49
2.9 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual dari penelitian ini ialah menggambarkan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Yang merupakan variabel
independen dalam penelitian ini ialah return saham, volume perdagangan, dan juga varian return, sedangkan yang merupakan variabel dependen dari penelitian
ini ialah bid-ask spread
Gambar 2.4 Kerangka Konseptual
Semakin besar resiko suatu sekuritas maka return yang diharapkan expected return juga akan semakin besar. Menurut Ambarwati 2008,
Hubungan positif ini hanya berlaku untuk expected return, yaitu return yang belum terjadi atau return yang masih diperkirakan atau diharapkan, sedangkan
untuk actual return hubungannya menjadi negatif. Hal ini dikarenakan dalam transaksi saham diperlukan tempat untuk deal
beli dan jual yaitu dealing desk yang dibentuk oleh dealer. Dealer atau market Return Saham X1
Volume Perdagangan X2
Varian Return X3 Bid-Ask Spread Y
50
maker tersebut memperoleh kompensasi karena aktivitas membeli dilakukan pada saat harga beli lebih rendah daritrue price dan menjual saham pada saat harga jual
lebih tinggi daritrue price. Spreadmerupakan bagian dari biaya komisi biaya per transaksi trading dimana semakin besar spread maka biaya total per transaksi
trading akan semakin besar juga, karena biaya total per transaksi trading di dapat dari besarnya spread dikali dengan biaya per transaksi. Sehingga return yang
diharapkan pada kenyataannya akan mengecil karena pada saat klien atau investor ingin menjual sahamnya, keuntungan akan berkurang dikarenakan spread yang
ditetapkan oleh dealer. Maka didapati bahwa return saham berpengaruh negatif terhadap bid-ask spread.
Menurut Sutrisno dalam Shobriati dkk., 2012, volume perdagangan adalah suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal
terhadap informasi melalui parameter volume saham yang diperdagangkan di pasar. Volume perdagangan dapat menjadi indikator penting untuk para
investor.Volume perdagangan yang besar menunjukkan bahwa saham tersebut digemari oleh para investor yang berarti saham tersebut cepat diperdagangkan.
Ada kemungkinan dealer akan mengubah posisi kepemilikan sahamnya pada saat intensitas perdagangan saham semakin meningkat atau dealer tidak perlu
memegang saham terlalu lama Ambarwati, 2008. Volume perdagangan akan menurunkan cost kepemilikan saham bagi
dealer sehingga menurunkan spread. Ini berarti semakin aktif perdagangan saham maka semakin rendah biaya kepemilikan saham yang kemudian akan mengurangi
51
spread saham tersebut. Dengan demikian volume perdagangan berpengaruh negatif terhadap bid-ask spread.
Dealer mempertimbangkan kompensasi atas spread dari suatu saham, salah satunya dengan melihat resiko atas saham tersebut. Resiko yang tinggi tentu
membutuhkan tingkat kompensasi yang lebih tinggi juga, dalam hal ini ialah spread. Oleh karena itu, varian return mempunyai hubungan yang positif dengan
bid-ask spread.
2.10 Hipotesis