59 Approach. Karena dapat diketahui aktivitas dan biaya sosial yang telah
dilaksanakan perusahaan. Dengan demikian perusahaan dapat mempertimbangkan untuk melaporkan aktivitas dan biaya sosial yang telah
dikeluarkan sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan ke dalam format laporan pertanggungjawaban sosial yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan sebagai laporan tambahan dalam laporan keuangan perusahaan. www.google.com source : OAI Yuni Suryaningsih
c. Akuntansi Sosial Pada PT.PLN Persero Kepulauan Riau
Kepualuan Riau telah ditetapkan sebagai propinsi UU RI no.25 tahun 2002 maka dilakukan perubahan nama organisasi yang resmi menjadi PT
PLN Persero Wilayah Riau dan Kepulauan Riau berdasarkan Keputusan Direksi No. 098.K010DIR2006 tentang perubahan Keputusan Direksi No.
300.K010DIR2006 tentang organisasi PT PLN Persero Wilayah Riau, dan Kepulauan Riau. Keberadaan PT. PLN Persero Wilayah Riau dengan
unit – unitnya, sebelumnya merupakan bagian dari PT. PLN Persero Wilayah III dan telah mengalami beberapa kali perubahan. Sebagai tindak
lanjut dari keputusan Presiden No. 139 tahun 1998 tanggal 11 September 1998 tentang Tim Restrukturisasi dan Rehabilitasi PT PLN Persero. PT
PLN menerbitkan keputusan Direksi No.113.K101DIR2001 tanggal 25
Universitas Sumatera Utara
60 Mei 2001 sehingga PLN Wilayah III berubah status menjadi PT PLN
Persero Unit Bisnis Sumbar Riau termasuk di dalamnya pembentukan Wilayah Usaha Riau
Implementasi CSR pada PT PLN Persero Wilayah Riau dan Kepulauan RiauProgram CSR yang telah dilakukan oleh PT PLN Persero
Wilayah Riau dan Kepulauan Riau yaitu Program Partisipasi Pembinaan Lingkungan P3Lcomdev yang dimulai sejak tahun 2005 sampai dengan
sekarang. ComDev yang dilaksanakan oleh PT PLN Persero Wilayah Riau dan Kepulauan Riau terdiri dari 3 jenis kegiatan yaitu:
1. Community Service yaitu pelayanan terhadap masyarakat diantaranya,
bantuan pembangunan tempat ibadah, pengembangan prasarana umum dan lainnya serta bantuan untuk musibah bencana alam.
2. Community Empoworing yaitu bantuan yang diberikan untuk tujuan
pengembangan generasi muda dan peningkatan kesehatan bagi masyarakat seperti bantuan untuk pembangunan sekolah, rumah sakit
dan penggalangan donor darah. 3.
Community relation yaitu bantuan yang diberikan perusahaan yang bertujuan untuk pengembangan hubungan perusahaan demi
peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar dengan cara memberikan bantuan berupa pelatihan keterampilan, memberikan pinjaman bagi
UKM dan home industri untuk modal menjalankan usaha bagi masyarakat yang berpotensi.
Universitas Sumatera Utara
61 Laporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan program CSR oleh
pengurus dimuatkan dalam sebuah laporan realisasi Program Partisipasi Pembinaan Lingkungan P3L ComDev yang menjelaskan kegiatan- kegiatan
yang telah dilaksanakan serta penggunaan dana ComDev oleh pengguna dalam periode satu tahun. Laporan ini ditujukan kepada pimpinan PT PLN
Persero Wilayah Riau dan Kepulauan Riau rekap laporan realisasi Program Partisipasi Pembinaan Lingkungan P3L ComDev. Sebagai
Bentuk Tanggungjawab Sosial Perusahaan Terhadap Lingkungannya Pelaksanaan kerja CSR dimulai berdasarkan rekomendasi unit-unit PLN
PERSERO
Wilayah Riau dan Kepulauan Riau yang diwajibkan untuk mencari lokasi pemberian bantuan, unit ini sebelumnya menunjuk beberapa
tempat seperti sekolah, tempat ibadah, tempat kursus atau pelatihan. Anggaran CSR Tahunan PT PLN Persero Wilayah Riau dan
Kepulauan Riau pada Triwulan III tahun 2011 adalah sebesar Rp. 754.275.000. Anggaran tersebut akan digunakan untuk masing-masing
aktivitas sebagai berikut : \
Universitas Sumatera Utara
62
Tabel 4.1 Anggaran Dana
No Aktifitas
Anggaran
1 Community relation
Rp.20.000.000 2 Community
services Rp.
265.250.000 3 Community
empoworing Rp.428.200.000 4
Bantuan pelestarian alam Rp.5.000.000
5 Biaya administrasi
Rp. 31.525.000
Jumlah Rp.
754.275.000
Sumber : PT PLN Persero WRKR Pekanbaru
Dari anggaran CSR diatas belum semua dana bisa terealisasikan oleh perusahaan adalah realisasi untuk setiap jenis kegiatan:
1. Community Realtions
a. Konsultasi publik Rp 2.000.000,
b. Dikirim ke Ranting Siak Rp 14.000.000,
2. Community Services
a. Bantuan korban bencana alam Rp 10.000.000,
b. Bantuan Peningkatan kesehatan Rp 91.690.00,
Universitas Sumatera Utara
63 c.
Pengembangan sarana dan prasarana umum Rp114.150.000, d.
Bantuan sarana ibadah Rp 94.650.000,
3. Community Empowering
a. Bantuan pendidikan dan pelatihan Rp 187.750.000,
b. Bantuan peningkatan kel. Swadaya masyarakat Rp 10.000.000,
c. Bantuan peningkatan kapasitas usaha masyarakat Rp 95.000.000,
4. Pelestarian alam
a. Biaya administrasi Rp 13.375.000
b. Total Realisasi Rp 632.715.000
Berdasarkan rincian diatas belum semua dana CSR terealisasikan, dari anggaran perusahaan sebesar Rp 754.275.000 yang sudah direalisasikan
sebesar Rp 632.715.000. Sisa dana yang belum terealisasi sebesar Rp 121.560.000 berikut adalah Arus dana Program Partisipasi Pemberdayaan
Lingkungan P3L pada Triwulan III Tahun 2011 Laporan kegiatan CSR ini dibuat pada Triwulan ke III, setelah kegiatan CSR di lakukan oleh
perusahaan. Dana untuk CSR ini telah dianggarkan oleh perusahaan sejak tahun 2010 dan dilaksanakan pada Triwulan I, Triwulan II, danTriwulan ke
III pada tahun 2011.
Universitas Sumatera Utara
64 Berikut ini adalah rincian pelaksanann CSR pada Triwulan I, Triwulan
II. Triwulan III dana Community Relation, Community Services, Community Empowering tiap- tiap area kantor cabang pada Triwulan I,
Triwulan II, dan Triwulan III. Untuk Community Relation perusahaan memberikan anggaran dana sebesar Rp 20.000.000 yang terealisasi sebesar
Rp 16.000.000 yaitu pada Triwulan II sebesar Rp 2.000.000 dan pada Triwulan III sebesar Rp 14.000.000. sisanya sebesar Rp. 4.000.000 karena
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan hanya sebesar Rp 16.000.000. Perusahaan memberikan anggaran dana untuk Community Services sebesar
Rp 289.000.000 namun biaya yang dikeluarkan lebih besar dari yang dianggarkan perusahaan yaitu sebesar Rp 310.490.000. Dana pada bagian
Community Services kurang sebesar Rp 21.490.000 dikarenakan banyaknya bantuan kesehatan yang dilakukan oleh perusahaan. Dananya digunakan
sebesar Rp 36.840.000 pada Triwulan I, Rp 97.900.000 pada Triwulan II dan sebesar Rp 175.750.000 pada Triwulan III untuk kegiatan Community
Empowering perusahaan yang memberikan anggaran dana sebesar Rp 428.500.000 yang terealisasi hanya sebesar Rp 292.850.000. Berarti dana
yang tidak teralokasi sebesar Rp 135.650.000. Dana yang berlebih pada Community Empowering cukup banyak. Hal ini dikerenakan dananya telah
dianggarkan tapi tidak mendapat persetujuan dari pimpinan sehingga tidak direalisasikan. Sehingga dana Community Empowering berlebih cukup
banyak. Pada Triwulan I dana tidak dialokasikan pada Triwulan II dana
Universitas Sumatera Utara
65 digunakan untuk kegiatan CSR sebesar Rp124.000.000 dan pada Triwulan
III sebesar Rp.168.000.000 Perusahaan telah memberikan dana sebesar Rp. 5.000.0000 untuk kegiatan pelestarian alam, namun belum dialokasikan.
Perusahaan akan mengalokasikan dana tersebut untuk kegiatan pelestarian alam pada tahun berikutnya. Karna padatnya acara kegiatan sosial ini maka
perusahaan mengakumulasikan dananya untuk kegiatan CSR tahun depan. Biaya operasional perusahaan dianggarkan sebesar Rp31.525.000
namun yang terpakai hanya sebesar Rp 13.375.000. Jadi sisa dana dari biaya operasional sebesar Rp18.150.000, Dana yang terealisasi yaitu sebesar Rp
450.000 pada Triwulan I, Rp 2.950.000 pada Triwulan II dan Rp 9.975.000 pada Triwulan III Dana pada Community Relation dana yang dianggarkan
oleh perusahaan sebesar Rp 20.0000.000 telah terealisasi sebesar Rp 16.000.000 atau 80. Community services dana yang dianggarkan oleh
perusahaan sebesar 269.250.000 telah terealisasi sebesar Rp 310.490.000 atau 115,32 dana yang terealisasi lebih besar dari yang dianggarkan
perusahaan sebesar Rp 41.240.000 maka untuk mengatasinya diambil dari akumulasi dari dana yang berlebih dari anggaran Community Empowering
dalam bentuk kepedulian perusahaan yang ditujukan untuk membantu pelayanan masyarakat. Sedangkan untuk Community Empowering dana
yang dianggarkan untuk beasiswa, kegiatan pelatihan, bantuan pada masyarakat kurang mampu dan sebagainya dianggarkan oleh perusahaan
sebesar Rp 426.500.000 telah direalisasikan sebesar Rp 292.850.000 atau
Universitas Sumatera Utara
66 68,34. Untuk pelestarian alam perusahaan mengganggarkan dana sebesar
Rp 5.000.000 namun belum ada yang terealisasikan.Terakhir untuk biaya operasi dianggarkan oleh perusahaan sebesar Rp 31.525.000 telah
direalisasikan sebesar Rp 13.375.000. Secara keseluruhan perusahaan mengganggarkan dana untuk kegiatan CSR ini adalah sebesar Rp
754.275.000 yang telah direaliasasikan oleh perusahaan sebesar Rp 632.715.000 atau 83,88. Dana yang berlebih ini akan diakumulasikan
untuk kegiatan CSR untuk tahun berikutnya. PT PLN Persero telah melakukan kegiatan CSR dengan baik, namun belum optimal menggunakan
dana yang dianggarkan. Untuk tahun selanjutnya PT PLN Persero akan melakukan kegiatan CSR lebih baik lagi, dan perusahaan akan
mengoptimalkan penggunaan dananya. Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan uraian tentang PT. PLN
kepulauan riau diatas adalah : 1.
PT. PLN Persero Wilayah Riau dan Kepulauan Riau telah melakukan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitarnya yang terkait
dengan masyarakat, lingkungan dan sumber daya manusia. Walaupun belum secara proposional mengalokasikan biayanya untuk masyarakat
sekitarnya. 2.
