contact customer hubungan dengan konsumen secara langsung.
33
Karakteristik unik yang dimiliki oleh jasa memiliki esensi utama yaitu perlunya keterlibatan
secara langsung karyawan dalam delivery process sehingga karyawan menjadi ujung tombak keberhasilan jasa. Tetapi dengan perkembangan teknologi,
ketergantungan terhadap karyawan dapat dieliminasi dan direct customer contact yang sangat costly dapat dikurangi. Misalnya bisnis perbankan pada saat ini
menggunakan ATM Anjungan Tunai Mandiri dan Phone Banking untuk membatnu konsumen melakukan self service berbagai keperluan yang berkaitan
dengan keuangan mereka.
C. Strategi Pemasaran Islam
Pemasaran marketing yang ditinjau dari syariah Islam sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pemasaran pada umumnya yang telah dikemukakan
para ahli ekonomi konvensional, namun yang menjadi titik perbedaan adalah bahwa pemasaran dalam Islam dilandasi dengan moral dan etika Islam, serta
tidak terlepas dari rule-rule yang ditetapkan al-Quran dan as-sunnah. Pemasaran Islam merupakan kegiatan dari serangkaian bisnis atau
perdagangan dengan cara menawarkan produk kepada konsumen yang ditujukkan untuk pencapaian tujuan perusahaan untuk memperoleh laba dan
kepuasan konsumen dengan dilandasi oleh nilai-nilai Islam dan jiwa Islam yang berdasarkan pada al-Quran dan As-sunnah.
33
Ibid
Al-Quran merupakan sekian banyak kegiatan bisnis karena al-quran memberi perhatian dan mendorong umat Islam untuk mencari harta, hal ini
karena di dalam al-Quran terdapt jumlah pengulangan kata mal harta sebanyak 85 kali.
34
Kegiatan pemasaran suatu perusahaan yang sesuai dengan jiwa dan nilai- nilai Islam dapat disebut sebagai pemasaran secara Islami. Begitu juga
starategi pemasaran yang direncanakan dan dilakukan oleh management pemasaran, apabila sesuai dengan etika dagang dalam Islam dan tidak
menyimpang dalam al-Quran dan as-sunnah maka dapat dikatakan juga pemasaran secara Islami, strategi dalam Islam mempunyai empat dimensi
yaitu melengkapi mekanisme pasaran dengan filter moral, memotivasi individu yang ikut menanggung kepentingan social, restrukturisasi sosio-
ekonomi dan peranan positif pemerintah.
35
Pemasaran Islami haruslah dilakukan oleh pelaku pemasaran atau marketer yang Islami dan memiliki moral dan etika yang baik. Hal ini sangat
penting karena itulah yang membedakan antara pemasaran Islami dan konvensional. Aspek moral dan etika ini kemudian tidak hanaya berguna bagi
hubungan bermuamalat di dunia saja namun juga lebih dari itu akan berimbas pada akhirat nanti, yaitu dengan pahala yang diterimanya.
34
M. Quraish Shihab, Berbisnis dengan Allah, Tanggerang: Penerbit Lentera Hati, 2008, h. 6
35
M. Umar Chapra, Islam dan Pembangunan Ekonomi, Penj. Ikhwan Abidin B Jakarta: Gema Insani Press 2000, cet. I, h. 11
Strategi pemasaran dalam Islam termasuk kepada lingkup mualamat yaitu hubungan antara manusia dengan manusia yang lainnya. Hukum asal
dari muamalat dalam kaidah Ushuliyah adalah jaizboleh, selama tidak ada hukum yang melarangnya. Apabila terdapat hukum yang melarangnya maka
hal tersebut menjadi haram. Hal ini membuat strategi pemasaran yang dilakukan oleh konvensional dapat dilakukan pada usaha syariah selama tidak
bertentangan dengan kaidah-kaidah Islam. Strategi pemasaran yang masuk ke dalam sebuah perekonomian yang
diatur secara islami bila diterapkan dengan disiplin, tidak akan pernah ada praktek yang tidak sehat dalam bisnis karena tidak bertentangan dengan
ajaran–ajaran Islam yang dibawa Rasulullah SAW. Prinsip bertransaksi atau berdagang menurut Islam bahwa setiap transaksi perdagangan harus menjauhi
hal-hal yang mengandung unsur-unsur penipuan, riba, judi, ketidakpastian, keraguan, eksploitasi, pengambilan untung yang berlebihan, dan pasar gelap.
