menggunakan babat sebagai pembingkainya dan lusi sebagai pengikatnya dengan menggunakan jarum rajutan dan diikuti proses perataaan.
6. Packing
Proses ini merupakan tahap akhir dimana keset hasil pembingkaian akan dipacking. Untuk produk yang kecil yang berukuran 0,35 cm x 0,50 cm akan
dipacking dalam satu bagian jika sudah menyelesaikan dua puluh buah, sedangkan untuk ukuran yang besar yaitu 0,35 cm x 0,70 cm akan dipacking jika memenuhi
sepuluh buah keset kaki. Produk yang telah dipacking akan langsung dikirim ke pemesan atau pemesan dating sendiri ke perusahaan tersebut untuk
mengambilnya.
B. Proses Pembuatan Cocofiber Press
1. Penguraian
Sabut kelapa yang telah dikupas kemudian diurai sebanyak tiga kali pada mesin pengurai. Proses penguraian juga memerlukan bahan penolong air yang
disemprotkan ke sabut kelapa sebelum diurai untuk memudahkan proses penguraian. Proses penguraian sama seperti pada penjelasan pembuatan keset kaki
di atas.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2. Penjemuran
Sabut kelapa hasil penguraian dijemur untuk menghilangkan kandungan air yang terdapat di dalam sabut tersebut. Proses penjemuran sama seperti pada
penjelasan pembuatan keset kaki di atas.
3. Pengayakan
Cocofiber yang dibawa dari stasiun penjemuran masih mengandung cocopeat. Proses ini bertujuan untuk memisahkan cocopeat dari cocofiber
sehingga diperoleh cocofiber yang murni. Proses pengayakan menggunakan alat pengayak yang digerakkan dengan dynamo motor. Alat pengayak mampu
mengayak 200 Kg cocofiber dalam waktu satu jam.
4. Pengepresan
Cocofiber yang telah diayak dibawa ke stasiun pengepresan secara manual. Cocofiber dimasukkan ke dalam mesin press secara manual sampai
cocofiber menyentuh besi press. Kemudian pintu mesin press ditutup dan mesin dihidupkan. Mesin press memanfaatkan tenaga hidrolik. Proses pengepresan
dilakukan sampai cocofiber padat. Proses ini dilakukan secara berulang-ulang sehingga diperoleh cocofiber berbentuk bal dengan 42 x 52 x 80 cm dan 50 kg.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
T-2
Di Tempat penyimpananbahan
baku
Sabut Kelapa
Diurai 3 kali Dibawa Serabut hasil
penguraian coco fiber ke tempat penjemuran
Dibawa ke stasiun pemintalanSecara
manual Dipintal
Dibawa ke stasiun penguraian melalui
pipa
Dijemur
Dibawa Lusi ke tempat penjalinan
O-7 T-5
T-13
ASSEMBLY PROCESS CHART
Pekerjaan :
Peta Dipetakan Oleh : Stephanie Sirait
Pengolahan Sabut Kelapa Menjadi Keset Kaki, Coco peat dan Serat Cocofiber Press
Keterangan Peta
Transportasi Storage
Operasi
Inspeksi Simbol
Jumlah
5 8
DIbawa anyam ke tempat penjalinan
Dibingkai Dibawa Babat
ketempat penjalinan
T-11 T-10
S-5
Dijalin sampai berbentuk keset dengan berat 0,5 Kg,
1 Kg dan 1,5 Kg
Dibawa ke tempat penyimpanan sementara
13
S-2
0-2
O-4 T-3
T-12
O-9 O-8
Disimpan
: Sekarang
Air
Dibawa coco peat
ke tempat
penjemuran T-3
Dijemur menjadi coco peat
kering
0-3
Disimpan di tempat
penyimpanan Dibawa ke
stasiun pengayakan
Diayak Dibawa ke
stasiun pengepresan
Dipress Dibawa serat
press ke gudang produk jadi
Disimpan di gudang produk
jadi Dibawa coco peat
ke tempat penyimpanan
T-4
S-3
T-6
0-6
T-7
T-8 S-4
O-5 T-9
S-1 T-1
Di tempat penampungan
Dibawa ke stasiun penguraian secara
manual
O-4
Gambar 2.2. Assembly Process Chart Pembuatan Keset Kaki dan
Coco fiber Press
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2.4.5. Mesin dan Peralatan Produksi
Mesin yang digunakan untuk proses produksi adalah sebagai berikut: 1. Mesin Pengurai
Kapasitas = 1 ton coco fiber 7 jam Jumlah
= 1 unit Tenaga
= solar Fungsi = mengubah sabut kelapa menjadi serabut kelapa coco fiber
2. Alat Pemintal Jumlah
= 2 unit Tenaga
= manusia Fungsi
= untuk memintal serabut kelapa menjadi lusi, anyam dan babat.
3. Mesin Pengayak Kapasitas = 200 kg coco fiberjam
Jumlah = 1 unit
Tenaga = Listrik PLN
Fungsi = memisahkan coco peat dari coco fiber
4. Mesin Pengepress Kapasitas = 1bal 20 menit
Jumlah = 1 unit
Tenaga = Hidrolik
Fungsi = mengepress coco fiber menjadi bal.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara