Dukungan Pemerintah Tingkat Provinsi dan KabupatenKota Tidak Maksimal

oleh pejabat sehingga kebal hukum. Walaupun demikian, hingga 31 Maret 1995 sebanyak 30.963 perusahaan yang telah diperiksa, 119 diantaranya sudah masuk Berita Acara Pemeriksaan BAP, sedangkan yang sudah dijatuhi hukuman oleh pengadilan sebanyak 16 perusahaan. 164

3. Dukungan Pemerintah Tingkat Provinsi dan KabupatenKota Tidak Maksimal

Sementara Surat Keputusan Gubernur No. 560293.K2005 tentang Koordinasi Fungsional KF pelaksanaan Program JAMSOSTEK di Provinsi Sumatera Utara melalui Tim KF yang tugasnya, antara lain : penyelesaian kasus- kasus JAMSOSTEK; meningkatkan kepesertaan JAMSOSTEK; pembinaan kepesertaan JAMSOSTEK; dan penegakan hukum law enforcement, serta memberikan petunjuk terhadap pembentukan Tim KF di KabupatenKota. Namun Tim KF tersebut belum berjalan maksimal. Terbukti dari masih banyaknya keluhan yang datang dari daerah-daerah kabupatenkota saat diadakannya sosialiasi oleh PT. Jamsostek Persero Kantor Wilayah I, tentang Peraturan Menakertrans No. 24 Tahun 2006 di Medan baru-baru ini. Menurut mereka Tim KF di KabupatenKota belum berfungsi dan masih banyak yang belum memiliki data kepesertaan Program JAMSOSTEK. Selain itu, agar Tim KF provinsi lebih pro-aktif dalam melakukan koordinasi. 165 164 Ibid. 165 Loc.cit., hal. 207. Universitas Sumatera Utara

B. Hambatan Substansi 1. Rendahnya Pengetahuan Masyarakat Mengenai Program JAMSOSTEK

Hal lain yang perlu diwaspadai adalah adanya tudingan dari sejumlah kalangan yang salah kaprah, bahwa PT. Jamsostek Persero seolah- olah ”memonopoli” jaminan sosial untuk pekerjaburuh Indonesia. Sebagai konsekuensinya, mereka mengusulkan agar perusahaan-perusahaan swasta juga diperbolehkan untuk menjalankan program jaminan sosial bagi tenaga kerja Indonesia tersebut. Usulan ini adalah contoh dari semangat liberalisasi yang salah arah. 166 Jika usulan tersebut dilaksanakan, nasib para pekerjaburuh Indonesia belum tentu menjadi lebih baik, tetapi justru bisa terancam. Misalnya, perusahaan swasta itu bisa untung, tetapi juga bisa bangkrut. Jika kondisi buruk itu terjadi, siapa yang akan menjamin kembalinya uang pekerjaburuh. Tentu, perusahaan swasta tersebut gagal memberikan jaminan sosial bagi pekerjaburuh dan akan cenderung lepas tangan. Akhirnya, persoalannya lagi-lagi akan dilempar ke Pemerintah atau DPR dan menimbulkan keresahan di kalangan pekerjaburuh. 167 Sebaliknya, lewat PT. Jamsostek Persero atau badan yang akan dibentuk nanti, pemerintah dapat menjamin hak-hak kaum pekerjaburuh tersebut. Jika yang dipersoalkan adalah pelayanan yang kurang baik atau belum optimal, pihak PT. Jamsostek Persero tentunya tidak menutup diri dan berbesar hati menerima kritik. 166 Ibid., hal. 214. 167 Ibid. Universitas Sumatera Utara PT. Jamsostek Persero dapat melakukan pembenahan, serta meningkatkan kinerja dan profesionalisme para petugasnya. 168

2. Kesadaran Pengusaha Terhadap Kebutuhan Tenaga Kerja