36
Pemasaran merupakan suatu bagian dari kegiatan didunia perdagangan, dalam Islam memang menghalalkan usaha perdagangan, perniagaan ataupun
jual beli. Namun tentu saja untuk orang yang mengerjakan usaha perdagangan secara Islami dituntut menggunakan tata cara khusus, ada aturan mainnya
yang mengatur bagaimana seharusnya seorang muslim berusaha dibidang perdagangan agar mendapat berkah dan ridha Allah SWT didunia dan
diakhirat.
36
Muhammad Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjaya Kusuma, Menggagas Bisnis Islami,
Jakarta: Gema Insani Press, 2002, h. 170
Dalam aturan main perdagangan Islami terdapat berbagai etika, norma agama dan prikemanusiaan dan prinsip dasar yang telah ditetapkan Islam
mengenai perdagangan dan niaga adalah tolak ukur dari kejujuran, kepercayaan, dan keputusan. Etika perdagangan Islam menjamin baik
perdagang maupun pembeli, masing-masing akan mendapat keuntungan. Bauran pemasaran atau yang biasa disebut dengan marketing mix 4p =
product, price, promotion, dan place di elaborasi dalam konsep Islam terikat
dengan etika perdagangan Islam adalah sebagai berikut: 1.
Strategi Produk Jasa Dalam ajaran Islam semua aspek kehidupan manusia diatur dengan
sempurna termasuk bidang ekonomi yang diantaranya adalah produksi. Produk merupakan keseluruhan objek atau proses yang memberikan
sejumlah nilai manfaat kepada konsumen .
37
Sebagai seorang muslim dalam menjalankan aktivitas ekonomi harus senantiasaa berpegang teguh pada prinsip keadilan dan kebajikan, sesuai
dengan firman Allah SWT, yang berbunyi:
? AB9 C ?DE F
G H I
J G HLHJ+ ?D6
MNH F J
OP QR ST
U G VW XYO
Z[\ C ,
]I _XH F
`W a G
HJ :
G HJ
[ H:c
d F a
37
Rambat Lupiyoladi, Manajemen Pemasaran Jasa; Teori dan Praktek Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2001, h. 58
ef H P 8 G G
HO `g
hi 7U
?gH:87: =
Artinya: Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang- orang yang selalu menegakkan kebenaran Karena Allah, menjadi saksi
dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena
adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha, memerlukan strategi pemasaran yang ada dasarnya menunjukkan bagaimana sasaran
pemasaran dari produk yang dihasilakan tersebut dapat tercapai. Produk adalah hal penting yang perlu diperhatikan dalam strategi bauran
pemasaran, karena tanpa adanya produk strategi bauran pemasaran lainnya tidak dapat dilakukan. Produk merupakan segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kesesuatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Strategi Produk yang dapat mencakup keputusan tentang acuan
atau bauran produk produc mix yang terdiri dari: a.
Merek Brand Merek adalah nama, istilah, tanda atau lambang kombinasi dari dua
atau lebih
unsure tersebut,
yang dimaksudkan
untuk mengidentifukasikan barang atau jasadari penjual atau sekelompok
penjual dan yang membedakan dari produk saingan. Merek mempunyai dua fungsi, pertama, memberikan identifikasi terhadap
suatu produk, sehingga para konsumen mengenal merek dagang yang berbea dengan produk lain. Kedua, untuk menarik calon pembeli.
b. Kemasan Packing
Kemasan atau pembungkus mempuyai arti penting karena kemasan tidak hanya digunakan untuk dapat menyenangkan dan menarik.
