4. Biaya kekurangan persediaan stockout cost
Biaya kekurangan persediaan adalah konsekuensi ekonomis atas kekurangan dari luar maupun dalam perusahaan. Kekurangan dari luar
terjadi apabila pesanan konsumen tidak dapat dipenuhi. Sedangkan kekurangan dari dalam terjadi apabila departemen tidak dapat memenuhi
kebutuhan departemen yang lain. Masalah utama yang ingin dicapai oleh pengendalian persediaan adalah
meminimumkan biaya operasi total perusahaan yaitu antara biaya penyimpanan dan biaya pemesanan. Jadi, ada dua keputusan yang perlu diambil dalam hal ini,
yaitu berapa jumlah yang harus dipesan dan kapan pemesanan itu harus dilakukan Subagyo et al., 2000.
Tujuan dalam model persediaan ini adalah untuk memilih nilai pemesanan Q yang mengandung kesemua biaya diatas serendah-rendahnya. Akan tetapi,
yang perlu diperhatikan hanyalah biaya-biaya yang relevan saja. Biaya pembelian dan kekurangan persediaan dapat diabaikan karena biaya tersebut akan timbul
tanpa tergantung pada frekuensi pemesanan. Oleh karena itu, tujuan dari model persediaan ini menjadi meminimumkan
Subagyo et al., 2000: =
× + 2 ×
dimana: = total biaya persediaan
= banyaknya permintaan selama periode tertentu = banyaknya pemesanan yang optimal
= biaya pemesanan per sekali pesan = biaya penyimpanan
2.2 Pengendalian Persediaan
Pengendalian pengadaan persediaan perlu diperhatikan karena berkaitan langsung dengan biaya yang harus ditanggung perusahaan sebagai akibat adanya
persediaan. Persediaan yang ada harus seimbang dengan kebutuhan, karena persediaan yang terlalu banyak akan mengakibatkan perusahaan menanggung
resiko kerusakan dan biaya penyimpanan yang tinggi disamping biaya investasi yang besar. Tetapi jika terjadi kekurangan persediaan akan berakibat
terganggunya kelancaran dalam proses produksinya. Oleh karenanya diharapkan terjadi keseimbangan dalam pengadaan persediaan sehingga biaya dapat ditekan
seminimal mungkin dan dapat memperlancar jalannya proses produksi Ristono, 2009.
Fungsi utama pengendalian persediaan adalah “menyimpan” untuk melayani kebutuhan perusahaan akan barang mentahbarang jadi dari waktu ke
waktu Subagyo et al., 2000. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengendalian persediaan
merupakan suatu usaha memonitor dan menentukan tingkat komposisi bahan yang optimal dalam menunjang kelancaran dan efektivitas serta efisiensi dalam
kegiatan perusahaan Ristono, 2009.
2.3 Economic Order Quantity EOQ 2.3.1 Pengertian Metode Economic Order Quantity EOQ
Metode Economic Order Quantity EOQ adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengendalikan persediaan. Metode ini optimal untuk digunakan.
Render dan Heizer, 2006. Metode Economic Order Quantity EOQ disebut juga jumlah pemesanan
yang dapat meminimumkan total biaya persediaan. Dengan tingkat penggunaan yang tepat, persediaan akan habis dalam waktu tertentu dan ketika persediaan
hanya tinggal sebanyak kebutuhan selama tenggang waktu, maka pemesanan kembali harus dilakukan Yamit, 1999.
Metode Economic Order Quantity EOQ berusaha mencapai tingkat persediaan yang seminimal mungkin, biaya rendah dan mutu yang lebih baik.
Perencanaan dengan metode ini akan mampu meminimalisasi terjadinya out of stock sehingga tidak mengganggu proses produksi perusahaan karena adanya
efisiensi persediaan bahan baku di dalam perusahaan yang bersangkutan Puspika dan Anita, 2013.
Biaya persediaan dengan menggunakan metode Economic Order Quantity EOQ untuk semua jenis material lebih rendah dibandingkan dengan metode
yang diterapkan oleh perusahaan tersebut dan juga metode ini sangat cocok diterapkan di dalam perusahaan yang memiliki perbandingan biaya pemesanan
dan biaya penyimpanan yang besar Suswardji et al., 2012. Model Economic Order Quantity EOQ ini sangat direkomendasikan
untuk mengendalikan total biaya persediaan. Dengan peramalan yang telah dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa biaya pemesanan perusahaan berbanding
lurus dengan frekuensi pemesanan. Jika perusahaan mengurangi banyaknya pemesanan maka biaya pemesanan dapat dikurangi. Metode ini akan sangat
menjanjikan terhadap persediaan perusahaan, dimana dengan biaya persediaan yang ekonomis akan tetap menghasilkan produk yang berkualitas baik dan
tentunya keuntungan yang meningkat Gonzalez dan Gonzalez, 2010. Metode Economic Order Quantity EOQ ini dapat dilakukan dengan
menggunakan asumsi sebagai berikut Render dan Heizer, 2006: 1.
Kebutuhan bahan baku dapat ditentukan, relatif tetap dan terus menerus. 2.
Tenggang waktu lead time pemesanan dapat ditentukan dan relative tetap. 3.
Persediaan dari sekali pemesanan datang sekaligus. 4.
Quantity Discount atau diskon yang didapat pemesan apabila memesan dalam jumlah yang besar tidak diperhitungkan.
5. Variabel-variabel biaya hanya biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.
6. Stockouts atau kekurangan bahan baku dapat dicegah apabila pemesananan
dilakukan di waktu yang tepat.
2.3.2 Rumus Economic Order Quantity EOQ
Secara matematis, Q jumlah pemesanan yang optimal dapat dihitung dengan menurunkan derivasi persamaan total biaya TC, kemudian samakan dengan
nol Subagyo et al., 2000. =
× + 2 ×
= ×
+ 2 ×
= 0 −
× + 2 = 0
× = 2 2
= =
2
= 2
Selanjutnya, dengan menggunakan rumusan diatas dapat kita temukan banyaknya pemesanan selama periode tertentu yaitu dengan rumus Render
dan Heizer, 2006: =
di mana: = banyaknya permintaan selama periode tertentu
= banyaknya pemesanan yang optimal = banyaknya pemesanan
EOQ = Input data jumlah
permintaan D, biaya pemesanan S, biaya
penyimpanan H Mulai
Jumlah pemesanan optimal
Mencari banyaknya pemesanan dalam satu tahun N
=
Banyak pemesanan seharusnya dalam satu tahun
Selesai
2.3.3 Flowchart Economic Order Quantity EOQ
Gambar 2.1 Flowchart Economic Order Quantity EOQ
2.4 Persediaan pengaman Safety Stock