Undang-undang Pasal 2 dan Pasal 66 telah dilaksanakan dengan baik oleh PT PLN Persero Wilayah Riau dan Kepulauan Riau. PT PLN
Persero Wilayah Riau dan Kepulauan Riau telah memberikan
Universitas Sumatera Utara
67 sumbangan bagi perkembangan perekonomian Indonesia dan
penerimaan pada kas negara sebangaimana yang dimaksudkan dalam Pasal 2 ayat 1, PT PLN Persero Wilayah Riau dan Kepulauan Riau
menyelenggarakan jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak. Serta turut aktif memberikan
bimbingan dan bantuan pada golongan ekonomi lemah. Terbukti dengan adanya PT PLN Persero Wilayah Riau dan Kepulauan Riau
WRKR ini memberikan bantuan peningkatan usaha pada masyarakat Sumber: www.google.com PT.PLN Persero Kepulauan Riau
4.2.1.3 Perkembangan Dan Penerapan Akuntansi Sosial Di Thailand
Thialand dianggap sebagai salah satu ekonomi yang paling berhasil di Asia dari segi transformasi dari masyarakat berbasis pertanian ke ekonomi
industri. Pada akhir tahun 1990-an dan awal 1990-an, indikator ekonomi memperlihatkan bahwa Thailand adalah salah satu tempat menarik untuk
investasi asing terkait dengan tenaga kerja murah dan sumber daya alam yang melimpah pada tingkat perusahaan, khususnya untuk peruahaan yang
dibiayai di public. Keberhasilan pertumbuhan ekonomi dilaporkan dalam laporan perusahaan untuk keperluan investasi dari pemegang saham
prospektif. Meskipun dampak ekonomi dari aktivitas bisnis terbentuk sebagai bagian laporan tahunan, konsekuensi lain dari aktivitas bisnis yang
Universitas Sumatera Utara
68 dibuat dalam laporan perusahaan yang ditempatkan pada reliabilitas sebagai
efek lingkungan dan sosial yang diciptakan sejajar dengan keberhasilan ekonomi dalam masyarakat Thailand
Dalam upaya mencapai tujuan, Thailand menggambarkan kenyataan permasalahan sosial dan lingkungan yang dihadapi oleh Thailand
sebagaimana dilaporkan dalam komentar politik Thailand khususnya di pers Thailand. Laporan tahunan yang dipilih untuk tujuan ini adalah perusahaan
Thiland untuk tahun 1993 dan 1999. Dalam dua tahun ini perkeonomian Thailand mencapai puncaknya di tahun 1999 dan sebaliknya menyaksikan
kepulihan Thialand dari ekonomi yang terjadi di tahun 1997. Sejak thailand terbuka untuk perdagangan global sebagai hasil
perjanjian tahun 1855, Thailand telah mengembangkan kebijakan ekonomi dalam meningkatkan komersialisasi, industrialisasi dan divesifikasi dari
basis pertanian. Terutma sejak 1945, sistem ekonomi Thailand telah berubah secara dramatis terkait tujuan penting dari pemerintahan Thailand dalam
menjadikan Thailand sebagai salah satu negara industri baru NIC. Thialand mencapai keberhasilan ekonomi konvensional yang ditandai
dengan pertumbuhan PDB tahunan 9.1 persen dalam periode 1985 – 1996, peningkatan penerimaan eksport tahunan 19.8 persen antara 1985 dan 1996
dan diversifikasi susbtansial dalam komposisi penerimaan eksport dari produk pertanian ke barang manufaktur dari 51.4 persen di tahun 1970
menjadi 81.1 persen. Perkembangan ekonomi telah menghasilkan sejumlah
Universitas Sumatera Utara
69 masalah sosial dan lingkungan. Rencana pembangunan pemerintah
cenderung memusatkan perhatian pada perkembangan industri, mengabaikan dimensi pertanian yang masih memberikan sumber pencarian dasar dari 60
persen penduduk Thialand. Dengan dukungan yang terbatas dari pemerintah, petani Thailand dihadapkan dengan masalah seperti penurunan dalam harga
padi, dan eksploitasi bisnis menengah dan besar. Banyak petani Thailand dan keluarganya menyimpulkan bahwa alternatif satu-satunya adalah
berpindah ke kota modal, Bangkok, dengan harapan bahwa ini membawa mereka kepada prospek yang lebih baik.
Sebagian migran petani pedesaan dihadapkan dengan ikatan sumber personal, dengan harapan memastikan pekerjaan perkotaan permanen, tenaga
kerja yang lebih murah dalam keuangan dan kondisi kerja. Migran pedesaan membentuk tenaga kerja yang tidak terampil dan tidak dilengkapi secara
khusus untuk kerja industri di perkotaan. Mereka dihadapkan dengan keterbatasan pilihan kerja dan memiliki penerimaan yang rendah. Meskipun
Undang-undang upah minimum dari kerja dan memiliki penerimaan rendah. Meskipun upah minimum merupakan kebijakan negara yang dirancang
melindungi pekerja terhadap kondisi yang tidak realistis upah rendah, 33.47 persen dan 41.85 persen dari pemerintah memeriksa perusahaan yang
melanggar undang-undang upah minimum di tahun 1993 dan 1999. Tanpa pembiayaan yang cukup dan relatif pada Bangkok, posisi yang lemah dari
pekerjaan yang menghasilkan perpindahan di Bangkok. Dalam beberapa
Universitas Sumatera Utara
70 tahun, ini mengembangkan masalah sosial yang serius di masyarakat
Thailand dengan situasi yang menguntungkan di Bangkok telah berkembang dengan cepat sehingga ekonomi Thailand ini semakin diperkuat.
