Kromatogram hasil penyuntikan larutan Natrium Diklofenak BPFI dengan Kromatogram hasil penyuntikan larutan Natrium Diklofenak BPFI dengan Kromatogram hasil penyuntikan larutan Natrium Diklofenak BPFI dengan

Lampiran 2. Hasil Orientasi dengan Menggunakan Alat KCKT

2.1 Kromatogram hasil penyuntikan larutan Natrium Diklofenak BPFI dengan

konsentrasi 500 mcg ml, fase gerak MeOH : buffer asetat 68:32, waktu tambat 6,3 menit

2.2 Kromatogram hasil penyuntikan larutan Natrium Diklofenak BPFI dengan

konsentrasi 500 mcg ml, fase gerak MeOH : buffer asetat 70:30, waktu tambat 2,3 menit Universitas Sumatera Utara

2.3 Kromatogram hasil penyuntikan larutan Natrium Diklofenak BPFI dengan

konsentrasi 500 mcg ml, fase gerak MeOH : buffer asetat 80:20, waktu tambat 3,1 menit Universitas Sumatera Utara Lampiran 3. Natrium Diklofenak Dalam Plasma Gambar 3.1 Natrium diklofenak dalam plasma 0,25 jam Gambar 3.2 Natrium diklofenak dalam plasma 0,5 jam Gambar 3.3 Natrium diklofenak dalam plasma 0,75 jam Universitas Sumatera Utara Gambar 3.4 Natrium diklofenak dalam plasma 1,25 jam Gambar 3.5 Natrium diklofenak dalam plasma 1,5 jam Gambar 3.6 Natrium diklofenak dalam plasma 2,5 jam Gambar 3.7 Natrium diklofenak dalam plasma 3,5 jam Universitas Sumatera Utara Gambar 3.8 Natrium diklofenak dalam plasma 4,5 jam Gambar 3.9 Natrium diklofenak dalam plasma 5,5 jam Universitas Sumatera Utara Lampiran 4. Perhitungan Persamaan Regresi Dari Kurva Kalibrasi Natrium Diklofenak BPFI yang Diperoleh Secara KCKT No Konsentrasi mcg ml X Luas Puncak Y XY X 2 Y 2 1. 80 12124061 969924880 6400 1,5x10 14 2. 90 15696775 1412709750 8100 2,5x10 14 3. 105,6 21238100 2242743360 11151,36 4,5x10 14 4. 120 37170508 4460460960 14400 1,4x10 15 Σ 395,6 86229444 9085838950 40051,36 2,25x10 15 Rata- Rata 98,9 21557361 227145974 10012,84 5,6x10 14 Y = aX + b a = n Σxy- Σx Σy n Σx 2 - Σx 2 Universitas Sumatera Utara a = 49085838950-395,686229444 440051,36-395,6 2 a = 601980,46 b = Y - a X b = 21557361- 601980,46 98,9 b = -37978506,5 Y = aX + b Sehingga diperoleh persamaan regresi Y = 601980,46X-37978506,5 Untuk mencari hubungan kadar X dengan luas puncak Y digunakan pengujian koefisien korelasi r r = n Σxy-ΣxΣy ] ][ [ 2 2 2 2 y y n x x n       r = 49085838950-395.686229444 ] 86229444 10 25 , 2 4 ][ 6 , 395 36 , 40051 4 [ 2 15 2   x r = 0.961 Universitas Sumatera Utara Lampiran 5. Konversi Perhitungan Dosis Antar Jenis Hewan Perlakuan Mencit 20g Tikus 200g Marmot 400g Kelinci 1,5kg Kera 4kg Anjing 12kg Manusia 70kg Mencit 20g 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,2 387,9 Tikus 200g 0,14 1,0 1,74 3,9 9,2 17,8 56,0 Marmot 400g 0,08 0,57 1,0 2,25 5,2 10,2 31,5 Kelinci 1,5kg 0,04 0,25 0,44 1,0 2,4 4,5 14,2 Kera 4kg 0,016 0,11 0,19 0,42 1,0 1,9 6,1 Anjing 12kg 0,008 0,06 0,10 0,22 0,52 1,0 3,1 Manusia 70kg 0,0026 0,018 0,031 0,07 0,16 0,32 1,0 Universitas Sumatera Utara Lampiran 6. Perhitungan Dosis yang Diberikan Kepada Masing-Masing Hewan Percobaan

1. Hewan I

Suspensi Natrium Diklofenak 0,5 Dosis lazim = 25 mg Berat hewan = 1,94 kg Konversi pada hewan kelinci = 0,07 Dosis konversi = 25 x 0,07 = 1,75 mg Dosis dari perkiraan berat per kg BB = 1000 g x 1,75 mg = 1,17 mg kg BB 1500 g Dosis = 1940 g x 1,17 mg = 2,3 mg 1000 g Volume dosis yang diberikan = mg mg 5 , 3 , 2 x 1 ml = 4,6 ml Universitas Sumatera Utara

2. Hewan II

Suspensi Natrium Diklofenak 0,5 Dosis lazim = 25 mg Berat hewan = 1,64 kg Konversi pada hewan kelinci = 0,07 Dosis konversi = 25 x 0,07 = 1,75 mg Dosis dari perkiraan berat per kg BB = 1000 g x 1,75 mg = 1,17 mg kg BB 1500 g Dosis = 1640 g x 1,17 mg = 1,9 mg 1000 g Volume dosis yang diberikan = mg mg 5 , 9 , 1 x 1 ml = 3,8 ml

3. Hewan III

Suspensi Natrium Diklofenak 0,5 Dosis lazim = 25 mg Berat hewan = 1,19 kg Konversi pada hewan kelinci = 0,07 Dosis konversi = 25 x 0,07 = 1,75 mg Dosis dari perkiraan berat per kg BB = 1000 g x 1,75 mg = 1,17 mg kg BB 1500 g Dosis = 1190 g x 1,17 mg = 1,4 mg 1000 g Volume dosis yang diberikan = mg mg 5 , 4 , 1 x 1 ml = 2,8 ml Universitas Sumatera Utara

4. Hewan IV

Suspensi Natrium Diklofenak 0,5 Dosis lazim = 25 mg Berat hewan = 1,54 kg Konversi pada hewan kelinci = 0,07 Dosis konversi = 25 x 0,07 = 1,75 mg Dosis dari perkiraan berat per kg BB = 1000 g x 1,75 mg = 1,17 mg kg BB 1500 g Dosis = 1540 g x 1,17 mg = 1,8 mg 1000 g Volume dosis yang diberikan = mg mg 5 , 8 , 1 x 1 ml = 3,6 ml

5. Hewan V

Suspensi Natrium Diklofenak 0,5 Dosis lazim = 25 mg Berat hewan = 1,84 kg Konversi pada hewan kelinci = 0,07 Dosis konversi = 25 x 0,07 = 1,75 mg Dosis dari perkiraan berat per kg BB = 1000 g x 1,75 mg = 1,17 mg kg BB 1500 g Dosis = 1840 g x 1,17 mg = 2,15 mg 1000 g Volume dosis yang diberikan = mg mg 5 , 15 , 2 x 1 ml = 4,3 ml Universitas Sumatera Utara

6. HewanVI

Suspensi Natrium Diklofenak 0,5 Dosis lazim = 25 mg Berat hewan = 1,64 kg Konversi pada hewan kelinci = 0,07 Dosis konversi = 25 x 0,07 = 1,75 mg Dosis dari perkiraan berat per kg BB = 1000 g x 1,75 mg = 1,17 mg kg BB 1500 g Dosis = 1640 g x 1,17 mg = 1,9 mg 1000 g Volume dosis yang diberikan = mg mg 5 , 9 , 1 x 1 ml = 3,8 ml Universitas Sumatera Utara Lampiran 7. 7.1 Konsentrasi Obat Pada Masing-Masing Hewan Percobaan Waktu t Hewan I Hewan II Hewan IIi Hewan IV Hewan V Hewan VI Rata-Rata ± SD 0,25 65,39 66,07 67,04 66,42 66,13 66,07 66,187 ± 0,538 0,5 66,42 66,13 67,07 66,53 67,04 66,13 66,553 ± 0,420 0,75 66,55 66,40 67,25 67,07 67,36 66,53 66,86 ± 0,415 1,25 67,04 66,42 73,39 73,88 67,44 67,25 69,237 ± 3,428 1,5 67,07 66,53 73,88 76,07 71,26 67,36 68,86 ± 4,332 2,5 73,88 73,88 79,45 79,45 75,98 73,88 76,087 ± 2,729 3,5 71,25 72,15 77,34 75,10 75,89 72,15 73,98 ± 2,463 Universitas Sumatera Utara 4,5 67,44 67,84 76,65 73,66 73,88 71,19 71,777 ± 3,643 5,5 67,24 67,07 71,83 72,83 71,83 67,84 69,607 ± 2,449

7.2 Grafik Konsentrasi log c vs Waktu t Natrium-diklofenak dalam Plasma