Analisis Kredit Pertumbuhan Ekonomi

28 pendapatan perusahaan yang menjadi nasabah debitur. Dengan menurunnya tingkat pendapatan tersebut akan menyebabkan nasabah tidak akan mampu mengembalikan pinjaman yang diberikan bank. Menurut Hempel, et. al 1994 : 89, cara mengelola risiko kredit perbankan sebagai berikut: a. Melakukan analisis kredit secara baik dan benar b. Dokumentasi kredit c. Pengendalian dan pengawasan kredit d. Penilaian terhadap risiko khusus

2.2.6 Analisis Kredit

Menurut Rivai, et al., 2007 : 457 analisis kredit adalah penelitian yang dilakukan oleh Account Officer terhadap kelayakan perusahaan, kelayakan usaha nasabah, kebutuhan kredit, kemampuan menghasilkan laba; sumber pelunasan kredit serta jaminan yang tersedia untuk meng-cover permohonan kredit. Fahmi dan Lavianti 2010 menyatakan bahwa pada saat pengerjaan suatu usaha dilaksanakan dan membutuhkan dana yang sifatnya eksternal maka pengajuan kepada pihak perbankan adalah salah satu alternatif pembiayaan yang dapat ditempuh. Analisa kredit dapat dianggap feasible dan infeasible layak atau tidak layak untuk realisasi pinjaman yang diajukan oleh calon debitur. Pengertian feasible dari segi perspektif kredit adalah suatu analisa yang mencoba mengkaji secara serius pengajuan atau permohonan kredit dari lembaga yang membutuhkan dana guna membiayai suatu usaha dengan menjelaskan secara Universitas Sumatera Utara 29 rinci tentang kemampuannya untuk mengembalikan pinjaman tersebut secara tepat waktu dan siap menanggung segala resiko yang akan terjadi dan semua itu dilindungi oleh jaminan yang dimilikinya. Menurut Fahmi dan Lavianti 2010 bank dan non bank dalam memberikan kredit harus berdasarkan analisis pemberian kredit yang memadai, agar kredit yang diberikan tidak menjadi kredit macet. Apabila kredit yang diberikan mengalami kemacetan, maka kemampuan bank dan non bank untuk memenuhi kewajiban terhadap para penyimpan dananya akan menurun. Adapun tujuan utama analisis kredit adalah untuk memperoleh meyakinkan apakah usaha nasabah layak, nasabah mempunyai kemauan dan kemampuan memenuhi kewajibannya kepada bank secara baik, baik pembayaran pokok pinjaman maupun bunganya sesuai dengan kesepakatan dengan bank. Hal ini terjadi karena dalam pemberian kredit bank menghadapi resiko, yaitu tidak kembalinya uang yang dipinjamkan. Hal yang harus diperhatikan dalam menganalisis kredit adalah kemauan dan kemampuan dari nasabah itu untuk memenuhi kewajibannya. Tujuan yang ingin dicapai bank dalam melakukan analisis kredit adalah untuk melihat Idroes dan Sugiarto, 2006 : 87: 1. Kemampuan perusahaan dalam membayar deviden secara teratur dan dalam periode yang berkesinambungan. Hal ini untuk memastikan labaperusahaan dapat diperoleh secara berkesinambungan. Artinya dalam jangka panjang pengelolaan perusahaan berjalan dengan baik dan lancar. 2. Rasio utang terhadap modal debt to equity ratio yang tidak terlalu tinggi. Universitas Sumatera Utara 30 3. Kriteria lainnya seperti rasio aktiva lancar terhadap utang lancar yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mencetak aliran dana bersih net cash flow. Pemberian kredit kepada nasabah harus memenuhi persyaratan yang dikenal dengan prinsip 6Cā€™s berikut:

a. Character