ditangani lebih teliti.13 Pengambilan sampel penelitian ini penulis menggunakan simple random sampling dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Dan anggota populasi yang bersifat homogen.14

Di ambil secara

Random

Rescoe dalam buku Sugiyonomemberikan saran bahwa ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 50015. Rumus perhitungan besaran sampel16 .

n =

Keterangan : n = jumlah sampel, e = error (kesalahan yang diterima 5%), N = jumlah populasi.

n =

= 72

13

Bambang Suharjo, Statistika Terapan disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS (Yogyakarta : Graha ilmu,2013),edisi ke-1,h.7.

14 Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung : Alfabeta,2009), h.82

15

Ibid,h,90-91.

16 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi,Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, ( Jakarta : Kencana,2005), h.105.

Populasi homogen relatif homogen

Sampel yang representatif


(27)

14 2. Teknik Pengumpulan Data

a. Teknik pengambilan data yang digunakan untuk memperoleh data penelitian diantaranya yaitu :

1) Penyebaran kuesioner ( angket), yaitu daftar pernyataan yang setiap pernyataannya sudah di sediakan jawabannya untuk dipilih, atau disediakan tempat untuk mengisi jawabannya. 2) Wawancara , yaitu teknik pengambilan data dengan cara

bertanya langsung dan berdasarkan pada self report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan keyakinan pribadi. b. Sumber Data

Untuk mendapatkan data yang akurat, sumber data terdiri dari data primer dan sekunder.

1) Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden berupa kuesioner daftar pernyataan mengenai kualitas bimbingan manasik umrah dan kepuasan jama’ah yang diisi oleh jamaah umrah ESQ Tours Travel sebagai sample.

2) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis yang terdapat dalam buku dan literatur yang terkait dengan judul penelitian,17 dan dilengkapi juga dari hasil wawancara, pengamatan langsung dan laporan-laporan data yang dikeluarkan oleh ESQ Tours Travel.

17


(28)

15 3. Teknik Analisis Data

Setelah data yang dibutuhkan dalam penyusunan sekripsi ini terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa statistik inferensial non parametris. Maksudnya adalah untuk menjawab perumusan masalah mengenai sampai sejauh mana kepuasan jama’ah terhadap kualitas bimbingan manasik umrah yang diberikan oleh ESQ Tours Travel.

Instrumentasi yang digunakan untuk memperoleh data penelitian adalah skala likert.Skala likert tersebut merupakan alat untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam skala likert, maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.18

Untuk kualitas bimbingan manasik umrah dan kepuasan jama’ah pada ESQ Tours Travel dengan bobot sebagai berikut :

1) Sangat setuju diberi bobot = 5 2) setuju diberi bobot = 4 3) Cukup setuju diberi bobot = 3 4) Tidak setuju diberi bobot = 2 5) Sangat tidak setuju diberi bobot = 1

18 Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D(Bandung : Alfabeta,2009),h.93.


(29)

16

Tingkat kesesuaian adalah hasil penilaian kepuasan jama’ah umrahterhadap kualitas bimbingan manasik umrah ESQ Tours Travel. Variable yang diduga dapat mempengaruhi kepuasan jama’ah umrah dalam pelaksanaan serta kualitas bimbingan manasik umrah yang dirasakan oleh jama’ah melalui ESQ Tours Travel. Variable-variabel tersebut adalah antara kualitas bimbingan manasik umrah terhadap kepuasan jama’ah umrah ESQ Tours Travel.

Dalam penelitian ini variable independen atau variable bebas diberi symbol X adalah kualitas bimbingan manasik umrah kemudian variable dependen atau variable terikat diberi symbol Y adalah kepuasan jama’ah. Seluruh data yang diperoleh dari angket dan kepustakaan diolah, diklasifikasikan, dianalisa, dan disajikan secara deskriptif yaitu :

a. Teknik Analisa deskriptif

Analisa dilakukan dalam deskripsi data melalui gambaran umum responden dan menyajikan data dalam bentuk tabel.

b. Metode Korelasi

Metode korelasi dengan menggunakan rank spearman digunakan untuk mengetahui sejauh mana korelasi antara dua variable, adapun rumus korelasi rank spearman adalah sebagai berikut :

Di mana :

r s = Ranking spearman n = jumlah pasang rank


(30)

17

uji signifikan korelasi dilakukan untuk membandingkan antara korelasi dengan daerah kritis penolakan sebagai berikut :

1. Jika korelasi > , maka Hο ditolak dan Ha diterima

2. Jika korelasi < korelasi , maka Hο diterima dan Ha ditolak Uji signifikan t pada dasarnya digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan koefisien korelasi, dengan rumus sebagai berikut :

√ √ Dimana :

r = koefisien rank spearman

n = banyaknya data

untuk mengajukan hipotesis hasil uji disbanding

4. Hipotesis

Ho :ρO = 0 kualitas bimbingan manasik umrah tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan jama’ah.

Ha :ρ ≠ 0 kualitas bimbingan manasik umrah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan jama’ah.

Jika > , maka Hο ditolak dan Ha diterima


(31)

18 5. Pengujian validitas dan realibilitas

Validitas yaitu digunakan untuk mengetahui apakah instrument yang digunakan sudah benar dan dapat dipakai untuk memperoleh data secara benar. Suatu kuesioner dikatakan benar dan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Sehingga sebagai sebuah pembandingvaliditas ini akan bermanfaat untuk mengetahui kesesuaian referansi.Sebagai bahan rujukan bisa kita gunakan kriteria empirik Prof. Dali S. Naga (2008: 65) bahwa sebuahbutir soal telah valid dengan patokan 0,2 (ρiA = 0,2).19 Atau secara rinci bisa kita gunakan rentang(Darmawan, 2009:234)

1. 0,90≤ r≤1,00, Validitas sangat tinggi (VST) 2. 0,70≤ r<0,90, Validitas tinggi (VT

3. 0,40≤ r<0,70, Validitas cukup (VC) 4. 0,20≤ r<0,40, Validitas kurang (VK) 5. 0,00≤ r<0,20, Tidak valid (TV)20

Realibilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran.Pengukuran yang mempunyai realibilitas tinggi yaitu, pengukuran yang mampu memberikan hasil ukuran yang terpercaya (realibel).Suatu kuesioner dikatakan realibel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu berkisar antara 0.70-0.80 dianggap baik untuk digunakan.21 Untuk

19

Naga, D.S, Probabilitas dan Sekor pada Hipotesis Statistika (Jakarta,2008). 20

Darmawan.,Aplikasi Komputer untuk Dunia Pendidikan (Bandung,2009). 21 Mohammad Fadly, judul sekripsi

Pengaruh Pengembangan karir terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Bank Muamalat tbk.h,13


(32)

19

menentukan besarnya menggunakan rumus cronbach alpha yaitu sebagai berikut :

a = Dimana :

a = Koefisien realibilitas

r = rata-rata korelasi semua faktor pembentuk sub variable k = jumlah faktor pembentuk variable.

