2.5 Parameter Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Ada beberapa parameter yang perlu diperhatikan dalam memperoleh kondisi yang diinginkan dalam kromatografi antara lain :
a. Waktu Retensi
Waktu yang dibutuhkan suatu komponen untuk melewati suatu kolom disebut waktu retensi yang dapat didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan
untuk membawa keluar suatu komponen dari dalam kolom, dihitung mulai diinjeksikan hingga keluar kolom tepat pada saat konsentrasi maksimum.
2. Faktor Selektifitas
Suatu kolom dinyatakan baik apabila kolom tersebut cukup selektif, dan dikatakan selektif apabila kolom tadi mampu menahan berbagai komponen
dengan kekuatan yang berbeda-beda. 3.
Efisiensi Kolom Jumlah plat teoritik dalam suatu kolom sebanding dengan panjang kolom.
Karena itu jumlah plat teoritik suatu kolom dapat ditingkatkan dengan memperpanjang kolom. Makin panjang kolom makin banyak jumlah plat
teoritiknya maka makin sempurna pemisahan.
4. Resolusi
Derajat pemisahan atau resolusi dari dua pita yang berdekatan didefinisikan sebagai jarak antara puncak-puncak pita atau pusat-pusat dibagi
dengan luas pita rata-rata. Semakin tinggi harga N selalu memberikan resolusi yang membaik. Oleh karena itu resolusi dapat diperbaiki dengan menambah
panjang kolom. De Lux Putra, 2007.
Universitas Sumatera Utara
5. Faktor Ikutan
Keasimetrisan puncak dinyatakan dengan faktor ikutan atau faktor asimetris. Pembentukan puncak yang curam bagian depan tetapi landai bagian
belakang disebut tailing, sebaliknya puncak yang landai bagian depan dan curam bagian belakang disebut fronting.
2.6 Uji Validasi
Validasi metode menurut United States Pharmacopeia USP dilakukan
untuk menjamin bahwa metode analisis akurat, spesifik, reprodusibel dan tahan
pada kisaran analit yang akan dianalisis. Suatu metode analisis harus divalidasi
untuk melakukan verifikasi bahwa parameter-parameter kinerjanya cukup mampu
untuk mengatasi problem analisis.
Parameter-parameter uji validasi antara lain : a.
Ketepatan Akurasi Merupakan ketelitian metode analisis atau kedekatan antara nilai terukur
dengan nilai yang diterima baik nilai konvensi, nilai sebenarnya, atau nilai rujukan. Akurasi diukur sebagai banyaknya analit yang diperoleh kembali
pada suatu pengukuran dengan melakukan spiking pada suatu sampel. Untuk pengujian senyawa obat, akurasi diperoleh dengan membandingkan
hasil pengukuran dengan bahan rujukan standar. b.
Presisi keseksamaan Merupakan ukuran keterulangan metode analisis dan biasanya dinyatakan
sebagai simpangan baku relatif dari sejumlah sampel yang berbeda signifikan secara statistik.
c. Batas deteksi Limit of detection, LOD
Universitas Sumatera Utara
Merupakan konsentrasi analit terkecil dalam sampel yang masih dapat dideteksi, meskipun tidak selalu dapat dikuantifikasi.
d. Batas kuantitasi Limit of Quantitation, LOQ
Merupakan konsentrasi analit terendah dalam sampel yang dapat ditentukan dengan presisi dan akurasi yang dapat diterima pada kondisi
operasional metode yang digunakan Gandjar dan Rohman, 2007.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan tempat penelitian
Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif dan laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara pada bulan
September sampai November 2009.
3.2 Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu unit alat kromatografi cair kinerja tinggi Shimadzu yang terdiri dari pompa LC 20 AD,
detektor UVVis SPD 20 A, kolom Sim-Pack VP ODS 4,6 x 250 mm, degasser DGU 20 A
5
, injector Rheodyne 7225 i, pompa vakum Gast DO A-PG04-BN, Sonifikator Branson 1510, syringe 100
μl SGE, alat penyaring fase gerak dan sampel dilengkapi membran Whatman PTFE 0,45
μm, membran selulosa nitrat 0,45
μm, dan membran Whatman PTFE 0,2 μm, alat spektofotometer infra red Shimadzu, DRS 8000, neraca analitik Mettler Tolledo, sentrifuge, pH meter
Hanna, dan alat gelas lainnya.
3.3 Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan jika tidak dinyatakan lain adalah kualitas p.a produksi E.Merck yaitu asetonitril, metanol, trietilamina, asam asetat glasial,
natrium hidroksida, aquabidestilata PT. Ikapharmindo Putramas, Sulfametoksazol BPFI PPOM Jakarta, Trimetoprim BPFI PPOM Jakarta,
Sulfametoksazol baku PT. Mutifa, Trimetoprim baku PT. Mutifa, KBr, suspensi Sanprima PT. Sanbe Farma, suspensi Trimoxul PT. Interbat, suspensi
Universitas Sumatera Utara