(history) lahirnya Konawe yang saat ini menjadi Kontribusi Teoritis

(history) lahirnya Konawe yang saat ini menjadi Kontribusi Teoritis

daerah otonom atau Kabupaten Konawe ada banyak Hasil penelitian ini terdapat beberapa hubungan pergeseran nilai-nilai kultural sebagai instrumen dalam kausal yang dibangun dari teori dan hasil beberapa mengolola pemerintahan seperti yang telah di mulai peneliti terdahulu, teori yang dimaksud adalah teori oleh Raja-raja sebagai pemimpin daerah ini yang telah Imbalan yang terdiri dari Gaji Pokok, Tunjangan, melahirkan dan meletakkan model dan gaya Insentif yang diadopsi dan dikembangkan dari Gary kepemimpinan yang dapat di ikuti oleh bawahannya Dessler (2003:349-350) dan Nawawi (2003:325). atau pegawainya sebagai aparat pemerintah.

mendukung teori Penerapan sistem dan pemerintahan Siwole kepemimpinan

gaya kepemimpinan Mbatohu dan Pitu Dula Watu, penyelenggaraan mempunyai berpengaruh signifikan terhadap kepuasan administrasi Pemerintahan Kerjaan yang dipimpin kerja khususnya gaya kepemimpinan transformasional oleh Tebawo dapat berjalan dengan lancar dan mampu sangat dibutuhkan untuk saat ini (Otonomi Daerah). menciptakan stabilitas keamanan Kerajaan Konawe. Hasil analisis membuktikan bahwa adanya perubahan Siwole Mbatohu mempunyai beberapa peranan dalam paradigma model dan gaya kepemimpinan ke gaya mengatur Sistem Keamanan Kerajaan Konawe pada kepemimpinan transformasional dapat meningkatkan saat itu.

bahwa

keouasan pegawai, hasil penelitian ini mendukung Untuk itulah peneliti berpendapat bahwa penelitian terdahulu dan teori yang diadopsi dari Kabupaten Konawe khususnya di Lingkup Pemerintah Hersey and Blancard (1979), Bass (1985) dan Burns Kab. Konawe sangat membutuhkan seorang pemimpin (1978) dalam Bass (1985). yang

Hasil penelitian mendukung teori yang transformasional dimana hal ini diperkuat dengan dikembangkan Heidjrachman & Husnan (2002), jawaban responden yang menyatakan sangat setuju Menurut Loeke (dalam Sule, 2002); bahwa kepuasan (SS) 41 atau 27%, jawaban setuju (S) 62 atau 40,7%, kerja pegawai dapat mempengaruhi secara langsung dengan gaya kepemimpinan yang transformasional terhadap kinerja pegawai hal ini sesuai dengan hasil akan mampu mempengaruhi sikap, persepsi, dan penelitian yang telah dikembangkan dari teori yang perilaku pegawai di mana terjadi peningkatan telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. kepercayaan kepada pemimpin, kepuasan kerja dan

memeliki gaya

kepemimpinan

yang

Hasil penelitian mendukung teori yang kinerja pegawai serta mampu mengurangi sejumlah menyatakan bahwa kinerja pegawai khususnya PNS konflik yang sering terjadi dalam selama ini.

dilingkup pemerintah dapat diukur selain dari system Pengaruh Kepuasan Kerja (Y1) Terhadap Kinerja pengukuran pegawai dengan pendekatan DP3,

PNS (Y2).

penelitian ini telah menghasilkan hasil yang Hasil penelitian tesis ini sejalan dengan penelitian singnifikan tentang pengukuran kinerja PNS dengan terdahulu yang dilakukan oleh Fresh Am Kurniawan pengukuran melalui pengukuran dengan mengadopsi (2009: 26-30). Hasil pengujian tesis ini membuktikan dan mengembangkan teori dari James A. F. Stoner dan bahwa Kepuasan Kerja (Y1) dapat berpengaruh R.E. Freeman (Dharma, 2001: 554). terhadap Kinerja PNS (Y2).

