Kondisi Biofisik DAS Cisadane

4.1 Kondisi Biofisik DAS Cisadane

4.1.1 Bentuk dan Luas Wilayah DAS

Secara umum daerah aliran sungai Cisadane terdapat pada 2 wilayah administrasi, yaitu Kabupaten Bogor dan Kota Bogor (Provinsi Jawa Barat) serta Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang (Provinsi Banten). Melihat kawasan yang dilalui oleh sungai Cisadane dan beberapa anak sungai yang bermuara pada sungai ini, maka pengelolaan dan pemanfaatan sungai tersebut menjadi sangat penting dan strategis terutama dalam pemanfaatan sumberdaya air serta lahan sekitarnya.

Kab. Serang

Kab. Rangkasbitung

Kab. Cianjur Kab. Sukabumi

Gambar 3 Peta Administrasi DAS Cisadane.

Secara geografis DAS Cisadane terletak diantara 6º02’ sampai 6º54’ LS dan 106º 17’ sampai Bujur Timur. DAS Cisadane dibatasi oleh sub DAS Cimanceuri di sebelah barat dan DAS Ciliwung di sebelah timur. Sungai Cisadane berhulu di Gunung Salak dan Gunung Pangrango, Kabupaten Bogor (Propinsi Jawa Barat) dan mengalir ke arah Utara melalui Kotamadya dan Kabupaten Tangerang (Propinsi Banten) dan bermuara di Laut Jawa. Sungai Cisadane mempunyai anak-anak sungai antara lain Cikaniki, Cianten, Cibeber, Ciampea, dan sebagainya.

Luas DAS Cisadane dari hulu sampai Teluk Naga adalah sekitar 148682,68 Ha. DAS ini melingkupi Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang yang di bagi menjadi tiga segmen yakni :

1. Bagian hulu DAS Cisadane seluas 112093,50 Ha sebagian besar termasuk wilayah Kabupaten Bogor (Kecamatan Nanggung, Leuwiliang, Pamijahan, Cibungbulang, Ciampea, Cijeruk, Ciawi, Kemang, Parung, Gunung Sindur, Rumpin, Cigudeg, Dramaga dan Ciomas) dan sebagian kecil Kota Bogor (Kecamatan Bogor Barat dan Bogor Selatan) serta sebagian kecil kecamatan di Kabupaten Sukabumi (Cibadak, Lebak, Cicurug, Kabandungan, Cidahu, Cibeber, Kadudampit, dan Nagrak)

2. Bagian tengah DAS Cisadane seluas 20264,68 Ha termasuk wilayah Kabupaten Tangerang (Kecamatan Curug, Legok, Serpong, dan Batu Ceper, dan Pedegangan), Kota Tangerang (Kecamatan Cipondoh, Jatiuwung, dan Tangerang).

3. Bagian hilir seluas 16324,50 Ha termasuk wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Tangerang, yang terdiri dari wilayah Kecamatan Mauk, Sepatan, Teluk Naga, Paku Haji, Benda, dan Kosambi

4.1.2 Karakteristik Iklim

Ikilm Daerah Aliran Sungai Cisadane bervariasi menurut segmen hulu, tengah dan hilir. Namun data yang diperoleh hanya menjelaskan karakteristik bagian hulu yaitu Curah hujan yang terjadi berkisar antara 81 – 526 mm/bln. Dengan bulan basah terjadi selama 11 bulan antara bulan September hingga Juli dan bulan terbasah terjadi pada bulan Desember. Bulan lembab terjadi pada bulan Agustus.

Menurut klasifikasi iklim Schmidth-Ferguson, DAS Cisadane bagian hulu digolongkan kedalam tipe A, yaitu daerah basah dengan vegetasi hutan hujan tropis. Sedangkan menurut klasifikasi Oldeman digolongkan kedalam tipe A1, yaitu sesuai untuk Padi terus menerus, tetapi produksi kurang karena pada umumnya kerapatan fluks surya radiasi surya rendah sepanjang tahun.

