Biografi Empat Tokoh Politisi Muda

43

B. Biografi Empat Tokoh Politisi Muda

1. Yuddy Chrisnandi Yuddy Chrisnandi lahir di Bandung 29 Mei 1968, putra pertama dari pasangan Yees Chrisman Tisnaamidjaya almarhum dan Tintin Yuniartien. Masa kecil hingga remajanya dilalui di kota Cirebon – Jawa Barat, pendidikan dasarnya di SDN Panitran III Cirebon tahun 1980, pendidikan SLTP di SMPN I Cirebon tahun 1983, dan SLTA di SMA 1 Cirebon tahun 1986. Pendidikan jenjang S-1 di kota Bandung dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjajaran tahun 1991, berlanjut S-2 meraih gelar Magister Ekonomi bidang Manajemen Keuangan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1997, di Universitas yang sama Yuddy Chrisnandi manamatkan pendidikan Doktor di Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Indonesia tahun 2004, dengan disertasi “Perspektif Baru Hubungan Sipil-Militer di Indonesia”. Buah pernikahannya dengan Velly Elvira dikaruniai anak bernama Ayesha Fatma Nandira. 41 Yuddy aktif sebagai pengajar tetap dengan pangkat akademik Lektor Kepala di Fakultas Ekonomi Universitas Nasional di Jakarta, ia juga aktif mengajarmemberikan ceramah di berbagai kegiatan pelatihan kepemimpinan organisasi kemahasiswaan atau pemuda, menjadi pembicara di berbagai forum seminar atau diskusi, serta kegiatan akademis lainnya, baik dalam maupun luar yang dahulu menodai demokrasi, rakyat juga sedikit demi sedikit dibuat amnesia tentang semangat Reformasi untuk tegaknya keadilan bagi pelaku-pelaku KKN masa Soeharto. Tentang kaburnya cita-cita Reformasi bisa dibaca pada Dede Mariana dan Karoline Puskara, Demokrasi dan Politik Desentralisasi Bandung: Graha Ilmu, 2008, 17-23. 41 Yuddy Chrisnandi: “Profil Yuddy Chrisnandi” [website resmi]; tersedia di http:yuddychrisnandi.comabout; internet; diunduh pada 23 Maret 2013. 44 negeri sejak tahun 1991, saat ini tinggal di Jalan Tebet Barat X No. 21 Jakarta Selatan 12810. 42 Hidup Yuddy tidak hanya dihabiskan dalam bidang politik, kesehariannya juga dipenuhi oleh agenda pendidikan sebagai dosen dan guru di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, di antaranya; penasehat Ahli KAPOLRI Bidang Politik dan Kepemudaan 1999-2001. Staf khusus Wakil Presiden RI Bidang Politik dan Keamanan 2001-2002. Anggota DPR RI Komisi I periode 2004-2009. Dosen Kehormatan Dewan Penyantun STIE Satya Darma Singaraja Bali. Dosen dan Dewan Pendiri Program S-2 STIE Latifah Al Mubarokah, Suryalaya, Tasikmalaya. Dosen PPS Studi Ilmu Politik FISIP Universitas Indonesia tahun 2005. Dosen FE Jurusan Manajemen, Universitas Trisakti dari 1997-2001. 43 Yuddy termasuk aktifis dalam berorganisasi, baik dalam bidang pendidikan, sosial ataupun politik, di antaranya adalah; Ketua Bidang Pemenangan Pemilu BAPPILU DPP Partai HANURA periode 2010-2015. Ketua Departemen Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi DPP Partai GOLKAR periode 2004- 2009. Calon Ketua Umum Partai GOLKAR pada tahun 2009. Pengurus DPP Partai GOLKAR. Departemen Hukum dan Perundangan tahun 2001-2004. Pengurus DPP Partai GOLKAR. Departemen Pemuda periode 1998-2001. Direktur Institute of Society Democracy’s Development periode 2001-2004. 42 Dini Novitasari: “Dr. H. Yuddy Chrisnandi, ME. Profil Anggota DPR RI 2004-2009 F- PG Dapil Jawa Barat 7 ” [berita online]; tersedia di http:politik.news.viva.co.idnewsread2728- dr_h_yuddy_chrisnandi_me_; internet; diunduh pada 23 Maret 2013. 