Pemerintah Kabupaten Konawe, dari hasil Berdasarkan pada tabel 5.17 menunjukkan bahwa pengolahan data menunjukkan bahwa variabel Imbalan Kepuasan Kerja (Y1) berpengaruh terhadap Kinerja (X1) dengan indikator Gaji Pokok (X1.1), Tunjangan PNS (Y2) dimana memiliki koefisien jalur sebesar (X1.2) dan Insentif (X1.3) dan variable Gaya 0,306 dengan tingkat signifikan pada p < 0,05 atau Kepemimpinan (X2) dengan indikator gaya Pemerintah Kabupaten Konawe, dari hasil Berdasarkan pada tabel 5.17 menunjukkan bahwa pengolahan data menunjukkan bahwa variabel Imbalan Kepuasan Kerja (Y1) berpengaruh terhadap Kinerja (X1) dengan indikator Gaji Pokok (X1.1), Tunjangan PNS (Y2) dimana memiliki koefisien jalur sebesar (X1.2) dan Insentif (X1.3) dan variable Gaya 0,306 dengan tingkat signifikan pada p < 0,05 atau Kepemimpinan (X2) dengan indikator gaya

dengan perubahan paradigma berfikir pimpinan yang Sebuah visi kepemimpinan telah direncanakan baik dan visioner juga akan memberikan kontribusi pada awal pemerintahannya (periode awal setelah yang cukup signifikan dalam artian kinerja pegawai dipilih dan ditetapkan berdasarkan undang-undang) akan meningkat. adalah pernyataan yang secara relatif mendeskripsikan

Sebuah visi kepemimpinan telah direncanakan aspirasi atau arahan untuk masa depan pemerintahan. pada awal pemerintahannya (periode awal setelah Dengan kata lain sebuah pernyataan visi harus dapat dipilih dan ditetapkan berdasarkan undang-undang) menarik perhatian tetapi tidak menimbulkan salah adalah pernyataan yang secara relatif mendeskripsikan pemikiran. Agar visi sesuai dengan tujuan pemerintah aspirasi atau arahan untuk masa depan pemerintahan. secara umum maupun khusus atau rencana Dengan kata lain sebuah pernyataan visi harus dapat pembangunan yang telah direncanakan sebelumnya menarik perhatian tetapi tidak menimbulkan salah untuk keberlanjutan di masa mendatang, para pemikiran. Agar visi sesuai dengan tujuan pemerintah pemimpin harus menyusun dan manafsirkan tujuan- secara umum maupun khusus atau rencana tujuan bagi individu dan unit-unit kerja.

pembangunan yang telah direncanakan sebelumnya Sebagai pemimpin yang transformasional maka untuk keberlanjutan di masa mendatang, para ruang lingkup peran hubungan yang melekat pada pemimpin harus menyusun dan manafsirkan tujuan- pemimpin tersebut meliputi peran pemimpin dalam tujuan bagi individu dan unit-unit kerja. pembentukan dan pembinaan tim-tim kerja;

Sebagai pemimpin yang transformasional maka pengelolaan tata kepegawaian yang berguna untuk ruang lingkup peran hubungan yang melekat pada pencapaian tujuan organisasi; pembukaan, pembinaan pemimpin tersebut meliputi peran pemimpin dalam dan pengendalian hubungan eksternal dan internal pembentukan dan pembinaan tim-tim kerja; organisasi serta perwakilan bagi organisasinya dengan pengelolaan tata kepegawaian yang berguna untuk melihat tingkat ketersediaan sumber daya manusia saat pencapaian tujuan organisasi; pembukaan, pembinaan ini (dominasi gol/ruang III dan tingkat pendidikan dan pengendalian hubungan eksternal dan internal Sarjana) serta distribusi pegawai yang lebih organisasi serta perwakilan bagi organisasinya dengan didominasi pada unit-unit kerja atau SKPD (Badan, melihat tingkat ketersediaan sumber daya manusia saat Dinas, Lembaga lainnya).