Dengan cara memperbaiki bentuk luar dari produk seperti pembungkus, warna, dan lain-lain agar menarik para konsumen serta
dapat memberi image bahwa produk tersebut bermutu. c.
Pelayanan service Keberhasilan pemasaran produk sangat ditentukan pula oleh baik
buruknya pelayanan yang diberikan oeh suatu perusahaan dalam memasarkan produknya.
2. Strategi penetapan harga
Untuk membangun strategi pemasaran yang efektif, suatu perusahaan menggunakan variabel-variabel yang diantaranya adalah penetapan harga,
Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanan.
38
Pada dasarnya Islam memberikan kebebasan dalam perdagangan dan dalam menetapkan harga
pada suatu produk baik berupa barangmaupun jasa, tetapi yang dimaksud dengan kebebasan menurut Islam adalah berpegang pada prinsip keadilan
dan kemanusiaan.
38
Ibid , h. 8
Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan.
39
Sedangkan unsur lainnya produk, distribusi, dan promosi menyebabkan timbulnya
pengeluaran. Penetapan harga barang dan jasa merupakan suatu strategi kunci dalam berbagi perusahan, karena harga mempengaruhi kinerja
keuangan serta persepsi pembeli dan penentuan posisi merek. Harga menjadi satu ukuran mengenai mutu produk, bila pembeli mengalami
kesulitan dalam mengevaluasi produk-produk yang kompleks. Selain itu harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat
fleksibel artinya dapat diubah dengan cepat. Berbeda dengan karakteristik produk atau komitmen terhadap saluran distribusi, keduanya tidak dapat
diubah atau disesuaikan dengan mudah dan cepat karena biasanya menyangkut kebutuhan jangka panjang.
Penetapan harga selalu merupakan masalah bagi setiap perusahaan karena bukan merupakan kekuasaan atau kewenangan yang mutlak dari
seorang pengusaha. Dengan penetapan harga, perusahaan dapat menciptakan hasil peneriman penjualan dari produk yang dihasilkan dan
dipasarkan. Dalam penetapan harga perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi secara langsung, adalah harga bahan baku, biaya produksi,
biaya pemasaran, peraturan-peraturan pemerintah, dan faktor lainnya. Faktor yang tidak langsung namun erat hubungannya dalam penetapan
harga adalah harga produk subtitusi dan produk komplemener, serta
39
Fandi Tjiptono, Strategi pemasaran, Yogyakarta, andi:1997, edisi 2, h.151
potongan untuk para penyalur dan konsumen.
40
Oleh karena itu seorang produsen harus memperhatikan dan memperhitungkan faktor-faktor
tersebut dalam penentuan kebijakan harga produk yang dipasarkan. Penetapan harga oleh perusahaan terhadap produk yang dihasilkan
harus didasarkan pada konsep harga Islami dalam artian harga yang ditetapkan tidak mejerat konsumen. Disamping itu penetapan harga yang
dilakukan oleh perusahaan harus bebas dari praktek kecurangan dan kezaliman, seperti mengeksploitasi kebutuhan konsumen dengan
menetapkan harga yang tinggi ketika produk tersebut sangat dibutuhkan oleh konsumen. Penetapan harga juga harus diwarnai dengan prinsip-
prinsip ekonomi Islam yang terdiri dari :
41
a. Talaqqi Rukban,
42
ini dilarang karena akan menimbulkan harga pasar yang tidak kompetitif.
b. Ba’i Najasy atau transaksi najas, ini dilarang karena penjual menyuruh
orang lain untuk memuji atau menawar dengan harga tinggi agar orang lain tertarik.
c. Ihtikar Monopoli juga dilarang, yaitu mengambil keuntungan di atas
keuntungan normal dengan menjual lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi.
