89 development, peningkatan ungsi enhancement, dan pemeliharaan
maintenance sistem menjadi lebih mudah dan efisien.
2.6.4 Tahap Implementasi
Tahap implementasi yaitu menerapkan sistem informasi yang telah dibuat untuk digunakan user Hartono, 2004. Tahap ini adalah
prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang disetujui, menginstal dan memulai penggunaan sistem baru atau sistem
yang sudah diperbaiki. Tujuan dari memperbaiki ini adalah untuk menyelesaikan desain sistem yang sudah disetujui.
2.6.7 Tahap Penggunaan
Pada tahap penggunaan disarankan ada dua tahap review yang harus dilaksanakan. Review pertama dilaksanakan pada saat yang tidak
terlalu lama setelah penerapan sistem, dimana proyek tim masih ada dan masing-masing anggota masih segar untuk mengingat sistem yang
mereka buat. Review berikutnya dapat dilakukan kira-kira setelah semester pertama sistem berjalan, tujuannya untuk meyakinkan apakah
sistem tersebut sudah berjalan sesuai dengan tujuan semula atau masih adakah perbaikan dan penyempurnaan yang harus dilakukan.
2.7 Tools Analysis and Design Sistem Informasi
2.7.1 Flowchart Bagan Alir
90 Bagan alir flowchart menurut Jogianto adalah bagan chart
yang menunjukkan alir flow di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu
komunikasi dan untuk dokumentasi. Adapun pedoman-pedoman dalam membuat suatu flowchart yaitu : 1 Bagan alir sebaiknya digambar dari
atas ke bawah dan dimulai dari bagian kiri dari suatu halaman, 2 Kegiatan di dalam suatu bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas, 3
Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan dimana akan berakhir, 4 Masing-masing kegiatan di dalam bagan alir sebaiknya
digunakan suatu kata yang mewakili suatu pekerjaan, 5 Masing-masing kegiatan di dalam bagan alir harus di dalam urutan yang semestinya, 6
Kegiatan yang terpotong dan akan disambung di tempat lain harus ditunjukkan dengan jelas menggunakan simbol penghubung, 7
Gunakanlah simbol-simbol bagan alir yang standar.
2.7.2 DFD Data Flow Diagram
Menurut Jogianto, 1999 Data Flow Diagram DFD adalah alat bantu pembuatan model sistem yang digunakan untuk menggambarkan
suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data
tersebut disimpan. DFD juga merupakan alat yang cukup populer karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur, jelas
dan merupakan dokumentasi dari sistem yang baik. Untuk
91 mempermudah pembacaan DFD disusun berdasarkan tingkatan atau
level dari atas ke bawah.
Adapun tingkatan dalam DFD diantaranya : 1. Diagram Konteks context diagram level 0
Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu prose dan menggambarkan ruang lingkup proses. Hal yang digambarkan dalam
diagra konteks adalah hubungan terminator dengan sistem dalam suatu proses. Sedangkan hal yang tidak digambarkan dalam diagram
konteks adalah terminator dan data store. 2. Diagram Zero level 1
Merupakan diagram yang berada diantara diagra konteks dan diagram detail serta menggambarkan proses utama dari DFD. Hal
yang digambarkan dalam diagram Zero adalah proses utama dari sistem serta hubungan entity, proses, alur data, dan data store.
3. Diagram Detail Primitif Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam diagram Zero.
Diagram yang paling rendah yang tidak dapat diuraikan lagi. Simbol atau gambar yang digunakan dalam membuat DFD
menurut Abdul Kadir, 2003 ada 4, yaitu :
92 Tabel 2.2 Simbol membuat DFD
Gambar Keterangan
External entitiy Simbol ini untuk menggambarkan asal
atau tujuan.
Process Simbol ini untuk menggambarkan proses
pengolahan atau transformasi.
Data Flow Simbol ini untuk menggambarkan aliran
data yang berjalan.
Data Store Simbol ini menggambarkan data flow
yang sudah disimpan atau diarsipkan.
Sumber : Abdul Kadir, 2003.
2.7.3 ERD Entity Relationship Diagram