2.4.1 Tujuan BPRS
Adapun tujuan berdirinya BPR Syariah antara lain adalah : 1. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Islam, terutama
masyarakat golongan ekonomi lemah. 2. Mengurangi urbanisasi.
3. Menambah lapangan kerja, terutama di kecamatan-kecamatan. 4. Meningkatkan pendapatan perkapita.
5. Membina semangat ukhuwah Islamiah melalui kegiatan ekonomi.
6. Diarahkan untuk memenuhi kebutuhan jasa pelayanan perbankan bagi masyarakat.
7. Menunjang pertumbuhan dan modernisasi ekonomi. 8. Melayani kebutuhan modal dengan prosedur pemberian kredit
yang mudah dan sederhana. 9. Menempung dan menghimpun tabungan masyarakat.
Dengan demikian BPRS dapat turut memobilisasi modal untuk keperluan pembangunan dan turut mendidik rakyat dalam berhemat dan menabung, dengan
menyediakan tempat yang dekat, aman dan mudah untuk menyimpan uang bagi penabung kecil.
Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan, baik dalam hal menghimpun dana maupun menyalurkan dana. Masyarakat akan mau menitipkan
dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola
Universitas Sumatera Utara
dikelola dengan baik, dan juga percaya bahwa pada saat yang telah dijanjikan masyarakat dapat menarik kembali lagi simpanannya di bank.
2.4.2 Kegiatan Usaha BPRS
Kegiatan usaha Bank Perkreditan Rakyat Syariah sama halnya dengan kegiatan BPR Konvensional pada umumnya.
2.4.3 Produk-produk BPR Syariah
Produk-produk yang ditawarkan oleh BPR Syariah secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Mobilitas Dana Masyarakat Bank akan mengerahkan dana masyarakat dalam berbagai bentuk
seperti menerima simpanan wadi’ah, menyediakan fasilitas tabungan dan deposito berjangka. Fasilitas ini dapat dipergunakan untuk
menitip shadaqah, infaq, zakat, mempersiapkan ongkos naik haji ONH, merencanakan qurban, aqiqah, khitanan, mempersiapkan
pendidikan, pemilikan rumah, kendaraan dan lain-lain Ahmad dan Abdul, 2008:45-46.
a. Simpanan amanah Bank menerima titipan amanah trustee account berupa dana
infaq, shadaqah dan zakat. Akad penerimaan titipan ini adalah wadi’ah yaitu titipan yang tidak menanggung resiko. Bank
akan memberikan kadar profit dari bagi hasil yang didapat bank melalui pembiayaan kepada nasabah.
Universitas Sumatera Utara
b. Tabungan wadi’ah Bank menerima tabungan saving account; baik pribadi
maupun badan usaha dalam bentuk tabungan bebas. Akad penerimaan dana ini adalah wadi’ah, yaitu titipan-titipan yang
tidak menanggung risiko kerugian, dan bank akan memberikan kadar profit kepada penabung yang diperhitungkan secara
harian dan dibayar setiap bulan. c. Deposito wadi’ah atau deposito mudharabah
Bank menerima deposito berjangka time and invesment account; baik pribadi maupun badanlembaga. Akad penerima
deposito adalah wadi’ah atau mudharabah, di mana bank menerima dana masyarakat berjangka satu bulan, tiga bulan,
enam bulan, dua belas bulan dan seterusnya sebagai penyertaan sementara pada bank. Deposan yang akad depositonya wadi’ah
mendapatkan nisbah bagi hasil keuntungan lebih kecil dari mudharabah
bagi hasil yang diterima bank dalam pembiayaankredit nasabah yang dibayar setiap bulan.
2. Penyaluran Dana Menurut Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, 2008 ; penyaluran dana
BPRS adalah sebagai berikut: a. Pembiayaan mudharabah
Pembiayaan mudharabah adalah suatu perjanjian antara pemilik dana pengusaha dengan pengelola dana bank yang
keuntungan dibagi menurut rasionisbah yang telah disepakati
Universitas Sumatera Utara
bersama di muka. Apabila terjadi kerugian maka pengusaha menanggung kerugian dana, sedangkan bank menanggung
pelayanan material dan kehilangan imbalan kerja. b. Pembiayaan musyarakah
Pembiayaan musyarakah adalah suatu perjanjian antara pengusaha dengan bank, di mana modal dari kedua belah pihak
digabungkan untuk usaha tertentu yang dikelola secara bersama-sama, keuntungan dan kerugian ditanggung bersama
sesuai kesepakatan di muka. c. Pembiayaan bai bitsaman ajil
Pembiayaan bai bitsaman ajil adalah proses jual beli antara bank dengan nasabah, di mana bank akan menganalangi lebih
dahulu kepada nasabah dalam pembelian suatu barang tertentu yang dibutuhkan kemudian nasabah akan membayar harga
dasar barang dan keuntungan yang disepakati bersama. d. Pembiayaan murabahah
Pembuiayaan murabahah adalah suatu perjanjian yang disepakati antara bank dengan nasabah, di mana bank
menyediakan pembiayaan bahan baku atau modal kerja lainnya yang dibutuhkan nasabah yang akan dibayar kembali sebesar
harga jual bank. e. Pembiayaan qardhul hasan
Pembiayaan qardhul hasan adalah perjanjian antara bank dengan nasabah yang layak menerima pembiayaan kebajikan di
Universitas Sumatera Utara
mana nasabah yang menerima hanya membayar pokoknya dan dianjurkan untuk memberikan Zakat, Infaq, dan Shadaqah
ZIS.
2.4.4 Jasa Perbankan Lainnya