Bentuk dan Strategi Penelitian

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian merupakan salah satu faktor penting dalam suatu penelitian, karena bentuk dari penelitian tersebut turut menunjang proses penyelesaian penelitian yang sedang dilaksanakan. Penelitian ini berusaha mengambarkan atau melukiskan keadan obyek penelitian pada saat sekarang. Berdasarkan fakta-fakta yang nampak atau sebagaimana adanya yaitu tentang bagaimana pelaksanaan pembelajaran di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional SMK Negeri 6 Surakarta.

Bentuk penelitian yang digunakan adalah bentuk penelitian kualitatif yang dilakukan pada satu variable tanpa memberikan perlakuan pada obyek tersebut dan mengkondisikan obyek seperti apa adanya. Sedangkan metode penelitiannya adalah metode penelitian deskriptif, karena peneliti bermaksud untuk melakukan penyelidikan dengan menggambarkan dan memaparkan keadaan objek atau subjek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya.

Adapun pengertian penelitian kualitatif menurut Lexy J. Moleong (2004:3) yang mengutip pendapat Kirk dan Miller mengemukakan bahwa: “Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya”. Menurut Sukmadinata (2005:94), “Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan (menggambarkan) dan menganalisis fenomena-fenomena, peristiwa, aktifitas sosial secara alamiah dan sudut perspektif partisipan penelitian kualitatif”. Sedangkan menurut Arikunto, (2005:234) “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu cara dalam meneliti suatu peristiwa pada masa sekarang yang berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Selain itu penelitian deskriptif kualitatif mempunyai beberapa karakteristik antara lain: berlatar belakang alamiah, mengandalkan manusia sebagai obyek penelitian, memanfaatkan data kualitatif, menggunakan analisa secara induktif, mengarahkan sasaran penelitian pada usaha menemukan teori dasar yang bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses dari pada hasil, membatasi kajian pada fokus tertentu, rancangan penelitiannya bersifat sementara dan hasil penelitiannya dapat diterima oleh semua pihak

2. Strategi Penelitian

Untuk mengkaji permasalahan yang akan diteliti, diperlukan suatu pendekatan penelitian melalui pemilihan strategi penelitian yang tepat. Strategi penelitian yang dipilih untuk mengamati, mengumpulkan informasi dan untuk menyajikan analisis terhadap hasil penelitian serta untuk mendukung cara menetapkan sampel dan pemilihan instrument penelitian yang nantinya akan digunakan untuk mengumpulkan informasi.

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tunggal terpancang, dimana peneliti hanya mengkaji suatu masalah saja dan pengumpulan data yang Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tunggal terpancang, dimana peneliti hanya mengkaji suatu masalah saja dan pengumpulan data yang

Menurut HB. Sutopo (2002:10) menjelaskan bahwa ”Dalam studi kasus, dikenal juga bentuk kasus terpancang (Embedded Case Study), yang artinya studi ini tidak bersifat holistic penuh, tetapi sudah memusatkan variabel yang telah ditentukan terlebih dahulu”.

Jadi, berdasarkan uraian di atas maka peneliti akan menggunakan strategi tunggal terpancang dengan alasan hanya ada satu masalah yang akan diteliti, yaitu pelaksanaan pembelajaran di rintisan sekolah bertaraf internasional SMK Negeri 6 Surakarta. Sehingga pengumpulan data dan analisis data akan lebih terarah pada permasalahan yang sudah ditentukan sebelumnya.

Menurut H. B. Sutopo (2002:112) mengemukakan bahwa “Dalam penelitian kualitatif dikenal adanya studi kasus tunggal dan studi kasus ganda. Secara lebih khusus studi baik studi kasus tunggal maupun studi kasus ganda, masih dibedakan adanya jenis penelitian terpancang ataupun holistik penuh”. Berdasarkan pendapat tersebut dinyatakan bahwa strategi penelitian dibedakan menjadi tiga, antara lain :

a. Tunggal terpancang yaitu penelitian tersebut terarah pada satu karakteristik dan sudah memilih serta menentukan variabel yang menjadi fokus utamanya sebelum memasuki lapangan. b. Ganda terpancang yaitu penelitian tersebut mempersyaratkan adanya sasaran lebih dari satu yang memiliki perbedaan karakteristik dan sudah memilih serta menentukan variabel yang menjadi fokus utamanya sebelum memasuki lapangan.

c. Holistik penuh yaitu peneliti dalam kajiannya sama sekali tidak menentukan