ini (dominasi gol/ruang III dan tingkat pendidikan Dengan kepemimpinan transformasional dizaman Sarjana) serta distribusi pegawai yang lebih modern ini, Kabupaten Konawe atau KONAWE yang didominasi pada unit-unit kerja atau SKPD (Badan, pernah sukses dengan system pemerintahan dan Dinas, Lembaga lainnya). penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang

Dengan kepemimpinan transformasional dizaman berjalan dengan lancar dan mampu menciptakan modern ini, Kabupaten Konawe atau KONAWE yang stabilitas keamanan Kerajaan Konawe pada saat itu pernah sukses dengan system pemerintahan dan (Periode Zaman Lama (Abad X-XV) masa penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang pemerintaha Ratu Wekoila (± 948–968) sampai pada berjalan dengan lancar dan mampu menciptakan masa pemerintahan Raja Mokole Lakidende I (± stabilitas keamanan Kerajaan Konawe pada saat itu 1416–1448).

(Periode Zaman Lama (Abad X-XV) masa pemerintaha Ratu Wekoila (± 948–968) sampai pada

Temuan Hasil Penelitian

masa pemerintahan Raja Mokole Lakidende I (± Berdasarkan hasil dan pembahasan tentang 1416–1448). pengaruh imbalan dan gaya kepemimpinan terhadap

Dengan perilaku kepemimpinan transformasional kepuasan kerja dan kinerja PNS di Lingkup tersebut, berarti gaya ini diwarnai dengan usaha Pemerintah Kabupaten Konawe, hasil pengolahan data mewujudkan

mengembangkan hubungan menunjukkan bahwa variabel Imbalan (X1) dengan manusiawi (human relationship) yang efektif,

dan dan

Kesimpulan Dan Saran

juga. Kemauan, kehendak, kemampuan, buah pikiran,

A. Kesimpulan

pendapat, minat/perhatian, kreativitas, inisiatif, dan Sebagai kesimpulan yang dapat ditarik dari lain-lain yang berbeda-beda antara yang satu dengan penelitian kami adalah : yang lain selalu dihargai dan disalurkan secara wajar

1. Imbalan berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan dalam rangka pencapaian tujuan otonomi daerah

Kerja PNS di Lingkup Pemerintah Kab. Konawe. secara umum dan penciptaan pemerintahan yang good

Faktor imbalan yang paling dominan menentukan governance.

kepuasan kerja adalah tunjangan. Hal ini menunjukkan insentif dan tunjangan yang diterima

Keterbatasan Penelitian

PNS baik tunjangan jabatan, maupun tunjangan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan

keluarga memberikan dampak terhadap kepuasan tentang pengaruh imbalan dan gaya kepemimpinan

kerja pegawai.

2. Imbalan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pemerintah Kabupaten Konawe, peneliti menyadari

terhadap kepuasan kerja dan kinerja PNS di Lingkup

PNS di Lingkup Pemerintah Kab. Konawe. hasil penelitian ini belum dapat mengungkap

Kontribusi imbalan yang paling dominan fenomena yang ada dilapangan secara luas, adapun

mempengaruhi kinerja PNS adalah kuantitas kerja. keterbatasan tersebut meliputi :

Semakin baik imbalan yang diterima, maka Variabel imbalan yang menjadi variable endogen

kuantitas kerjanya akan semakin banyak yang dalam penelitian ini hanya mengukur melalui tiga

diselesaikan.

indicator, belum memasukan inidikator lain yang dapat

3. Gaya Kepemimpinan berpengaruh signifikan mempengaruhi kinerja pegawai seperti pemberian

terhadap Kepuasan Kerja PNS di Lingkup hadiah, bonus dan lain sebagianya yang merupakan

