DESAIN PENELITIAN WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN POPULASI PENELITIAN Kriteria Inklusi Kriteria exklusi Variable yang diamati Definisi operasional

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. DESAIN PENELITIAN

Penelitian dirancang dengan studi prospektif pada pasien dengue yang dirawat di RS Sudigdo

3.2. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di 5 RS di kota Medan, mulai bulan April – Juli 2007

3.3. POPULASI PENELITIAN

Populasi penelitian adalah seluruh penderita panas ≥ 2 hari yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, sedangkan subjek penelitian adalah penderita infeksi dengue

3.4. Kriteria Inklusi

• Pasien demam usia 15 tahun. • Pasien demam yang memenuhi krtteria WHO untuk DD, DBD. SSD.

3.5. Kriteria exklusi

• Pasien demam 7 hari • Pasien demam yang diketahui penyebab lain selain infeksi dengue. Nany: Limfosit Plasma Biru Nilai Diagnostik Pada Infeksi Dengue, 2007. USU e-Repository © 2008 3.6 . Besar Sampel Sampel dalam penelitian ini terdiri dari kelompok NS-1Ag test + dan kelompok NS-1Ag test -. Jumlah sampel ditentukan dengan memakai rumus uji hipotesis Estimasi Perbedaan Dua SampelSudigdo n 1 =n 2= [ ] 2 2 2 1 1 2 d Q P Q P z + α n1=n2 = besar sampel = tingkat kemaknaan = 0,05 Z = nilai baku normal dari tabel Z =1,645 p1= proposi standart = 4= 0,04 p2= proposi yang diharapkan=4= 0,04 Qi = 1- Pi = 1- 0,04 = 0,96 Q2 = 1- P2= 1- 0,04 = 0,96 d = tingkat ketepatan absolut yang dikehendaki ditetapkan 10 =0,1 Dari perhitungan di atas diperoleh besarnya sample pada masing- masing kelompok yaitu sebesar 13 orang. Karena jumlah kit bisa untuk 30 sample maka dambil jumlah sample 30 orang untuk tiap kelompok.

3.7. Variable yang diamati

3.6.1 Variable bebas: NS-1Ag test

3.6.2 Variable tergantung: Limfosit Plasma Biru Nany: Limfosit Plasma Biru Nilai Diagnostik Pada Infeksi Dengue, 2007. USU e-Repository © 2008

3.8. Definisi operasional

1. NS1-Ag test adalah test untuk deteksi protein non struktur NS-1 Ag yang ada dalam sirkulasi.dapat mendeteksi ke empat serotipe. Dapat mendeteksi virus lebih awal, mulai hari 1 demam sampai demam hari ke 9 dan mempunyai sensitiviti DEN-1: 88,9 ,DEN-2: 87,1 ,DEN-3: 100, DEN-4: 93,35.Dussart 2. Hapusan darah tepi adalah hapusan darah dari ujung jari, yang difiksasi dengan metil alkohol 5-7 menit, dan dengan pewarnaan reagens Giemsa selama 20 menit. 3. LPB adalah: limfosit dengan sitoplasma biru tua, pada umumnya lebih besar atau sama dengan limfosit, sangat nyata, dan ada daerah perinuklear yang jernih.inti terletak pada salah satu tepi sel, berbentuk oval kadang didalam inti terdapat nukleoli. Pada sitoplasma tidak ada granul azurofilik. Daerah yang berdekatan dengan eritrosit tidak melekuk dan tidak bertambah biru. 4. Sensitivitas: adalah proporsi subjek yang sakit dengan hasil uji diagnostik positip, dibandingkan dengan seluruh subjek yang sakit.Artinya akan positive sakit bila hasil uji diagnostik positip. 5. Spesifisitas: adalah proporsi subjek sehat yang memberi hasil uji diagnostik negatip, dibandingkan dengan seluruh subjek yang sakit. Artinya tidak sakit bila uji diagnostik negatip Nany: Limfosit Plasma Biru Nilai Diagnostik Pada Infeksi Dengue, 2007. USU e-Repository © 2008 6. Nilai duga positip adalah probabiliti seseorang sakit bila test diagnostik positip 7. Nilai duga negatip adalah probabiliti seseorang tidak sakit bila test diagnostik negatip 8. Trombositopenia :bila limfosit 100.000. 9. lekopeni : bila 5000. 10. Hepatomegali: pembesaran hati yang hanya bisa teraba saja atau dapat teraba 2-4 cm bawah iga kanan. 11. Tourniquet: untuk melihat perdarahan bawah kulit, dengan memakai tensimeter lakukan tekanan antara systole dengan diastole, ditahan selama 5 menit, bila terdapat 10-20 atau lebih petekie dalam diameter 2,5cm×2,5cm dilengan bawah bagian depanvolar, dikatakan torniquet+ 12. Hipotensi: bila tekanan diastole 80 mmhg atau 80mmhg. 13. Tekanan nadi: selisih tekanan darah sistole dengan darah diastole. 14. Syok : tekanan nadi 20, nadi cepat, tidak teraba, akral dingin. . Nany: Limfosit Plasma Biru Nilai Diagnostik Pada Infeksi Dengue, 2007. USU e-Repository © 2008

3.9. Kerangka kerja