H. Teknik Penulisan

Teknik penulisan skripsi ini mengacu pada buku pedoman penulisan karya ilmiah( skripsi,tesis dan disertasi) dengan penerbit Ceqda yang sesuai dengan pedoman akademik 2010/2011.

I. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika dalam penulisan ini, penulis membagi pembahasan menjadi lima bab, dalam tiap-tiap bab tersebut terdiri dari beberapa sub bab. Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah :

BAB I, pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah maksud dan tujuan penulis melakukan penelitian ini, pembatasan yang dibahas adalah tentang materi dan kemasan untuk memberikan yang terbaik, memberikan kemudahan dalam bimbingan manasik umroh, sehingga adanya pengaruh kualitas bimbingan manasik umroh terhadap kepuasan jama’ah. Perumusan masalah yaitu membahas tentang bagaimana materi dan kemasan bimbingan manasik umroh pada ESQ Tours travel, apakah bimbingan manasik sudah memudahkan jama’ah. Selain itu berisi tentang


(33)

20

tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, ruang lingkup penelitian, landasan teori dan kerangka konsep, metodologi penelitian, teknik penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II, di dalam bab ini membahas teori yang terdiri dari ruang lingkup kualitas bimbingan manasik umroh, konsep kepuasan pelanggan dan jama’ah.

BAB III, pada bab ini membahas tentang gambaran umum meliputi sejarah singkat ESQ Tours Travel, profil ESQ Tours Travel, visi,misi dan motto ESQ Tours Travel, grafik perkembangan ESQ Tours Travel, struktur organisasi ESQ Tours Travel, menejemen dan system bimbingan manasik umroh, legalitas umroh dan produk-produk umroh ESQ Tours Travel.

BAB IV, di dalam bab ini membahas tentang hasil penelitian materi dan kemasan bimbingan manasik umroh ESQ Tours Travel, penyajian deskripsi data,uji instrument, uji validitas dan uji realibilitas, analisa korelasi dan interpretasi data.

BAB V, dalam bab ini mencakup kesimpulan dan saran-saran serta keseluruhan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.


(34)

21 BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Kualitas 1. Definisi kualitas

Menurut Juran kualitas Produk jasa adalah kecocokan penggunaan produk jasa (fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Kecocokan penggunaan itu didasarkan atas lima ciri utama berikut :

a. Teknologi, yaitu kekuatan atau daya tahan b. Psikologis, yaitu citra rasa atau status c. Waktu, yaitu kehandalan

d. Kontraktual, yaitu adanya jaminan

e. Etika, yaitu sopan santun, ramah atau jujur

Khusus untuk jasa diperlukan pelayanan kepada pelanggan yang ramah tamah, sopan santun serta jujur yang dapat menyenangkan atau memuaskan pelanggan.

Menurut Deming menyatakan, bahwa kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen. Perusahaan harus benar-benar dapat memahami apa yang dibutuhkan konsumen atas suatu produk yang akan dihasilkan.

Feigenbaum menyatakan, bahwa kualitas adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya ( full customer statisfaction). Suatu produk


(35)

22

berkualitas apabila dapat memberi kepuasan sepenuhnya kepada konsumen, yaitu sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen atas suatu produk.

Garvin dan Davis menyatakan, bahwa kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen.22

Kualitas didefinisikan sebagai memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.Heizer dan Render mendefinisikan kualitas sebagai kemampuan produk atau jasa memenuhi kebutuhan pelanggan. Dikatakan pula sebagai totalitas tampilan dan karakteristik jasa yang berusaha keras dengan segenap kemampuannya memuaskan kebutuhan tertentu.23

Menurut referensi lain, konsep kualitas itu sendiri sering dianggap sebagai ukuran relative kebaikan suatu produk atau jasa yang terdiri atas kualitas desain dan kualitas kesesuaian. Kualitas desain merupakan fungsi spesifikasi bimbingan manasik umrah, sedangkan kualitas kesesuaian adalah suatu ukuran seberapa jauh bimbingan manasik memenuhi persyaratan atau spesifikasi kualitas yang telah ditetapkan. Stephen Uselac menegaskan bahwa kualitas bukan hanya mencakup produk dan jasa, tetapi juga meliputi proses, lingkungan, dan manusia.

22

M.N Nasution,Manajemen Mutu Terpadu TQM, (Bogor : Ghalia Indonesia,2005,edisi kedua),h,2-3.

23


(36)

23

Meskipun tidak ada definisi mengenai kualitas yang diterima secara universal, dari definisi-definisi yang ada terdapat beberapa kesamaan, yaitu dalam elemen-elemen sebagai berikut :

a. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan jama’ah. b. Kualitas mencakup produk, jasa,manusia,proses, dan lingkungan. c. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang

dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang).

Dengan berdasarkan elemen-elemen tersebut, Goetsch dan Davis mendefinisikan kualitas yang lebih luas cakupannya bahwa, kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.24

Dari berbagai definisi di atas maka dapat ditarik kesimpulannya bahwa kualitas suatu produk atau jasa sangat dipengaruhi oleh proses, manusia,dan lingkungan serta masa yang menghendaki perubahan dari kualitas tersebut. Jadi, setiap orang berbeda dalam mendefinisikan kualitas itu sendiri disesuaikan dengan seberapa penting dan dapat memberikan kepuasan dari apa yang dirasakan atau digunakan.

24 Anastasia Diana & Fandy Tjiptono, Total Quality Manajement, (Yogyakarta : Andi offiset, edi.revisi,2000),h,2-4.


(37)

24 2. Dimensi Kualitas

Ada beberapa dimensi kualitas menurut ( Krajewski dan Ritzman, 1999:215) yaitu :

1) Conformance to Specifications

Jama’ah mengharapkan jasa yang mereka beli memenuhi atau melebihi tingkat kualitas tertentu seperti yang diiklankan. Kualitas ditentukan oleh kesesuaiannya dengan spesifikasi yang ditawarkan.Dalam sistem jasa, kesesuaian dengan spesifikasi juga perlu, walaupun tidak menghasilkan sesuatu yang dapat disentuh. Spesifikasi untuk operasi bimbingan manasik umrah berkaitan dengan kesesuaian waktu dan materi yang diberikan, kecepatan dalam memberikan tanggapan terhadap keluhan jama’ah.

2) Value

Value atau nilai menunjukkan seberapa baik kualitas bimbingan manasik umrah mencapai tujuan yang dimaksudkan pada kepuasan yang jama’ah rasakan meskipun dengan harga yang cukup mahal. Kualitas diukur dari harga yang dibayar untuk produk atau jasa. Berapa nilai produk atau jasa dalam pikiran pelanggan tergantung pada harapan pelanggan sebelum membelinya.


(38)

25 3) Fitness for use

Kecocokan untuk digunakan menunjukkan seberapa baik bimbingan manasik umrah mewujudkan tujuan yang dimaksudkan, jama’ah mempertimbangkan materi, metode dan pembimbing atau kenyamanan dalam bimbingan. Kualitas ditentukan oleh seberapa jauh kecocokan jasa untuk dipergunakan. Aspek lain termasuk penampilan, gaya, daya tahan, keandalan, keahlian, dan kegunaan.

4) Support

Sering kali dukungan dari perusahaan terhadap produk atau jasa sangat penting bagi pelanggan, seperti halnya kualitas produk dan jasa itu sendiri. Dukungan dapat diberikan dalam bentuk pelayanan purna jual.Pelanggan bingung jika neraca keuangan salah, respons atas klaim jaminan terlambat, atau iklan menyesatkan.

5) Psychological impressions

Orang sering mengevaluasi kualitas produk atau jasa atas dasar kesan psikologis : iklim,citra,atau estetika. Dalam pelayanan, di mana terdapat kontak langsung dengan penyelenggara, penampilan dan tindakan penyelenggara sangat penting. Pekerja yang berpakaian baik, sopan, bersahabat, dan simpatik dapat mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap kualitas bimbingan manasik umrah.25

25


(39)

26

Dimensi kualitas menurut Garvin mendefinisikan delapan dimensi kualitas yang dapat digunakan untuk menganalisis karakteristik kualitas bimbingan manasik umrah, yaitu sebagai berikut :

1) Performa ( performance) berkaitan dengan aspek fungsional dari jasa dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu jasa. Performansi dari bimbingan manasik adalah cukup pengarahan, kenyamanan, ramah-tamah, yang memberikan kemudahan ibadah dan kepuasan batin.

2) Keistimewaan (features), merupakan aspek kedua dari performansi yang menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan dan pengembangannya. Sebagai misal, features untuk produk umrah yaitu bimbingan manasik yang memudahkan jama’ah, materi yang unggul dan pemaknaan yang mendalam tentang prosesi umrah.

3) Keandalan (realibility), berkaitan dengan kemungkinan bimbingan manasik umrah berfungsi secara berhasil dalam periode waktu tertentu di bawah kondisi tertentu. Dengan demikian, keandalan merupakan karakteristik yang merefleksikan kemungkinan tingkat keberhasilan dalam memberikan bimbingan manasik umrah.

4) Konformansi (conformance), berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. Konformansi merefleksikan derajat di mana karakteristik desain produk dan karakteristik operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan, serta sering didefinisikan


(40)

27

sebagai konformansi terhadap kebutuhan ( conformance to requirements).

5) Daya tahan (durability), merupakan ukuran kebutuhan terhadap bimbingan manasik umrah, karakteristik ini berkaitan dengan fungsi bimbingan.

6) Kemampuan pelayanan ( service ability), merupakan karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan/kesopanan, kompetensi, kemudahan, serta akurasi dalam perbaikan. Sebagai misal, bimbingan manasik umrah yang diberikan memudahkan jama’ah, memberikan pelayanan bimbingan yang sesuai dengan agama, kualitas dari pemaknaan manasik umrah.

7) Estetika (aesthetics), merupakan karakteristik mengenai keindahan yang bersifat subjektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi atau pilihan individual. Dengan demikian, estetika dari suatu produk lebih banyak berkaitan dengan perasaan pribadi dan mencakup karakteristik tertentu, seperti keelokan, kemulusan, suara yang merdu, selera, dan lain-lain.

8) Kualitas yang dipersiapkan ( perceived quality), bersifat subjektif, berkaitan dengan perasaanjama’ah dalam merasakan bimbingan manasik umrah yang diberikan.

Berry dan Parasuraman berhasil mengidentifikasikan lima kelompok karakteristik yang digunakan oleh para pelanggan dalam mengevaluasi kualitas jasa, yaitu seperti berikut.


(41)

28

1) Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,pegawai, dan sarana komunikasi.

2) Keandalan ( reliability), yakni kemampuan memberikan bimbingan manasik umrah yang memudahkan dan memuaskan.

3) Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan pembimbing untuk membantu para jama’ah dan memberikan arahan,materi manasik dengan tanggap dan baik.

4) Jaminan ( assurance), mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki pembimbing, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.

5) Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, respon terhadap jama’ah, bertanggung jawab dan memahami kebutuhan para pelanggan.26

B. Konsep Bimbingan Manasik Umrah 1) Definisi Bimbingan

Istilah bimbingan adalah arti dari“guidance” (bahasa Inggris). Kata “guidance” itu sendiri selain diartikan bimbingan atau bantuan, juga diartikan sebagai pimpinan, arahan, pedoman, petunjuk, dan kata “guidance” berasal dari kata dasar “(to) guide”.Menuntun, memedomani.27

26

M.N Nasution,Manajemen Mutu Terpadu TQM, (Bogor : Ghalia Indonesia,2005,edisi kedua),h,4-5.

27 Jhon M.Echols dan Hassan Shadily,Kamus Inggris Indonesia,(Jakarta :Gramedia,1976).h,283.


(42)

29 2) Fungsi/ manfaat bimbingan

Fungsi/manfaat bimbingan diantaranya yaitu pertama fungsi preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya pembimbing untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah ketika umrah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya.Kedua fungsi pengembangan yaitu fungsi yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi lainnya, dimana pembimbing senantiasa berupaya menciptakan kondisi bimbingan manasik umrah yang kondusif dan nyaman agar pemahaman jama’ah berkembang dengan baik. Sedangkan yang ketiga fungsi fasilitasi, yaitu untuk memberikan kemudahan kepada jama’ah umrah dalam memahami materi dan pemaknaan manasik umrah dengan baik serasi dari seluruh prosesi manasik umrah.28

3) Definisi manasik

Manasik adalah tata cara dan pelaksanaan ibadah, baik umrah maupun haji sesuai syariah, dan merupakan hak yang tidak bisa diabaikan bagi seorang muslim yang akan melaksanakan ibadah umrah, dilakukan sebelum perjalanan umrah. Dengan mengikuti manasik, setiap calon jamaah umrahakan mendapatkan pengetahuan tata cara beribadah umrah yang tartil sesuai rukun umrah. Hal ini akan menjawab komentar Umar bin Khattab r.a (salah seorang sahabat Rasulullah SAW), kurang lebih 14 abad yang lalu ketika melihat kaum muslim dan muslimat melaksanakan ibadah umrah selalu bertambah volumenya,

28 Fenti Hikmawati, Bimbingan Konseling,(Jakarta:Rajawali pers,2011), edisi revisi,h,16-18.


(43)

30

tetapi kualitas umrah belum tentu bertambah baik.29 Hadis Nabi tentang manasik “Ambillah oleh kalian dariku,manasik haji untuk kalian.”(HR Muslim).