Pemerintah Kab. Konawe. Kontribusi faktor gaya bagian dari imbalan atau kompensasi yang harus

kepemimpinan yang paling dominan menentukan diterima oleh pegawai.

kepuasan kerja PNS adalah gaya transformasional. Dalam penelitian ini untuk mengukur kepuasan

Hal ini berarti bahwa pemimpin pada organisasi kerja dan kinerja pegawai di Lingkup Pemerintah

tersebut berupaya membangun komitmen terhadap Kabupaten Konawe hanya menggunakan dua variable

sasaran organisasi dan memberi kepercayaan yaitu Imbalan dan Gaya Kepemimpinan sebagai

kepada para pengikut untuk mencapai sasaran- variable endogen yang tidak memasukan variable

sasaran tersebut.

intervening yang dapat memediasi kepuasan kerja

4. Gaya Kepemimpinan berpengaruh signifikan maupun kinerja PNS sehingga hasilnya akan lebih

terhadap Kinerja PNS di Lingkup Pemerintah Kab. komprehensif untuk digunakan sebagai referensi

Konawe. Berdasarkan hasil analisis diperoleh dalam rangka peningkatan dan pemberdayaan sumber

kesimpulan bahwa faktor dominan yang berubah daya manusia (SDM) pegawai di Lingkup Pemerintah

pada kinerja sebagai dampak dari Gaya Kabupaten Konawe.

Kepemimpinan adalah Gaya Kepemimpinan Pada penelitian ini terdapat hunbungan yang

Transformasional. Hal ini berarti model dan gaya negative yang signifikan pada Variabel Imbalan (X1)

kepemimpinan selama ini sangat diperlukan untuk terhadap Kinerja PNS (Y2), hal ini diduga dikarenakan

adanya sebuah perubahan gaya kepemimpinan adanya karakteristik jawaban responden yang cukup

yang diterapkan dalam mengelola pekerjaan. bervariatif serta indicator pengukuran kedua variable

5. Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap yang tidak simetris.

Kinerja PNS di Lingkup Pemerintah Kab. Konawe. Pada penelitian ini tidak melakukan uji korelasi

Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan antara Variabel Imbalan (X1) terhadap Gaya

bahwa faktor dominan yang menentukan kepuasan Kepemimpian (X2), ataupun sebaliknya, dalam kajian

kerja adalah atasan rekan kerja. Hal ini dapat empiris kedua variable ini masing-masing mempunyai

disimpulkan faktor atasan dan rekan kerja pada pengaruh, akan tetapi kajian teoritis belum ada

objek penelitian ini sangat menentukan dalam sehingga sangat menarik untuk dilakukan penelitian

menunjang kinerja PNS dilingkup Pemerintah dan pengkajian selanjutnya.

Kabupaten Konawe.

Dari keterbatasan peneliti yang dikemukakan diatas, maka direkomendasikan pada peneliti

B. Saran-Saran

selanjunya yang berkonsentrasi pada sumber daya

kesimpulan penelitian manusia (SDM) untuk lebih memperluas kajian dan

Berdasarkan

sebagaimana dikemukakan di atas, maka saran- bahasan dengan menambahkan variable maupun

saran penulis dapat dijelaskan sebagai berikut: indicator yang digunakan dalam pengukuran tujuan

1. Kepada pihak terkait disarankan agar memperbaiki 3. Agar kepuasan kerja dapat dioptimalkan, maka sistem insentif yang layak bagi PNS karena

kepada pimpinan disarankan agar serius menangani berdasarkan hasil analisis, faktor insentif memiliki

faktor rekan kerja. Ternyata hubungan interpersonal kontribusi paling rendah dalam membentuk

kurang kondusif diantara sesama pegawai. Hal ini imbalan.

tentunya akan menganggu kekuatan kerjasama tim. 2. Agar penerapan gaya kepemimpinan berhasil

4. Agar kinerja pegawai lebih optimal, maka diterapkan pada objek penelitian ini, maka

disarankan agar pimpinan memberikan perhatian disarankan kepada pimpinan organisasi agar

serius dalam mengelola komponen kinerja pegawai. memperhatikan penerapan gaya kepemimpinan

Faktor utama yang semestinya menjadi perhatian transaksional. Hal ini terbukti memiliki kontribusi

serius adalah kualitas pribadi. Hal ini terbukti paling

paling rendah kontribusinya dalam membentuk kepemimpinan.

kinerja pegawai.

