aspiratif, egaliter, dan kooperatif dan dalam rangka mencapai kemandirian yang selama ini terabaikan.
F. Kondisi Geografis
Nagari Tabek Panjang berada pada 0-3 Lintang Selatan dan 100,28
Bujur Timur dengan luas lebih kurang 17,8 Km dengan ketinggian 909 Km dari permukaan laut. Nagari Tabek Panjang terletak di ibu kota Kecamatan Baso Kab.
Agam.
36
Nagari Tabek Panjang ini terdiri dari empat jorong, yaitu : 1.
Jorong Sungai Cubadak 2.
Jorong Baso 3.
Jorong Tabek Panjang 4.
Jorong Sungai Jernih Secara administratif batas wilayah Nagari Tabek panjang, yaitu :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kanagarian Bungo Koto Tuo
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Nagari Simarasok dan Padang Tarok
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Nagari Koto Tinggi
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Nagari IV Angkat Candung
Secara geografis Nagari Tabek Panjang merupakan gerbang Agam Timur, terletak di segitiga emas yang menghubungkan Kabupaten Lima Puluh Kota
Payakumbuh - Kabupaten Tanah Datar - Kodya Bukittinggi Kabupaten Agam.
36
Dokumen Perencanaan Bersama Masyarakat PBM Nagari Tabek Panjang Kec. Baso Kab. Agam.
h.3
Dilewati jalan negara lintas poros tengah Sumatera Barat-Riau dengan akses Malaysia - Singapura melalui Kepulauan Riau.
Untuk lebih jelas tentang keadaan Nagari Tabek Panjang dapat dilihat pada peta di bawah ini :
Peta Nagari Tabek Panjang
Sumber: Data Profil Nagari Tabek Panjang Tahun 2005-2006
G. Kondisi Demografis
1. Penduduk
Jumlah penduduk Kanagarian Tabek Panjang pada akhir tahun 2006 tercatat sebanyak 9.151 jiwa dengan rincian 4.484 jiwa laki-laki dan 4.667
jiwa wanita dengan kepadatan penduduk 477Ha. Terdapat jumlah kepala
keluarga sebanyak 2.094 KK. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
37
Jenis Kelamin No.
Tahun Laki-laki
Perempuan Jumlah
KK Total
1. 2005 4470 4679
2032 9149
2. 2006 4484 4667
2094 9151
Sumber: Data Profil Nagari Tabek Panjang Tahun 2005-2006
Penduduk Nagari Tabek Panjang telah banyak melakukan percampuran dengan penduduk lain baik dalam daerah maupun luar daerah
seperti Maninjau, Batu Sangkar, Pesisir, Pulau Jawa dan lain-lain. Sehingga penduduk Nagari Tabek Panjang dari tahun ke tahun makin bertambah.
2. Mata Pencarian
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Nagari Tabek Panjang hidup dengan mengandalkan kondisi alamnya yang sangat menguntungkan.
Masyarakat hidup dengan bertani, seperti : sawah, perkebunan, perikanan dan perternakan. Boleh dikatakan lebih dari 75 masyarakat hidup dengan
mengandalkan pertanian. Lahan pertanian yang mereka kerjakan tersebar di setiap jorong di
Nagari Tabek Panjang. Lahan pertanian yang mereka olah berupa dataran tinggi dijadikan tempat perkebunan yang ditanami tanaman palawija, seperti :
cabe, tomat, ubi, kacang-kacangan, pisang, jeruk dan sebagainya. Dulu
37
Data Profil Nagari Tabek Panjang Tahun 2005-2006
perkebunan di Nagari Tabek Panjang ini banyak ditanami dengan pohon pisang. Tetapi belakangan ini pohon-pohon pisang banyak yang sakit, maka
diganti dengan tanaman lainnya. Lahan pertanian yang berupa dataran rendah dimanfaatkan oleh
masyarakat untuk bercocok tanam. Sebagian besar lahannya dijadikan untuk areal persawahan. Karena sawah-sawah ini kebanyakan sawah tadah hujan,
maka pada musim panas terjadi kekeringan, sehingga mengakibatkan pertanian penduduk banyak yang rusak. Tetapi penduduk tidak begitu kecewa
dengan hal ini karena bisa memanfaatkannya dengan menanam tanaman lain seperti: menanam cabe, tomat, ubi, dan tanaman lainnya. Kemudian hasil dari
pertanian tersebut langsung dibawa ke pasar Baso yang merupakan pusat jual beli.
38
Masyarakat Nagari Tabek Panjang pada umumnya sudah banyak mengenal sistim peternakan dengan menggunakan sistem perawatan yang
lebih intensif, contohnya ternak sapi atau kerbau, sekarang tidak lagi menggunakan tenaga ternak untuk membajak atau lainnya, tetapi hanya
meliharanya untuk digemukkan saja dengan cara memberi makan secara maksimal. Sedangkan untuk memperoleh anak sapi yang baik tidak lagi
menggunakan sapi jantan untuk dikawinkan dengan sapi betina, tetapi dapat
38
Khairul Malin Marajo,Tokoh Masyarakat, Wawancara Pribadi, Baso, tanggal 07 Oktober 2007.
memperoleh bibit sapi dengan cara disuntikkan yang dilakukan oleh inseminator peternakan yang berada di daerah tersebut.
Selain bertani mata pencaharian masyarakat Tabek Panjang adalah berdagang, buruh angkutan di pasar-pasar, buruh bangunan, membuat alat-alat
kerajinan rumah tangga atau perabot, Pegawai Negeri Sipil PNS, dan sebagainya. Dengan usaha ini mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup
mereka. 3.
Pendidikan Maju mundurnya suatu masyarakat sangat tergantung pada lembaga
pendidikan yang ada dalam masyarakat tersebut. Bila sarana pendidikannya terpenuhi dan dimanfaatkan dengan baik maka masyarakat tersebut cepat
mencapai kemajuan. Tetapi sebaliknya suatu masyarakat akan tetap tertinggal apabila sarana pendidikan dalam lingkungannya kurang terpenuhi menurut
semestinya. Karena sumber daya manusia yang dapat dimanfaatkan untuk suatu daerah hanya bisa dibina dan dikembangkan melalui bangku pendidikan
baik pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Kalau ditinjau mengenai pendidikan di Nagari Tabek Panjang tidak
kalah bila dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya. Hal ini dapat dibuktikan banyaknya putra-putri Nagari Tabek Panjang yang duduk di
bangku sekolah dan berkuliah di perguruan tinggi, baik umum maupun agama, di dalam daerah dan di luar daerah.
Fasilitas pendidikan yang ada di Nagari Tabek Panjang terdiri dari: TK empat buah, SD enam buah, SLTP satu buah, SLTA satu buah dan Diklat satu
buah. Selain itu telah dibuka pula SMP Terbuka sebanyak dua buah. Untuk lebih jelasnya sarana pendidikan yang ada di Nagari Tabek Panjang dapat
dilihat pada tabel 2 berikut ini :
39
No. Nama Fasilitas
Lokasi Jumlah
1. SD Negeri 01
Baso 1 buah
2. SD Negeri 22
Tabek Panjang 1 buah
3. SD Negeri 9
Tabek Panjang 1 buah
4. SD Negeri 5
Sungai Cubadak 1 buah
5. SD Negeri 28
Sungai Cubadak 1 buah
6. SD Negeri 20
Sungai Janiah 1 buah
7. SMP Negeri Baso
Baso 1 buah
8. SMA Negeri 1 Baso
Baso 1 buah
9. Diklat IPDN Regional Bukittinggi Sungai Cubadak
1 buah 10.
SMP Terbuka Sungai Cubadak
1 buah 11.
SMP Terbuka Baso
1 buag
Sumber: Data Profil Nagari Tabek Panjang Tahun 2005-2006
Selain lembaga pendidikan formal, pendidikan non formal juga berjalan seperti adanya Madarasah Diniyah Awaliyah MDA, Taman
Pendidikan Seni al-Qur’an TPSQ dan lain-lain. Bahkan semenjak ada
39
Dokumen Perencanaan Bersama Masyarakat PBM Nagari Tabek Panjang Kec. Baso, h. 6
undang-undang otonomi daerah Pemerintah Daerah mengatur bahwa siswa yang akan menamatkan pendidikan Sekolah Dasar harus mempunyai ijazah
dari MDATPQTPSQ. Lembaga pendidikan ini tersebar di setiap jorong, masing-masing jorong yang mempunyai mesjid memiliki satu
MDATPQTPSQ.
H. Kondisi Sosiologis