Emisi Gas Buang ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa pada pembebanan 1200 Watt bmep pada saat menggunakan bahan bakar solar murni lebih kecil dibanding bmep pada saat menggunakan bahan bakar solar murni + biuogas 2, 4, 6 lmin. Nilai bmep tertinggi yaitu pada putaran 1500 rpm bahan bakar solar murni + 2 lmin biogas sebesar 303,77 kPa. Nilai bmep terendah yaitu pada puataran 1000 rpm bahan bakar solar murni sebesar 186,50 kPa.

4.7 Emisi Gas Buang

Emisi gas buang yang diukur adalah opacity, HC, CO. Hasil pengukuran gas buang untuk setiap bahan bakar dengan variasi beban dan putaran dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 4.25 Pengukuran emisi gas buang dengan bahan bakar solar murni Beban Watt Putaran RPM Waktu s Opc CO HC ppm 600 1000 300 9,4 0,02 4 1100 300 14,7 0,02 8 1200 300 15,7 0,02 9 1300 300 16,9 0,02 8 1400 300 16,7 0,02 5 1500 300 13,5 0,02 6 900 1000 300 16,2 0,03 9 1100 300 20 0,03 10 1200 300 19,3 0,03 6 1300 300 27,3 0,02 7 1400 300 30,5 0,02 8 1500 300 26,1 0,02 6 1200 1000 300 25,4 0,02 6 1100 300 26,9 0,02 6 1200 300 35,9 0,02 8 1300 300 29,2 0,02 6 1400 300 30,1 0,03 7 1500 300 48,8 0,03 6 1500 1000 300 25,1 0,04 10 1100 300 30,3 0,03 8 1200 300 50,9 0,02 8 1300 300 51,9 0,02 8 1400 300 38,9 0,04 8 1500 300 60,9 0,03 8 Universitas Sumatera Utara Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa untuk bahan bakar solar murni :  Untuk beban 600 nilai opacity terbesar yaitu 16,9 pada putaran 1300 RPM, nilai opacity terendah yaitu 9,4 pada putaran 1000 RPM. Untuk nilai CO, sebesar 0,02. Untuk nilai HC terbesar yaitu 9 ppm pada putaran 1200 dan nilai terendah yaitu 4 ppm pada putaran 1000 RPM.  Untuk beban 900 nilai opacity terbesar yaitu 30,5 pada putaran 1400 RPM,nilai opacity terendah yaitu 16,2 pada putaran 1000 RPM. Untuk nilai CO, berkisar antara 0,02-0,03. Untuk nilai HC terbesar yaitu 10 ppm pada putaran 1100 dan nilai terendah yaitu 6 ppm pada putaran 1000 RPM.  Untuk beban 1200 nilai opacity terbesar yaitu 48,8 pada putaran 1500 RPM, sedangkan nilai opacity terendah yaitu 25,4 pada putaran 1000 RPM. Untuk nilai CO, berkisar antara 0,2-0,3. Untuk nilai HC terbesar yaitu 8 ppm pada putaran 1200 dan nilai terendah yaitu 6 ppm.  Untuk beban 600 nilai opacity terbesar yaitu 60,9 pada putaran 1500 RPM, sedangkan nilai opacity terendah yaitu 25,1 pada putaran 1000 RPM. Untuk nilai CO, berkisar antara 0,02-0,04. Untuk nilai HC terbesar yaitu 10 ppm pada putaran 1000 dan nilai terendah yaitu 8 ppm. Tabel 4.26 Pengukuran emisi gas buang dengan bahan bakar solar murni + 2 lmin biogas Beban Watt Putaran RPM Waktu s Opc CO HC ppm 600 1000 300 5,3 0,1 261 1100 300 6 0,09 243 1200 300 6,7 0,1 225 1300 300 7,4 0,1 210 1400 300 8,3 0,11 202 1500 300 9 0,1 190 900 1000 300 6 0,12 276 Universitas Sumatera Utara 1100 300 7,2 0,11 252 1200 300 8,5 0,1 238 1300 300 9,7 0,12 206 1400 300 11,6 0,1 183 1500 300 13,9 0,1 176 1200 1000 300 9,2 0,11 224 1100 300 15,8 0,09 203 1200 300 21,6 0,08 188 1300 300 26,8 0,1 160 1400 300 32,5 0,11 147 1500 300 37,2 0,08 132 