DAFTAR PUSTAKA

Antoni. (2008). Gaya Kepemimpinan dan Produkrivitas Kerja. Student Ph. D, Fakulti Universiti Kebangsaan Malaysia. Ahmad, M.A.Roshidi (1999). Pengaruh Iklim Organisasi ke Atas Kepuasan Kerja Guru-Guru Sekolah Menengah : Kajian Kes diDaerah Padang Terap, Kedah. Ahmad Yani, Laksono Trisnantoro dan Andreasta Meliala (2008), Working Paper Series No. 16 April 2008, First Draft, Magister Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan, Universitas Gajah Mada. As’ad, Moh, (2004), Seri Ilmu Sumber Daya Manusia Psikologi Industri. Yogyakarta, Penerbit Liberty. Arbuckle, J. (1997), Amos Users’ Guide Version 3.6, Chicago IL: Smallwaters Corporation. Arbuckle James L. Amos™ 16.0 User’s Guide Biatna Dulbert Tampubolon (2007). Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan Dan Faktor Eos Kerja Terhadap

Kinerja Pegawai Pada Organisasi Yang Telah Menerapkan SNI 19-9001-2001. Jurnal Standarisasi Vol. 9 No. 3. 106-115. Behling , Orlando & James M Mc Fillen (1996) A Syncretical Model of Charismatic Leadership, dalam Fuad

Mas’ud (2004) Survei Diagnosis Organisassional Konsep & Aplikasi, Universitas Diponegoro. Burt Nanus. Visionary Leadership: Creating a Compelling Sense of Direction for Your Organization. (San Francisco, CA: Jossey-Bass Publishers, 1992). Cox, M., & Rock, M. E. (1997). The seven pillars of visionary leadership: Aligning your organization for enduring success. Toronto, ON: Dryden - Harcourt Brace Canada. Crainer, Stuart (1996), Leaders on Leadership: 12 personal reflections on the theme of leadership, Institute of Management Fiedler. F.E. (1992), The effect and meaning of leadership experience: a review of research and a preliminary model, In Impact of Leadership, Clark, K. E.; Clark, M. B.; Campbell, D. P., NC: Center for Creative Leadership.

Flippo (1987), “Principle of Per-sonal Management” Fresh Am Kurniawan (2009). Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Karyawan

Kantor Pusat PT. Rajawali Nusantara Indonesia. Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis. IPB. Frances Hesselbein, Marshall Goldsmith and Richard Beckhard. The Leader of the Future: New Visions, Strategies, and Practices for the Next Era. (San Francisco, CA: Jossey-Bass Publishers, 1997). Gary Dessler (1980), Manajemen Sumber Daya Manusia jilid II Goleman, Daniel (1998), What makes a leader?, Harvard Business Review, November.

Handoko, H.T. (1987), Management Personalia dan Sumber Daya Manusia, cetakan ke-2. Yogyakarta, BPPE. Harefa, Andrias. Kepemimpinan-Manajemen: Visionaris. [Online]. http://www.pembelajar.com/pemimpin/peminari.htm Hughes, Richard L.; Ginnett, Robert C. Curphy, Gordon J. (2001), Leadership: Enhancing the Lessons of Experience, McGraw Hill. Horan, Gene (1999), Directions, The Ashridge Journal, April, p2.

Irwansyah (2009). Peran Kepuasan Kerja dan Gaya Kepemimpinan Dalam Memediasi Pengaruh Prilaku Individu Terhadap Penembangan Karir PNS Di LIngkungan Pemerintah Daerah Kab. Konawe. Universitas Haluoleo. Kendari.

Indra, Hary. (..). Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Pegawai PT X. Jurnal The Winners Vol. 0802-0200 Ida Ayu Brahmasari, Agus Suprayetno. (2008). Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahan (Studi Kasus pada PT. Pei International Wiratama Indonesia). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 10 No. 2.

Imam Ghozali. (2004). Persamaan Struktural: Konsep dan Aplikasi Dengan Program AMOS Ver. 5.0. BP. Universitas Diponegoro. Semarang. Jok Haedar Sarira (2009) Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi mempengaruhi Kinerja Melalui Kepuasan Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Biro Umum Skretariat Daerah Provinsi Sulaawesi Tenggara. Universitas Haluoleo. Kendari.

Jackson, D.W, John L. Schlacter dan Willian G. Wolfe (1995) Examining The Bases Utilized For Evaluating Salespeople’s Performance, Jurnal of Personal Selling & Sales Management, Vol. XV. No 4 (Fall), dalam dalam Fuad Mas’ud (2004) Survei Diagnosis Organisassional Konsep & Aplikasi, Universitas Diponegoro.

James L. Arbuckle. (…). 16. 0 User’s Guide Kalleberg (1974), Locke, E.A. (1973), Ronen et al (1973), dan Vroom, V.H. (1964) Menghubungkan Antara

Imbalan/ Gaji Dengan Kepuasan Kerja. Jurnal. Kamarul Imam. (2006). Analisis Persamaan Model Strukturan (SEM). Bahan Kuliah Analisis Multivariat Pada Program MM – PPS UNEJ. Kotter, J. P. ( 1996). Leading Change. Boston, MA: Harvard Business School Press. Kartanegara,

[Online]. Tersedia: http://www.pln.co.id/fokus/ArtikelTunggal.asp?ArtikelId= 268 Ld. Kalimin. (2008). Materi Metode Peelitian Manajemen dan Bisnis. Bahan Luiah Program Studi Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Haluoleo. Kendari. Latuanda (2009) Tesis. Analisis Pengaruh Karakteristik Individu dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Melalui Prilaku Kerja Kerja Pada Sekretaiat Daerah Kabupaten Konawe. Universitas Hauoleo. Kendari.

Tri Guna Kerja Mercer Island. http;//www. bavendam.com/Bavendam, J. (2000). “Managing Job Satisfaction”. J. Special Report, Vol 6,

Moh. Nazir (2005). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Bogor. Marshall Sashkin. From “Visionary Leadership,” in Contemporary Issues in Leadership, 2 nd Edition, William E.

Rosenbach and Robert L. Taylor, eds., Westview Press, 1989. As edited by J. Thomas Wren. The Leader’s Companion: Insights on Leadership Through the Ages. (New York, NY: The Free Press, 1995).

Millah, Saeful. (2003) Perubahan Birokrasi Secara Menyeluruh. Harian Umum Pikiran Rakyat. Edisi Kamis, 13 Februari 2003 Munandar, Ashar. (2001), Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta, Universitas Indonesia (UI-Press). Nursiah (2004). Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Terhadap KInerja Karyawan.

(Studi Kasus pada PT. Indosat Regional Barat-Medan). Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis. Program Srudi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhamadiyah Sumatera Utara.

Rani (2009). Tesis. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Terhadap Peningkatan Prestasi Kerja, Kompetensi Serta Kualitas Layanan Dosen di Universitas Lakidende, Universitas Hauoleo. Kendari. Ramlan Ruvendi (2005). Imbalan Dan Gaya Kepemimpinan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di Balai Besar Industri Hasil Pertanian Bogor, Jurnal Ilmiah Binaniaga Vol 01 No 1. Reksohadiprodjo, S. dan T. Hani H. (1986). Teori dan Perilaku Organisasi Perusahaan. Ed. 2, BPFE Yogyakarta. Robbins, Stephen P. (2006). Perilaku Organisasi Edisi 10. Jakarta : PT. Salemba Empat. Ronald E. Walpole. (1995). Pengantar Statistika. Edisi ke Tiga. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Ronen, W.W. and Organt, G.J. (1973). Determinants of pay and pay satisfaction. Personnel psychology, 26, 503- 520. Siahaan, E.E. Edison. (2002). Kepuasan Kerjadan Produktivitas Pegawai. http://www.nakertrans. Sutanto, Eddy Madiono dan Budhi Setiawan (…). Peranan Gaya Kepemimpinan yang Efektif dalam Upaya

Meningkatkan Semangat dan Kegairahan Kerja Pegawai di Toserba Sinar Mas Sidoarjo. JournalsManagement 02-01-00-3. http://puslit.petra.ac.id/journals/ management/

Sholikhin (2006). Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tegal. Singgih Santoso. (2006). Menguasai Statistik di Era Informasi Dengan SPSS 14. PT. Eleex Media Kmputindo. Jakarta. Tentang Visi Indonesia Masa Depan. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI No.VII/MPR/2001 tanggal 9 November 2001,. Pradiansyah, Arvan. Merumuskan Visi, [Online]. Tersedia: http://www.dunamis.co.id/Homepage/EffLibrary.nsf/0/d1f91ddd170c9c8747256a40002aaa4a? Prijosaksono,

Melayani. [Online]. http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2002/ 02/2/man01.html Ronald A. Heifetz. Leadership Without Easy Answers. (Cambridge, MA: Harvard University Press, 1994). Stephen C. Harper. The Forward-Focused Organization: Visionary Thinking and Breakthrough Leadership to

Create Your Company’s Future. New York, NY: AMACOM, American Management Association, 2001). Sudjarwadi, Tommy. Mengapa Dinosaurus Punah? http://www.dunamis.co.id/Homepage/EffLibrary.nsf/0/fac21c946b3d366947256cda002f8ba0? Tjutju Yuniarsih, Suwatno. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia, Teori Aplikasi dan Isu Penelitian. CV. Alfabeta. Bandung. T. Tani Handoko. (1999). Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta. Tesis Sarjana Sains Fakulti Sains Kognitif dan Pembangunan Manusia Universiti Malaysia Sarawak

http://www.Webcastmy.Com.My Unimasresearchgateway/thesis/. Tamburaka, RE. (2004). Sejarah Sulawesi Tenggara dan 40 Tahun Sultra Membangun. T. Hani Handoko, 1992. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : BPFE. Untung Haryono (2008) Analis Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Motivasi, Kepuasan Kerja dan Kinerja

Karyawan PT Unitex Tbk. Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis - Institut Pertanian Bogor. Wirutomo, Paulus. (2003). Kepemimpinan Visioner, Makalah disampaikan pada Seminar dan Lokakarya bagi pejabat Struktural Eselon III dan IV di lingkungan Dikdasmen di Bogor. Tidak dipublikasikan. Yukl, Gary (2001). Kepemimpinan Dalam Organisasi. Alih Bahasa : Budi Supriyanto. Indeks. Zaidatol Akmaliah Lope Pihie (2005). Asas Kepemimpinan Transformational dalam Pendidikan: Satu bab dalam

Zaidatol Akmaliah Lope Pihie dan Foo Say Fooi. Pengurusan dan Kepemimpinan: Satu Langkah Ke hadapan. UPM Serdang.

Zawawi Yahya (1999). Kepemimpinan Transformational dan Kegemilangan Sekolah. Jurnal Pengurusan dan Kepemimpinan Pendidikan, 9(2), 80-97. Zulkifli (2009). Analisis Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai (Studi Kasus pada Biro Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Departemen Pertanian. Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis. IPB.