Pengertian Kas UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

35 4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Pemilihan karyawan yang bermutu dilaksanakan perusahaan melalui proses seleksi dan melakukan pengembangantraining untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan karyawan di bidangnya masing-masing.

C. Pengertian Kas

Setiap aktifitas perusahaan membutuhkan penyelesaian dengan menggunakan alat tukar.Kas merupakan alat pengukur dari setiap aktifitas pembiayaan dalam kegiatan pertukaran perusahaan barang maupun jasa.Alat tukar yang standar adalah kas, sehingga hampir semua kegiatan perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung melibatkan kas. Kas merupakan harta lancar perusahaan yang sangat menarik dan mudah untuk diselewengkan. Selain itu banyak transaksi perusahaan yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas. Oleh karena itu, untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan atau penyelewengan yang menyangkut uang kas perusahaan, diperlukan adanya pengendalian internal internal control yang baik atas kas dan bank. Sistem pengendalian kas cash control system adalah prosedur yang dianut untuk menjaga dana kas perusahaan dari pengeluaran- pengeluaran yang tidak semestinya. Berikut beberapa pengertian kas menurut para ahli: 36 Menurut Soemarso 2004:320, “Kas adalah segala sesuatu baik yang berbentuk uang atau bukan yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya”. Menurut Baridwan 2009: 27,“Kas adalah alat pertukaran dan pelunasan utang yang dapat di terima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya termasuk simpanan bank atau tempat- tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu”. Menurut Fess 2006: 362, “Kas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diterima bank untuk disetorkan ke rekening bank. Misalnya, cek yang dibayarkan untuk anda biasanya dapat disetorkan ke bank dan karena itu dianggap sebagai kas yang meliputi koin, uang kertas, cek, wesel, dan uang yang disimpan di bank yang dapat ditarik tanpa pembatasan dari bank yang bersangkutan”. Menurut Suharli 2006: 173, “Kas dan setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka waktu pendek dan dengan cepat dapat dikonversi menjadi kas dalam jumlah tertentu tanpa harus menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan”. Kas terdiri dari uang tunai yang termasuk didalamnya terdapat kas kecil maupun dana-dana kas lainnya seperti penerimaan uang tunai dan cek-cek yang belum disetor ke bank, serta hal-hal lainnya yang posisinya dapat disamakan dengan kas. Yang kemudian kas tersebut dapat digunakan sebagai alat tukar atau dapat diterima sebagai simpanan.Istilah kas dalam akuntansi mencakup pos-pos yang tersedia untuk membayar kewajiban perusahaan.Selain kas ada juga setara kas yang sangat mirip dengan kas namun tidak dapat dijadikan alat pembayaran 37 karena tidak dalam bentuk yang diterima umum seperti hal uang tunai.Bentuk kas mudah untuk disembunyikan dan mudah untuk dipertukarkan transferable, sehingga jika hilang sangat sulit untuk melacaknya.Karena faktor resiko tinggi yang melekat pada kas tersebut, sehingga perusahaan membutuhkan sistem yang efektif dan efesien untuk pengendalian dan pengamanan. Mengingat sifat-sifatnya, mengelola kas dalam perusahaan memerlukan perhatian yang cukup serius. Soemarso 2004: 296beberapa hal menurutyang perlu diperhatikan pada waktu mengelola kas adalah: a. Perencanaan arus kas. b. Pengendalian penerimaan kas. c. Pengendalian pengeluaran kas. d. Melakukan rekonsiliasi bank. e. Penerapan sistem dana tetap untuk kas kecil Jumlah kas yang berlebih atau kurang, keduanya mempunyai akibat negatif bagi perusahaan.Kekurangan kas dapat mengakibatkan tidak terbayarnya berbagai kewajiban. Jelas hal ini akan menurunkan produktivitas kerja serta merugikan nama baik perusahaan. Sebaliknya kas yang berlebihan berarti menyerap dana modal kerja yang langka dan mahal, sehingga menaikkan beban tetap perusahaan. Manajemen kas merupakan salah satu fungsi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kas.Manajemen kas dapat dianggap sebagai salah satu fungsi keuangan yang mendasar karena kas mempunyai kedudukan sentral dalam pelaksanaan operasi sehari-hari perusahaan. Kas merupakan hal yang penting dalam setiap transaksi perusahaan, untuk itu diperlukan suatu sistem yang mengatur penerimaan dan pengeluaran kas, sehingga setiap arus transaksi yang berhubungan dengan kas dapat dicatat dengan 38 baik.Kas sebagai suatu alat pembayaran yang likuid harus dikelola dengan baik untuk menghindarkan penyalahgunaan atas kas tersebut. Sehingga perlu adanya pengendalian internal perusahaan untuk mencegah bertambah luasnya kecurangan yang berdampak pada bertambah banyaknya kerugian yang akan dialami oleh perusahaan. Kas tidak saja merupakan alat tukar menukar, dalam perusahaan menjadi ukuran kestabilan dan kelangsungan going concern berjalannya bisnis atau perusahaan.Hampir seluruh aktivitas perusahaan dilakukan dengan kas.Kekurangan kas dapat mengakibatkan terganggunya kegiatan operasional perusahaan, sedangkan kelebihan kas dapat menyebabkan ketidakefisienan bila kas yang berlebih tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan perusahaan atau diinvestasikan ke sasaran yang tepat. Kas tidak mempunyai tanda kepemilikan khusus dan mudah dipindahtangankan.Sifat demikian itu mengakibatkan manajemen harus yakin bahwa setiap pengeluaran kas telah sesuai dengan tujuan penggunaan yang telah ditetapkan. Dari sifat-sifat kas yang telah dijabarkan diatas menurut beberapa pendapat para ahli tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa aspek perencanaan dan pengendalian internal terhadap kas harus benar-benar mendapat perhatian yang serius oleh manajemen.Hal ini dilakukan guna mendapatkan penanganan yang sesuai dan efektif untuk melindungi harta perusahaan yang merupakan salah satu hal yang paling mudah untuk diselewengkan. Dimana setiap pengendalian 39 internalterhadap kas harus diciptakan untuk melindungi dan mengamankan serta meningkatkan efektifitas dan efesiensi pengguna manajemen.

D. Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kas