Susu Kedelai TINJAUAN PUSTAKA

Kratok dibudidayakan terutama untuk dipanen biji muda dan biji keringnya. Di Filipina, biji keringnya digunakan sebagai penghasil tepung kacang yang kaya akan protein, untuk meningkatkan mutu roti dan mie. Khususnya di asia kecambah muda, daun dan polongnya juga dimakan. Biji dan daun dinilai mengandung khasiat mengencangkan jaringan tubuh. Kratok memberikan suatu prospek yang cerah, baik didaerah subtropik maupun daerah setengah kering sampai tropik basah Maesan dan Somaatmadja, 1993.

2.3 Susu Kedelai

Susu segar adalah cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih, yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun. Umumnya susu yang dikonsumsi masyarakat adalah susu hewani, baik dalam bentuk cair maupun susu bubuk. Selain itu susu hewani bubuk mengandung lemak Syamsir, 2008. Selain susu hewani, ada juga susu yang dibuat dari bahan nabati. Susu nabati yang dibutuhkan terutama bagi orang yang alergi terhadap susu sapi, seperti penderita laktosa intolerance.Susu ini baik dikonsumsi oleh mereka yang alergi susu sapi, yaitu orang-orang yang tidak memiliki atau kurang enzim laktase dalam saluran pencernaannya, sehingga tidak mampu mencerna laktosa dalam susu sapi. Susu kedelai mampu menggantikan susu sapi karena protein susu kedelai mempunyai susunan asam amino hampir mirip dengan susu sapi. Komposisi asam amino metionin dan sistein dalam protein susu kedelai lebih sedikit daripada susu sapi Hartoyo, 2005. Susu kedelai diperoleh dengan cara penggilingan biji kedelai yang telah diblanching dalam air panas. Hasil penggilingan kemudian disaring untuk memperoleh filtrat yang kemudian dipasteurisasi dan diberi flavor untuk meningkatkan rasanya. Kandungan protein susu kedelai dipengaruhi oleh varietas kedelai yang digunakan sebagai bahan, jumlah air yang ditambahkan, jangka waktu dan kondisi penyimpanan, serta perlakuan panas. Semakin banyak jumlah air yang digunakan untuk mengencerkan susu maka akan semakin sedikit kadar protein yang diperoleh Hartoyo, 2005. Perbandingan komposisi kimia susu kedelai cair dan susu sapi per 100 gr bahan dapat dilihat pada table 2.3. Tabel 2.3 Komposisi Kimia Susu Kedelai Bubuk, Susu Kedelai Cair Dan Susu Sapi Per 100 Gr Bahan Bahan Susu kedelai cair Susu sapi Kalori kal 41,0 61,0 Protein gr 3,5 3,2 Lemak gr 2,5 3,5 Hidrat arang gr 5,0 4,3 Kalsium mg 50,0 143,0 Phospor mg 45,0 60,0 Besi mg 0,7 1,7 Vitamin A SI 200,0 130,0 Vitamin B mg 0,02 0,03 Vitamin C mg 2,0 1,0 Air mg 87,0 88,3 Sumber : Departemen Kesehatan R.I. 1992 Susu atau sari kedelai mengandung zat protein nabati dan zat lemak nabati yang baik karena mengandung zat lemak tidak jenuh ganda. Selain itu, mengandung mineral dan vitamin seperti yang terdapat dalam kacang kedelai. Tiap 100 gram susu atau sari kedelai ini mengandung 57 kalori, 3,5 gram zat protein, 2,5 gram zat lemak, 50 mg zat kalsium Tarwotjo, 1998. Susu kedelai tidak mengandung kolesterol karena merupakan produk nabati. Susu kedelai juga dikenal sebagai minuman kesehatan, karena tidak mengandung kolesterol melainkan memiliki kandungan fitokimia, yaitu suatu senyawa dalam bahan pangan yang mempunyai khasiat kesehatan, misalnya kandungan fitokimia dalam susu kedelai adalah isoflavon dan fitoesterogen. Lamina, 1989.Manfaat terbesar dari susu kedelai adalah isoflavon. Ini adalah bahan kimia mirip yang dengan hormon estrogen. Isoflavon terhubung ke masalah kesehatan dan bertanggung jawab untuk mencegah banyak kanker, penyakit jantung, osteoporosis dan banyak penyakit lainnya. Syarat mutu susu kedelai adalah syarat yang ditentukan oleh Dewan Standarisasi Nasional DSN terhadap susu yang akan dipasarkan. Syarat mutu susu menurut SNI No. 01-3830-1995 dapat dilihat pada Tabel 2.4. Tabel Syarat Mutu Susu Kedelai Menurut Sni 01-3810-1995 No. Kriteria Uji Satuan Persyaratan Susu milk Minuman drink 1 Keadaan - Normal 1.1 Bau - Normal Normal 1.2 Rasa - Normal Normal 1.3 Warna - Normal Normal 2 Ph - 6,5-7,0 6,5-7,0 3 Protein bb Min 2.0 Min 1.0 4 Lemak bb Min 1.0 Min 0.30 5 Padatan jumlah bb Min 11.50 Min 11.5 6 Bahan tambahan makanan sesuai dengan no. 01-3810- 1995 6.1 Pemanis buatan 6.2 Pewarna 6.3 Pengawet 7 Cemaran logam 7.1 Timbal Pb Mgkg Maks. 0.2 Maks.0.2 7.2 Tembaga Cu Mgkg Maks. 2 Maks. 2 7.3 Seng Zn Mgkg Maks. 5 Maks. 5 7.4 Timah Sn Mgkg Maks. 40250 Maks. 40250 7.5 Merkuri Hg Mgkg Maks. 0.03 Maks. 0.03 8 Cemaran Arsen As Mgkg Maks. 0.1 Maks. 0.1 9 Cemaran mikroba 9.1 Angka lempeng total Koloni ml Maks. 2x10 2 Maks. 2x10 2 9.2 Bakteri bentuk koli APMml Maks. 20 Maks. 20 9.3 Escherichia coli APMml Maks. 3 Maks. 3 9.4 Salmonella - Negatif Negatif 9.5 Staphylococcus aureus Koloniml 0 9.6 Vibrio sp. - Negatif Negatif 9.7 Kapang Koloniml Maks. 50 Maks. 50 Sumber : Departemen Kesehatan R.I. 1992

2.4 Pembuatan Susu Kedelai