43 Yuddy Chrisnandi: “Profil Yuddy Chrisnandi” [website resmi]; tersedia di http:yuddychrisnandi.comabout; internet; diunduh pada 23 Maret 2013. 45 Anggota Forum Democratic Young Leaders - Asia Pacific FDL-AP tahun 2000. 44 Sangat banyak karya tulis Yuddy dalam politik, di antaranya; Penulis buku KPP HAM Bukan Pengadilan HAM Yayasan Kebangsaan Bersatu, 1999, buku Reformasi TNI: Perspektif Baru Hubungan Sipil-Militer di Indonesia LP3ES, 2005, buku Kesaksian Para Jenderal LP3ES, 2007, buku Military Reform Post Suharto Era Orde Baru RSIS-Singapore, 2008, buku Beyond Parlemen Transwacana, 2008, buku Visi Misi Dr. H. Yuddy Chrisnandi, ME. Mengembalikan Kepercayaan Rakyat Kebangkitan Kembali Partai GOLKAR Untuk Mencapai Kemenangan Partai GOLKAR 2014, buku Strategi Kebangsaan Satrio Piningit 2014 Indohill, 2010, dan beberapa editor buku seperti buku Membangun Kemandirian Indonesia Forum Dialog Indonesia, 1995, dan buku Orang Berkata Tentang Wiranto Yayasan Kebangsaan Bersatu, 2001. 45 Sedangkan penghargaan yang pernah diraih oleh Yuddy dalam politik antara lain; Calon Presiden Alternatif hasil seleksi Dewan Integritas Bangsa, Maret 2009. News Making Politicians of The Years, Biografi Politik, 2009. Tokoh Muda Inspiratif pilihan KOMPAS, Oktober 2009. Juru Bicara Calon Presiden dan Wakil Presiden periode 2009-2014 H. Jusuf Kalla dan H.Wiranto. Peserta Aktif pada Seminar Senior Inter-Agency Advisory Panel Process SIAPP on National and Transnational Threats, Departemen Pertahanan RI, Mei 2006. Juru Kampanye 44 Yuddy Chrisnandi, Beyond Parlemen; Dari Politik Kampus Hingga Suksesi Kepemimpinan Nasional Jakarta: Transwacana, 2007, terletak pada sampul belakang. 45 Yuddy Chrisnandi, Beyond Parlemen; Dari Politik Kampus Hingga Suksesi Kepemimpinan Nasional, pada sampul belakang. 46 Tingkat Nasional Partai GOLKAR, 2004. Juru Kampanye Tingkat Nasional Partai GOLKAR, 1999. 46 2. M. Fadjroel Rachman M. Fadjroel Rachman lahir di Banjarmasin pada tanggal 17 Januari 1964, setelah tamat SMA pergi ke Jawa Barat untuk kuliah di Institut Teknologi Bandung ITB Jurusan Kimia. Selesai menamatkan jenjang Sarjana, Fadjroel melanjutkan studinya ke Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Di sana ia menyelesaikan S-2 dan program S-3 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Bidang Manajemen Keuangan dan Moneter, sangat berbeda dengan study S-1 nya yang berkonsentrasi pada jurusan kimia. 47 Muhammad Fadjroel Rachman dikenal sebagai seorang peneliti, penulis, dan pengamat politik. Kritis dan berfikir tajam adalah ciri khasnya, terkadang komentarnya kerap membuat gelisah telinga pejabat di pemerintahan. Sikap dan identitas kritikus Fadjroel telah dimulai sejak aktif sebagai aktivis kampus tahun 1980-an, semasa kuliah di ITB. 48 Karir politik dibangun semenjak jadi mahasiswa, perjalanannya pernah dihadiahi kurungan penjara oleh generasi pemerintahan Orde Baru, karena gagasan dan pemikirannya dianggap mengancam posisi penguasa saat itu. 46 Yuddy Chrisnandi: “Profil Yuddy Chrisnandi” [website resmi]; tersedia di http:yuddychrisnandi.comabout; internet; diunduh pada 23 Maret 2013. 47 Fathimatuz Zahroh “M. Fadjroel Rachman” [berita online]; tersedia di http:profil.merdeka.comindonesia fM. Fadjroel-rachman; internet; diunduh pada 23 Maret 2013. 48 “M. Fadjroel Rachman” [berita online]; tersedia di http:republikmemanggil.orgtokoh tokoh-4542-M. Fadjroel-rachman.html; internet; diunduh pada 23 Maret 2013. 