8
4. Mix design perancangan campuran
Penimbanganpenakaran bahan penyusun beton berdasarkan uji karakteristik f’c 14,525 MPa.
5. Pengujian kuat tekan beton, elastisitas, absorbsi beton menggunakan benda uji
silinder.
1.5. Manfaat Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat bagi perkembangan teknologi beton, antara lain sebagai berikut :
1. Dari hasil penelitian ini kiranya dapat kita jadikan suatu acuan bahwa
penggunaan serat ampas tebu sebagai komponen pembentuk beton merupakan suatu pilihan choice yang patut dipertimbangkan untuk
mendapatkanmerubah sifat beton tertentu sesuai yang diinginkan. 2.
Menjadi bahan pertimbangan bagi perusahan individu untuk menggunakan serat ampas tebu sebagai salah satu bahan dalam adukan beton.
3. Menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya yang akan membahas masalah
penggunaan serat ampas tebu dengan mengombinasikan dengan bahan tambahan polimer untuk beton mutu tinggi.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Umum
Beton merupakan material utama sebagai pelengkap kesempurnaan dari suatu struktur bangunan konstruksi. Bahan dasar yang terdapat dalam campuran
beton merupakan pencampuran dari semen Portland, air dan agregat dengan suatu perbandingan tertentu. Dalam campuran beton selain bahan dasar, dapat juga
dicampurkan bahan tambahan lain seperti bahan kimia tambahan, serat ataupun bahan yang bukan kimia. Peristiwa terbentuknya beton adalah dengan cara
menyatukan dan mencampurkan semen portland, agregat, beserta air yang kemudian menuangkannya ke dalam suatu cetakan, seperti bekisting pada kolom
dan membiarkan campuran di dalam cetakan tersebut hingga kering dan mengeras. Reaksi kimia antara campuran ketiga bahan dasar yang berlangsung
pada beberapa waktu tersebut yang akan menunjukkan bahwa peristiwa terbentuknya beton sudah terjadi.
Beton juga merupakan material komposit campuran dari beberapa bahan batu-batuan yang direkatkan oleh bahan ikat. Beton dibentuk dari campuran
agregat kasar dan halus, semen, air dengan perbandingan tertentu dan dapat pula ditambah dengan bahan campuran tertentu apabila dianggap perlu. Bahan air dan
semen disatukan akan membentuk pasta semen yang berfungsi sebagai bahan pengikat, sedangkan agregat halus dan agregat kasar sebagai bahan pengisi.
4
10
Sifat–sifat dan karakteristik dari material penyusun beton sangat mempengaruhi kinerja dari beton yang dibuat. Kinerja dari beton tersebut akan
berdampak pada kekuatan yang diinginkan, kemudahan dalam pengerjaannya dan keawetannya dalam jangka waktu tertentu.
Sebagai material komposit, ada 3 sistem umum yang melibatkan semen, yaitu pasta semen, mortar dan beton.
Gambar 2.1 Unsur-unsur pembuat beton.
Sebagai salah satu bahan konstruksi, beton mempunyai keunggulan dan kelemahan.
5
Keunggulan beton antara lain: 1.
Ketersediaan availability material dasar.
5
2. Kemudahan untuk digunakan versatility; masing-masing bahan dapat
diangkut secara terpisah dan bisa dipakai untuk berbagai struktur tergantung kepada kebutuhan penggunaannya.
3. Kemampuan beradaptasi adaptability; beton bersifat monolit sehingga
tidak memerlukan sambungan seperti baja, dapat dicetak dengan bentuk dan
11
ukuran berapapun serta dapat diproduksi dengan berbagai cara yang disesuaikan dengan situasi sekitar.
4. Kebutuhan pemeliharaan yang minimal; ketahanan durability beton cukup
tinggi, lebih tahan karat, dan lebih tahan terhadap bahaya kebakaran. Kelemahan beton antara lain:
1. Kekuatan tariknya rendah, meskipun kekuatan tekannya besar.
5
2. Beton cenderung untuk retak, karena semennya hidraulis.
3. Kualitasnya sangat tergantung cara pelaksanaan di lapangan. Beton yang
baik ataupun buruk dapat terbentuk dari rumus dan campuran yang sama. 4.
Beton sulit untuk dapat kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki air, dan air yang membawa kandungan garam dapat merusak
beton. 5.
Struktur beton sulit untuk dipindahkan. Pemakaian kembali atau daur ulang sulit dan tidak ekonomis. Dalam hal ini struktur baja lebih unggul, misalnya
tinggal melepas sambungannya saja.
2.2 Sifat-sifat Beton