40
Assauri, Manajemen Pemasaran; Dasar, Konsep, dan Strategi, h. 224
41
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada: 2007. edisi. Ke.3, h. 153,
42
Talaqqi Rukban adalah tindakan yang dilakukan oleh pedagang kota atau pihak yang lebih memiliki informasi yang lebih lengkap membeli barang petani atau produsen yang tidak
memiliki informasi yang benar tentang harga di pasar yang masih di luar kota, untuk mendapatkan harga yang lebih murah dari harga pasar yang sesungguhnya.
d. Ghabban Faahisy besar dilarang pula karena menjual di atas harga
pasar.
43
Selain prinsip di atas penentuan harga juga harus sesuai dengan prinsip sebagai berikut:
a. Prinsip Ketuhanan
Ekonomi Islam adalah ekonomi yang berlandaskan ketuhanan, system ini bertolak dari Allah, dan menggunakan sarana yang tidak lepas dari
syariat Allah.
44
Firman allah SWT, yang berbuyi:
H:c f
F Vk:3
YJe lXmno
WHJ p G
HOq .
5 =r
+ G
H:8J+ s
F tum G vmHOqI
x=
Artinya; Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian
dari rezki-Nya. dan Hanya kepada-Nya-lah kamu kembali setelah dibangkitkan.
Prinsip ini memberikan pandangan kepada perusahaan untuk tidak mengambil keuntungan yang berlebihan terhadap penetapan harga
konsumen dan menghindari Dario segala macam bentuk eksploitasi
43
Ghabban adalah selisih antara harga yang disepakati penjual dan pembeli dengan harga pasar akibat ketidaktahuan pembeli akan harga. Ghabban kecil diperbolehkan sedangkan ghabban
besar dilarang
44
Zainal Arifin dan Dahlia Husin, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Jakarta, Gema Insani Press, 1997, cet. Ke 2, hal.31
hargaa terhadap konsumen. Dikarenakan hal-hal tersebut akan dipertanggungjawabkan pada hari akhir.
b. Prinsip keseimbangan
Prinsip ini mengajarkan kepada perusahaan agar tidak melakukan monopoli dan pemusatan kegiatan ekonomi pada satu tangan. Hal yang
dapat menggangu prinsip keseimbangan adalah penimbunan barang dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan yang lebih,
penimbunan yang dimaksud untuk menahan barang yang dijual dengan niat untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan membuat
kelangkaan barang. c. Prinsip Kebebasan
Dalam Islam segala jenis usaha tidak dibatasi, pembatasan hanya diberikan pada pelaksanaannya saja agar tidak menjalankan usaha
yang haram dan yang mengandung unsure kebatilan. d. Prinsip Tanggung jawab
Prinsip ini memberikann batasan pada kebebasaan perusahaan dalam menetapkan harga tidak menguntungkan pihaknya saja. Karena nanti
akan diminta pertanggungjawabannya oleh Allah SWT. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi:
7 . Xk7: C
y
dNm p z i {
C =
Xk7: C y
0Nm p
| { C
=
Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya pula.
3. Strategi promosi
Startegi promosi adalah tindakan perencanaan, implementasi dan pengendalian komunikasi dari organisasi kepada pelanggan dan target
sasaran lainnya. Strategi promosi mengkombinasikan periklanan, penjualan personal, promosi penjualan, publisitas dalam hubungannya
masyarakat, dan hubungan langsung dalam program terkoordinasi untuk berkomunikasi dengan pembeli dan pihak lainya yang mempengaruhi
keputusan pembelian. Aktivitas promosi memberi pengaruh yang penting untuk keberhasilan penjualan perusahaan.
Promosi digunakan untuk memberikan informasi kepada orang-orang tentang produk dan mempersuasi pembelitargewt pasar, saluran distribusi
dan publik untuk membeli mereknya. Masing-masing bentuk promosi memiliki kekuatan dan kelemahannya, sehingga diperlukan strategi yang
terintegritasi untuk dapat meningkatkan kekuatan masing-masing komponen dalam berpromosi dan mendesain bauran promosi yang efektif
dan efisien. Dalam startegi pemasaran, perusahaan harus memilih dengan tepat bauran promosi apa yang sesuai dengan strategi yang ditetapkan
perusahaan, karena setiap perusahaan biasanya mempunyai cara tersendiri untuk mengenalkan produknya kepada masyarakat luas, baik melalui
presentasi maupun melalui media elektro atau cetak.