4) Definisi umrah

Dilihat dari segi bahasa, umrah itu sendiri artinya meramaikan.Yaitu meramaikan tempat suci Makkah, yang di situ terletak Masjidil Haram dan di dalamnya ada Ka’bah.Namun demikian umrah dalam konteks ibadah tidak sekedar mempunyai arti meramaikan, melainkan lebih dari itu, yaitu kita dituntut agar bisa mengambil manfaat darinya (umrah).30

Menurut bahasa, umrah bermakna ziarah atau kunjungan.Umrah juga bisa diartikan menyengaja.Menurut istilah, umrah berarti ibadah yang mengharuskan dilakukannya tawaf, sa’i, mencukur habis atau memendekkan rambut, dan ihram.Umrah hanya dianjurkan dan disunnahkan dilakukan sekali seumur hidup, sebagaimana dikatakan mayoritas fukaha.Dikatakan pula bahwa umrah itu wajib sebagaimana halnya haji.31 Dari referensi lain arti umrah secara bahasa adalah ziarah dan mendatangi suatu tempat. Umrah secara istilah adalah mendatangi Baitullah al-haram untuk melaksanakan thawaf,sa’i, dan mencukur atau menggunting rambut. Waktu umrah tidak ditentukan, jadi dapat

29

http://web-almubarokah.blogspot.com/2011/08/manasik-adalah-tatacara-dan-pelaksanaan.html,31/12/13,02:42pm

30

Dr.Nurcholish Madjid, Perjalanan Religius Umrah & Haji,(Jakarta : Paramadina,1997),cet.I,h,3.

31Dr.’Ablah Muhammad al-kahlawi, Buku induk Haji dan Umrah untuk Wanita,(Jakarta :zaman,2009),cet.I,h,105.


(44)

31

dilaksanakan kapan saja.32 Umrah juga dimaksudkan untuk berkunjung ke Baitullah, melakukan tawaf,sai dan bercukur demi mengharap rida Allah.

Ibadah umrah ialah ibadah yang dilakukan dengan berihram dari miqat, kemudian tawaf,sa’i dan diakhiri dengan tahallul yaitu bercukur/menggunting rambut serta dilaksanakan dengan tertib. Ibadah umrah bagi yang menunaikannya dapat digolongkan sebagai ibadah wajib atau sunat.Umrah wajib yaitu umrah yang baru pertama kali dilaksanakan disebut juga Umratul Islam. Umrah yang dilaksanakan kerena bernazar.Sedangkan umrah sunat ialah yang dilaksanakan untuk yang kedua kali dan seterusnya dan bukan karena nazar.Umrah dapat dilaksanakan kapan saja, kecuali pada waktu-waktu yang dimakruhkan (hari Arafah, Nahar, dan Tasyriq).33

5) Bimbingan manasik umrah

Dari definisi di atas dapat dijelaskan bahwa bimbingan manasik umrah merupakan suatu kegiatan untuk memberikan bantuan dan arahan secara sistematis kepada jama’ah umrah tentang tata cara ibadah umrah mulai dari persiapan, niat ihram, tawaf, sa’i, dan terakhir tahalul. Sampai nanti menjelang tawaf wada.

32Edi mulyo o & Haru Abu Rofi’ie,

panduan praktis & terlengkap ibadah haji & umrah, (Jogjakarta:safirah,2013) ed,pertama.h,15.

33 Departemen Agama RI, Bimbingan Ibadah di Makkah,Arafah,Muzdalifah dan Mina,(Jakarta : Dirjen bimas dan urusan haji,1997),h,3,12-13.


(45)

32 Syarat umrah :

a) Islam

b) Baligh (dewasa) c) Aqil ( berakal sehat)

d) Merdeka (bukan hamba sahaya)

e) Istitha’ah (mampu), bila tidak terpenuhi syarat ini, maka gugurlah kewajiban Umrah seseorang.34

Tabel 2

Rukun dan wajib umrah yaitu :35

MANASIK KEGIATAN UTAMA HUKUM

Kegiatan umrah

1). Ihram dan niat Rukun (ihram dilakukan di miqat atau

sebelumnya). Jika ihram setelah miqat diwajibkan membayar kaffarah, namun umrahnya tetap sah.

Wajib

2). Tawaf Rukun

3). Shalat dua rakaat di maqam Ibrahim atau di mana pun di dalam Masjidil Haram

Sunah

4). Minum air zamzam Sunnah

5). Sa’I Rukun

34

Departemen Agama RI Dirjen PHU, Tuntunan Praktis Manasik Haji dan Umrah,(Jakarta:Depag),2011,h.90.

35 Dr.Thariq Muhammad al-Suwaydan, Rahasia Terindah Haji & Umrah,(Jakarta : zaman,2007),cet-I,h,3.


(46)

33

6). Memotong rambut sampai botak atau tidak

Wajib

7). Al-Hadyu Sunnah

8). Tawaf wada bagi yang umrah Sunnah

6) Hikmah dan Filosofi Manasik Umrah

Rasulullah SAW menjelaskan dalam hadisnya yaitu "Hikmah dapat menambah (derajat) seorang terhormat dan mengangkat (derajat) seorang hamba sahaya sehingga ia dapat menduduki kedudukan raja (penguasa)". (HR. Abu Nu'aim dan Ibnu Addi).Dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman :

ۻ݋ۡكحۡل يتۭۡي ۼۭۡي ݍمݔ ۚءٓ۵شي ݍم

ۻ݋ۡكحۡل رۡيخ يتݔأ ۡدقف ฀

ريثك ا ฀ اݕلݔأ ٓ۵َلۮ رَكَّي ۵مݔ ا ۷۹ۡلأۡل

٩٦٢

"Allah menganugrahi hikmah kepada orang yang Dia kehendaki. Dan barang siapa dianugrahi hikmah itu, maka sungguh ia dianugrahi kebajikan tiada tara".Dan hanya orang-orang yang berakal lah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). (Al Baqarah : 269).36Hikmah umrah diantaranya merupakan perwujudan ketundukan kepada Allah SWT semata, meninggalkan segala kemewahan dengan menggunakan kain ihram. Sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat harta dan kesehatan, menempa jiwa agar memiliki semangat juang yang tinggi dan membutuhkan kesabaran, umat islam dari berbagai penjuru dunia berkumpul pada pusat pengendali roh dan kalbu. Menyimpan ketenangan di hati, mampu

36


(47)

34

membangkitkan semangat ibadah yang sempurna dan ketundukan tiada henti kepada printah Allah SWT.37

Filosofi adalah studi mengenai kebijaksanaan, dasar-dasar pengetahuan, dan proses yang digunakan untuk mengembangkan dan merancang pandangan mengenai suatu kehidupan. Filosofi memberi pandangan dan menyatakan secara tidak langsung mengenai sistem kenyakinan dan kepercayaan. Setiap filosofi individu akan dikembangkan dan akan mempengaruhi prilaku dan sikap individu tersebut. Seseorang akan mengembangkan filosofinya melalui belajar dari hubungan interpersona, pengalaman pendidikan formal dan informal, keagamaan dan lingkungannya.38

Diawali dengan mengenakan baju ihram atau baju putih tanpa jahitan menandakan manasik pertama dalam berumrah dimulai.Ihram dilakukan disalah satu miqat (perbatasan tanah suci) didahului dengan bersuci (mandi dan wudhu) serta mendirikan shalat dua rakaat. Memakai baju ihram menandakan adanya larangan-larangan tertentu (ihram) yang tidak boleh dilanggar oleh seseorang yang melaksanakan ibadah umrah. Tahallul diperlukan untuk mengakhiri larangan-larangan. Larangan tersebut bukanlah larangan yang biasa dilarang, melainkan larangan yang terjadi dalam perbuatan dalam kehidupan sehari-hari seperti tidak boleh memotong kuku atau rambut. Tidak boleh memakai wangi-wangian, tidak

37

Depertemen Agama RI, Hikmah ibadah haji, (bidang litbang agama :Jakarta),h,13-16,2003.