1500 1000 300 22,4 0,14 230 1100 300 30,3 0.13 208 1200 300 38,8 0,11 187 1300 300 42,7 0.12 163 1400 300 55,6 0,1 142 1500 300 64,5 0,1 126 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk beban yang sama semakin tinggi putaran mesin, nilai opacity semakin tinggi dan kandungan HC semakin turun. Untuk beban yang berbeda dengan putaran mesin yang sama, semakin tingggi beban, nilai opacity semakin tinggi dan nilai HC semakin tinggi juga. Sedangkan kandungan CO untuk bahan bakar solar murni + 2 lmin biogas berkisar antara 0,08-0,014 . Tabel 4.27 Pengukuran emisi gas buang dengan bahan bakar solar murni + 4 lmin biogas Beban Watt Putaran RPM Waktu s Opc CO HC ppm 600 1000 300 1,6 0,18 416 1100 300 2 0.17 380 1200 300 2,3 0.16 345 1300 300 2,7 0.19 310 1400 300 3,1 0,18 285 1500 300 3,2 0,16 273 900 1000 300 1,8 0,17 380 1100 300 2 0,15 348 Universitas Sumatera Utara 1200 300 2,8 0,14 309 1300 300 4.5 0,16 278 1400 300 5,8 0,14 255 1500 300 7 0,13 220 1200 1000 300 2,7 0,12 292 1100 300 4 0,11 275 1200 300 6,3 0,12 257 1300 300 8,8 0,13 240 1400 300 10,3 0,12 223 1500 300 12,3 0,12 206 1500 1000 300 9,5 0,15 290 1100 300 13,6 0,15 268 1200 300 18,3 0,14 243 1300 300 22,9 0,13 218 1400 300 25,8 0,12 197 1500 300 30,2 0,12 173 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk beban yang sama semakin tinggi putaran mesin, nilai opacity semakin tinggi dan kandungan HC semakin turun. Untuk beban yang berbeda dengan putaran mesin yang sama, semakin tingggi beban, nilai opacity semakin tinggi dan nilai HC semakin tinggi juga. Sedangkan kandungan CO untuk bahan bakar solar murni + 4 lmin biogas berkisar antara 0,11-0,19 . Tabel 4.28 Pengukuran emisi gas buang dengan bahan bakar solar murni + 6 lmin biogas Beban Watt Putaran RPM Waktu s Opc CO HC ppm 600 1000 300 0,6 0,17 534 1100 300 0,7 0,17 497 1200 300 0,9 0,16 449 1300 300 1 0,17 397 1400 300 1,2 0,16 363 1500 300 1,3 0,17 325 900 1000 300 1 0,15 422 1100 300 2,2 0,16 393 1200 300 3,5 0,17 372 Universitas Sumatera Utara 1300 300 4,8 0,15 328 1400 300 5,4 0,17 317 1500 300 6,6 0,16 295 1200 1000 300 1,8 0,16 371 1100 300 2,6 0,16 347 1200 300 4,5 0,15 320 1300 300 5,9 0,15 293 1400 300 7,4 0,16 276 1500 300 8,9 0,15 251 1500 1000 300 2,4 0,16 322 1100 300 4,3 0,16 297 1200 300 6,7 0,17 265 1300 300 8,6 0,16 247 1400 300 10,8 0,17 232 1500 300 12,8 0,17 215 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk beban yang sama semakin tinggi putaran mesin, nilai opacity semakin tinggi dan kandungan HC semakin turun. Untuk beban yang berbeda dengan putaran mesin yang sama, semakin tingggi beban, nilai opacity semakin tinggi dan nilai HC semakin tinggi juga. Sedangkan kandungan CO untuk bahan bakar solar murni + 6 lmin biogas berkisar antara 0,15-0, 17. Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa semakin tinggi aliran biogas, nilai opacity semakin rendah, sedangkan nilai CO dan HC semakin tinggi. Sedangkan jika dibandingkan dengan solar murni, nilai opacity solar murni lebih tinggi dan nilai HC dan CO lebih rendah.

4.8 Tinjauan Nilai Ekonomis