d. Kurva normal dapat mempunyai bentuk yang berbeda-beda. Yang menentukan
bentuk-bentuk tersebut adalah nilai rata-rata dan simpangan baku standard deviation populasi.
Korelasi mempunyai karakteristik-karakteristik diantaranya :
1. Kisaran Korelasi
Kisaran range korelasi mulai dari 0 sampai dengan 1. Korelasi dapat positif dan dapat pula negatif.
2. Korelasi Sama Dengan Nol
Korelasi sama dengan 0 mempunyai arti tidak ada hubungan antara dua variabel. Jika dilihat dari sebaran data.
3. Korelasi Sama Dengan Satu
Korelasi sama dengan 1 artinya kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna membentuk garis lurus positif. Korelasi sempurna
seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y juga naik. Untuk sebuah ketepatan pengukuran tingkat korelasi antara Y dan X kita
menggunakan parameter yang disebut dengan koefisien korelasi yang
dilambangkan dengan ῥ dan diestimasi dari sampel yang dinotasikan dengan r.
Koefisien korelasi sampel didefinisikan dengan rumus :
rxy = Σx1 y1 dimana xi = Xi - X dan yi = Yi - Y
√ Σx1 y1² √ Σ y1 Atau
r = n Σ XY – Σ X Σ Y √ n Σ X ² - Σ X ² √ n Σ Y ² - Σ Y ²
Universitas Sumatera Utara
Nilai dari hubungan statistika dua peubah berada pada selang tutup -1, 1. Untuk membaca besarnya derajat keeratan dari hubungan statistika dua peubah, terdapat dua
hal yang harus diperhatikan, yakni : a
Lihatlah tanda dari derajat keeratan tersebut, positif atau negatif. Hubungan
statistika kedua peubah akan negatif apabila salah satu variabel memiliki hubungan yang bertolak belakang dengan peubah lainnya. Atau dengan kata
lain, apabila nilai satu peubah membesar maka nilai peubah lainnya mengecil. Sedangkan hubungan statistika kedua peubah akan bernilai positif jika
hubungan kedua peubah searah atau dengan kata lain apabila suatu peubah membesar nilainya maka peubah lainnya ikut membesar, dan sebaliknya jika
satu peubah mengecil nilainya maka peubah lainnya ikut mengecil. b
Lihat besarnya nilai dari derajat keeratan, Untuk membaca nilai dari derajat
keeratan dapat digunakan klasifikasi hubungan statistika dua peubah asosiasi,
korelasi, dan korelasi pangkat menurut Guilford pada tabel 1 berikut ini :
Tabel 1. Nilai Hubungan Korelasi Menurut Guilford Nilai Hubungan Statistika
dua peubah Keterangan
0,2 Tidak terdapat hubungan antara kedua peubah
Antara 0,2 sd 0,4 Hubungan kedua peubah lemah
Antara 0,4 sd 0,7 Hubungan kedua peubah sedang
Antara 0,7 sd 0,9 Hubungan kedua peubah kuat
Antara 0,9 sd 1 Hubungan kedua peubah sangat kuat
Sebagai catatan penting, nilai hubungan statistika dua peubah sama dengan “1” memiliki makna bahwa terdapat hubungan yang sempurna antara kedua peubah,
dengan kata lain, nilai suatu peubah dapat dengan tepat pasti dijelaskan oleh peubah
Universitas Sumatera Utara
lainnya. Nilai r = -1 menunjukkan suatu hubungan linier negatif yang sempurna. Sedangkan nilai r = +1 menunjukkan suatu hubungan linier positif yang sempurna.
Semakin besar nilai mutlak dari r, semakin kuat hubungan linier kedua variabel tersebut. Nilai koefisien korelasi r dua peubah sama dengan “nol” menunjukkan
tidak adanya hubungan diantara dua peubah Supriana, T., 2008.
Kerangka Pemikiran
Petani dalam menjalankan usahataninya, berperan sebagai pembuat keputusan dan berusaha mengambil keputusan yang efektif dan efisien. Di dalam membuat
keputusan bagaimana petani menjalankan dan mengelola usahataninya, maka petani terdiri dari beberapa karakteristik antara lain karakteristik sosial dan ekonomi.
Keputusan yang diambil petani, pada akhirnya diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi pendapatan usahataninya.
Karakteristik sosial ekonomi petani meliputi umur,tingkat pendidikan, pengalaman bertani, frekuensi petani mengikuti penyuluhan dan frekuensi petani mengikuti
kegiatan kelompok tani, dan penggunaan teknologi. Sedangkan karakteristik. ekonomi dilihat dari jumlah tanggungan, penggunaan tenaga kerja, jumlah produksi dan
penerimaan. Tingkat pendapatan, tingkat pengeluaran dan pemenuhan kebutuhan hidup serta
kepemilikan harta yang bernilai ekonomi akan mempengaruhi motivasi petani untuk meningkatkan pendapatan agar lebih tinggi. Semakin tinggi tingkat pendapatan maka
petani akan semakin termotivasi untuk meningkatkan usahataninya, karena tingkat pendapatan akan berperan dalam mendukung pembiayaan usahatani, penyediaan
sarana dan prasarana bagi kelancaran usahataninya. Oleh karena itu karakteristik sosial ekonomi mutlak diperlukan dalam peningkatan pendapatan petani padi.
Universitas Sumatera Utara
Keterangan :
= Menyatakan terdiri dari
= Menyatakan hubungan
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
Hipotesis penelitian
Beberapa karakteristik sosial ekonomi umur, tingkat pendidikan, pengalaman bertani, frekuensi petani mengikuti penyuluhan, frekuensi petani mengikuti kegiatan
kelompok tani, penggunaan teknologi, jumlah tanggungan, penggunaan tenaga kerja, jumlah produksi memiliki hubungan yang nyata terhadap pendapatan petani padi di
daerah penelitian. Petani Padi
Karakteristik Sosial : -
Umur -
Tingkat pendidikan -
Pengalaman bertani -
Frekuensi petani mengikuti penyuluhan
- Frekuensi mengikuti kegiatan
kelompok tani -
Penggunaan Teknologi
Karakteristik ekonomi : -
Jumlah tanggungan -
Penggunaan tenaga kerja -
Jumlah produksi
Pendapatan
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN