Gambar. 3.1. Gambaran Peta Sumatera Tenggara
42
Secara sejarah dan juga etnisitas memiliki citra sendiri dalam proses mewujudkan Provinsi Sumatera Tenggara. Pemekaran daerah dapat terjadi dengan pertimbangan secara
aspek yang menyeluruh. Kekuatan etnisitas menjadi pertimbangan dalam pemekaran provinsi Sumatera Tenggara.
3.2 Pemekaran Daerah Otonomi Baru Provinsi Sumatera Tenggara
Pemekaran daerah merupakan suatu proses pembagian wilayah menjadi lebih dari satu wilayah, dengan tujuan meningkatkan pelayanan dan mempercepat
pembangunan. Pemekaran daerah juga diharapkan dapat menciptakan kemandirian
daerah sebagai salah satu kunci dari keberhasilan otonomi daerah.
42
http:mandailingpers.blogspot.com201404peta-wilayah-provinsi-baru-sumatera.html
Universitas Sumatera Utara
Pemekaran daerah dilandasi oleh Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, pada pasal 5 ayat 2 dinyatakan daerah dapat
dimekarkan mejadi lebih dari satu daerah, namun setelah UU no.22 tahun 1999 diganti dengan Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah,
maka materi pemekaran wilayah tercantum pada pasal 4 ayat 3 dan ayat 4, namun istilah yang dipakai adalah Pemekaran Daerah berarti pengembangan dari satu daerah
otonom menjadi dua atau lebih daerah otonom. Provinsi Sumatera Tenggara sebagai calon daerah otonomi baru merupakan
gabungan 5 KabupatenKota dari Provinsi Induk Sumatera Utara. Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas,
Kabupaten Padang Lawas Utara, dan Kota Padangsidimpuan sebagai calon Ibukota provinsi telah menyatakan siap keluar dari Provinsi Sumatera Utara untuk
membentuk Provinsi baru yaitu Sumatera Tenggara. Lima daerah otonomi KabupatenKota Tabagsel mempunyai luas wilayah
19.030 km2, luas wilayah perairan laut 1.283 Km2dengan jumlah desa 1.654, jumlah Kecamatan 58 dan Jumlah Penduduk 1.247.045 jiwa. Secara geografis, daeah
Tabagsel mempunyai ketinggian 0 sampai dengan 2375 meter di atas permukaan laut dengan suhu rata-rata 18,4
o
C sampai dengan 28,8
o
C serta rata-rata curah hujan 2.728 mmtahun. Daerah Tabagsel berada disekitar lereng dan dilintasi bukit barisan.
Di perut bumi Tabagsel tersimpan kekayaan tambang mineral yang luar biasa kaya. Data sementara sumber daya alam menunjukkan potensi deposit logam mulai
emas mencapai 208.000 ton, Timah Hitam 6,2 juta ton, tembaga 1,2 juta ton, biji besi
Universitas Sumatera Utara
4,5 juta ton, batubara 1,2 juta ton, minyak bumi dan potensi sumber daya energy murah panas bumi sekitar 420 MW
43
. Dengan kekayaan alam yang berlimpah di masing-masing daerah di wilayah
Sumatera Tenggara menjadikan alasan untuk melakukan pemekaran dari provinsi induk Sumatera Utara. Pembangunan yang tidak sesuai dengan hasil alam yang
dimiliki, rentang jarak dan rentang kendali yang terlalu jauh dari Medan ibukota provinsi Sumatera Utara, semakin memperkuat keinginan dari para elit politik di
Sumatera Tenggara untuk membentuk Provinsi baru. Hal tersebut disampaikan dengan jelas dalam wawancara penulis dengan Bupati Tapanuli Selatan Syahrul
Pasaribu. “Pemekaran daerah merupakan suatu bentuk pembangunan politik dari
daerah yang memiliki potensi SDA dan SDM yang mumpuni dalam sistem demokrasi di Indonesia. Adanya desentralisasi dan otonomi daerah semakin
membuat pemerintah daerah lebih mudah untuk mengetahui dan mengatur pembangunan yang ada di daerah. Sumatera Tenggara yang telah kita
ajukan menjadi provinsi baru adalah pilihan yang tepat untuk pemerataan pembangunan di wilayah Sumatera Utara yang selama ini terpusat di
Medan dan sekitarnya. Rentang kendali dan jarak menjadi persoalan di dalam mendukung pembangunan di daerah Tabagsel, khususnya Tapanuli
Selatan”
Proses dari pembentukan Provinsi Sumatera Tenggara sudah berada dalam pembahasan di DPR RI. Tahapan dari tingkat lokal daerah kabupatenkota hingga di
provinsi induk yaitu Sumatera Utara telah menyepakati untuk pemekaran. Gubernur Sumatera Utara juga telah menandatangani persetujuan untuk pembentukan Provinsi
43
http:chaidirritonga.comnewpropinsi-sumatera-tenggara diakses pada tanggal 7 februari 2015 pukul: 15.47 WIB
Universitas Sumatera Utara
Sumatera Tenggara. Hal ini disampaikan oleh bapak Drs. Fajaruddin Tanjung, Anggota DPRD Tapanuli Selatan 2004-2014 yang sekarang menjadi Ketua Dewan
Kesenian Tapanuli selatan, dalam wawancara sebagai berikut : “Sejak Tahun 1999, muncul wacana Provinsi Tabagsel pada awalnya
sebelum berubah nama menjadi Sumatera Tenggara, dengan harapan untuk percepatan pembangunan di wilayah Tabagsel. DPRD dari 5 KabKota
sebagai lembaga legislatif telah membahas dan meyetujui pembentukan provinsi Sumatera Tenggara, dan juga dari Bupati dan Walikota sebaga
Eksekutif telah menandatangani persetujuan pemekaran Sumatera Tenggara. Tahun 2012, saya ikut mengantar berkas-berkas Pemekaran
Provinsi Sumatera Tenggara ke DPR RI dengan harapan segera disahkan Sabagai Undang-
Undang, agar terwujud Provinsi Sumatera Tenggara”.
