Kondisi Sosiologis KONDISI OBYEKTIF NAGARI TABEK PANJANG

undang-undang otonomi daerah Pemerintah Daerah mengatur bahwa siswa yang akan menamatkan pendidikan Sekolah Dasar harus mempunyai ijazah dari MDATPQTPSQ. Lembaga pendidikan ini tersebar di setiap jorong, masing-masing jorong yang mempunyai mesjid memiliki satu MDATPQTPSQ.

H. Kondisi Sosiologis

1. Sosial Agama Kehidupan manusia diatur sepenuhnya oleh agama. Agama mengatur hubungan manusia dengan Allah dan dengan sesama manusia. Agama merupakan sandaran hidup manusia. Di Nagari Tabek Panjang kehidupan beragama berjalan dengan lancar karena dari 9151 jiwa penduduk seluruhnya beragama Islam. Namun pemahaman dan pengamalan agama Islam belum dilaksanakan secara kaffah menyeluruh, hal ini dapat terlihat dari kegiatan keagamaan yang diadakan masih sebatas kegiatan ritual ibadah dan seremonial. Tingkat partisipasi generasi muda dalam kegiatan keagamaan masih terbatas pada acara seremonial, dan belum ditindaklanjuti dengan pembinaan yang intensif. Berbeda dengan kelompok-kelompok majlis taklim para ibu-ibu yang tumbuh dengan semarak guna mengadakan pengkajian yang mendalam tentang ajaran Islam. 40 Nagari Tabek Panjang merupakan daerah yang sudah maju. Kemajuan dapat dilihat dalam bidang sosial keagamaan didukung oleh sarana dan prasarana yang cukup baik untuk tempat ibadah dan tempat pendidikan dan pengembangan anak dengan menggunakan mesjid dan mushalla sebagai TPQTPSQ. Beberapa tahun terakhir ini kegiatan keagamaan di Nagari Tabek Panjang semakin semarak hal ini terlihat dari identitas kegiatan yang dilaksanakan yaitu berupa Wirid Yasin, BKMT, Didikan Subuh, Dialog Islam, Pesantren Kilat dan Salawat. Sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan tersebut antara lain : a. Mesjid sebanyak : 5 buah b. Mushalla sebanyak : 19 buah c. Surau sebanyak : 4 buah d. MDA sebanyak : 4 buah e. TPQ sebanyak : 10 buah f. TPSQ sebanyak : 2 buah Mesjid digunakan untuk pelaksanaan shalat jama’ah lima waktu, shalat Jum’at dan shalat dua hari raya. Selain itu digunakan untuk kegiatan-kegiatan keagamaan. Di samping itu mushalla dipergunakan untuk shalat lima waktu 40 RPJM Nagari Tabek Panjang Th. 2006-2010. h. 61 dan kegiatan-kegiatan agama serta kegiatan masyarakat lainnya. Hal ini memperlihatkan bahwa warga nagari Tabek Panjang mengutamakan kehidupan beragama. 2. Sosial Kemasyarakatan Bila di dalam masyarakat nagari Tabek Panjang terjadi musibah kematian atau acara walimah perkawinan atau syukuran. Warga nagari Tabek Panjang akan ikut andil dan saling merasakan suka dan duka, saling meringankan beban warga yang sedang berkepentingan. Seperti kematian, jika sebuah keluarga mendapatkan musibah maka masyarakat akan berdatangan untuk ikut berkabung. Dan bersama-sama melaksanakan pengurusan mayat mulai dari memandikan, mengafani, menshalatkan hingga menguburkan mayat dan sebagian lagi mengurus penggalian kubur. Malam harinya setelah shalat maghrib masyarakat berdatangan untuk bertakziah dan membacakan al- Qur’an, bertahlil dan berdo’a sampai tiga hari berturut-turut. Begitu juga dengan acara walimah atau syukuran lainnya. Calon mempelai harus mendapatkan persetujuan dari orangtuanya, kemudian mamak 41 sebagai kepala kaum, kemudian niniak mamak 42 sebagai kepala suku. Persetujuan ini dilakukan pada acara baiyo-iyo semua keluarga baik dari bapak dan ibu diundang untuk menghadiri acara ini. Setelah mendapatkan persetujuan dari semua keluarga maka dipersiapkanlah acara walimah dengan 41 Mamak dalam bahasa Minangkabau artinya paman dari keluarga ibusaudara laki-laki ibu. 42 Niniak mamak atau Datuk artinya penghulu adat dari sebuah suku mengundang orang-orang kampung serta sanak famili untuk menghadiri walimah dan bersama-sama ikut merasakan suka cita sebuah keluarga yang sedang berbahagia.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN