Uji Keberartian Regresi Koefisien Determinasi Uji Korelasi

16 Persamaan diatas dapat diselesaikan dengan empat bentuk, yaitu : ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑

2.5 Uji Keberartian Regresi

Sebelum persamaan regresi yang diperoleh digunakan untuk membuat kesimpulan, terlebih dahulu doperiksa setidak-setidaknya mengenai kelinieran dan keberaatianya. Pemeriksaan ini ditempuh melalui pengujian hipotesis. Uji keberartian dilakukan untuk meyakinkan diri apakah regresi yang didapat berdasarkan penelitian ada artinya bila dipakai untuk membuat kesimpulan mengenai hubungan sejumlah peubah yang sedang dipelajari. Untuk itu diperlukan dua macam jumlah kuadrat JK yaitu jumlah kuadrat untuk regresi yang ditulis dan jumlah kuadrat untuk sisa residu yang ditulis dengan . Jika ̅ ̅ ̅ ̅ maka secara umum jimlah kuadrat-kuadrat tersebut dapat dihitung dengan rumus : ∑ ∑ ∑ Dengan derajat kebebasan dk=k ∑ ̅ 17 Dengan derajat kebebasan dk= n – k – 1 untuk sampel berukuran n, dengan demikian uji keberartian regresi berganda dapat dihitung dengan : Dimana statistik F yang menyebar mengikuti distribusi F dengan derajat kebebasan pembilang .

2.6 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi yang dinyatakan dengan untuk pengujian regresi linier berganda yang mencakup lebih dari dua variabel adalah untuk mengetahui proporsi keragaman total dalam variabel tak bebas Y yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh variabel-variabel bebas X yang ada di dalam model persamaan regresi linier berganda secara bersama-sama. Maka akan ditentukan dengan rumus, yaitu : ∑ Keterangan : = Jumlah kuadrat regresi Harga yang diperoleh sesuai dengan variansi yang dijelaskan masing- masing variabel yang tinggal dalam regresi tersebut. Hal ini mengakibatkan variansi yang dijelaskan penduga yang disebabkan oleh variabel yang berpengaruh saja ataupun dengan kata lain hanya yang bersifat nyata. 18

2.7 Uji Korelasi

Analisa korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel bivariate correlation atau lebih dari 2 variabel multivariate correlation dalam suatu penelitian. Untuk menghitung koefisien korelasi r berdasarkan sekumpulan data X i dan Y i berukuran n dengan menggunakan rumus: ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan: : Nilai korelasi anatara variabel X dengan variabel Y N : Banyak data ∑ : Jumlah dari variabel X ∑ : Jumlah dari variabel Y ∑ : Jumlah dari perkalian variabel X dan Y ∑ : Jumlah dari kuadrat variabel X ∑ : Jumlah dari kuadrat variabel Y. ∑ : Jumlah dari hasil perkalian antara nilai-nilai variabel X dan variabel Y Korelasi antara variabel dibedakan atas tiga jenis, yaitu: 1. Korelasi Positif Perubahan antara variabel berbanding lurus, artinya apabila variabel yang satu meningkat, maka variabel yang lainnya juga mengalami peningkatan. 19 2. Korelasi Negatif Perubahan antara variabel berlawanan, artinya apabila variabel yang satu meningkat, maka variabel yang lain mengalami penurunan. 3. Korelasi Nihil Terjadi apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti pada perubahan yang lain dengan arah yang tidak teratur. Kuatnya hubungan antar variabel dinyatakan dalam koefisien korelasi. Koefisien korelasi positif terbesar = 1 dan koefisien korelasi negatif terbesar adalah -1, sedangkan yang terkecil adalah 0. Bila hubungan antar dua variabel atau lebih itu mempunyai koefisien korelasi = 1 atau = -1 maka hubungan tersebut sempurna. Setelah diperoleh nilai r kemudian diinterpretasikan terhadap koefisien korelasi Sugiyono, 2006 yaitu: Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r R Interpretasi Tidak berkorelasi 0,01 – 0,20 Sangat rendah 0,21 – 0,40 Rendah 0,41 – 0,60 Agak rendah 0,61 – 0,80 Cukup 0,81 – 0,99 Tinggi 1 Sangat tinggi 20

2.8 Kesalahan Standar Estimasi