Hotel Budgeting Sejarah Berdirinya Hotel Garuda Plaza

d. Tipe Pengendalian Typs of Control Pengendalian adalah suatu factor central dalam manajemen setiap organisasi. Berbagai rencana klasifikasi telah diusulkan. Leonard Sayles mengemukakan 4 tipe pengendalian yang berbeda yaitu: 1. ”Reassurance to Sponsors”, suatu pengendalian pada tingkatan yang tinggi, yaitu ”Stake holders” diinformasikan mengenai pelaksanaan yang efisien. 2. Pengarahan pada karyawan, suatu pengendalian pada tingkat menengah, mengenai hal-hal penting apa yang harus dilakukan. 3. Pengarahan pada tingkat yang lebih rendah oleh manajemen yang lebih tinggi, suatu pengendalian pada ingkat menengah, yaitu penyelesaian ketinggalan dan tindakan manajemen yang diperlukan. 4. ”Closing the Loop”, suatu pengendalian dalam tingkatan yang lebih rendah, yaitu persyatratan teknis dan legal telah dipenuhi. Yang terdiri dari pengecekan prosedur yang ditetapkan untuk meyakinkan bahwa tidak ada keputusan keuangan atau teknis yang diambil tanpa penelaahan yang memadai dan tidak ada langkah penting yang terlewatkan.

2.5 Hotel Budgeting

Dalam menyusun hotel budgeting, pertama-tama yang harus dijalankan ialah marketing plan. Penyusunan marketing plan tersebut dipimpin oleh general manager dengan dibantu oleh finansial accountant, FB manager, sales marketing manger, dan FO Manager, maka disusunlah marketing plan. Langkah ini selanjutnya akan mengarah dan menuju budgeting plan. Penyusunan marketing plan menyangkut berbagai macam, antara lain: Universitas Sumatera Utara 1. General faktor, meliputi faktor-faktor umum yang harus dipertimbangkan, seperti adanya acara-acara khusus yang menunjang kegiatan pariwisata, calender of event, tempat-tempat wisata, kerajinan perak, ukiran kayu, dan lain sebagainya yang perlu dipertimbangkan. 2. Product Analysis Suatu langkah analitis untuk mengetahui sampai seberapa jauh akan dihasilkan penjualan kamar, FB, dan lain-lain. Hal ini dilakukan dengan membandingkan statistik yang ada. 3. competitor Analysis Ialah analisis saingan- saingan hotel yang ada dan sejenis setara. Ini dapat dilakukan dengan cara membandingkan tentang fasilitas yang ada, lokasi, harga maupun pangsa pasarnya. 4. Personal Selling program Ialah kegiatan menjual barang ataupun jasa yang dilakukan oleh orang tenaga sales marketing dengan sarana tetentu. Disini diperlukan selling technic yang mumpuni dari setiap staff sales marketing. 5. Advertisement and Promotion Budget Ialah sarana dari marketing yang berupa dana dalam bentuk perhitungan uang. Jelasnya ialah bahwa dana akan dibutuhkan oleh kegiatan menjual fasilitas hotel harus ditetapkan secermat dan selengkap-lengkapnya. 6. Evaluation Control,pelaksanaan Budget harus selalu dikontrol, dibandingkat, dan dievaluasi. Penurunan penjualan yang mungkin terjadi sebagian merupakan sales manager. Universitas Sumatera Utara BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL GARUDA PLAZA

3.1 Sejarah Berdirinya Hotel Garuda Plaza

Sebelumnya Hotel Garuda Plaza merupakan losmen yang didirikan pada tahun 1958 yang pada awalnya diberi nama ”Losmen Garuda”. Pembangunan dan pendirian Losmen Garuda ini dikelola oleh Bapak Haji Muhammad Arbie, selaku direksi Fa.Maju Medan. Dari tahun ketahun Losmen ini selalu diadakan pembenahan, sehingga pada tahun 1970 losmen ini telah memiliki 58 kamar, kemudian nama losmen ini berangsur- angsur berubah menjadi ”Hotel Garuda”. Pada tahun 1973 kamar-kamar yang ada di hotel tersebut tampak sesak sekali oleh para tamu, baik domestik maupun asing. Melihat situasi tersebut, pendiri berinisiatif untuk untuk membangun sebuah motel yang letaknya bersebrangan dengan hotel tersebut. Dari 15 kamar ditambah 18 kamar baru lagi, sehingga menjadi 33 kamar yang mampu menampung setiap tamu yang hendak menginap pada waktu itu.Dengan demikian kedua penginapan tersebut, berjalan serta terus meningkatkan pelayanan disetiap kegiatannya. Karena adanya dana serta pengalaman maka pimpinan membuat gagasan baru untuk mendirilkan sebuah hotel bertaraf internasional. Dan pada tahun 1976 tepatnya pada 15 Oktober 1976 mulailah dibangun hotel ketiga dengan melalui dua tahap. Tahap Pertama adalah dengan hotel dengan kamar yang berjumlah 84 kamar. Pada tanggal 5 januari 1977 dibentuk suatu badan resmi yaitu PT.Garuda Maju Cipta yang ditugaskan untuk membangun hotel yang diberi nama ”Garuda Plaza Universitas Sumatera Utara Hotel” karena adanya pandangan bahwa hotel ini memiliki prospek yang cerah dimasa mendatang. Tepat pada tanggal 22 juli 1978, pembangunan hotel ini telah selesai dan mulai beroperasi. Hotel ini lalu diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara yang pada masa itu dijabat oleh Bapak E.W.P.Tambunan. Pengolahan ketiga hotel tersebut adalah dibawah PT. Garuda Maju Cipta dan karena ketiga hotel ini memiliki jenis usaha yang sama maka dibentuk sebuah gruop yang dinamakan ”garuda Hotel Group”. Kemudian pada tahun 1980 mulai pembangunan tahap kedua dengan menambah bangunan sebelah kiri hotel dengan jumlah kamar sebanyak 70 kamar. Pada tanggal 1 April 1982 pembangunan tahap kedua ini selesai maka jumlah kamar adalah 154 kamar. Garuda Plaza ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas diantaranya: swimming pool, restaurant, coffee bar, coffee shop, meeting room dengan beberapa ukuran yang berbeda, serta ball room tempat diadakannya berbaigai pesta salah satunya adalah wedding party. Sejak mula didirikannya Garuda Plaza Group ini, dari mulai karyawan terendah hingga pimpinan tertinggi ditangani oleh pribumi tanpa adanya campur tangan orang asing. Demikian juga dengan dekorasi kamar serta hal terkecil hingga terbesar lainnya. Hingga saat ini jumlah kamar keseluruhan Hotel Garuda Plaza ini adalah berjumlah 245 kamar yang cukup up to date dan representatif dalam melayani arus pengunjung yang ada. Up to date ditinjau dari segi kwantitatifnya, yakni mampu menarik minat wisatawan untuk menginap dengan pengadaan kamar dan fasilitas yang memadai. Sedangkan representatif ditinjau dari segi kwalitatif, yakni pelayanan yang diberikan serta kesesuaian tarif yang telah ditetapkan. Universitas Sumatera Utara Sesuai dengan pengklasifikasian hotel sebagai hotel berbintang dilihat dari syarat-syarat lokasi, akomodasi, makanan dan minuman, fasilitas, pelayanan, dll. Maka Direktur Jenderal Pariwisata Menetapkan behwa Hotel Garuda Plaza adalah merupakan hotel yang layak disebut sebagai hotel berbintang 3 tiga.

3.2 Klasifikasi Hotel Garuda Plaza