g. biaya pengiriman ke gudang
h. biaya utang lancar dan sebagainya
3. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan shortage costs Adalah biaya yang timbul apabila persediaan tidak mencukupi adanya
permintaan bahan. Biaya-biaya yang termasuk biaya kekurangan bahan adalah sebagai berikut :
a. kehilangan pelangan
b. kehilangan penjualan
c. biaya pemesanan khusus
d. selisih harga
2.3. Teknik Pengendalian Persediaan
Teknik pengendalian persediaan merupakan tindakan yang sangat penting dalam menghitung berapa jumlah optimal tingkat persediaan yang diharuskan,
serta kapan saatnya mulai mengadakan pemesanan kembali. Teknik persediaan yang disebut dengan “Analisa ABC” sangat berguna
dalam memfokuskan perhatian manajemen terhadap penentuan jenis barang yang paling penting dalam sistem inventori yang bersifat multisistem.
2.3 1 Metode Analisis ABC
Pada umumnya persediaan terdiri dari berbagai jenis barang yang sangat banyak jumlahnya. Masing-masing jenis barang membutuhkan analisis tersendiri
untuk mengetahui besarnya order size dan order point. Namun demikian, harus kita sadari bahwa berbagai macam jenis barang yang ada dalam persediaan
tersebut tidak seluruhnya memiliki tingkat prioritas yang sama. Dengan demikian, untuk mengetahui jenis-jenis barang yang perlu mendapat prioritas, kita dapat
menggunakan analisis ABC. Analisis ABC ini dapat mengklasifikasikan seluruh jenis barang berdasarkan tingkat kepentingannya. Metode analisis ABC ini adalah
dengan cara mengelompokkan jenis barang menjadi 3 bagian yaitu : 1. Kelompok A yaitu kelompok 50 terbanyak nilai penjualannya
2 kelompok C yaitu kelompok 50 terendah nilai penjualannya 3 kelompok B yaitu merupakan kelompok yang berada di tengahnya
Pembagian pengelompokan tersebut di atas tidak selamanya berdasarkan tiga bagian. Kadang-kadang ada perusahaan yang membaginya menjadi empat
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
kelompok ABCD atau bahkan lebih. Hal yang perlu diperhatikan adalah jenis barang tipe A merupakan kelompok barang yang sangat penting memiliki nilai
penjualan terbesar, sedangkan kelompok C merupakan posisi nomor dua dibawahnya dan kelompok B merupakan kelompok yang relative lebih kecil dari
pada kelompok C.
2.4. Aplikasi Model Persediaan dalam Bidang bisnis
Perusahaan manufaktur dalam menjalankan usahanya membutuhkan persediaan mulai dari keperluan bahan mentah sampai pada barang jadi. Teori
manajemen persediaan ini dapat diterapkan pada usaha yang membutuhkan persediaan barang-barang untuk dijual seperti super market, apotek, dan lain-lain.
Manajemen persediaan ini bertujuan untuk membantu perusahaan dalam meningkatkan atau memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen.
Dalam hal ini perusahaan harus menjual barang-barang yang bagus kepada pelanggannnya.
Dalam manajemen persediaan diusahakan agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan. Pasalnya, jika terjadi kekurangan, pelanggan akan merasa tidak puas
terhadap badan usaha tersebut. Sebaliknya jika terjadi kelebihan stok bisa menimbulkan kerusakan terhadap barang-barang itu dan biaya yang dikeluarkan
tidak seimbang dengan hasil penjualan barang-barang tersebut. Disamping itu, harus diperhatikan juga segi-segi meminimalkan biayanya
sebab banyak biaya yang diperlukan dalam mengadakan stok barang tersebut. Diantaranya biaya pembelian, biaya pengadaan atau pemesanan, biaya
penyimpanan, dan biaya kehilangan penjualan. Penentuan berapa banyaknya barang-barang sebagai persediaan yang harus
dipesan agar tidak kekurangan atau kelebihan. Digunakan model Economic Order Quantity EOQ. EOQ model ini menetapkan jumlah order maksimal dalam
jangka waktu tertentu dengan meminimalkan biayanya. Penentuan persediaan untuk perusahaan dagang adalah membeli barang dagangan untuk dijual kembali
kepada konsumen.