Promosi lebih luas dari saekedar iklan, keputusannya dapat berupa salah satu kombinasi dari penggunanan keempat elemen berikut:
45
a. Promosi penjualan diantaranya melalui pertandingan, kontes, contoh
gratis, pameran perdagangan, harga promosi. b.
Ikalan cetak, iklan tayangan, iklan billboard, serta logo informasi pada kemasan.
c. Publisitas, seperti mencetak atau menayangkan berita dimedia laporan
tahunan, juga pidato karyawan. d.
Penjualan personal, seperti presentasi penjualan secara perorangan atau pemasaran jarak jauh.
4. Strategi distribusi Strategi distribusi merupakan strategi yang terkait erat dengan upaya
produsen untuk mendistribusikan atau menyalurkan produknya kepada konsumen. Oleh karena itu peranan saluran distribusi atau saluran
pemasaran sebagai perantara produk dari produsen ke konsumen sangat penting. Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling
terlibat dalam usaha menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi.
46
Saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan biasanya melalui grosir, distributor, pengecer dan lain-lain.
Saluran distribusi memiliki fungsi-fungsi utama seperti informasi,
45
Husai Umar, Strategic managemen in action: konsep dan teknik menganalisis managemen strategis
Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2001h. 321
46
Hendra Teguh dan Ronny A. Rusli, manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan Implementasi dan control,
Jakarta,PT. Prenhalindo, 1997, h. 48.
promosi, negosiasi, pemesanan, pembiayaan, pengambilan resiko, pemilikan fisik, pembayaran, dan hak milik. Oleh karena itu saluran
distribusi sangat penting, karena memiliki keunggulan efisiensi dalam membuat barang-barang tersedia luas dan mudah diperoleh dipasar
sasaran. Dalam operasi distribusi pertama-tama barang diambil digudang kemudian barang diambil digudang kemudian barang fdikirim dengan
transportasi dan logistic dengan tingkat pelayanan yang tinggi dan terakhirt barang beredar dan siap dikonsumsi.
47
Prinsip utama strategi distribusi dalam pandangan Islam adalah adil dan baik pada saluran distribusi pelaku bisnis muslim sekali-kali tidak
akan pernah melakukan tindakan kezaliman terhadap pesaing lain, melakukan suap untuk melincinkan saluran pasarnya, tindakan
menghalalkan segala cara lainnya. Sebagaimana baginda Rasulullah Saw memberikan ketauladanannya kepada umatnya dalam berbuat dan
bersikap, dalam hal ini Rasulullah melarang orang bertindak zalim kepada orang lain. Dalam hadits Rasulullah SAW. Bersabda : Janganlah kamu
mencegat dari orang-orang yang akan ke pasar sebelum mereka mencapai kepasar mutafaq alaih,
hal tersebut tidak diperbolehkan karena dapat merugikan gerakan pemasaran dan barang tidak sampai dipasaran, oleh
karena itu, ketika perusahaan memutuskan pilihan jaringan distribusi yang dipandanag efektif dan efisien untuk menghubungakn produsen dan
konsumen tanpa harus menzalimi pesaing lain.
47
M. Ismail Yusanto, Menggagas Bisnis Islami,, h. 171.
Adapun Karakteristik pemasaran yang islami menurut Jafril Khalil adalah sebagai berikut:
48
1. Theistis Rabbaniyyah, yaitu bersifat religius dan berpandangan dunia
akhirat. Sehingga tidak hanya demi untuk memenuhi kebutuhan saja akan tetapi lebih dari itu sebagai bekal untuk akhirat nanti. Keadaan tersebut
menjadikan para pelaku pemasaran dapat menyeimbangkan antara kehidupan di dunia dan akhirat nanti. Yaitu melakukan pemasaran untuk
mendapatkan untung secara materi untuk kebutuhan didunia dan juga berbuat dengan baik secara syariah dalam pemasarannya untuk
mendapatkan pahala diakhirat nanti. Dengan terpenuhinya kebutuhan dunia akhirat ini maka pelaku pemasaran dapat bekerja dengan tenang
dan baik serta mendapatkan ketentraman hati. Tentunya hal ini dapat membuat kinerja perusahaan menjadi semakin baik sehingga dapat
meningkatkan keuntungan perusahaan. Hal ini pula membuat pelaku pemasaran menghindari hal-hal yang tidak baik dalam pemasaran.
