Dicoba tebal pelat 25 mm 2,5 cm: M =
1 6
x 1 x 2,5
2
x 1600 = 1666,7 kgcm Karena yang lebih mendekati σ
ds
adalah tebal pelat 20 mm, maka digunakan pelat dengan ukuran 250 x 250 x 20 mm.
3.4.2. Persiapan Pengujian Kolom
Kolom didesain dalam 1 model dan diuji secara elastis dan ultimate. Kayu panggoh akan diletakkan tepat di tengah kolom dengan cara menggantungkan kayu
pada tulangan utama dengan kawat lalu dilakukan pengecoran. Pengujian tekuk kolom dilakukan dengan cara meletakkan kolom pada dudukan benda uji dan
dipasang dial gauge di tengah bentang kolom. Kemudian diberi beban statisditekan denganmesin hydraulic jack sampai benda uji runtuhpecah.
Beban P diberikan secara bertahap dan pada tiap tahap pembebanan dicatat lendutan yang terjadi pada titik-titik dimana dial gauge terpasang. Hubungan antara
beban P dan lendutan K dibuat dalam bentuk grafik dan akan memberikan informasi teknis berupa kekuatan dan kekakuan komponen struktur lentur.
3.4.3. Proses Pengujian Benda Uji
Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pengujian tekuk ini yaitu :
a. Kolom harus benar-benar lurus, agar garis tengah bentang juga lurus, dan
beban yang bekerja akan tepat pada garis tengah bentang b.
Beban harus tepat pada titik berat kolom
Universitas Sumatera Utara
Kedua hal ini perlu diperhatikan agar tidak terjadi adanya momen akibat eksentrisitas. Pengujian benda uji dilakukan satu demi satu. Dalam proses pengujian
benda uji tersebut dilakukan beberapa langkah penelitian, antara lain: 1.
Persiapan alat dudukan benda uji frame 2.
Benda uji diletakkan diatas frame dengan posisi lurus dan diletakkan pelat tambahan pada ujung-ujung benda uji yang pada bagian tengah pelat dilas
dengan profil siku, agar benda uji tidak bergeser. 3.
Hydraulic jack diletakkan pada salah satu ujung benda uji kolom. 4.
Pada bagian tengah bentang benda uji diletakkan dua buah Dial indicator di bagian sisi kanan dan kiri.
5. Setelah semua peralatan pengujian terpasang sesuai dengan yang
diinginkan, dilakukan pengujian dengan memberikan beban secara bertahap melalui hydarulic jack kepada benda uji. Setiap pembebanan 500
kg dicatat besarnya lendutan yang terjadi. 6.
Pembebanan dilakukan terus sampai kolom mengalami kegagalan dan tidak mampu menahan tekanan lagi.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1. Hasil Pengujian Physical dan Mechanical Properties
4.1.1. Hasil Pemeriksaan Kadar Air
Pemeriksaan
kadar air kayu dilakukan pada 5 buah sampel kayu dengan ukuran 3 x 6 x 6 cm. Hasil pemeriksaannya adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Kadar Air Kayu
Sampel Berat Kering Udara Wu
Berat Mula-Mula Wm Kadar Air
1.
0,124 0,131
5,645
2. 0,129
0,135 4,651
3.
0,119 0,125
5,042
4.
0,129 0,135
4,651
5. 0,109
0,114 4,587
TOTAL 24,576
Sebagai contoh diambil sampel no.1 :
Persamaan Kadar Air SNI 2002 =
��−�� ��
x 100 Kadar Air
=
0,131−0,124 0,131
x 100 = 5,645
Rata – rata sampel �̅
=
24,576 5
= 4,9152
StandartDeviasi =
�
∑��− �
2
�−1
= �
0,7960 4
= 0,4461 Kadar air rata – rata = 4,9152 – 2,33 x 0,4461
= 3,8758 Maka kadar air rata – rata dari kelima sampel kayu tersebut adalah 3,8758 .
Universitas Sumatera Utara