4.1.3 Karakteristik Topografi

DAS Cisadane mempunyai topografi yang bervariasi dari datar hingga sangat curam dengan ketinggian antara 0 – 2800 mdpl. Sebagian besar topografi DAS Cisadane mempunyai topografi yang bervariasi dari datar hingga sangat curam dengan ketinggian antara 0 – 2800 mdpl. Sebagian besar topografi

DAS Cisadane wilayah hulu mempunyai ciri sungai pegunungan yang berarus deras, banyak tebing curam dengan dasar batuan pasir, berkerikil dan alur sungai yang berkelok-kelok, mempunyai hidrograf aliran dengan puncak-puncak yang tajam waktu menaik (rising stage) dan menurun (falling stage). Di DAS Cisadane wilayah tengah banyak dijumpai galian pasir dan kerikil, arus air yang deras menggerus tepi sungai di berbagai kelokan sehingga memperlebar badan sungai. DAS Cisadane wilayah hilir yang mempunyai topografi datar (0-3%), aliran sungainya semakin lambat.

4.1.4 Tanah dan Geologi

Berdasarkan Peta Tanah Tinjau Jawa Barat BRLKT Ciliwung-Citarum skala 1:250.000 penyebaran jenis tanah pada DAS Cisadane dapat dijelaskan dengan membagi DAS Cisadane menjadi tiga, yaitu:

1. Wilayah hulu, dimulai dari Gunung Salak sampai Batu Beulah, Kabupaten Bogor. Daerah Gunung Salak sebagian daerah puncak dengan ketinggian +2500 m didominasi oleh tanah-tanah Andosol dengan bahan induk dari abu volkan intermedier hingga basis. Sedangkan di bagian lembah berkembang tanah-tanah angkutan dari Gunung Salak seperti regosol dan lateritik. Pada bagian sepanjang aliran Sungai Cisadane berkembang tanah aluvial yang terbentuk karena adanya pengendapan tanah yang terangkut oleh aliran sungai dangan bahan induk berupa endapan liat dan pasir.

2. Wilayah tengah, dimulai dari Batu Beulah hingga Pasar Baru, Tangerang. Pada wilayah ini didominasi oleh tanah-tanah telah berkembang lanjut, seperti latosol dan lateritik dengan bahan induk tuf vulkan intermedier yang berasal dari Gunung Salak. Tetapi pada sepanjang Sungai Cisadane tetap berbentuk aluvial yang berasal dari endapan Sungai Cisadane dengan bahan induk endapan liat dan pasir.

3. Wilayah hilir, dimulai dari Pasar Baru, Kabupaten Tangerang hingga muara Sungai Cisadane. Wilayah ini penyebaran jenis tanah lebih didominasi oleh tanah aluvial dengan bahan induk endapan liat hingga pasir. Hal ini didukung oleh fisiografi daerah yang berupa daratan, sehingga sebagian besar tanah 3. Wilayah hilir, dimulai dari Pasar Baru, Kabupaten Tangerang hingga muara Sungai Cisadane. Wilayah ini penyebaran jenis tanah lebih didominasi oleh tanah aluvial dengan bahan induk endapan liat hingga pasir. Hal ini didukung oleh fisiografi daerah yang berupa daratan, sehingga sebagian besar tanah

4.1.5 Jaringan Sungai

Sungai Cisadane memiliki hulu di kawasan Sukabumi. Beberapa anak Sungai Cikaniki di bagian barat, Sungai Cianten dan Cihideung di bagian tengah dan Sungai Ciapus di bagian timur. Disamping itu masih ada beberapa sungai kecil lain yang bermuara baik langsung ke Sungai Cisadane maupun pada anak- anak sungainya, karena itu kawasan hulu Sungai Cisadane ini meliputi kawasan yang sangat luas sehingga aliran Cisadane merupakan kumulatif dari seluruh sungai-sungai tersebut.