Kesimpulan Analisis Pengelolaan Arsip Media Audiovisual Bidang Produksi Acara Pada Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Televisi Republik Indonesia (TVRI) Medan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan tentang pengelolaan media audiovisual bidang produksi acara pada LPP TVRI Medan sebagai berikut: 1. Pengelolaan Arsip media audiovisual befungsi sebagai arsip dinamis, statis, aktif, semi aktif, inaktif. dan pada umunya arsip media audiovisual digunakan sebagai referensi. Penyusunan arsip media audiovisual secara horizontal, vertikal, dan tegak lurus, karena setiap media audiovisual memiliki ukuran yang berbeda-beda. Pencatatan arsip media audiovisual bersifat statis. 2. Penyimpanan arsip media audiovisual bidang produksi acara menggunakan sistem penyimpanan berdasarkan tanggal. Arsip media audiovisual dicatat dalam bentuk kartu katalog. Pelaksanaan dalam mengelola arsip media audiovisual bersifat asas sentralisasi, asas desentralisasi, dan gabungan antara sentralisasi dan desentralisasi. Pelaksanaan pengelolaan arsip media audiovisual tidak dengan asas sentralisasi sebab awalnya pelaksanaan kegiatan pada LPP TVRI terbagi dua yaitu pemberitaan dan pemprograman yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda tapi tujuannya sama yaitu menyiarkan atau mempublikasikan acara. 3. Salah satu menjaga pemeliharaan arsip media audiovisual adalah keamanan arsip media audiovisual dengan tujuan untuk menghindari hilangnya arsip-arsip yang dipinjamkan. Untuk melakukan pemeliharaan arsip media audiovisual maka sebaiknya memasang filter flexy glass atau polyester film, penyedotan debu vacuum cleaner, penyemprotan bahan kimia fumigasi, penyuntikan dengan bahan anti serangga DTT dan restorasi. Kegiatan perawatan ini dilakukan secara rutin dalam seminggu dapat terlaksana dua kali dalam seminggu. Ruangan arsip media audiovisual telah disediakan sarana AC air conditions untuk Universitas Sumatera Utara kenyamanan ruangan maupun upaya mencegah terjadinya kerusakan fisik arsip media audiovisual. Pengaturan temperatur dan kelembaban suhu ruangan arsip media audiovisual adalah temperatur temperatur 15°-35° dengan kelembaban antara 35-45. Untuk menghemat ruangan, peralatan dan perlengkapan maka dibuat kebijakan penjadwalan retensi bertujuan untuk pertanggung jawaban ke administrasi negara. 4. Untuk memudahkan penemuan kembali arsip media audiovisual bidang produksi acara menggunakan sistem klasifikasinya berdasarkan nomor dan abjad. arsip media audiovisual diberi kode dengan tujuan untuk mempermudah penemuan kembali media audiovisual yang ingin disiarkan kembali. Arsip media audiovisual diberi tanda pengenal untuk mempermudah pencarian arsip dan penyusunannya secara sistematis. bentuk penelusuran temu balik yang paling umum digunakan adalah katalog buku, katalog berkas dan kartu.

5.2 Saran