38

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2150304-pengertian-ilmu-pengetahuan-filosofi-konsep/#ixzz2wBqKNeqK 11.12 / 17/03/14


(48)

35

boleh membunuh serangga, termasuk nyamuk dan lalat sampai tidak boleh melakukan hubungan intim suami-istri (seks). Hikmah dari ihram atau disyariatkannya larangan-larangan tadi adalah untuk menunjukkan, pada hari itu, Allah yang berkuasa secara penuh, bahkan Allah telah melarang sesuatu yang telah ia halalkan pada hari-hari biasanya. Pada saat-saat seperti inilah yang mengingatkan kita pada hari akhir nanti. Hanya Allah-lah satu-satunya yang berkuasa dan berdaulat. Tak peduli yang berihram itu rakyat jelata atau orang kaya, pejabat atau presiden.Semuanya di hari itu harus tunduk kepada Allah.Ali Syari’ati dalam bukunya al-hajj mengatakan, berihram seumpama mencopot semua topeng-topeng yang pada hari-hari biasa selalu kita kenakan. Apakah topeng tersebut bernama saudagar, pengusaha, pejabat, rektor atau sederetan profil apa pun yang kita miliki. Selama kita mengenakan topeng-topeng tersebut, maka kita pun ingin diperlakukan sesuai dengan topeng-topeng tersebut.Kita mengabaikan hakikat jati diri yang sesungguhnya berada di balik topeng-topeng itu.Maka dengan berihram, topeng-topeng-topeng-topeng tersebut dicopot tanpa sisa, sehingga kita pun menyadari siapa diri kita yang sesungguhnya di hadapan Allah SWT. Seakan-akan Allah menelanjangi diri kita dari topeng-topeng ini. Ketika kita menanggalkan baju sehari-hari kita, yang paling cocok untuk memamerkan atribut-atribut kemanusiaan yang palsu seperti kekayaan dan kedudukan, dengan mengenakan baju ihram putih sebagai pengganti pakaian kita sehari-hari, kita benar-benar dibuat Allah merasakan identitas yang sesungguhnya dihadapan sang pencipta. Bertawaf berarti berjalan berputar mengelilingi ka’bah.Ka’bah berarti


(49)

36

kubus, karena memang bentuk fisik ka’bah adalah seperti kubus yang memiliki banyak sisi. Tapi ka’bah juga disebut kiblat, karena ia adalah tumpuan dan obyek kea rah mana seluruh umat Islam menghadapkan wajahnya ketika mereka shalat. Ka’bah disebut sebagai Baitullah (rumah Allah). Bertawaf mengandung arti berkunjung ke rumah Allah dengan tujuan berjumpa dengan pemilik atau tuan rumahnya, yaitu Allah. Tetapi pada umumnya, kita hanya berhasil menemukan rumahnya saja tanpa bertemu dengan tuan rumahnya. Al-Hujwiri mengingatkan, “segelap -gelapnya benda di dunia adalah rumah sang kekasih tanpa kekasih itu sendiri”. Kalau seorang bertawaf tetapi tidak sampai melihat keindahan spiritual Tuhan, maka sama saja kita belum bertawaf. Namun, apa rahasia seorang sufi sehingga ia dapat “melihat” Tuhan. Jawabannya adalah cinta. Tanpa adanya cinta yang tulus kepada Allah, mata batinnya akan senantiasa tertutup untuk melihat Tuhan dan keindahan-Nya. Dalm pandangan kaum sufi, Allah adalah kekasih. Berhaji sama saja dengan mengunjungi sang kekasih. Bertawaf sama dengan mengelilingi rumah sang kekasih. Tujuh putaran adalah tujuh kesempatan untuk melihat dan menjumpai sang kekasih ibarat sang pencipta. ia tidak akan berhenti mengelilingi rumah sang kekasih sampai ia dapat menjumpainya atau paling tidak dapat melihatnya. Ibarat laron yang terus berputar mengelilingi lampu sampai ia berjumpa dengan sang cahaya yang selalu ia rindukan, bahkan dengan mengorbankan dirinya demi berjumpa dengan sang kekasih. Selain yang disebutkan di atas, hikmah bertawaf juga bisa dilihat dari kenyataan bahwa ketika seseorang bertawaf maka


(50)

37

sesungguhnya ia sedang berpartisipasi dalam drama kosmik penyembahan kepada Allah, Tuhan semesta alam. Kita sekarang tahu, komponen alam dari yang terbesar, seperti galaksi, sampai yang terkecil yaitu atom selalu dalam keadaan bertawaf berkeliling mengitari intinya. Bahkan dikatakan bahwa mahkluk rohani seperti malaikat bertawaf di bait al-makmur. Jadi, orang yang berumrah termasuk orang yang beruntung mendapatkan tiket masuk pada pertunjukan drama kosmik penyembahan kepada Allah bersama-sama seluruh makhluknya.

Makna kontekstual sa’i adalah perjuangan siti hajar, istri Nabi Ibrahim, untuk mencarikan air bagi putranya yang masih bayi, yaitu Ismail. Peristiwa tersebut telah memberikan symbol dengan sempurna kombinasi antara usaha di satu pihak, dengan berlari-lari kecil antara bukit safa dan marwah tujuh kali balik oleh siti hajar, dan tawakal ketika ia menyerahkan nasib putranya yang masih kecil, Ismail, kepada Allah dengan menyandarkannya di dinding ka’bah. Hal ini memberikan pelajaran berharga bagi kita dalam menyikapi hidup ini.Kita harus berjuang dan bekerja keras. Tetapi, perjuangan dan kerja keras harus disertai dengan tawakal. Maulana jalaluddin rumi berkata, “tebar bibit, barulah bertawakal.”Sebagaimana Nabi kita juga pernah bersabda, “ikat untamu, baru bertawakal kepada Allah. “Tawakal dicintai Allah, Tuhan telah meletakkan tangga di depan kita agar kita mendaki hingga puncaknya. Anda punya tangan, mengapa enggan dilentang? Anda punya kaki, tetapi mengapa dibiarkan lumpuh? Kalau anda ingin bertawakkal melalui pekerjaanmu, tebarlah bibit barulah bertawakal.”Dalam buku haji,


(51)