2.4.1 Prosedur Perolehan Bahan
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
Seluruh pembelian bahan dalam suatu perusahaan dilaksanakan oleh DepartemenDivisi pembelian. Untuk memperoleh laporan pertanggungjawaban
yang lengkap mengenai penggunaan seluruh bahan yang dibeli, diperlukan prosedur yang sistematis. Dengan demikian, pembelian, pemakaian, maupun
pemamfaatannya dapat dilaksanakan secara cepat dan optimal. Prosedur pembelian harus diketahui oleh semua departemen dengan
dilengkapi formulir-formulir yang formatnya telah dibakukan dan disetujui bersama. Formulir-formulir tersebut adalah sebagai berikut :
1. Surat permintaan pembelian Surat permintaan bahan ini berasal dari :
Ü bagian gudang
Ü pemegang buku besar bahan
Ü supervisorpenyedia dari departemen penelitian, engineering dan
sebagainya . Ü
semua pihak yang terlibat didalam pemakaian bahan 2. Pesanan pembelian
Pesanan pembelian ini ditandatangani oleh pejabat departemen pembelian untuk memberikan wewenang secara tertulis kepada supplier atau penjual
untuk menyediakan sejumlah barang tertentu yang dipesan sesuai dengan persyaratan yang telah disepakati jumlah, spesifikasi, jadwal pengiriman,
harga 3. Laporan penerimaan
Laporan penerimaan ini berisi tentang nomor pesanan pembelian, nama penjualsuplier, perincian mengenai transportasi, jumlah, dan jenis barang
yang diterima. Laporan penerimaan ini harus ditandatangani oleh departemen pemeriksaan.
4. Persetujuan faktur Pada umumnya faktur diterima bersamaan dengan datangnya barang
pesanan di departemen penerimaan. Selanjutnya setelah barang diperiksa sesuai dengan laporan penerimaan barang, berkas-berkas ini dikirimkan ke
departemen akuntansi sebagai laporan penerimaan dan pemeriksaan barang yang telah disetujui dengan menyiapkan bukti pembukuan voucher. Data
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
voucher ini dimasukkan ke dalam jurnal pembelian dan kemudian ke dalam buku tambahan. Kemudian, data ini dicatat ke dalam jurnal pembayaran kas
menurut tanggal pembayaran. Voucher asli dan dua lembar salinan dikirim ke bendahara untuk pengeluaran cek. Bendahara mengirimkan cek dan
voucher asli kepada penjual suplier .
BAB III
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
CONTOH PELAYANAN RESEP DAN SWAMEDIKASI
Resep 1
Resep 1
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
R Kalxetin 20 mg No. XV S
1
dd 1 Pagi R Omeorazole XXX
S
1
dd 1 ½ hac R Zypraz 0,25 mg XXX
S
1
dd 1 Pro : Arifin Efendi
I. Kasus
Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalam resep tersebut disimpulkan pasien mengalami depresi berat.
II. Tabel 3. 1.1. Spesialite Obat pada Resep dari Dr. Aldy S. Rambe, Sp. S untuk pasien Arifin Efendi
No Nama Obat
Komposisi Produk lain
Gol Khasiat
1. 2.
3. Kalxetin
Kalbe Farma Omeprazole
Sanbe Farma Zypraz
Kalbe Farma Fluoxetine 20
mg Omeprazole
Aprazolam 0,25 mg
Proza, lodep
OMZ, oprezol
Xanax, Atarax
G Keras
G Keras
G Keras
Antidepresi Antasida
Antiansietas
III. Rasionalitas Komposisi Obat
Resep diatas sesuai dengan diagnosa pasien karena setiap obat ditujukan untuk pengobatan depresi berat yang dialami pasien
IV. Pelayanan Informasi 1.
Kalxetin
a. Kegunaan : Pengobatan depresi
b. Bentuk obat : Kapsul
c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 kaplet pada pagi hari d. Hal-hal yang diinformasikan
¬ Hati-hati penggunaan obat pada pasien dengan kondisi sirosis hati
sehingga dosis perlu disesuaikan ¬
Hati-hati penggunaan obat pada wanita hamil
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
¬ Fluoxetine dapat menyebabkan penurunan berat badan secara drastis
e. Interaksi Obat
Ü Kombinasi fluoxetine dengan MAO harus dihindari
Ü Kombinasi dengan diazepam dapat memperpanjang waktu paruh
diazepam dalam tubuh. Ü
Fluoxetine dengan warfarin, digoxin dapat menyebabkan meningkatnya kadar obat bebas dalam plasma
Ü Kombinasi fluoxetine dengan triptophan dapat menyebabkan agitasi,
kelelahan dan gangguan gastrointestinal. f.
Efek Samping Tremor, Insomnia, kelelahan, berkeringat, gangguan gastrointestinal
Mual, anoreksia, diare.
