Rencana Kegiatan Unsur-Unsur Pengendalian Internal

25

E. Kinerja Kegiatan Terkini

Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan instansi, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Universitas Sumatera Utara, Universitas Sumatera Utara terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh fakultas dapat tewujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja. Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah khususnya bidang ilmiah yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa seminar- seminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak.

F. Rencana Kegiatan

Rencana Kegiatan Universitas Sumatera Utara antara lain : a. Persiapan kuliah mahasiswa semester genapganjil. b. Perkuliahan semester genapganjil. c. Ujian mid semesterujian semester genapganjil. d. Wisuda mahasiswa. 26 BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA BIRO KEUANGAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

A. Sistem Pengendalian Internal

1. Pengertian Pengendalian internal

Pengendalian internal merupakan alat untuk meletakkan kepercayaan auditor mengenai bebasnya laporan keuangan dari kemungkinan kesalahan dan kecurangan.Perusahaan pasti akan berusaha untuk membuat struktur pengendalian internal dengan baik, melaksanakan, dan mengawasinya agar efektivitas perusahaan bisa tercapai. Pengendalian internal yang baik akan menjamin ketelitian data akuntansi yang dihasilkan sehingga data tersebut dapat dipercaya. Berikut ini beberapa pengertian pengendalian internal menurut beberapa ahli: Fees2005: 289,“Pengawasanpengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalagunaan, memastikan bahwa informasi usaha akurat, memastikan bahwa perundang-undangan serta peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya”. Sistem ini menciptakan pengendalian internal yang cukup terhadap kas, diperolehnya data akuntansi yang tepat dan dapat dipercaya baik dari jumlah maupun keterangan terhadap pengeluaran jumlah tersebut. Hall 2001: 150, “Pengendalian internal merangkum kebijakan, praktik, 27 dan prosedur yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuan”. Adapun tujuannya antara lain: a. Untuk menjaga aktiva perusahaan. b. Untuk memastikan kurasi dan dapat diandalkannya catatan dan informasiakuntansi. c. Utuk mempromosikan efisiensi operasi perusahaan. d. Untuk mengukur kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur yang telahditetapkan oleh manajemen. Mulyadi 2001: 163,“Sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan kendala data akuntansi, mendorong efesiensi dan mendorong dipatuhinya kegiatan manajemen”. Tunggal 2001: 24, “Pengendalian internal adalah sebagaisuatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil lain dari suatu entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian golongan”. Fess1992:79,“Rencana dan prosedur yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan akan alat pengendalian bagi kegiatan perusahaan disebut pengendalian internalinternal control.Pengendalian ini terdiri dari rencana serta metode dan prosedur yang berhubungan dengannya”. IAI2002:29,“Pengendalian Internal meliputi organisasi serta semua metode ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam suatu perusahaan untuk melindungi harta milik perusahaan, mencek kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah digariskan”. Keterbatasan pengendalain internal menurut Susanto 2008:110ada 28 beberapa keterbatasan dari pengendalian internal, sehingga pengendalian internal tidak dapat berfungsiyaitu: a. Kesalahan Error Yaitu kesalahan yang muncul ketika karyawan melakukan pertimbanganyang salah atau perhatiannya selama bekerja terpecah. b. Kolusi Collusion Kolusi terjadi ketika dua atau lebih karyawan berkonspirasi untukmelakukan pencurian korupsi ditempat mereka bekerja. c. Penyimpangan Manajemen Karena manajer suatu organisasi memiliki lebih banyak otoritas dibandingkan karyawan biasa, proses pengendalian efektif pada tingkatmanajemen bawah dan tidak efektif pada tingkat atas. d. Manfaat dan Biaya cost and Benefit Konsep jaminan yang meyakinkan atau masuk akal mengandung arti bahwa biaya pengendalian internal tidak melebihi manfaat yang dihasilkannya.Pengendalian yang masuk akal adalah pengendalian yang menghasilkan manfaat yang lebih tinggi dari biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pengendalian tersebut. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal merupakan usaha atau tindakan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas perusahaan. 29 Sistem pengendalian internal juga ditujukan untuk mengendalikan semua pelaksanaan dan rencana yang telah ditetapkan oleh perusahaan, agar tujuan perusahaan dapat dicapai dengan maksimal.

2. Tujuan Sistem PengendalianInternal

Tujuan sistem pengendalian internalmenurutMulyadi 2001: 164, antara lain : a. Menjaga keamanan harta perusahaan, yang tidak saja meliputi aktiva atau harta,tetapi juga data dan informasi yang ada dalam perusahaan. b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, dimana diperlukannya sistem administrasi dan akuntansi yang baik yaitu dengan mengadakan formulir dan bukti pencatatan yang dipakai sebagai dasar pengawasan. c. Mendorong efisiensi, perlunya diadakan sistem dan prosedur operasional terhadap setiap bagian-bagian operasi perusahaan agar berjalan dengan lancar dan tertib. d. Mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen, dengan cara adanya formulir bukti pencatatan dan prosedur serta pemisahan tugasyang jelas harus mengikutsertakan beberapa petugas dengan tanggung jawab yang berbeda. Tujuan utama Sistem Pengendalian Internalmenurut Hall 2001:150, antara lain : a. untuk menjaga aktiva perusahaan. b. untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkannya catatan dan informasi akuntansi. c. untuk mempromosikan efisiensi operasi perusahaan. d. kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan. Sistem pengendalian internal sebagai sebuah proses yang dihasilkan oleh dewan direksi entitas, manajemen dan personel lainnya telah dirancang untuk memberikan kepastian yang layak dan dapat dipertanggungjawabkan dalam pencapaian tujuan. Tujuan yang dimaksud berupa keandalan laporan keuangan, ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. 30 Menurut Secokusumo 1997: 126, “Sistem Pengendalian Internal yang efektif jika memiliki karakteristik antara lain : a. Personalia yang kompeten, dapat dipercaya, dan beretika. b. Tugas pertanggungjawaban. c. Pemberian kuasa yang tepat. d. Pembagian tugas. e. Audit internal dan eksternal. f. Dokumen dan catatan. g. Elektronik dan pengendalian lainnya. Paul 2006: 229,“Pengendalian internal melaksanakan tiga fungsi penting, antara lain: a. Pengendalian untuk pencegahan preventive control b. Mencegah timbulnya suatu masalah sebelum mereka muncul. Memperkerjakan personil akuntansi yang berkualitas tinggi, pemisahan tugas pegawai yang memadai, dan secara efektif mengendalikan aksesfisikatas aset, fasilitas dan informasi, merupakan pengendalian pencegahanyang efektif. c. Pengendalian unuk pemeriksaan detektive control dibutuhkan untuk mengungkap masalah begitu masalah tersebut muncul. d. Pengendalian korektif corrective control memecahkan masalah yang ditemukan oleh pengendalian untuk pemeriksaan. Pengendalian ini mencakup prosedur yang dilaksanakan untuk mengidentifikasi penyebab masalah, memperbaiki kesalahan atau kesulitan yang ditimbulkan dan mengubah sistemagar masalah dimasa yang mendatang dapat diminimalisasikan atau dihilangkan”.

B. Unsur-Unsur Pengendalian Internal

Unsur-unsur pengendalian internal terdiri dari 5 lima komponen yang saling berhubungan. Komponen ini didapat dari cara manajemen menjalankan bisnisnya dan terintegrasi dengan proses manajemen. Walaupun komponen- komponen tersebut dapat diterapkan kepada semua entitas, perusahaan yang kecil dan menengah memiliki cara yang berbeda dengan perusahaan besar dalam penerapannya. Dalam hal ini, pengendalian tidak terlalu formal dan tidak terlalu 31 terstruktur namun tetap dapat berjalan dengan efektif. Unsur-unsur pokok pengendalian internal menurut SAS 78 dalam buku Hall 2007:186,adalah sebagai berikut : 1. Lingkungan pengendalian Lingkungan pengendalian control environment adalah dasar dari keempat komponen lainnya.Lingkungan pengendalian menentukan arah perusahaan dan memengaruhi kesadaran pengendalianpihak manajemen dan karyawan. Berbagai elemen penting dari lingkungan pengendalian adalah: a. Integritas dan nilai etika manajemen. b. Struktur organisasi. c. Keterlibatan dewan komisaris dan komite audit,jika ada. d. Filosofi manajemen dan siklus operasionalnya. e. Prosedur untuk mendelegasikan tanggung jawab dan otoritas. f. Metode manajemen untuk menilai kinerja. g. Pengaruh eksternal, seperti pemeriksaan oleh badan pemerintah. h. Kebijakan dan prktik perusahaan dalam mengelola sumber daya manusiannya. 2. Penilaian risiko Perusahaan harus melekukan penilaian resiko risk assessment untuk mengidentifikasi, menganalisis dan mengelola berbagai risiko yang berkaitan dengan laporan keuangan agar dapat dianalisis sedini mungkin resiko-resiko yang mungkin akan terjadi dikemudian hari. 32 3. Informasi dan komunikasi Sistem informasi akuntansi SIA terdiri atas berbagai record dan metode yang digunakan untuk melakukan mengidentifikasi, menganalisis, mengklasifikasi, dan mencatat berbagai transaksi perusahaan sertauntuk menghitung berbagai aktiva dan kewajiban yang terkait di dalam nya. Kualitas suatu informasi yang dihasilkan oleh SIA berdampak pada kemampuan pihak manajemen untuk mengambil tindakan serta membuat keputususan dalam hubungannya dengan operasional perusahaan, serta membuat laporan keuangan yang handal. 4. Pengawasan Pihak manajemen harus memastikan bahwa pengendalian internal berfungsi seperti yang dimaksudkan. Pengawasan monitoring adalah proses yang memungkinkan kualitas design pengendalian internal serta operasinya berjalan. Hal ini dapat diwujudkan melalui beberapa prosedur terpisah atau melalui aktifitas yang berjalan. 5. Aktivitas Pengendalian Control Activities Aktivitas Pengendalian Control Activities adalah berbagai kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil. Aktivitas pengendalian dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori yang berbeda : a. Pengendalian komputer. b. Pengendalian fisik. 33 Dengan diterapkannya pengendalian yang efektif, maka akan memperkecil kemungkinan terjadinya penyelewengan ataupun penggelapan kas yang terjadi dalam perusahaan. Unsur-unsur pengendalian internal menurut Mulyadi 2001: 164, yaitu : 1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tugas dan tanggung jawab kepada unit-unit organisasi yang di bentuk untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini di dasarkan pada prinsip-prinsip seperti : a. Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi, dan penyimpanan dari fungsi akuntansi. b. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap-tahap suatu transaksi. 2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya. Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi apabila ada otorisasi dari pejabat yang berwenang yang menyetujui dan memberikan tandatangannya sebagai bukti persetujuan atas transaksi tersebut.Oleh sebab itu dalam organisasi ada sistem pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi.Salah satu media untuk hal itu adalah formulir. Prosedur pencatatan yang baik akan menjamin data di 34 rekam dalam formulir dan catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian dan keandalan yang tinggi. 3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. Ada beberapa cara umum yang dilaksanakan perusahaan dalam menciptakan praktek yang sehat antara lain : a. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang. b. Pemeriksaan mendadak. c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orangsatu unit organisasi tanpa ada campur tangan orangunit organisasi lain. d. Perputaran jabatan job rotation . e. Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak, selama cuti, jabatan karyawan yang bersangkutan digantikan untuk sementara oleh pejabat lain. f. Secara periodik diadakan pencocokkan fisik kekayaan perusahaan dan catatannya agar kesalahan maupun kekeliruan yang terjadi dapat terdeteksi sedini mungkin dan menghindari kesalahan secara terus- menerus. g. Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur sistem pengendalianinternalyang ada, unit ini disebut Satuan Pengawasan InternalStaf Pemeriksa Internal. 35 4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Pemilihan karyawan yang bermutu dilaksanakan perusahaan melalui proses seleksi dan melakukan pengembangantraining untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan karyawan di bidangnya masing-masing.

C. Pengertian Kas