Riana Mashar, 2015 TEKNIK KONSELING METAFORA UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA USIA 6-7 TAHUN
DI KELAS 1 SD MUHAMMADIYAH 1 ALTERNATIF KOTA MAGELANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
89
BAB III METODE PENELITIAN
Penulisan Bab III mengenai metode penelitian menguraikan tentang proses persiapan dan pelaksanaan penelitian. Dalam proses persiapan diuraikan mengenai
desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel, serta penyusunan instrumen penelitian. Tahap pelaksanaan penelitian meliputi prosedur penelitian, dan analisis
data penelitian. Secara rinci uraian dijabarkan sebagai berikut.
A. Pendekatan dan Desain Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas teknik konseling metafora untuk meningkatkan tanggung jawab siswa Kelas 1 SD. Sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai dalam penelitian maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif.
Terdapat tiga jenis variabel dalam penelitian, yaitu: 1. Variabel independen
: Teknik Konseling Metafora 2. Variabel dependen
: Tanggung jawab 3. Variabel moderator
: IQ dan jenis kelamin Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah untreathed
control group design with dependent pretest and posttest samples Cook Campbell, 1979; Heppner, Wampold, dan Kivlighan, 2008. Desain ini
menggunakan pengukuran sebanyak dua kali yang dikenakan pada kelompok kontrol dan eksperimen sebelum dan sesudah perlakuan diberikan. Penggunaan
desain eksperimen dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam format sebagai berikut.
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian Eksperimen Kuasi
Random O
X O
Ekperimen R
O1 X
O2 Kontrol
R O1
-X O2
Perlakuan Kelompok
Riana Mashar, 2015 TEKNIK KONSELING METAFORA UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA USIA 6-7 TAHUN
DI KELAS 1 SD MUHAMMADIYAH 1 ALTERNATIF KOTA MAGELANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
90
Keterangan: 1. O1
: Pretest 2. O2
: Posttest 3. X
: Perlakuan Teknik Konseling Metafora 4. -X
: Tanpa Perlakuan Teknik Konseling Metafora
Kerlinger 1999 menyatakan bahwa syarat penelitian eksperimen murni adalah: 1 adanya manipulasi minimal terhadap satu variabel; 2 pengambilan
subjek penelitian dilakukan secara acak; 3 pemberian perlakuan kepada kelompok dilakukan secara acak pula. Jika dari persyaratan tersebut tidak terpenuhi karena
suatu alasan, maka penelitian disebut sebagai penelitian dengan rancangan eksperimen kuasi. Berdasar uraian tersebut, maka penelitian ini menggunakan
desain eksperimen kuasi, yaitu eksperimen yang memiliki perlakuan, pengukuran dampak, unit eksperimen, namun tidak menggunakan pengambilan subjek secara
acak dalam pemilihan subjek karena seluruh subjek dalam populasi digunakan. Populasi subjek penelitian dipilih berdasar skor nilai karakter tanggung jawab
subjek yang berada dalam kategori skor sedang, rendah dan sangat rendah. Alasan peneliti memilih eksperimen kuasi juga sejalan dengan pandangan Heppner,
Wampold, dan Kivlighan 2008;182 bahwa pemilihan responden secara acak sulit dilakukan dalam setting pendidikan, terdapat pertimbangan etis dalam memberikan
layanan, kesulitan dalam melakukan pengontrolan secara penuh, dan kesulitan dalam menetapkan kelompok kontrol yang tepat.
Dalam penelitian ini akan dikumpulkan dua jenis, yaitu data kuantitatif yang digunakan untuk menguji efektivitas teknik konseling metafora dalam
meningkatkan tanggung jawab siswa. Setelah data kuantitatif diperoleh akan ditindaklanjuti dengan pengumpulan data kualitatif yang digunakan sebagai
pendukung data kuantitatif untuk dapat lebih memberikan pemaknaan dan pengayaan terhadap dinamika hasil penelitian yang diperoleh. Data kualitatif akan
Riana Mashar, 2015 TEKNIK KONSELING METAFORA UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA USIA 6-7 TAHUN
DI KELAS 1 SD MUHAMMADIYAH 1 ALTERNATIF KOTA MAGELANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
91
dikumpulkan terhadap subjek-subjek penelitian yang memperoleh skor ekstrim setelah perlakuan diterima atau subjek outlier.