47 Tercatat Fadjroel bersama dengan para aktivis mahasiswa lainnya melakukan aksi advokasi untuk petani Kacapiring dan Badega pada masa Orde Baru. Fadjroel menjadi komandan lapangan dalam aksi long march sejauh 60 kilometer dari kampus ITB menuju Cicalengka. Aksi itu sendiri kemudian dibubarkan oleh polisi dengan menghujani peserta aksi dengan peluru karet. Aktifitas politik lain Fadjroel yang membuat pemerintah gelisah adalah ketika ia bersama aktifis kampus menggelar aksi penolakan kedatangan Rudini Menteri Dalam Negeri masa Orde Baru di ITB, karena tercium oleh aparat bahwa penggerak atas penolakan itu adalah Fadjroel, maka ia bersama lima rekan lainnya lagi-lagi harus menginap di tahanan Bakorstranasda selama satu tahun, sampai pada saat persidangan ia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara. Fadjroel juga terlibat Gerakan Lima Agustus ITB 1989 menuntut penurunan Soeharto. Akibat aksinya ia kembali ditangkap sebagai tahanan politik, terhitung enam penjara pernah ia singgahi, termasuk Sukamiskin dan Nusakambangan. Di antara enam penjara tersebut, adalah empat penjara yang membuat Fadjroel mulai menulis puisi, kemudian diterbitkan dalam kumpulan puisi dengan judul, “Catatan Bawah Tanah.” 49 Aktifitasnya sebagai penggerak perubahan tidak berhenti setelah ia dari penjara, meskipun pernah sebentar rehat dan aktif dalam grup Bukaka, pada tahun 1998 dia kembali turun ke jalan untuk menyuarakan penuruan Presiden Soeharto. 50 49 M. Fadjroel Rachman, Demokrasi Tanpa Kaum Demokrat: Tentang Kebebasan, Demokrasi, dan Negara Kesejahteraan Jakarta: Koekoesan, 2008, 364. 50 Rachman, Demokrasi Tanpa Kaum Demokrat: Tentang Kebebasan, Demokrasi, dan Negara Kesejahteraan, 364. 48 Fadjroel sekarang aktif pada lembaga Pengkajian Demokrasi dan Negara Kesejahteraan PEDOMAN Indonesia, sebagai ketua PEDOMAN Indonesia, mantan koordinator Konfederasi Pemuda dan Mahasiswa Sosialis Indonesia KPMSI, ketua Masyarakat Sosialis Indonesia MSI, kerja sama internasional di jaringan Southeast Asian Forum for Democracy, dan Asia Pacific Youth Forum Tokyo. Kandidat 42 besar Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi KKR. 51 Fadjroel Rachman termasuk salah satu orang yang gemar berpolitik tidak sekedar melalui demonstrasi di jalan-jalan semata, melainkan juga salah satu dari yang pernah ada di Indonesia berjuang dalam politik melalui organisasi sastra dan puisi, berikut di antaranya; Presiden Grup Apresiasi Sastra GAS di ITB bandung. KODIM Sabtu Kelompok Diskusi Mahasiswa Sabtu. Badan Koordinasi Unit Aktivitas BKUA ITB. Komite Pembelaan Mahasiswa KPM ITB. Majalah Ganesha ITB Pendiri dan Ketua Dewan Redaksi. Kelompok Sepuluh Bandung. Pada tanggal 28 Oktober 2007, bertempat di Gedung Arsip Nasional, Jl. Gajah Mada, Jakarta Barat, Fadjroel bersama dengan teman- temannya mendeklarasikan Ikrar Kaum Muda Indonesia dengan tema sentral Saatnya Kaum Muda Memimpin. 52 Karya tulis Fadjroel dalam politik sangat banyak, baik dalam bentuk narasi ataupun pusi-pusinya, semuanya ditulis untuk mempermudah masyarakat menerima dan mencerna dengan baik, di antaranya adalah; buku Democracy 51 Rachman, Demokrasi Tanpa Kaum Demokrat: Tentang Kebebasan, Demokrasi, dan Negara Kesejahteraan, 363. 52 Rachman, Demokrasi Tanpa Kaum Demokrat: Tentang Kebebasan, Demokrasi, dan Negara Kesejahteraan, 363. 