Keterangan :
Fluoxetine merupakan senyawa fenoksi propilamin dengan gugus –CF3 yang bekerja menghambat re-uptake serotonin secara spesifik. Tetapi bukan untuk
norepineprin. Re-uptake fluoxetine tergantung dosis yang dibrikan. Resorbsinya dari usus baik, makanan mempengaruhi ketersediaan hayatinya. Di dalam hati,
zat ini diubah menjadi metabolit aktif norfluoxetine yang dieksresikan lewat kemih.
2. Omeprazol
a Kegunaan : Untuk pengobatan tukak lambung akibat stress yang dialami
penderita b
Bentuk : Tablet c
Cara Pakai : 2 kali sehari 1 tablet1 ½ jam sebelum makan d
Hal-hal yang perlu diinformasikan : Sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil kecuali bila benar-benar
diperlukan. e
Interaksi obat : Omeprazol dapat memperpanjang eliminasi diazepam, fenitoin dengan
warfarin. Dianjurkan untuk memantau penderita yang mendapat pengobatan warfarin atau fenitoin dan penurunan dosis warfarin atau
fenitoin jika omeprazol ditambahkan pada pengobatan
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
f Efek samping
Efek samping biasanya dapat ditoleransi dengan baik dan bersifat sementara seperti : mual, sakit kepala, diare, konstipasi.
Keterangan :
Omeprazole adalah senyawa antisekresi, suatu benzimidazol tersubstitusi yang menekan sekresi lambung melalui penghambatan spesifik terhadap suatu
enzim H
+
K
+
ATPase pada permukaan sekresi sel parietal lambung. Karena sistem enzim merupakan pompa asam dalam mukosa lambung, omeprazol
digambarkan sebagai penghambat pompa asam lambung yang menghambat tahap akhir pembentukan asam lambung.
3. Zypraz
a. Kegunaan : Untuk pengobatan ansietas sedang atau berat yang
berhubungan dengan depresi. b.
Bentuk : Tablet
c. Cara Pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet
d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
̇ Dapat terjadi ketergantungan
̇ Jangan digunakan sebagai pengobatan tunggal pada pasien depresi
atau kecemasan dengan depresi ̇
Selama menggunakan obat ini dilarang mengendarai atau mengoperasikan mesin.
̇ Hati-hati bila diberikan pada wanita hamil dan menyusui, penderita
penyakit hati dan ginjal kronik, penyakit respirasi, kelemahan otot dan riwayat penyalahgunaan obat atau alkohol
̇ Kurangi dosis pada usia lanjut dan debil lemah
̇ Hindari pemakaian jangka panjang
e. Interaksi Obat :
̌
Efek obat dapat ditingkatkan oleh depresan saraf pusat, alkohol, barbiturat.
̌
Eksresi dihambat oleh simetidin. f.
Efek Samping
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
X Mengantuk, kelemahan otot, ataksia, amnesia, depresi, bingung,
halusinasi, pandangan kabur. X
Jarang terjadi : nyeri kepala, insomnia, tremor, hipotensi, gangguan
gastrointestinal, rash, retensi urine.
Resep 2
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
R Corifarm 600 mg No. XV S
1
dd 1 tab R Santibi plus No. LX
S
1
dd III tab R Letropar No. XV
S
1
dd 1 tab
Pro : Rudi
I. Kasus
Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalam resep tersebut disimpulkan pasien menderita penyakit TBC
II. Tabel 3.1.2. Spesialite Obat pada Resep dari dr. Amira Tarigan, Sp.P untuk pasien Rudi
No. Nama Obat
Komposisi Produk
lain Gol Khasiat
1.
2.
3. Corifarm
Coronet Santibi Plus
Sanbe Farma Letropar
Tropica Mas Rifampisin
600 mg Ethambutol 250 mg
Isoniazida 100 mg Vit B6 6 mg
Vitamin Rifamtibi
Sanbe Farma
Pulna Bevizil
G Keras
G keras
B Terapi TBC
Terapi TBC Suplemen
vitamin
III. Rasionalitas Komposisi Obat
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
Resep diatas sesuai dengan diagnosa pasien karena setiap obat ditujukan
untuk pengobatan penyakit tuberkulosis yang diderita pasien
IV. Pelayanan Informasi 1
Corifarm
a. Kegunaan : pengobatan infeksi pada penderita tuberkulosis.
b. Bentuk obat : Tablet
c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 tablet d. Hal-hal yang diinformasikan:
¬ Obat sebaiknya ditelan pada saat perut dalam keadaan kosong, kira-kira
1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan. ¬
Obat ini dapat menyebabkan urin, tinja, air ludah, keringat, dan air mata menjadi agak kemerahan. Hal ini tidak perlu dirisaukan.
¬ Bagi yang menggunakan lensa kontak soft lense disarankan untuk
melepaskanya karena akan bereaksi atau berubah warna. ¬
Minumlah obat dengan teratur sesuai jadwal yang telah diberikan oleh dokter.