Pembentukan Provinsi Sumatera Tenggara bukan lah hanya wacana di tataran elit politik lokal saja, masyarakat dari segala lapisan di wilayah Tabagsel.
Pemerintah daerah yang lebih memiliki intensitas dan kedekatan dengan masyarakat di daerahnya sendiri lebih mudah dalam mengatur keberlangsungan pemerintahan.
Hal ini disampaikan oleh Bapak Drs.M. Yusuf Nasution selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Mandailing Natal dalam hasil wawancara sebagai berikut:
“Pemekaran daerah merupakan langkah maju pemberdayaan daerah, artinya urusan pemerintah di daerah lebih memehami kondisi dan
kebutuhan lokal dari masyarakat. Usulan pemekaran provinsi Sumatera Tenggara, berasal dari seluruh lapisan masyarakat, di Mandailing Natal,
seluruh usulan dari tingkat desa sudah diterima, dan diteruskan ke dalam berkas-
berkas pemekaran provinsi Sumatera Tenggara”.
Kesepakatan yang telah dibuat oleh Bupati dan Walikota sebagai lembaga eksekutif serta didukung oleh Anggota DPRD di KabupatenKota dari lembaga
Universitas Sumatera Utara
legislatif menyatakan siap dalam mensukseskan pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara. Artinya untuk anggaran awal pelaksanaan kegiatan provinsi Sumatera
Tenggara nantinya telah disiapkan oleh pemerintah daerah penggagas provinsi Sumatera Tenggara. Bupati Syahrul Pasaribu dalam wawancara dengan penulis
mengatakan: “Telah ada kesepakatan dari 5 KabupatenKota penggagas Sumatera
tenggara baik dari eksekutif maupun legislatif dalam mensukseskan pembangunan di Sumatera Tenggara, masing-masing KabupatenKota akan
memberikan dana hibah sebagai dana awal Pemerintahan Provinsi Sumatera Tenggara. Kabupaten Tapanuli Selatan akan memberikan Kantor
Bupati Tapanuli Selatan yang lama untuk menjadi Kantor Gubernur Provinsi Sumatera Tenggara yag berada di Kota Padangsidimpuan sebagai
Ibukota Provinsi Sumatera Tenggara, serta aset-aset daerah Tapanuli Selatan akan kita berikan untuk dipakai dalam pemerintahan Provinsi
Sumatera Tenggara. Adanya wakil rakyat di DPR RI, Gus Irawan Pasaribu, Saleh Partaonan
Daulay, Rambe Kamarul Zaman yang menjadi Ketua Komisi II, diberikan amanah dari para elit Politik Tabagsel untuk mempercepat pemekaran Provinsi Sumatera
Tenggara, hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Mandailing Natal, H.M.Yusuf Nasution dalam wawancara dengan penulis :
“Proses pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara sekarang sudah masuk dalam Rancangan Undang-Undang yang telah disepakati di DPR periode
sebelumnya, kita tinggal menunggu persetujuan dari presiden, dan kemudian agar disahkan oleh DPR RI, inilah yang kita sampaikan kepada
tokoh Tabagsel yang duduk di DPR RI, mereka harus bisa memperjuangkan aspirasi dari seluruh elemen masyarakat di Tabagsel”
Dari perjalanan proses pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara, aspirasi masyarakat yang telah disiapkan dari tingkatan desa hingga pemerintahan daerah,
menjadikan adanya dukungan yang kolektif dari seluruh stakeholder yang ada di
Universitas Sumatera Utara
Provinsi Sumtera Tenggara. Membentuk sekretatariat Pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara yang ada di samping Kantor Dprd Kota Padangsidimpuan telah dibuat.
3.3. Elit Politik di Sumatera Tenggara