49 Without The Democrats Friedrich Ebert Stiftung, buku Demokrasi Tanpa Kaum Demokrat - May Revolution and Mass Media Penerbit Gramedia, 2001, buku antologi puisi Dongeng untuk Poppy Penerbit Bentang, 2007, buku antologi puisi Sejarah Lari Tergesa Penerbit GPU 2004, buku Catatan Bawah Tanah Penerbit YOI, 1993, buku Soetan Sahrir Guru Bangsa Penerbit PDP Guntur 49 1999, buku Pesta Sastra Indonesia Kelompok Sepuluh, Bandung, 1985, buku Dunia Tanpa Peta Novel, proses penerbitan, dan buku Republik Tanpa Publik Pledoi, proses penerbitan. 53 Penghargaan Fadjroel dalam sastra dan politik antara lain; Antologi puisi Dongeng Untuk Poppy menjadi finalis Khatulistiwa Literary Award 2007, dan dianugerahi 100 Puisi Indonesia Terbaik 2008. Antologi Puisi Sejarah Lari Tergesa dinominasikan pada Khatulistiwa Literary Award 2005. 54 3. Budiman Sudjatmiko Budiman Sudjatmiko dilahirkan pada tanggal 10 Maret 1970, 55 dari pasangan Warsono dan Sri Sulastri di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Budiman adalah anak pertama dari empat bersaudara, ia tumbuh 53 Zahroh “M. Fadjroel Rachman” [berita online]; tersedia di http:profil.merdeka.com indonesia fM. Fadjroel-rachman; internet; diunduh pada 23 Maret 2013. 54 Rachman, Demokrasi Tanpa Kaum Demokrat: Tentang Kebebasan, Demokrasi, dan Negara Kesejahteraan, 363. 55 Budiman Sudjatmiko “Profil Budiman Sudjatmiko” [website resmi]; tersedia di http:budimansudjatmiko.netprofil; internet; diunduh pada 27 Maret 2013. 50 besar di Cilacap, Bogor, dan Yogyakarta di tengah keluarga yang menanamkan nilai-nilai keagamaan, nasionalisme dan semangat gotong royong. 56 Budiman aktif dalam berbagai kegiatan diskusi dan organisasi sejak memasuki sekolah setingkat SLTP. Pada awal masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, ia terjun sebagai community organizer yang melakukan proses pemberdayaan politik, organisasi, dan ekonomi di kalangan petani dan buruh perkebunan di sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur, karena aktifitas itu sempat membuat kuliahnya berantakan. 57 Aktifitas politik Budiman dimulai sejak kuliah di Universitas Gajah Mada Jogjakarta. Gerakan militansi Budiman dari masyarakat bawah adalah antisipasi sebagai bentuk tingginya resistensi dari pihak militer dan pemerintah akibat sepak terjangnya terlalu kritis terhadap pemerintahan. Pada tahun 1996 Budiman mendeklarasikan PRD Partai Rakyat Demokratik, karena posisinya membahayakan pemerintah, Budiman dianggap sebagai the most dangerous person in this country dan memperoleh stigma sebagai the public enemy number one. Tanggal 22 Juli 1996 PRD mengeluarkan manifesto perlawanan terhadap kekuatan Orde Baru. Manifesto perlawanan 22 Juli 1996 tersebut di antaranya secara tajam menyerang dan mengkritik kondisi politik dan kondisi sosial-ekonomi di bawah pemerintahan Presiden Soeharto. 56 “Profil Budiman Sudjatmiko” [majalah tokoh online]; tersedia di http:www.tokoh indonesia.combiografiarticle286-direktori2545--tumbal-orde-baru: internet: diunduh pada 27 Maret 2013. 57 “Profil Budiman Sudjatmiko” [berita online]; tersedia di http:profil.merdeka.com indonesiabbudiman-sudjatmiko: internet: diunduh pada 27 Maret 2013. 