¬ Tidak boleh minum alkohol selama pemakaian obat ini karena dapat
meningkatkan efek samping ¬
Jauhkan dari jangkauan anak-anak. ¬
Penyimpanan di tempat yang kering, sejuk dan terlindung dari cahaya. ¬
Pada penderita dengan gangguan fungsi hati, sebaiknya dilakukan pemeriksaan fungsi hati sebelum dan selama pengobatan atau jika
timbul gejala ikterus. ¬
Segera beritahu dokter jika pemakaian obat ini menimbulkan efek samping berat.
¬ Bila akan mengadakan pengobatan lain dan atau menggunakan obat lain,
harus diberitahukan kepada dokter sedang menggunakan obat ini karena rifampisin dapat menginaktivasi obat-obat tertentu.
e. Interaksi obat
¬ Rifampisin mengurangi efektivitas pil kontrasepsi sehingga dapat terjadi
siklus ovulasi. ¬
Rifampisisn dapat menurunkan kadar digitoksin dalam serum
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
¬ Rifampisisn dapat menyebabkan kadar serum tolbutamida karena
interaksi jenis induksi. ¬
PAS dapat menurunkan kadar rifampisin dalam serum, karena PAS mengamdung eksipien bentonit yang mengabsorbsi rifampisisn.
¬ Fenobarbiturat dapat menyebabkan penurunan kadar rifampisin dalam
serum. ¬
Obat-obat antasid menurunkan absorbsi rifampisin ¬
Rifampisisn menurunkan efek metadon karena menaikkan metabolisme metadon.
f. Efek Samping
Gangguan fungsi hati, gangguan pernafasan, nafas pendek, kolaps dan syok, saliva tubuh lainnya berwarna kemerah-merahan, urtikaria .
2 Santibi Plus
a. Kegunaan : pengobatan awal dan pengobatan ulang TB paru.
b. Bentuk obat : Tablet
c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 3 tablet d. Hal-hal yang diinformasikan :
̇ Obat harus dimakan secara teratur sesuai dengan resep dokter, jangan
sampai terlewat walaupun satu dosis. ̇
Pemeriksaan opthalmologi sebaiknya dilakukan secara teratur baik sebelum ataupun sesudah pemberian obat walaupun tidak terjadi
gejala-gejala visual. ̇
Tidak boleh minum alkohol selama pemakaian obat ini karena dapat menurunkan efeknya.
̇ Jangan makan keju, ikan tuna dan sardin karena mungkin
menimbulkan reaksi. ̇
Penyimpanan di tempat sejuk, kering dan terlindung dari cahaya. e. Interaksi obat
¬ Dapat menghambat metabolisme carbamazepin, etosuksimid dan
fenitoin ¬
Antasid yang mengandung Al dan Mg dapat mengurangi absorbsi santibi Plus.
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
¬ Sikloserin dan disulfiram dapat meningkatkan toksisistas sistem saraf
pusat. f. Efek Samping
Optik neuritis, hepatotoksik nekrosis, insomnia, peripheral neuritis.
3 Letropar
a. Kegunaan : Meningkatkan daya tahan tubuh dan adanya gangguan pada mata akibat pemakaian obat TBC
b. Bentuk obat : Kapsul
c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 kapsul
Resep 3
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
R Cravox 500 mg No. V S
1
dd 1 Tab R Tab Lameson 4 mg No. X
S
2
dd 1 tab R Imunos No. X
S
2
dd 1 Tab
I. Kasus
Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalam resep tersebut disimpulkan pasien menderita infeksi yang disebabkan alergi
II. Tabel 3.1.3. Spesialite Obat pada Resep dari dr. Susanto untuk pasien Asri Ivo.
No. Nama Obat
Komposisi Produk lain
Gol Khasiat
1. 2.
3 Cravox
Lapi Lameson
Lapi Imunos
Lapi Levofloxacin 500
mg Metil prednisolon
4 mg Echinaceae, Zn-
pikolinat, Na- Askorbat
Levocin, Nislev
Medrol, metidrol
- G
keras G
keras B
Bebas Anti infeksi
Anti alergi Meningkatkan
daya tahan tubuh
III. Rasionalitas Komposisi Obat Resep diatas sesuai dengan diagnosa pasien karena setiap obat ditujukan
untuk mengatasi penyakit infeksi yang dialami pasien
IV. Pelayanan Informasi 1. Cravox
a. Kegunaan: pengobatan infeksi pada saluran pernafasan b. Bentuk obat: Tablet
c. Cara pemakaian: 1 kali sehari 1 tablet
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
d. Hal-hal yang diinformasikan: