20
2.8 Kesalahan Standar Estimasi
Untuk  mengetahui  ketetapan  persamaan  estimasi  dapat  digunakan  keslahan standar estimasi standard error of estimate.Besarnya kesalahan standar estimasi
menunjukan ketetapan persamaan estimasi untuk menjelaskan nilai variabel tidak bebas yang sesungguhnya.Semakin kecil nilai kesalahan standar estimasi tersebut,
makin  tinggi  ketetapan  persamaan  estimasi  yang  dihasilkan  untuk  menjelaskan nilai  variabel  tidak  bebas  sesungguhnya.  Sebaliknya,  semakin  besar  nilai
kesalahan  standar  estimasi,  maka  semakin  rendah  persamaan  estimasi  yang dihasilkan  untuk  menjelaskan  nilai  variabel  tidak  sesungguhnya.Algifari.  2000.
Analisa  regreesi  Teor,,  Kasus  dan  Solusi,  Edisi  2.  Yogyakarta  :  BPFE.  Hal 17.Kesalahan  standar  estimasi  kekeliruan  baku  taksiran  dapat  ditentukan
dengan rumus : √
∑ ̅
2.9 Pengujian Hipotesis
Pengujian  hipotesis  merupakan  salah  satu  tujuan  yang  akan  dibuktikan  dalam penelitian.  Jika  terdapat  deviasi  antara  sampel  yang  ditentukan  dengan  jumlah
populasi  maka  tidak  tertutup  kemungkinan  untuk  terjadinya  kesalahan  dalam mengambil keputusan antara menolak atau menerima suatu hipotesis.
Pengujian hipotesis dapat didasarkan dengan menggunakan dua hal, yaitu : tingkat  signifikansi  atau  probabilitas
dan  tingkat  kepercayaan  atau confidence  interval.  Didasarkan  tingkat  signifikansi  pada  umumnya  orang
menggunakan  0,05.  Kisaran  tingkat  signifikansi    mulai  dari  0,01  sampai  dengan 0,1.  Yang  dimaksud  dengan  tingkat  signifikansi  adalah  probabilitas  melakukan
kesalahan  ttipe  1,  yaitu  kesalahan  menolak  hipotesis  ketika  hipotesis  tersebut benar.  Tingkat  kepercayaan  pada  umumnya  ialah  sebesar  95,  yang  dimaksud
21
dengan  tingkat  kepercayaan  ialah  tingkat  dimana  sebesar  95  nilai  sampel  akan mewakili  nilai  populasi  dimana  sampel  berasal.  Dalam  melakukan  uji  hipotesis
terdapat  dua  hipotesis,  yaitu: hipotesiis  0  dan
hipotesis  alternatif. bertujuan  untuk  memberikan  usulan  dugaan  kemungkinan  tidak  adanya
perbedaan  antara  perkiraan  penelitian  dengan  keadaan  yang  sesungguhnya  yang akan diteliti.
bertujuan memberikan usulan dugaan adanya perbedaan perkiraan dengan keadaan sesungguhnya yang akan diteliti.
Pembentukan  suatu  hipotesis  memerlukan  toeri-teori  maupun  hasil penelitian  terlebih  dahulu  sebagai  pendukung  pernyataan  hipotesis  yang
diusulkan.  Dalam  membentuk  hipotesis  ada  beberapa  hal  yang  dipertimbangkan, yaitu:
1. Hipotesis nol dan hipotesis alternative yang diusulkan
2. Daerah  penerimaan  dan  penolakan  serta  teknik  arah  pengujian  one  tailed
atau two tailed. 3.
Penentuan nilai hitung statistik. 4.
Menarik  kesimpulan  apakah  menerima  atau  menolak  hipotesis  yang diusulkan dalam uji keberartian regresi.
Langkah-langkah yang dibutuhkan untuk pengujian hipotesis ini antara lain. 1.
Tidak  terdapat  hubungan  fungsional  yang  signifikan  antara  variabel  bebas dengan variabel terikat.
22
Terdapat  hubungan  fungsional  yang  signifikan  antara  variabel  bebas  dengan variabel terikat.
2. Pilih taraf nyata   yang diinginkan.
3. Hitung statistik
dengan menggunakan persamaan. 4.
Nilai menggunakan  daftar  table  F  dengan  taraf  signifikansi
yaitu :
. Kriteria  pengujian  :  jika
,  maka ditolak  dan
diterima. Sebaliknya jika
, maka diterima dan
ditolak.
23
BAB 3
GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET
3.1 Sekilas Polres Deli Serdang