38

Ali Syari’ati mengilustrasikan bahwa ketika kita berusaha hendaklah kita seperti burung rajawali yang dengan sayapnya yang lebar dan kuat membubung di udara tinggi lalu mengincar mangga yang berada di bawah pandangannya. Islam tidak menghendaki umatnya bersikap fatalistik, menyerah dan lembek. Islam menghendaki umatnya bersifat gagah seperti burung rajawali atau kata Rumi seperti seekor singa, di mana hewan-hewan lainnya memakan sisa-sisa makanannya. Meskipun demikian, ritual sa’i menyimpan rahasia lain yang belum terungkap dalam buku-buku manasik. Dan ini berkaitan dengan nama Safa, dari mana sa’i dimulai dan marwah menandakan tingkat atau derajat spiritual tertentu. Selanjutnya dikatakan, tujuh kali bolak-balik dari safa ke marwah dan dari marwah ke safa mengandung pelajaran bahwa tujuh kali dalam seminggu hendaknya selalu dalam kegiatan sehari-hari kita beranjak dari kesucian menuju kebajikan dan dari kebajikan menuju kesucian. Demikian kita lakukan setiap hari dalam seminggu. Kalau kita lakukan setiap harinya, diharapkan akan terjadi transformasi jiwa dan moral sebagai buah manis ibadah umrah kita sekaligus tanda tercapainya umrah mabrur. Kalau tidak,ibadah umrah kita tidak akan memberi pengaruh positif dalam kehidupan. Langkah terakhir diperintahkan untuk memotong rambut atau yang disebut dengan tahalul guna mengakhiri larangan-larangan selama ihram. Umrah bukanlah ibadah personal, ia merupakan ibadah bermasyarakat. Ibadah umrah juga menjadi tuntunan untuk memperbaiki jati diri. Di sinilah letak substansi


(52)

39

umrah yang menjadi symbol penghambaan dan pintu gerbang menuju spiritualitas.39

7) Umrah itu Mudah

Selama ini,bagi para calon tamu Allah yang akan berangkat ke Tanah Suci,sepertinya memikul beban berat ketika mau belajar manasik umrah. Beban itu,bukannya pada kewajiban rangkaian ibadah haji atau umrah semisal ihram, thawaf, sa’i, tahalul, dan sebagainya,tetapi pada doa-doa yang harus dihafalkan atau dibacanya saat manasik. Dipandangnya buku manasik yang tebal itu. Biasanya, buku itu digantungkan di leher ketika memperaktekkan rangkaian ibadah haji dan umrah. Buku itu,sebagian isinya adalah doa-doa yang lazim kita ucapkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari doa keluar rumah, doa naik kendaraan,doa ketika kendaraan mulai bergerak,doa masuk masjid,doa keluar masjid, dan sebagainya. Bagi yang sudah terbiasa membaca danmempraktekkan doa-doa tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya bacaan itu bukan merupakan masalah lagi.

ديري هَّل ݋ك۸ رۡسيۡل مك۸ ديري ۵لݔ رۡسعۡل

٥٨١

“…Allah menghendaki kemudahan bagimu,dan tidak menghendaki kesukaran bagimu…”(QS.Al-Baqarah :185).

Sebagian lain dari isi buku itu adalah doa-doa yang berkaitan dengan rangkaian manasik haji dan umrah, missal, doa melihat ka’bah, doa-doa thawaf mulai putaran pertama sampai putaran ketujuh. Doa-doa sewaktu sa’i mulai mendekati bukit shafa dan mendekati bukit marwah.

39


(53)

40

Kemudian, doa saat di atas bukit shafa, doa di atas bukit marwah. Doa ketika melewati dua pilar hijau, dan sebagainya. Karena mungkin dalam seumur hidup sekali saja kita beribadah haji yang akan dilakukan tidak sempurna apabila tidak hafal doa-doa tersebut. Akibatnya, seolah-olah jamaah dihadapkan kepada tiga pilihan :

Pertama .doa dihafalkan dan dimengerti artinya. Ini lebih baik karena tidak beresiko mengganggu konsentrasi jamaah dalam beribadah.Doa-doa yang telah dihafalkan tentunya telah menyatu dengan jiwa jamaah sehingga merekan lebih fokus mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Kedua, membaca buku doa yang digantungkan di leher tersebut. Ini beresiko mengganggu kekhusyukan ibadah karena jamaah lebih berkonsentrasi membaca buku doa, sementara jiwanya lalai, cenderung melupakan komunikasinya dengan Allah. Mereka lebih disibukkan pada target menyelesaikan bacaan-bacaan doa, tapi jiwanya kering karena tidak mengarah kepada Allah SWT.

Ketiga : tidak membaca doa-doa seperti apa yang ada di dalam buku mansaik tersebut. Padahal,ada anggapan dari sebagian jamaah haji dan umrah,bahwa bila mereka tidak membaca doa-doa itu maka tidak sah haji dan umrah nya. Mana yang akan dipilih dari ketiga pilihan di atas? Inilah beban yang dirasakan berat oleh para jamaah yang akan menunaikan ibadah haji dan umrah. Jika dipelajari lebih lanjut, sebetulnya tidak ada satupun doa-doa saat haji dan umrah yang termasuk rukun atau wajib. Semua hanya bersifat anjuran. Selain itu doa-doa yang ditulis dalam


(54)

buku-41

buku manasik tersebut hampir keseluruhannya tidak ada dasarnya. Jika manasik haji dan umrah disederhanakan, maka keduanya hanya ibadah yang berupa perpindahan dari satu tempat ketempat lain pada waktu yang telah ditentukan. hanya itu saja. Mudah Bukan?

Sekarang, mari kita simak bersama rukun, wajib, sunah umrah di bawah ini.

Rukun Umrah 1. Ihram 2. Thawaf 3. Sai 4. Tahallul 5. Tertib Wajib Umrah

1. Ihram di Miqat

2. Menjauhi Larangan Ihram

Ternyata, rukun dan wajib umrah di atas tidak ada yang menyangkut bacaan. Kalaupun ada bacaan, hanya untuk memposisikan talbiyah saja, masuk dalam status hukum wajib atau sunah.

Rasulullah SAW Bersabda:

“wahai keluarga Muhammad,barang siapa di antara kamu yang melakukan ibadah haji hendaklah ia membaca talbiyah disyariatkan, akan tetapi berbeda pendapat tentang status hukumnya. Imam Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hanbal berpendapat, bahwa talbiyah itu sunah. Sementara


(55)

42

ulama hanafiyah dan ulama Malikiyah berpendapat, bahwa talbiyah itu wajib. Berikut ini kita lihat sunah-sunah yang ada di dalam ibadah umrah: 1) Sebelum mengenakan pakaian ihram terlebih dahulu menggunting

kuku,merapikan rambut dan kumis,mencukur rambut ketiak dan kemaluan serta mandi sunah ihram dengan cara seperti mandi besar. 2) Melafalkan niat ihram untuk umrah. Untuk umrah :

ۺر݋ع مݓّلا كي۹ل“labbayka Allahumma umratan” yang artinya “Aku memenuhi panggilan-Mu, untuk menunaikan Umrah.”

