Struktur Organisasi dan Rekrutmen PDI

Jhon Rivel Purba : Fusi PDI: Masalah Yang Dihadapi Serta Keberhasilannya Dalam Pemilu 1987 Dan 1992, 2010.

2.3 Struktur Organisasi dan Rekrutmen PDI

Struktur dari setiap organisasi dapat diketahui dari Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga ADART dari organisasi tersebut. Di dalam Anggaran Dasarnya, struktur organisasi PDI secara keseluruhan adalah sebagai berikut. Kongres merupakan lembaga tertinggi dan pemegang kekuasaan tertinggi dalam partai, yang diadakan empat tahun sekali. Pemegang kekuasaan partai adalah Majelis Permusyawaratan Partai MPP, sedangkan Dewan Pimpinan Pusat DPP merupakan pimpinan partai tertinggi dalam melaksanakan tugas eksekutif sehari-hari. Terdapat juga Dewan Pertimbangan Partai baik di tingkat pusat, daerah maupun di tingkat cabang. Majelis Permusyawaratan Kongres Dewan Pimpinan Pusat Dewan Pimpinan Cabang Dewan Pertimbangan Daerah Dewan Pimpinan Daerah Dewan Pertimbangan Cabang Dewan Pertimbangan Pusat Komisaris Kecamatan Komisaris Desa Jhon Rivel Purba : Fusi PDI: Masalah Yang Dihadapi Serta Keberhasilannya Dalam Pemilu 1987 Dan 1992, 2010. Dewan Pimpinan Pusat sebagai lembaga eksekutif partai, terdiri dari seorang Ketua Umum, beberapa orang Ketua, seorang Sekretaris Jenderal, dan beberapa orang Sekretaris Jenderal, yang komposisinya mencerminkan masing- masing unsur dalam PDI. Jabatan Ketua Umum selalu menjadi jatah PNI sebagai unsur terbesar dalam PDI di tingkatan pusat, sedangkan jabatan ketua yang terdiri dari enam orang dibagi antara kelima unsur. Di tingkat daerah maupun cabang, komposisinya disusun berdasarkan perkiraan besarnya massa pendukung masing- masing unsur yang bisa diketahui dari hasil pemilihan umum tahun 1955 dan 1971. Daerah yang mayoritas massanya adalah PNI Bali, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jakarta, maka ketua DPD atau DPC-nya berasal dari unsur PNI. Sementara, basis Parkindo dan Partai Katolik Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Irian Jaya, maka jabatan ketuanya dipegang oleh kedua unsur tersebut. Tabel 2: Daerah Basis PNI Berdasarkan Hasil Pemilu 1971 No. Propinsi Jumlah Suara PDI 1971 Persentase PNI Non-PNI 1 Sumatera Utara 340.730 49 51 2 Riau 18.278 48 52 3 Sumatera Selatan 103.646 68 32 4 Jambi 6.392 48 51 5 Lampung 74.218 68 32 6 Jawa Barat 321.198 54 46 7 Jakarta 361.226 63 37 8 Jawa Tengah 2.154.507 93 7 9 DI Yogyakarta 176.446 68 32 10 Jawa Timur 758.641 82 18 11 Bali 156.525 83 17 12 Nusa Tenggara Barat 57.332 83 17 Sumber: LPU Penggabungan suara PNI, Parkindo, Partai Katolik, Partai Murba, dan IPKI. Non-PNI berarti: Parkindo, Katolik, Murba, dan IPKI. Jhon Rivel Purba : Fusi PDI: Masalah Yang Dihadapi Serta Keberhasilannya Dalam Pemilu 1987 Dan 1992, 2010. Tabel 3: Daerah Basis Parkindo Berdasarkan Hasil Pemilu 1971 No. Propinsi Jumlah Suara PDI 1971 Parkindo persentase 1 Kalimantan Tengah 7.149 50 2 Kalimantan Timur 49.685 37 3 Sulawesi