f. Biaya persediaan bahan baku yang dikeluarkan perusahaan tiap bulan pada
tahun 2014.
2. Pengolahan data
a. Mencari nilai pemesanan yang ekonomis atau EOQ Economic Order
Quantity.
b. Mencari banyaknya persediaan pengaman Safety Stock dan titik pemesanan
bahan baku kembali Reorder Point
c. Mencari total biaya persediaan dengan metode EOQ Economic Order
Quantity dan membandingkan dengan biaya persediaan yang dikeluarkan
oleh perusahaan.
3. Menarik kesimpulan dan saran.
1.7 Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian ini terlampir pada Lampiran 1.
1.8 Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1 Kerangka Penelitian
Penentuan latar belakang penelitian
Perumusan masalah penelitian Penentuan tujuan penelitian
Studi lapangan
Pengumpulan data bahan baku utama, jumlah permintaan bahan
baku, biaya pemesanan, biaya penyimpanan, tenggang waktu dan
biaya persediaan perusahaan
Penentuan nilai pemesanan ekonomis EOQ, persediaan pengaman Safety Stock, titik pemesanan kembali
Reorder Point dan total biaya persediaan menurut EOQ
Analisis perbandingan biaya persediaan menurut perusahaan dan
metode EOQ Menarik kesimpulan dan saran
Studi pustaka
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan
Persediaan dapat diartikan sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode tertentu, atau
persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaanproses produksi, ataupun persediaan bahan-bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses
produksi. Dari pengertian diatas, maka didapat jenis-jenis persediaan yaitu
persediaan bahan baku, persediaan bagian produk, persediaan bahan-bahan pembantu, persediaan barang-barang setengah jadi dan persediaan barang jadi
Rangkuti, 2006. Persediaan merupakan suatu model yang umum digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang terkait dengan usaha pengendalian bahan baku maupun barang jadi dalam suatu aktivitas perusahaan. Ciri khas dari model
persediaan adalah solusi optimalnya difokuskan untuk menjamin persediaan dengan biaya serendah-rendahnya.
Secara teknis, persediaan adalah suatu teknik yang berkaitan dengan penetapan terhadap besarnya persediaan bahan yang harus diadakan untuk
menjamin kelancaran dalam kegiatan operasi produksi, serta menetapkan jadwal pengadaan dan jumlah pemesanan barang yang seharusnya dilakukan oleh
perusahaan. Penetapan jadwal dan jumlah pemesanan yang harus dipesan merupakan pernyataan dasar yang harus terjawab dalam pengendalian persediaan
Ristono, 2009. Pertanyaan mendasar yang harus dijawab dalam sistem persediaan adalah
“berapa banyak” dan “kapan” melakukan pemesanan. Untuk menjawab kedua pertanyaan tersebut sangat tergantung pada pada parameter seperti permintaan,
biaya persediaan dan tenggang waktu Yamit, 2005. 2.1.2 Fungsi Persediaan
Persediaan timbul disebabkan oleh tidak sinkronnya permintaan dengan penyediaan dan waktu yang digunakan untuk memproses bahan baku. Untuk
menjaga keseimbangan permintaan dengan penyediaan bahan baku dan waktu proses diperlukan persediaan. Oleh karena itu terdapat empat faktor yang
dijadikan sebagai fungsi perlunya persediaan yaitu faktor waktu, faktor ketidakpastian waktu datang, faktor ketidakpastian penggunaan dalam pabrik dan
faktor ekonomis. Persediaan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan selama waktu tunggu
lead time. Persediaan bahan baku juga terikat kepada penyedia yang berhubungan dengan ketidakpastian waktu datangnya bahan baku yang
mengharuskan perusahaan membuat jadwal operasi lebih teliti di setiap levelnya. Selain itu, dilihat dari faktor ekonomisnya, pembelian bahan baku dalam jumlah
yang besar memungkinkan perusahaan mendapatkan potongan harga yang dapat menurunkan biaya. Persediaan diperlukan untuk menjaga stabilitas produksi dan
fluktuasi bisnis Yamit, 1999.
2.1.3 Biaya dalam Persediaan
Berbagai macam biaya yang perlu diperhitungkan saat mengevaluasi masalah persediaan. Biaya persediaan tersebut didasarkan pada parameter ekonomis yang
relevan dengan jenis biaya sebagai berikut Yamit, 1999: 1.
Biaya pembelian Purchase cost Biaya pembelian adalah harga per unit apabila item dibeli dari pihak luar
atau biaya produksi per unit apabila diproduksi dalam perusahaan. Biaya per unit akan selalu menjadi bagian dari biaya item dalam persediaan.
Untuk pembeliaan item dari luar, biaya per unit adalah harga beli ditambah biaya pengangkutan. Sedangkan untuk item yang diproduksi di dalam
perusahaan, biaya per unit adalah termasuk biaya tenaga kerja, bahan baku dan biaya overhead pabrik.
2. Biaya pemesanan order costsetup cost
Biaya pemesanan S adalah biaya yang berasal dari pembelian pesanan dari penyedia atau biaya persiapan setup cost apabila item diproduksi di
dalam perusahaan. Biaya ini diasumsikan tidak akan berubah secara langsung dengan jumlah pemesanan. Biaya pemesanan dapat berupa:
biaya membuat daftar permintaan, menganalisis pernyedia, membuat pesanan pembelian, penerimaan bahan, inspeksi bahan dan pelaksanaan
proses transaksi. Sedangkan biaya persiapan dapat berupa biaya yang dikeluarkan akibat perubahan proses produksi, pembuatan jadwal kerja,
persiapan sebelum produksi dan pengecekan kualitas. 3.
Biaya penyimpanan carrying costholding cost Biaya penyimpanan H adalah biaya yang dikeluarkan atas investasi
dalam persediaan dan pemeliharaan maupun investasi sarana fisik untuk menyimpan persediaan. Biaya penyimpanan dapat berupa: biaya modal,
pajak, asuransi, pemindahan persediaan, keusangan dan semua biaya yang dikeluarkan untuk memelihara persediaan.
4. Biaya kekurangan persediaan stockout cost
Biaya kekurangan persediaan adalah konsekuensi ekonomis atas kekurangan dari luar maupun dalam perusahaan. Kekurangan dari luar
terjadi apabila pesanan konsumen tidak dapat dipenuhi. Sedangkan kekurangan dari dalam terjadi apabila departemen tidak dapat memenuhi
kebutuhan departemen yang lain. Masalah utama yang ingin dicapai oleh pengendalian persediaan adalah
meminimumkan biaya operasi total perusahaan yaitu antara biaya penyimpanan dan biaya pemesanan. Jadi, ada dua keputusan yang perlu diambil dalam hal ini,
yaitu berapa jumlah yang harus dipesan dan kapan pemesanan itu harus dilakukan Subagyo et al., 2000.
Tujuan dalam model persediaan ini adalah untuk memilih nilai pemesanan Q yang mengandung kesemua biaya diatas serendah-rendahnya. Akan tetapi,
yang perlu diperhatikan hanyalah biaya-biaya yang relevan saja. Biaya pembelian dan kekurangan persediaan dapat diabaikan karena biaya tersebut akan timbul
tanpa tergantung pada frekuensi pemesanan. Oleh karena itu, tujuan dari model persediaan ini menjadi meminimumkan
Subagyo et al., 2000: =
× + 2 ×
dimana: = total biaya persediaan
= banyaknya permintaan selama periode tertentu = banyaknya pemesanan yang optimal
= biaya pemesanan per sekali pesan = biaya penyimpanan
2.2 Pengendalian Persediaan