3) Membaca talbiyah :

كي۹ل كل كيرش ا كي۹ل كي۹ل مݓّلا كي۹ل حلا ݌ا

كل كيرسا كّ݋لاݕكلۻ݋عݏلاݔد݋

Labbayka Allahumma labbayk(a), labbayka laa syariika laka labbayk(a), „innal hamda wan ni‟mata laka walmulk(a),la syariika lak(a)” yang artinya “Aku penuhi panggilan-Mu yaa Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu,aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji,nikmat dan kerajaan untuk-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu.”Waktu talbiyah saat umrah dimulai setelah berihram dan berakhir saat mulai thawaf.Perbanyak dzikir. Rasulullah SAW bersabda : “hanyalah dijadikan thawaf di ka’bah, sai antara shafa-Marwah, dan melempar jumrah adalah untuk menegakkan dzikrullah.(HR Abu Daud)

4) Memulai thawaf dengan mengucapkan “bismillahi Allahu Akbar” yang artinya dengan nama Allah,Allah maha Besar.”

5) Saat thawaf di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad Membaca doa: ر ۵ݏلا ۶اّع ۵ݏقݔ ۻݏسح ۺرخ اا ݗفݔ ۻݏسح۵يݎدلا ݗف۵ݏتا۵ݏ۸ر


(56)

43

6) “Robbanaa „aatinaa fid-dunyaa hasanah, wa fil „aakhirati hasanah wa qinaa „adza ban naar” yang artinya “yaa Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.”

7) Seusai tujuh putaran thawaf,menuju maqam Ibrahim membaca : (QS.Al-Baqarah:125).

ݔ اݔّخَت هرۡ۸ۮ م۵قَم ݍم لصم مۧ

฀ ݖ ٥٩١

Artinya : “Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat shalat. 8) Shalat dua rakaat sesudah thawaf di belakang maqam ibrahim . Rakaat

pertama setelah Al-fatihah membaca surat Al-kaafirun dan rakaat kedua setelah Al-faatihah membaca surat Al-Ikhlaash.

9) Minum air zam-zam,diawali dengan basmalah,berdoa apa yang dikehendaki dan diakhiri dengan hamdalah.

10) Mencium Hajar aswad.

11) Sai di antara Shafa –Marwah. Saat mendekati bukit shafa membaca : َ݌ۮ۞

۵فَصل ݔ ۺݔۡر݋ۡل رئٓ۵عش ݍم هَّل

٥١٨

yang artinya “sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari Syiar Allah…”(QS Al-Baqarah :158).

12) Saat di bukit Shafa dan bukit Marwah menghadap kiblat lalu berdzikir membaca :“Allahu akbar (3x). laa „ilaaha „illallaah (u). wahdahuu laa syariikalah(u),lahul mulk(u).wa lahul hamd(u),wahuwa „alaa kulli syay‟inqadiir(un). Laa „ilaaha „illallaahu wahdah(u),wa nashara‟abdah(u) wa hazamal „ahzaaba wahdah(u) (3x). artinya ,”Allah maha besar (3x), tidak ada sesembahan yang benar disembah kecuali Allah. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan.


(57)

44

Baginya segala pujian. Dia atas segala sesuatu maha kuasa. Tidak ada ilah yang benar disembah kecuali Allah yang maha esa. Dia memenuhi segala janji-Nya. Dia menolong hamba-Nya dan hanya Dia sendiri yang menghancurkan tentara-tentara musuh.” Dzikir ini dibaca (3x) dengan diselingi doa di antara dzikir tersebut dan mengangkat tangan saat berdoa.

13) Memasuki Ka’bah dan shalat di dalamnya (Hijr Ismail). 14) Shalat di Masjidil haram dan Masjid Nabawi.

15) Mengunjungi tempat bersejarah perjuangan Rasulullah SAW dalam menegakkan islam. Dan lain-lain sebagainya.

Dari sunah umrah tersebut di atas, hanya sedikit sekali beban yang menyangkut bacaan doa. Ternyata, untuk sunah haji dan umrah, bacaan dzikir lebih banyak daripada bacaan doanya. Untuk berdoa, silahkan sampaikan hajat kita sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh masing-masing tamu-tamu allah. Dalam kaitan ini, tidak ada pengkhususan dalam bacaan doa. Jika doa-doa disampaikan dalam bahasa Arab, maka harus dimengerti atau dipahami maksudnya. Kalau tidak bisa dengan bahasa Arab,cukup dengan bahasa yang kita kuasai. Dalam hal ini, yang penting saat berdo’a, ada rasa kedekatan (kesambungan komunikasi) dengan Allah SWT.

8) Agenda Umrah a. Ihram dari miqat


(58)

45

c. Sai berlari kecil di antara bukit shafa dan bukit marwah sebanyak tujuh kali.

d. Tahallul (menggunting sedikit rambut/atau mencukur seluruh rambut) Akhirnya, ibadah umrah selesai dengan mudah. Dari apa yang kita pelajari di atas, ternyata umrah itu sederhana dan tidak berat seperti yang kerap dibayangkan jamaah selama ini. Oleh karena itu, perlu kita keritisi jika ada jamaah didoktrin oleh sementara pihak untuk melakukan ajaran-ajaran yang tanpa dasar syariat,yang bukan saja terasa membebani tapi bahkan menyusahkan.40

C. Konsep Kepuasan pelanggan dan Jama’ah 1) Definisi kepuasan

Arti kepuasan menurut bahasa kepuasan berasal dari kata “puas” yang artinya merasa senang (lega,gembira,kenyang,dsb karena sudah terpenuhinya hasrat hatinya) dan kepuasan adalah perihal (yang bersifat) puas, kesenangan, kelegaan dsb.41

Definisi kepuasan yang dikembangkan Philip Kotler, “kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang dia rasakan dibandingkan dengan harapannya.42

Menurut Oliver kepuasan adalah penilaian pelanggan terhadap penampilan dan kinerja barang atau jasa itu sendiri, apakah dapat memenuhi tingkat keinginan, hasrat dan tujuan pelanggan.43

40

Abdul Aziz, Berhaji Kepada Allah Pelatihan Manasik untuk Meraih Spiritualitas Haji & Umrah,( Jakarta : Kanzum books),h,8-14.

41

Depertemen pendidikan nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, editor.Hasan Alwi,(Jakarta:Balai pustaka,2005).ed.III,cet.ke-3,h,902.

42

Philip Kotler, Manajemen pemasaran; analisis,perencanaan,implementasi dan pengendalian, penerjemah Ancella Aniwati Hermawan,(Jakarta:Salemba


(1)

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

x.12

Pearson

Correlation .383

** .039 .494** -.463** .469** .060 -.059 .495** -.153 -.252* -.323** 1 .256* .490** .198 .622**

Sig.

(2-tailed) .001 .744 .000 .000 .000 .616 .623 .000 .199 .033 .006 .030 .000 .095 .000

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

x.13

Pearson

Correlation .257

* .032 .085 -.233* .169 -.285* -.447** -.002 .120 -.182 -.165 .256* 1 .100 .167 .233*

Sig.

