Metode Pengumpulan Data Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

3.8. Metode Pengumpulan Data

a. Kuesioner Dalam suatu penelitian ilmiah, metode pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat, dan terpercaya untuk memperoleh data primer yang diperlukan, teknik yang digunakan adalah pengisian kuesioner. Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan akan memberi respon atas pertanyaan tersebut. b. Wawancara Merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survey yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan pada konsumen susu Ultramilk di Kelurahan Titi Rantai Medan.

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dapat melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Pengujian validitas merupakan proses menguji butir-butir pertanyaan yang terdapat dalam sebuah angket, apakah isi dari butir pertanyaan tersebut sudah valid. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Misalnya skala nominal 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD yang bersifat non parametrik digunakan untuk mengukur variabel nominal, bukan untuk mengukur variabel interval yang bersifat parametrik. Situmorang dan Lufti, 2011:76. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, dengan kriteria sebagai berikut: 1 Jika r hitung r tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid. 2 Jika r hitung r tabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan terhadap konsumen di wilayah kelurahan Titi Rantai Medan yang telah melakukan pembelian Ultramilk minimal 2 kali sebanyak 30 konsumen di luar sampel penelitian. Nilai tabel r dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5, angka yang diperoleh = 0,361. Tabel 3.3 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted VAR00001 66.3333 67.816 .678 .936 VAR00002 66.1667 71.661 .444 .940 VAR00003 66.1667 68.006 .786 .935 VAR00004 66.8667 68.120 .638 .937 VAR00005 66.4333 70.530 .508 .940 VAR00006 66.2667 68.961 .626 .938 VAR00007 66.3333 65.264 .800 .934 VAR00008 66.3333 66.851 .712 .936 VAR00009 66.2667 70.271 .636 .938 VAR00010 66.2000 68.717 .660 .937 VAR00011 66.4000 65.490 .845 .933 VAR00012 66.3333 66.644 .731 .935 VAR00013 66.3667 67.482 .592 .939 VAR00014 66.6333 66.309 .717 .936 VAR00015 66.2000 67.752 .638 .937 VAR00016 66.6333 66.930 .663 .937 VAR00017 66.8000 66.097 .715 .936 VAR00018 66.3667 67.344 .567 .939 Sumber : Hasil Data Penelitian, 2013 diolah Corrected Item-Total Correlation menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrument. Untuk mengetahui pada setiap pertanyaan, maka nilai pada kolom Corrected Item- Total Correlation yang merupakan nilai r hitung dibandingkan dengan r tabel . Adapun pada α = 0,05 dengan derajat bebas df = 30, sehingga r 0,05;30, diperoleh r tabel adalah 0,361. 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD Pada tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan adalah valid, yang dapat dilihat dari r hitung pada Corrected Item-Total Correlation yang pada keseluruhan butir lebih besar dari r tabel 0,361. Sehingga diperoleh 18 pertanyaan valid yang dapat digunakan untuk melakukan penelitian, seperti pada tabel 3.4. Tabel 3.4 Validitas Instrumen Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation r tabel Validitas P1 0,678 0,361 Valid P2 0,444 0,361 Valid P3 0,786 0,361 Valid P4 0,638 0,361 Valid P5 0,508 0,361 Valid P6 0,626 0,361 Valid P7 0,800 0,361 Valid P8 0,712 0,361 Valid P9 0,636 0,361 Valid P10 0,660 0,361 Valid P11 0,845 0,361 Valid P12 0,731 0,361 Valid P13 0,592 0,361 Valid P14 0,717 0,361 Valid P15 0,638 0,361 Valid P16 0,663 0,361 Valid P17 0,715 0,361 Valid P18 0,567 0,361 Valid Sumber : Hasil Data Penelitian, 2013 diolah

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel Situmorang dan Lufti, 2011:76. Pada penelitian ini, pengujian akan dilakukan dengan menggunakan 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD program SPSS versi 16.0. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1 Jika r alpha positif atau lebih besar dari r tabel, maka pertanyaan reliabel. 2 Jika r alpha negatif atau lebih kecil dari r tabel, maka pertanyaan tidak reliabel. Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach’s alpha 0,80. Situmorang dan Lufti 2012 : 82 Tabel 3.5 Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .940 18 Sumber : Hasil Data Penelitian, 2013 diolah Dari tabel 3.5 dapat diketahui bahwa nilai r alpha sebesar 0,940 dan r tabel sebesar 0,361. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r alpha positif dan lebih besar dari r tabel 0,940 0,80 maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian. 3.10. Pengujian Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dilakukan dengan melakukan uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas.

1. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent, jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent. Uji multikolinearitas pada penelitian dilakukan dengan matriks korelasi. Pengujian ada tidaknya gejala 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD multikolinearitas dilakukan dengan meperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF Variance Inflation Factor dan nilai Tolerance-nya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 1, atau nilai VIF 5, maka diambil kesimpulan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat problem multikolinearitas Ginting Situmorang, dkk, 2008:104.

2. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain, jika varians dari residu atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatter plot.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorv Smirnorv. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asyimp.sig. 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Ginting Situmorang, dkk, 2008:62.

3.11. Metode Analisis Data