D. Multi Level Marketing MLM
Clothier dalam Faisol 2003:26 mengemukakan rumusan dasar dari MLM adalah suatu cara atau metode menjual barang secara langsung kepada pelanggan melalui
jaringan yang dikembangkan oleh para distributor lepas yang memperkenalkan para distributor berikutnya, pendapatan yang dihasilkan terdiri dari laba eceran dan laba
grosir ditambah dengan pembayaran-pembayaran berdasarkan penjualan total kelompok yang dibentuk oleh sebuah distributor.
Multi level marketing adalah jalur alternatif bagi perusahaan untuk mendistribusikan produk dan jasanya ke pasaran jalur distribusi yang lain termasuk
supermarket, toko retail, door to door sales dan lain-lain. Ada beberapa alasan perusahaan memilih MLM untuk mendistribusikan produknya yaitu:
1. Biaya overhead yang rendah Perusahaan MLM tidak seperti perusahaan retail, tidak perlu mengalokasikan
dana yang besar dalam advertising untuk menarik customer. Sebagai penggantinya, dana dialihkan untuk memberikan komisi bagi distributor untuk memasarkan produk ke
customer. Selain itu, perusahaan hanya perlu memberikan komisi bagi distributor berdasarkan hasil, yaitu dari persentasi dari produk yang terjual.
2. Biaya overhead distribusi yang rendah Typical distribusi melalui retail menggunakan serangkaian regional, negara,
kota, dan retailer lokal untuk mendistribusikan barang-barang. Masing-masing perlu mendapatkan keuntungan dan melakukan mark up harga dari barang.
Jalur distribusi yang tidak menggunakan sistem MLM adalah: manufacturer – transporter – wholesaler – retailer – advertisers – customers
sedangkan jalur distribusi yang menggunakan sistem MLM adalah:
Universitas Sumatera Utara
manufacturer – representative – customer 3. Tingkat pertumbuhan yang tinggi
Perusahaan MLM yang diatur dengan baik bisa berkembang dengan tingkat pertumbuhan 20, 50, bahkan 100 tiap bulan.
4. Tim sales dan marketing yang termotivasi. Ada banyak sekali produk yang membanjiri pasaran. Dibutuhkan dana
marketing yang besar untuk bisa memperoleh tempat di customer. Selain itu banyak produk yang membutuhkan penjelasan yang rinci dibandingkan dengan yang dapat
dilakukan di iklan TV selama 30 detik. MLM bagi perorangan bisa memberikan kesempatan untuk mempunyai sumber
penghasilan tambahan yang jika disertai dengan kerja keras, bisa menjadi sumber penghasilan yang cukup signifikan. MLM adalah tentang “banyak orang melakukan
bagiannya masing-masing yang sedikit”. Dalam MLM, komisi tidak hanya didapatkan hasil penjualan secara langsung namun juga secara tidak langsung yaitu didapatkan juga
dari hasil penjualan orang yang dibawa ke perusahaan. Dengan mendapatkan persentasi hasil dari banyak orang, penghasilan akan berkembang sampai hasil yang sangat besar.
Faisol 2003:8 ada beberapa sistem pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan yang menggunakan sistem Multi Level Marketing MLM. Namun, sistem ini melanggar
norma bisnis dan kemanusiaan diantaranya adalah: 1.
Skema Piramida dan Investasi Berantai Ciri-ciri khusus dari sistem piramida dan investasi berantai yang mudah dikenali
adalah sebagai berikut: a.
Pungutan biaya pendaftaran anggota relatif jauh lebih besar dan sebagian dipergunakan untuk memberikan kompensasi bonus atau komisi kepada orang-
Universitas Sumatera Utara
orang yang merekrut anggota baru. Akibatnya, anggota perusahaan yang nenggunakan skema piramida ini lebih sibuk melakukan perekrutan dan
melalaikan tanggung jawab untuk melakukan penjualan produk dan memberikan pelayanan kepada pelanggan.
b. Setiap anggota diharuskan untuk melakukan pembelian produk dalam jumlah
besar dan dengan potongan harga setinggi mungkin sebelum sementara harga produk umumnya telah “disesuaikan” secara tidak wajar menerima pesanan dari
pelanggan atau distributor lainnya. c.
Ketidakpedulian perusahaan dan distributor independennya terhadap kualitas produk dan kepuasan pelanggan, sehingga konsumen cenderung menjadi korban.
Ketidakpedulian ini juga tampak nyata karena banyak distributor yang telah memesan produk dengan syarat menjadi anggota semata, kemudian tidak pernah
mengambil produk tersebut dari perusahaan. Sementara perusahaan acap kali kehabisan stock produk tertentu dan lalai untuk menyediakannya dalam kurun
waktu yang dijanjikan. d.
Tidak adanya perjanjian atau kontrak tertulis antara perusahaan dengan distributornya.
e. Tidak adanya pelatihan dan sistem pendidikan yang sistematis dan
berkesinambungan untuk para distributor. Perusahaan dan para pemimpin jaringan tidak menunjukkan tanggung jawab moral untuk mengembangkan
sumber daya manusianya secara sungguh-sungguh. f.
Dilanggarnya prinsip umum MLM yakni semua anggota memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan produk atau jasa. Dalam
skema piramida, mereka yang mendaftar belakangan kurang ataupun tidak
Universitas Sumatera Utara
memiliki sama sekali peluang untuk mendapatkan keuntungan. Setiap keberhasilan seseorang harus dibayar dengan kegagalan sejumlah orang lain
yang bergabung belakangan. 2.
Sistem Binari Sistem binari dapat dikatakan anak kembar dari sistem pemasaran berskema
piramida dan investasi berantai yaitu dikembangkan berdasarkan pola perekrutan dua orang dua kaki yang diduplikasi terus menerus, termasuk “kreativitas”
pengusaha-pengusaha tak bermoral dalam merekayasa sistem MLM. Dengan jelas perusahaan yang menggunakan sistem ini memberikan keuntungan kepada
distributornya dari hasil perekrutan semata. Suatu hal yang jelas-jelas melanggar aturan World Federation of Direct Selling Association WFDSA.
E. Strategi Pemasaran Multi Level Marketing MLM