92 Tabel 2.2 Simbol membuat DFD
Gambar Keterangan
External entitiy Simbol ini untuk menggambarkan asal
atau tujuan.
Process Simbol ini untuk menggambarkan proses
pengolahan atau transformasi.
Data Flow Simbol ini untuk menggambarkan aliran
data yang berjalan.
Data Store Simbol ini menggambarkan data flow
yang sudah disimpan atau diarsipkan.
Sumber : Abdul Kadir, 2003.
2.7.3 ERD Entity Relationship Diagram
Menurut Jogianto, 1999 ERD adalah model konseptual untuk mendesain basis data. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data
dan hubungan antar data dengan mengabaikan proses yang dilakukan. Simbol-simbol dan notasi yang digunakan dalam pembuatan
diagram ini adalah Prahasta, 2005 :
93 Tabel 2.3 Simbol membuat ERD
Gambar Keterangan
Persegi panjang Mempresentasikan entity set.
Belah Ketupat Mempresentasikan Relationship set.
Garis Mempresentasikan
hubungan antara
entity set dengan atribut dan entity set
dengan relationship set. Sumber : Prahasta, 2005.
Adapun hubungan antar entitas melalui relationship dikenal dengan istilah Cardinality Ratio Constraint atau kardinalitas relasi
yang menunjukkan jumlah keterhubungan entitas dengan entitas lainnya. Terdapat tiga jenis Cardinality Ratio, yaitu :
• 1 : 1 one to one Entitas hanya boleh berhubungan dengan satu entitas kedua dan
sebaliknya. • 1 : M one to many atau M : 1 many to one
Entitas pertama boleh banyak berhubungan dengan entitas
kedua, tetapi entitas kedua hanya boleh berhubungan dengan satu entitas atau sebaliknya.
• M : M many to many
94 Entitas
pertama boleh banyak berhubungan dengan entitas kedua dan sebaliknya.
2.7.4 Normalisasi
Dalam perancangan basisdata, selain menggunakan ERD juga menggunakan teknik normalisasi. Menurut Kroeke dalam Abdul
Kadir, 2003 : 65, Normalisasi adalah proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau
lebih yang tidak memiliki masalah tersebut. Masalah yang dimaksud biasa disebut dengan anomali. Anomali adalah proses database yang
memberikan efek samping yang tidak diharapkan misalkan menyebakan ketidakkonsistenan data atau membuat data hilang ketika
data lain dihapus. Tujuan normalisasi adalah untuk menghasilkan basisdata yang
baik sehingga mempermudah melakukan operasi yang berkaitan dengan data.
Sedangkan bentuk dan tahapan dalam normalisasi adalah sebagai berikut :
1. Bentuk Tidak Normal unnormalized Bentuk ini mirip kumpulan data yang direkam, tidak ada keharusan
mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan sesuai dengan kedatangannya.
2. Bentuk Normal Kesatu 1NF First Normal Form
95 Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk
dalam file-file file data, data dibentuk dalam satu record dan nilai fieldnya berupa anatomic value atau tunggal. Tidak ada set atribut
yang berulang-ulang atau atribut bernilai ganda multivalue. Tiap field hanya mengandung satu pengertian, bukan merupakan
kumpulan data yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan dari beberapa kata.
3. Bentuk Normal Kedua 2NFSecond Normal Form Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah
memenuhi kriteria bentuk normal pertama. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama atau
primary key . Sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah
sudah ditentukan kunci field. Kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.
4. Bentuk Normal Ketiga Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi harus sudah
termasuk dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primary key
tidak punya hubungan transitif. Dengan kata lain, setiap atribut yang bukan kunci haruslah bergantung pada primary
key secara kesaluruhan.
2.7.5 Kamus Data