Riana Mashar, 2015 TEKNIK KONSELING METAFORA UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA USIA 6-7 TAHUN
DI KELAS 1 SD MUHAMMADIYAH 1 ALTERNATIF KOTA MAGELANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Terdapat dua jenis data kualitatif yang akan digali dalam penelitian ini yakni data mengenai keterlibatan subjek dalam proses konseling dan data mengenai
perubahan tanggung jawab subjek menurut guru dan orang tua. Data kualitatif tentang keterlibatan responden yang mendukung dan menghambat peningkatan tanggung
jawab selama proses perlakuan diperoleh dari hasil FGD dengan para observer asisten peneliti yang mengamati proses konseling.
Berikut ini disajikan diagram pelaksanaan penelitian dengan menggunakan desain penelitian eksperimen yang akan dilakukan.
FGD
Gambar 3.1 Sumber: Adaptasi dari Creswell Clark, 2007, Creswell, 2010
Berdasar diagram tersebut dapat dijabarkan tahap penelitian kuantitatif dan kualitatif sebagai berikut:
a. Tahap Kuantitatif dilakukan melalui pretes dan posttest. Pengukuran tanggung jawab siswa sebelum perlakuan dilakukan selama satu pekan demikian pula
pengukuran setelah perlakuan dilakukan selama satu pekan. Data yang diperoleh
HASIL DAN INTERPRETASI
KESELURUHAN QUANTITATIF
kualitatif
PROSEDUR: Dua kelompok:
kelompok kontrol eksperimen
Hasil pengukuran: skor tanggungnjawab
pre-test dan post-test Observasi
PRODUK: Uji statistik analisis
data PROSEDUR:
Observasi Wawancara
FGD Dokumen
hasil karya siswa
PRODUK: Dinamika
penelitian PROSEDUR:
Diskusi efektivitas
intervensi PRODUK:
Diskusi
hasil penelitian
Riana Mashar, 2015 TEKNIK KONSELING METAFORA UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA USIA 6-7 TAHUN
DI KELAS 1 SD MUHAMMADIYAH 1 ALTERNATIF KOTA MAGELANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
akan dianalisis secara statistik. b. Tahap kualitatif dilakukan selama perlakuan dan setelah perlakuan selesai
dilakukan. Hasil analisis data kuantitatif pada tahap pertama menghasilkan kasus-kasus ekstrem dan outlier Creswell Clark, 2007 yang kemudian
ditindaklanjuti dengan pengumpulan data kualitatif mengenai kasus-kasus ekstrem tersebut. Dalam tahap ini data dikumpulkan dengan teknik observasi
langsung terhadap anak selama perlakuan dan setelah perlakuan, mengamati hasil karya siswa selama perlakuan, wawancara semi terstruktur dengan guru dan
kepala sekolah, serta focus group discussion FGD yang melibatkan orang tua, observer, dan guru.
Tabel 3.2. Alur Pengumpulan Data Kuantitatif dan Kualitatif METODE
PROSES HASIL
ANALISIS
Kuantitatif 1. Pre-test Melakukan observasi berpedoman
pada checklist observasi tanggung jawab
yang telah
disiapkan. Observasi dilakukan selama satu
pekan sebelum perlakuan diberikan. Skor pre-test
Uji statistik: 1. Deskriptif
2. Anacova 3. Anava
2. Post-test
Melakukan observasi berpedoman pada checklist observasi tanggung
jawab yang
telah disiapkan.
Observasi dilakukan selama satu pekan setelah perlakuan diberikan
Skor post-test
Kualitatif 1. Selama perlakuan berlangsung:
Observasi partisipan
dengan pencatatan naratif mengenai berbagai
perilaku yang
menghambat dan
mendukung keterlibatan
subjek penelitian dalam mengikuti konseling
metafora. Hasil
observasi dalam bentuk
narasi Analisis
kualitatif tematik
2. Setelah perlakuan: a. Wawancara
dengan guru
dan kepala sekolah
b. FGD dengan guru dan orang tua. Hasil
verbatim
Riana Mashar, 2015 TEKNIK KONSELING METAFORA UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA USIA 6-7 TAHUN
DI KELAS 1 SD MUHAMMADIYAH 1 ALTERNATIF KOTA MAGELANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
B. Lokasi dan Subjek Penelitian 1.