Utara 127.517 41 4 Sulawesi Tengah 17.877 61 5 Sulawesi Selatan 71.679 49 6 Maluku 139.871 70 Sumber: LPU. Penggabungan suara PNI, Parkindo, Partai Katolik, Partai Murba, dan IPKI. Tabel 4: Daerah Basis Partai Katolik Berdasarkan Hasil Pemilu 1971 No. Propinsi Jumlah Suara PDI 1971 Parkindo persentase 1 Kalimantan Barat 121.116 45 2 Nusa Tenggara Timur 409.580 51 Sumber: LPU Penggabungan suara PNI, Parkindo, Partai Katolik, Partai Murba, dan IPKI. Susunan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Hasil Kongres I 1. Ketua Umum : Moh. Sanusi Hardjadinata 2. Ketua : Prof. Usep Ranawijaya SH 3. Ketua : Alexander Wenas 4. Ketua : F.S. Wignjosumarsono 5. Ketua : Achmad Sukarmadidjaja 6. Ketua : Muhidin Nasution 7. Ketua : Abdul Madjid 8. Ketua : J.H.D. Tahamata 9. Ketua : F.C. Palaunsuka 10. Ketua : Andi Parenrengi Tanri 11. Ketua : John B. Andries 12. Ketua : Drs. I.G.N. Gde Djaksa 13. Ketua : Drs. T.A.M. Simatupang 14. Ketua : R.G. Doeriat 15. Ketua : Notosukardjo 16. Ketua : Rasid Sutan Radja Mas 17. Sekretaris Jenderal : Sabam Sirait 18. Wakil Sekjen : Sulomo BA 19. Wakil Sekjen : B.D. Blegur SH 20. Wakil Sekjen : Drs. M.B. Samosir 21. Wakil Sekjen : Dr. Adi Tagor Harahap Jhon Rivel Purba : Fusi PDI: Masalah Yang Dihadapi Serta Keberhasilannya Dalam Pemilu 1987 Dan 1992, 2010. 22. Wakil Sekjen : Djon Pakan 23. Wakil Sekjen : Ir. Andjar Siswojo 24. Wakil Sekjen : V.B. da Costa SH 25. Bendahara Umum : G. Sani Fenat BA 26. Bendahara : M.T. Siregar 27. Bendahara : Ny. D. Walandouw 28. Bendahara : Mustafa Supangat 29. Bendahara : Drs. Zakaria Raib Sumber: Buku Kongres Pertama PDI Partai Demokrasi Indonesia, halaman 124. Adapun Struktur DPP PDI hasil Kongres II adalah sebagai berikut. Tabel 5: Struktur DPP PDI hasil Kongres II Jabatan Personel Unsur Ketua Umum Prof. Dr. Soenawar Soekawati SH PNI Ketua Drs. Hardjantho Soemodisastro PNI A. Wenas Parkindo A. Sukarmadidjaja IPKI H. Muhidin Nasution MURBA F. S. Wignjosumarsono Partai Katolik Mh. Isnaeni PNI Sekretaris Jenderal Sabam Sirait Parkindo Wakil Sekjen Drs. Jusuf Merukh PNI V. B. da Costa SH Partai Katolik Andi Parenrengi IPKI Djon Pakan MURBA Bendahara Umum M. B. Samosir Partai Katolik Bendahara Notosukardjo MURBA J. H. D. Tahamata IPKI Mustafa Soepangat IPKI Indra Bhakti PNI Sumber: Buku Partai Demokrasi Indonesia Dengan komposisi yang disusun berdasarkan perwakilan proporsional kelima unsur tersebut, maka timbul akibat yang membawa kelemahan dalam penyesuaian struktural. Muncullah figur-figur yang seadanya tanpa melalui pola rekrutmen yang selektif, karena hanya untuk memenuhi porsi perwakilan proporsional unsur-unsur, terutama di tingkat daerah DPD dan cabang DPC. Jhon Rivel Purba : Fusi PDI: Masalah Yang Dihadapi Serta Keberhasilannya Dalam Pemilu 1987 Dan 1992, 2010. Hal ini menunjukkan bahwa PDI belum mampu mencetak kader-kadernya sendiri yang siap direkrut ke tingkat pimpinan.

2.4 Hubungan PDI dengan Massa Pendukung Setelah Fusi