2. Etis akhlaqiyyah, memperhatikan dan menonjolkan masalah akhlak
moral, etika sehingga dapat dihindari hal-hal yang dapat merugikan dalam kegiatan muamalat. Dengan hal ini maka ha-hal yang seharusnya
dihindari dalam pemasaran dapat dihindari oleh para pelaku pemasaran. Seperti penipuan, gharar, kata-kata promosi yang menjebak, dan
perbuatan-perbuatan marketer yang buruk lainnya. Hal pastinya dapat menjadi nilai tambah bagi perusahaan karena masyarakat pasti akan lebih
48
Jafril Khalil, Republika. Com, diakses pada tanggal 02 Februari 2008
respect dan suka dengan perusahaan tersebut. Maka selain keuntungan perusahaan yang didapat nilaitambah perusahaan juga didapat dari hal
tersebut. 3.
Realistis Waqiiyyah, yaitu bersifat fleksibel dan luwes dalam tafsir hokum
dan implementasinya
karena didasarkan
pada kaidah
memudahkan urusan dan menghapus bahaya. Dengan ini maka sebenarnya pemasaran Islami tersebut merupakan hal yang fleksibel
luwes karena tujuannya pun memenuhi kebutuhan seseorang dengan baik. Keluwesan tersebut dibalut dengan moral dan etika maka akan
semakin mempertegas cirri Islaminya. 4.
Humanistis Insaniyah, yaitu dapat menciptakan marketer yang memiliki akhlak, etika dan moral terhormat. Pemasaran Islami juga memiliki peran
dalam menciptakan pelaku pemasaran yang baik, memiliki akhlak dan moral serta tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan agama Islam.
Hal ini juga mendorong terciptanya masyarakat yang bermoral dan beretika.
BAB III GAMBARAN UMUM PT. DIYO-SIBA TOURS TRAVEL
DAN PT. ALKHALID JAYA MEGAH TOURS TRAVEL
E.
Sejarah Berdiri
1. Sejarah PT. Diyo-Siba Tours Travel
PT. PT. Diyo-Siba Tours Travel berdiri sejak tahun 1990 sebagai
perusahaan komersial
yang kemudian
mengkhususkan kegiatannya pada pengelolaan ibadah haji dan umroh dengan tujuan untuk
mendapatkan dua keuntungan sekaligus, yaitu sebagai perusahaan yang profit orientid secara duniawi dan pelayanan ibadah secara ukhrawi.
2. Sejarah PT. Alkhalid Jaya Megah ToursTravel
Berawal dari melihat perkembangan kepariwisataan ditanah air yang semakin hari semakin meningkat, menggugah para pendiri
perusahaan ini untuk membentuk suatu perusahaan yang akan melayani kebutuhan-kebutuhan konsumen dalam hal pariwisata, maka didirikanlah
sebuaah perseroan terbatas dengan nama PT. AlKhalid Jaya Megah Tour dan Travel
PT. AlKhalid Jaya Megah Tour dan Travel didirikan pada tanggal 08 Oktober 1990 dengan nomor izin 37 dibuat dihadapan dan disahkan
oleh notaris di Jakarta, berawal PT. AlKhalid Jaya Megah Tour dan Travel ini tidak memiliki gedung sendiri sehingga pendiri perusahaan ini
menyewa sebuah gedung di jalan melawai raya. Namun seiring dengan perkembangan perusahaan ini pada akhir tahun 2004 pendiri membeli