(2-tailed) .029 .790 .477 .049 .155 .015 .000 .986 .314 .125 .166 .030 .406 .162 .049

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

x.14

Pearson

Correlation .375

** -.348** .404** -.493** .297* -.114 .071 .278* -.298* -.163 -.021 .490** .100 1 .019 .321**

Sig.

(2-tailed) .001 .003 .000 .000 .011 .342 .553 .018 .011 .171 .863 .000 .406 .874 .006

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

x.15

Pearson

Correlation -.196 .009 .099 .075 .003 .062 .055 .076 .088 .291

* -.197 .198 .167 .019 1 .365**

Sig.

(2-tailed) .098 .938 .409 .531 .978 .604 .644 .524 .464 .013 .098 .095 .162 .874 .002

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

total

Pearson

Correlation .325

** .175 .503** -.073 .298* -.054 -.155 .600** .136 .053 -.039 .622** .233* .321** .365** 1

Sig.

(2-tailed) .005 .142 .000 .544 .011 .654 .192 .000 .256 .661 .747 .000 .049 .006 .002

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


(2)

Sebelum Uji validitas instrument kepuasan jama’ah

Correlations

y.1 y.2 y.3 y.4 y.5 y.6 y.7 y.8 y.9 y.10 y.11 y.12 y.13 y.14 y.15 total

S p e a r m a n ' s r h o y.1 Correlation

Coefficient 1.000 .095 .131 .036 -.111 -.091 -.062 .356

**

-.067 -.060 -.016 .205 .020 .062 -.096 .279* Sig. (2-tailed) . .429 .274 .763 .352 .447 .606 .002 .575 .618 .895 .084 .865 .606 .423 .018

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

y.2

Correlation

Coefficient .095 1.000 .122 .274

*

.043 .122 .000 .561** .073 .177 -.109 .232* .215 .136 .157 .535** Sig. (2-tailed) .429 . .306 .020 .720 .309 1.000 .000 .543 .137 .362 .050 .070 .255 .188 .000

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

y.3

Correlation

Coefficient .131 .122 1.000 -.013 .137 .164 .328

**

.075 .360** .259* .137 .261* -.091 .212 .109 .567** Sig. (2-tailed) .274 .306 . .911 .251 .169 .005 .533 .002 .028 .249 .027 .446 .074 .361 .000

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

y.4

Correlation

Coefficient .036 .274

*

-.013 1.000 .075 .251* -.071 .270* .036 .581** .003 .149 .066 .107 -.195 .456** Sig. (2-tailed) .763 .020 .911 . .529 .033 .553 .022 .761 .000 .980 .212 .584 .370 .101 .000

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

y.5

Correlation

Coefficient -.111 .043 .137 .075 1.000 .081 .113 .059 .285

*

.078 -.103 -.048 -.270* -.066 .388** .260* Sig. (2-tailed) .352 .720 .251 .529 . .496 .345 .623 .015 .516 .389 .688 .022 .583 .001 .027

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

y.6

Correlation

Coefficient -.091 .122 .164 .251

*

.081 1.000 -.223 .048 .140 .243* .045 .059 .082 .117 .055 .353** Sig. (2-tailed) .447 .309 .169 .033 .496 . .059 .688 .242 .040 .706 .624 .494 .327 .649 .002


(3)

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

y.7

Correlation

Coefficient -.062 .000 .328

** -.071 .113 -.223 1.000 -.094 .122 .202 .109 .009 -.069 .020 .182 .224

Sig. (2-tailed) .606 1.000 .005 .553 .345 .059 . .431 .309 .089 .362 .941 .566 .865 .126 .058

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

y.8

Correlation

Coefficient .356

** .561** .075 .270* .059 .048 -.094 1.000 .096 .011 -.164 .236* .196 -.047 .024 .442**

Sig. (2-tailed) .002 .000 .533 .022 .623 .688 .431 . .421 .929 .168 .046 .098 .697 .843 .000

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

y.9

Correlation

Coefficient -.067 .073 .360

** .036 .285* .140 .122 .096 1.000 .102 .040 .150 -.069 .203 .162 .471**

Sig. (2-tailed) .575 .543 .002 .761 .015 .242 .309 .421 . .392 .741 .208 .566 .087 .175 .000

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

y.10

Correlation

Coefficient -.060 .177 .259

* .581** .078 .243* .202 .011 .102 1.000 -.080 .158 .009 .249* -.062 .522**

Sig. (2-tailed) .618 .137 .028 .000 .516 .040 .089 .929 .392 . .507 .185 .938 .035 .605 .000

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

y.11

Correlation

Coefficient -.016 -.109 .137 .003 -.103 .045 .109 -.164 .040 -.080 1.000 -.257

* -.048 -.043 -.162 .026

Sig. (2-tailed) .895 .362 .249 .980 .389 .706 .362 .168 .741 .507 . .029 .690 .719 .175 .827

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

y.12

Correlation

Coefficient .205 .232

* .261* .149 -.048 .059 .009 .236* .150 .158 -.257* 1.000 .117 .113 .051 .441**

Sig. (2-tailed) .084 .050 .027 .212 .688 .624 .941 .046 .208 .185 .029 . .326 .345 .668 .000


(4)

y.13

Correlation

Coefficient .020 .215 -.091 .066 -.270

* .082 -.069 .196 -.069 .009 -.048 .117 1.000 .045 -.108 .241*

Sig. (2-tailed) .865 .070 .446 .584 .022 .494 .566 .098 .566 .938 .690 .326 . .706 .366 .042

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

y.14

Correlation

Coefficient .062 .136 .212 .107 -.066 .117 .020 -.047 .203 .249

* -.043 .113 .045 1.000 .121 .450**

Sig. (2-tailed) .606 .255 .074 .370 .583 .327 .865 .697 .087 .035 .719 .345 .706 . .312 .000

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

y.15

Correlation

Coefficient -.096 .157 .109 -.195 .388

** .055 .182 .024 .162 -.062 -.162 .051 -.108 .121 1.000 .226

Sig. (2-tailed) .423 .188 .361 .101 .001 .649 .126 .843 .175 .605 .175 .668 .366 .312 . .057

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

total

Correlation

Coefficient .279

* .535** .567** .456** .260* .353** .224 .442** .471** .522** .026 .441** .241* .450** .226 1.000

Sig. (2-tailed) .018 .000 .000 .000 .027 .002 .058 .000 .000 .000 .827 .000 .042 .000 .057 .

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


(5)

Foto-Foto Bimbingan Manasik Umrah ESQ Tours Travel H-1

Manasik Umrah H-1

Materi Spiritual dan emosional Motivasi

Foto Bersama Jama’ah Umrah

4

Saat Materi Fiqih Manasik Umrah


(6)

PERJALANAN UMRAH DI TANAH SUCI

6.

Pemaknaan Padang Arafah

1.

Pemaknaan Kain Ihram

2. Pemaknaan Makkah & Madinah

3. Menaiki Jabal Noor-Gua Hira