51 Sejak saat itu, banyak anggota PRD dan orang-orang yang berafiliasi dengannya menerima teror dan tekanan. Tidak sedikit pula dari mereka ditahan tanpa alasan jelas, bahkan sebagian diculik dan disiksa secara fisik dan diteror secara mental. Karena gerakan dan aktifitas PRD membuat Budiman dipenjara oleh pemerintah Orde Baru dengan vonis tiga belas tahun penjara di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur. Di penjara ia berjumpa dengan tahanan politik lain seperti Xanana Gusmao, pemimpin gerakan pro-kemerdekaan Timor-Timur yang menjadi presiden Timor Leste dan Perdana Menteri Timor Leste. Budiman hanya menjalani hukuman selama 3,5 tahun setelah diberi amnesti oleh presiden ‘Abdurrahman Wahid almarhum pada tanggal 10 Desember 1999. 58 Perkenalan Budiman dengan PDI-P Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dimulai saat peristiwa perebutan paksa kantor DPP PDI di jalan Imam Bonjol, Jakarta pada 27 Juli 1996 antara kubu PDI Pro Megawati Soekarnoputri dengan kubu Soerjadi. Akibat peristiwa itu nama Budiman Sudjatmiko sebagai ketua PRD ikut terseret. Ia merupakan orang pertama yang dicari pemerintah atas tuduhan sebagai aktor intelektual di balik peristiwa berdarah 27 Juli 1996. PRD dan Budiman juga dihujat berbagai organisasi sebagai dalang kerusuhan dan dituduh menerapkan cara-cara PKI. Setahun berikutnya 1997 karena popularitas PRD semakin meningkat, dan juga kondisi sosial-ekonomi serta politik mulai tidak stabil, rezim Soeharto mulai melakukan penindasan terhadap berbagai gerakan politis yang dianggap subversif, 58 Setelah keluar dari penjara, Budiman meneruskan studi mengambil Ilmu Politik di Universitas London dan Master Hubungan Internasional di Universitas Cambridge, Inggris. Bisa di baca pada Budiman Sudjatmiko “Profil Budiman Sudjatmiko” [website resmi]; tersedia di http:budimansudjatmiko.netprofil; internet; diunduh pada 27 Maret 2013. 52 apalagi dianggap ke kiri-kirian atau Komunis, salah satu korbannya termasuk PRD. 59 Dalam perjalanan politik Budiman semakin dekat dengan PDI-Perjuangan. Kedekatan Budiman dengan PDI-Perjuangan dilanjutkan ketika dia bersama lima puluh dua aktivis mendeklarasikan Relawan Pejuang Demokrasi REPDEM 3 Februari 2004. Budiman memiliki alasan mengapa dirinya memilih bergabung dengan PDI-Perjuangan. Menurutnya, selain adanya kesamaan platform dan ideologi antara PDI-Perjuangan dengan Partai Rakyat Demokratik PRD yaitu sama-sama membela masyarakat kecil, Budiman juga memandang bahwa sudah saatnya dirinya berjuang di jalur partai besar agar kehendaknya memperjuangkan rakyat mudah direalisasikan. 60 Budiman menjabat sebagai Ketua Departemen Pemuda PDI-Perjuangan, kemudian dicalonkan sebagai anggota legislatif untuk Daerah Pemilihan DAPIL Jawa Tengah VIII. Dalam pemilu legislatif tersebut, Budiman memperoleh suara terbanyak melebihi ambang batas Bilangan Pembagi Pemilih BPP yang disyaratkan KPU, sehingga ia terpilih mewakili PDI-Perjuangan untuk dapil tersebut. 61 59 “Profil Budiman Sudjatmiko” [majalah tokoh online]; tersedia di http:www.tokoh indonesia.combiografiarticle286-direktori2545--tumbal-orde-baru: internet: diunduh pada 27 Maret 2013. 60 “Profil Budiman Sudjatmiko” [majalah tokoh online]; tersedia di http:www.tokoh indonesia.combiografiarticle286-direktori2545--tumbal-orde-baru: internet: diunduh pada 27 Maret 2013. 61 “Budiman Sudjatmiko, MSc., M.Phil.” [website resmi]; tersedia di http: www.moncongputihonlinebook.netprofile.php?user=BUDIMANv=friendssearch=m=0p= 2: internet: diunduh pada 27 Maret 2013. 53 Organisasi politik terbesar yang dibangun oleh Budiman adalah; PRD Partai Rakyat Demokratik pada tahun 1996. Budiman termasuk salah satu dari lima puluh dua aktivis mendeklarasikan Relawan Pejuang Demokrasi REPDEM, 3 Februari 2004. Pengurus Steering Committee dari Social Democracy Network in Asia Jaringan Sosial Demokrasi Asia. Pembina utama di Dewan Pimpinan Nasional organisasi PARADE NUSANTARA, yaitu organisasi yang menghimpun para kepala desa dan seluruh perangkat desa di seluruh Indonesia. Sekarang aktif sebagai Ketua Kepemudaan dalam PDI-P. 62 4. Fadli Zon Fadli Zon lahir di Jakarta 1 Juni 1971, dibesarkan di desa Cisarua - Bogor, putera pertama dari tiga bersaudara. Ayah dan ibunya adalah orang Minangkabau dari Payakumbuh, Sumatera Barat. 63 Pendidikan dasar diselesaikan di SDN Cibeureum III, Cisarua, Bogor tahun 1984. Melanjutkan SMP di Gadog, Bogor tahun 1984-1986, dan Jakarta 1986-1987. SLTA selama dua tahun di SMA Negeri 31 Jakarta Timur tahun 1987-1989. Ia mendapat beasiswa dari AFS American Field Service ke San Antonio, Texas, Amerika Serikat dan lulus dari sekolah itu dengan predikat summa cum laude tahun 1989-1990. Sarjana S-1 diselesaikan di Universitas Indonesia Program Studi Rusia, Fakultas Sastra Universitas Indonesia lulus tahun 1997. Tahun 1994 Fadli terpilih menjadi Mahasiswa Berprestasi 62 Budiman Sudjatmiko “Profil Budiman Sudjatmiko” [website resmi]; tersedia di http:budimansudjatmiko.netprofil; internet; diunduh pada 27 Maret 2013. 63 Fadli Zon “Profil Fadli Zon” [website resmi]; tersedia di http:fadlizon.comprofil-fadli- zon; internet; diunduh pada 27 Maret 2013. 54 MAWAPRES I Universitas Indonesia dan Mahasiswa Berprestasi III tingkat Nasional. Menjadi visiting student di departemen politik National University of Singapore tahun 1995, dan memimpin delegasi mahasiswa Indonesia dalam ASEAN Varsities Debate IV 1994 di Malaysia. Sekolah Pasca Sarjana diselesaikan di Development Studies, London School of Economics and Political Science LSE di London Inggris dengan pembimbing Prof. John Harriss, Ph.D Director of Development Studies Institute, LSE dan Prof. Robert Wade, Ph.D selesai tahun 2003. Kini sedang menempuh S-3 di Program Studi Sejarah FIB UI. 64 Fadli Zon termasuk orang yang memiliki kecerdasaan di atas rata-rata, atas hal itu ia pernah mendapatkan beasiswa ke Amerika Serikat, sehingga sangat pantas apabila Fadli memiliki relasi saangat banyak dan mengikuti berbagai macam organisasi baik dalam ataupun luar negeri. Fadli termasuk orang yang aktif berpolitik sejak periode Orde Baru, di antaranya; Direktur Eksekutif Center for Policy and Development Studies CPDS pada 1995-1997, sebuah lembaga think tank dan penelitian. Ia juga pernah menjadi anggota MPR RI 1997-1999 dan aktif sebagai asisten Badan Pekerja Panitia Adhoc I yang membuat GBHN. Pada 1998 ikut mendirikan Partai Bulan Bintang PBB dan menjadi salah satu ketua hingga 2001 mundur. Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya 64 “Profil Fadli Zon” [berita online]; tersedia di http:www.antarasumbar.com idadsfadlizon; internet; diunduh pada 27 Maret 2013. 55 GERINDRA sejak 2008 dan Ketua Badan Komunikasi Partai GERINDRA sejak 2010. 65 Fadli aktif sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional DPN Himpunan Kerukunan Tani Indonesia HKTI periode 2010-2015, sebelumnya Ketua DPN HKTI 2004-2010. Anggota Globalise Resistance di London. Wakil Ketua Tim Pengawas Pengadaan Beras Bulog, Anggota Oversight Committee Impor Beras 2005. Anggota Dewan Gula 2005-2009. Wakil Ketua ADIPBI Asosiasi Distributor dan Pengecer Barang Bersubsidi Indonesia 2006-2009. Observer Gencatan senjata antara Filipina dan tentara Moro di Filipina Januari 1995. Delegasi Indonesia dalam Pameran Perlengkapan Militer COPEX, di Yordania, 27-29 April 1998. Delegasi Partai-partai Islam ke Republik Rakyat China atas undangan Partai Komunis China di Beijing, Ningxia-Hui dan Shanghai, 10-18 Juni 2000. Dialog dengan para pemimpin Partai Komunis China dan kunjungan ke daerah minoritas Muslim Ningxia-Hui serta tempat-tempat bersejarah di China. Delegasi Kunjungan Ketua MPR RI Prof. Dr. Amien Rais ke Republik Sosialis Libya, Saudi Arabia, Iran, dan Yordania pada 6-18 September 2000. Pertemuan informal dengan Pemimpin Moammar Khadafy dan Supreme Leader Ayatollah Ali Khamenei. Delegasi RI dalam Konferensi tingkat Menteri VI, World Trade Organization WTO, Hongkong 13-18 Desember 2005. Tim negosiasi masalah pertanian. 66 65 Fadli Zon “Profil Fadli Zon” [website resmi]; tersedia di http:fadlizon.comprofil-fadli- zon; internet; diunduh pada 27 Maret 2013. 66 “Profil Fadli Zon” [berita online]; tersedia di http:www.antarasumbar.com idadsfadlizon; internet; diunduh pada 27 Maret 2013. 56 Fadli Zon telah aktif dalam dunia jurnalisme sejak SMA kelas dua, hal ini pula yang banyak memperkenalkan Fadli dalam dunia politik, terhitung sejak SMA sudah sangat banyak Fadli bergabung dalam lembaga jurnalistik, di antaranya adalah; Wartawan Tabloid IQRA dan Majalah Suara Hidayatullah 1990-1991. Wartawan Harian Terbit 1991. Redaktur Majalah Gema, DHN Angkatan 45 1992-1994. Redaktur Majalah Tajuk 1994-1996. CPDS Center for Policy and Development Studies, sebagai Direktur Eksekutif 1995-1997 Sebuah lembaga think tank dan kajian politik dan militer Indonesia. Pemimpin Redaksi Harian Berita Yudha 1997. 67 Dalam karirnya berpolitik, Fadli pernah menulis beberapa buku, di antaranya adalah; buku Gerakan Etnonasionalis: Bubarnya Imperium Uni Soviet Sinar Harapan, 2002, buku The IMF Game: The Role of the IMF in Bringing down the Soeharto Regime IPS, 2004, buku Politik Huru Hara Mei 1998 buku best seller 2004, diterbitkan oleh IPS, buku Politics of May Riots 1998 Solstice, 2004, buku Mimpi-Mimpi Yang Kupelihara: Kumpulan Puisi 1983- 1991 Horison, 2010. Fadli juga aktif dalam editorial buku, seperti buku Timor Timur, Indonesia dan Dunia: Mitos dan Kenyataan karya Bilveer Singh IPS, 1998, buku Tanjung Priok Berdarah Gema Insani Press, 1998, buku Kembalikan Indonesia Haluan Baru Keluar dari Kemelut Bangsa karya Prabowo Subianto Sinar Harapan, 2004 buku Konflik dan Integrasi TNI-AD karya Mayjen TNI Purn. Kivlan Zen IPS, 67 Fadli Zon “Profil Fadli Zon” [website resmi]; tersedia di http:fadlizon.comprofil-fadli- zon; internet; diunduh pada 27 Maret 2013. 57 2004, buku Kesaksian Korban Kekejaman PKI 1948. Komite Waspada Komunisme, 2005, buku Lakon Politik “Che Guevara Melayu”: Dokumentasi Teror PKI 1955-1960 karya Ridwan Saidi IPS, 2006, buku Prahara Budaya: Kilas Balik Ofensif LEKRAPKI Dkk., karya DS Moeljanto dan Taufiq Ismail IPS, 2008, dan buku Setelah Politik Bukan Panglima Sastra: Polemik Hadiah Magsaysay bagi Pramoedya Ananta Toer IPS, 2009. 68 68 Fadli Zon “Profil Fadli Zon” [website resmi]; tersedia di http:fadlizon.comprofil-fadli- zon; internet; diunduh pada 27 Maret 2013. 58

BAB IV PROBLEM DEMOKRASI