Prosedur Penagihan Piutang Pengawasan Internal

7 Pencatatan kekartu piutang dan kejurnal penjualan,jurnal penerimaan kas,dan jurnal umum diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan menandatangani dokumen sumber faktur penjualan,bukti kasa masuk,dan memo kredit 8 Pencatatan terjadinya piutang didasarkan pada faktur penjualan yang didukung dengan surat order pengiriman dan surat muat.

D. Prosedur Penagihan Piutang

Sistem Penerimaan kas dari piutang menurut Mulyadi 2001:491 ada 3 cara yaitu : 1. Sistem Penerimaan kas dari piutang melalui penagihan Perusahaan. Peneriman Kas dari piutang melalui penagihan Perusahaan dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut: a. Bagian Piutang memberikan daftar piutang yang sudah saatnya ditagih kepada bagian penagihan. b. Bagian Penagihan mengirimkan ke Collectorpenagih,yng merupakan karyawan Perusahaan. c. Bagian Penagihan menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan remmit – tance advice dari Debitur. d. Bagian Penagihan menyerahkan cek kepada bagian kas. e. Bagian Penagihan mnyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untuk kepentingan posting kedalam kartu piutang. Universitas Sumatera Utara f. Bagian Kas mengirim kwitansi sebagai tanda penerimaan kas kepada Debitur. g. Bagian kas menyetorkan cek ke Bank,setelah cek atas cek tersebut dilakukan endorsement oleh pejabat yang berwenang. h. Bank Perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut ke Bank Debitur. 2. Sistem penerimaan kas dari piutang melalui pos dilaksanakan dengan prosedur berikut ini : a. Bagian Penagihan mengirim faktur penjualan kredit kepada debitur pada saat transaksi penjualan kredit terjadi . b. Debitur mengirim cek atas nama yang dilampiri surat pemberitahuan melalui pos. c. Bagian secretariat menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan dari debitur. d. Bagian sekretariat menyerahkan cek kepada bagian kasa e. Bagian Penagihan menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untuk kepentingan posting kedalam kartu piutang. f. Bagian kasa mengirim kwitansi sebagai tanda penerimaan kas kepada debitur g. Bagian kasa menyetorkan cek ke bank,setelah cek atas cek tersebut dilakukan endorsement oleh pejabat yang berwenang. Universitas Sumatera Utara

E. Pengawasan Internal

1. Umumnya cara-cara yang ditempuh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah: a. Penggunaan formulir yang bernomor urut tercetak yang pemakainnya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang. b. Pemeriksaan mendadak, yaitu pemeriksaan yang dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu pada pihak yang diperiksa,dengan jadwal yang tidak teratur. Bila ini diterapkan,biasanya akan mendorong karyawan melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi,tanpa ada campur tangan orang atau unit organisasi lain. d. Perputaran jabatan yang dapat diadakan secara rutin sehingga dapat menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya. Disamping itu diadakan pula keharusan pengambilan cuti oleh karyawan yang berhak. e. Secara periodik diadakan penyesuaian fisik kekayaan dengan catatannya. f. Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek terhadap efektifitas unsur-unsur sistem pengendalian intern yang lain. Universitas Sumatera Utara Contoh praktik yang sehat sehubungan dengan transaksi yang berkaitan atas piutang antara lain : 1 Surat Order Pengiriman bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dapat dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan. 2 FakturPenjualan Bernomor urut tercetak dari pemakaian dipertanggungjawa bukan oleh fungsi penagihan. 3 Fungsi akuntansi secara periodic mengirim surat pernyataan piutang kesetiap debitur untuk menguji ketelitian catatan piutang yang diselenggarakan oleh fungsi tersebut. 4 Rekonsiliasi secara periodik antara kartu piutang dengan rekening control piutang dalam buku besar. 2. Karyawan yang Bermutu Adapun diantara 4 empat unsur pokok pengendalian intern diatas,dapat dikatakan bahwa unsur mutu karyawan adalah unsur yang paling penting. Bila Perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur,maka unsur pengendalian intern lain dapatdiminimalisir dimana perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggungjawaban keuangan yang dapat diandalkan. Oleh karena manusia memiliki kelemahan yang bersifat manusiawi,maka ketiga unsur pengendalian intern lain dapat diminimalisir dengan nama perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggungjawaban keuangan yang dapat diandalkan.agar tujuan sistem pengendalian intern dapat tercapai. Pada dasarnya Universitas Sumatera Utara dalam memenuhi pemiliahan karyawan yang bermutu,manajemen perusahaan harus menempatkan orang yang tepat,kemudian menyusun program pelatihan karyawan dan menetapkan sistem penilaian prestasi karyawan. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian yang dilkukan adalah penelitian studi kasus,yaitu meneliti suatu perusahaan dimana permasalahan yang dihadapi tidak terjadi pada setiap perusahaan,namun hanya pada perusahaan tertentu saja B. Jenis Data Jenis Data yang peneliti kumpulkan adalah berupa data kuantitatif dan kualitatif yang terdiri dari data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Data Primer adalah data yang secara langsung diperoleh dari sumber utama,yaitu PT. Mopoli Raya Medan. Data yang peneliti kumpulan adalah data yang membutuhkan penolhan lebih lanjut,yaitu berupa

A. Sejarah PT. Mopoli Raya

PT. Mopoli Raya adalah Suatu perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. PT. Mopoli Raya berdiri pada tahyn 1980 atas prakarsa tiga pendiri utama yaitu : H. A. Basyah Ibrahim, H. M. Sati dan Mustafa Sulaiman. Atas kepercayaan dan kerja sama dari Bank Ekspor Impor Indonesia ,maka pada tahun 1980 tersebut dimulailah penanaman kelapa sawit dikebun upah. Hal tersebut Universitas Sumatera Utara