Faktor yang Berhubungan Etiologi

Menurut Tarwoto Wartonah 2010, tujuan perawatan personal hygiene adalah: a. Meningkatkan derajat kesehtan seseorang. b. Memelihara kebersihan diri seseorang. c. Memperbaiki personal hygiene yang kurang. d. Pencegahan penyakit. e. Meningkatkan percaya diri seseorang. f. Menciptakan keindahan. 9.Asuhan Keperawatan Pada Masalah Personal Hygiene 9.1 Pengkajian Tahap pengkajian dalam proses keperawatan merupakan proses dinamis yang terorganisasi dan, meliputi tiga aktivitas dasar yaitu, mengumpulkan data secara sistematis, memilah dan mengatur kembali data dan mendokumentasikan data Tarwoto Wartonah, 2006.

9.2 Faktor yang Berhubungan

a. Citra tubuh Body Image Penampilan umum pasien dapat menggambarkan pentingnya Personal hygienepada orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. Personal hygiene yang baik akan mempengaruhi terhadap peningkatan citra tubuh individu Stuart Sudeen, 1999 dalam Setiadi, 2005. Body image seseorang berpengaruhi dalam pemenuhan personal hygiene karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya Departemen kesehatan RIDepkes RI, 2000 b. Praktik sosial Kelompok-kelompok sosial wadah seorang pasien berhubungan dapat mempengaruhi bagaimana pasien dalam pelaksanaan praktik personal hygiene. Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene Depkes RI, 2000. c. Status sosial ekonomi Menurut Friedman 1998 dalam Pratiwi 2008, pendapatan keluarga akan mempengaruhi kemampuan keluarga untuk menyediakan fasilitas dan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk menunjang hidup dan kelangsungan hidup keluarga. Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkatan praktik personal hygiene. Untuk melakukan Personal hygiene yang baik dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai, seperti kamar mandi, peralatan mandi, serta perlengkapan mandi yang cukup misalnya: sabun, sikat gigi, sampo, dan lain-lain Depkes RI, 2000. d. Pengetahuan Pengetahuan tentang personal hygiene sangat penting, karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan dan pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan akan mempengaruhi praktik hygiene Depkes RI, 2000. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup, pasien juga harus termotivasi untuk memelihara personal hygiene sebab individu dengan pengetahuan tentang pentingnya personal hygiene dan memiliki motivasi akan selalu menjaga kebersihan dirinya untuk mencegah diri dari keadaan sakit Notoatmodjo, 1998 dalam Pratiwi, 2008. e. Kebiasaan dan kondisi fisik seseorang Menurut Potter Perry 2005, setiap pasien memiliki keinginan akan pilihan untuk mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut. Orang yang menderita penyakit tertentu atau yang menjalani operasi seringkali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan personal hygiene. Seorang pasien yang menggunakan gips pada tangannya atau menggunakan traksi membutuhkan bantuan untuk mandi yang lengkap. Kondisi jantung, neurologis, paru-paru, dan metabolik yang serius dapat melemahkan atau menjadikan pasien tidak mampu dan memerlukan perawatan personal hygiene total.

9.3 Pemeriksaan Fisik

Dokumen yang terkait

Asuhan Keperawatan pada Tn. P dengan Prioritas Masalah Defisit Perawatan Diri Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

1 70 45

Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan Prioritas Masalah Defisit Perawatan Diri di RSJ Daerah Provsu Medan

73 496 52

Asuhan Keperawatan Pada Tn.R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Personal Hygiene: Defisit Perawatan Diri di RS Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem Provsu

0 3 44

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI BANGSAL AMARTA RUMAH SAKIT Asuhan Keperawatan Pada Tn. M Dengan Defisit Perawatan Diri Di Bangsal Amarta Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 0 17

PENDAHULUAN Asuhan Keperawatan Pada Tn. M Dengan Defisit Perawatan Diri Di Bangsal Amarta Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 1 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI BANGSAL AMARTA RUMAH SAKIT Asuhan Keperawatan Pada Tn. M Dengan Defisit Perawatan Diri Di Bangsal Amarta Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 1 15

Asuhan Keperawatan Pada Tn.R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Personal Hygiene: Defisit Perawatan Diri di RS Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem Provsu

0 0 7

Asuhan Keperawatan Pada Tn.R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Personal Hygiene: Defisit Perawatan Diri di RS Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem Provsu

0 0 1

Asuhan Keperawatan Pada Tn.R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Personal Hygiene: Defisit Perawatan Diri di RS Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem Provsu

0 0 3

BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Defisit Perawatan Diri 1. Definisi Defisit Perawatan Diri - Asuhan Keperawatan pada Tn. P dengan Prioritas Masalah Defisit Perawatan Diri Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

0 1 29