Sementara pekerja pabrik mampu mentoleransi kondisi kerja yang kurang baik serta upah rendah yang diketahui bahwa terjadi peningkatan
jumlah pekerja perempuan di pabrik dalam 30 tahun terakhir dan juga menyesuaikan diri dengan kondisi kerja yang kurang baik, upah yang
rendah dan masalah kesehatan. Meskipun masalah ini tidak dibahas lebih luas, namun ada beberapa pemikiran dalam industri dimana
sebagian besar tenaga kerja pabrik adalah perempuan seperti bisnis pertanian, makanan dan minuman dan tekstile, dan adanya diskriminasi
gender dalam bentuk penanganan perbedaan antara pekerja laki-laki dan wanita, upah rendah untuk perempuan, penyediaan kesejahteraan yang
kurang baik dan kurangnya promosi. Sebagian tanggung jawab sosial khususnya pada perusahaan dengan tenaga kerja pada perempuan
dengan pemikiran sosial untuk para pekerja wanita. Masalah yang berkaitan dengan pekerja yang sama dalam ekonomi
muncul perkembangan industri yang cepat pada lingkungan ekologi di Thailand. Ekonomi dan perkembangan industri juga telah
mengakibatkan kehilangan sumber daya alam seperti hutan, menciptakan polusi yang serius di daerah perkotaan. Masalah terakhir
adalah bukti di Bangkok dimana industri modern fokus pada udara,
Universitas Sumatera Utara
71 kebisingan, polusi air dan lalu lintas lebih menonjol. Permasalahan
lingkungan semakin memburuk dan kemudian dampak dari permasalahan dikembangkan pada lingkungan kesehatan. Udara yang
tercemar yang disebabkan oleh pengembangan pabrik di dalam industri Mabtaphut di Provinsi Rayong, telah mempengaruhi kehidupan
penduduk. Polusi di Thailand ini tidak hanya tanah, tapi sungai digunakan
untuk air kebutuhan keluarga termasuk suplai makanan di pedesaan komunitas Thai. Selama beberapa dekade sejak kemajuan industri di
Thailand, beberapa sungai di sekitar Thailand khususnya sungai Chao Phraya, sungai Nam Phong, sungai Tha Chin, Sungai Kwae dan sungai
Mae Klong telah tercemari oleh limbah yang dibuang begitu saja. Air beracun ini juga membunuh ikan-ikan dan udang dan merusak sumber
makanan alami. Pembuangan limbah ke dalam sungai oleh perusahaan adalah terjadi secara tidak bertanggung jawab.
Seperti perusahaan kertas dan pulp multi nasional membuang sampah mereka di Bann Chuk Matum sekitar sungai Mae Klong Ketika
pasang, maka limbah akan terbuang ke sungai. Dalam kasus lain, air toksik ini dibuang dari pertambangan ke sungai Kwae Yai, tanpa
pengolahan yang baik sehingga menghasilkan ratusan ternak yang makan dan minum air dari sungai yang tercemar tersebut mati.
Perusahaan juga telah menanggulangi polusi terutama dengan
Universitas Sumatera Utara
72 kemampuan keuangan untuk membeli peralatan pengolahan air.
disamping peringatan dari departemen perindustrian, tanpa tindakan yang telah diimplementasikan. Laporan ini telah dimulai dengan
indikasi bahkan dengan adanya ancaman pemerintah menutup pabrik, perusahaan merasa bahwa mereka terus melanjutkannya.
Pasar internasional menjadi lebih terpusat pada sisi sosial, khususnya dalam masalah hak asasi manusia dan kesadaran lingkungan.
Sejumlah pertanyaan telah diajukan atas hak pekerja dan apakah industri Thailand memenuhi standar lingkungan dan sosial internasional.
Tekanan internasional telah mengemukakan bahwa pemerintahan Thai terutama dalam departmen industri, memperkenalkan berbagai ukuran
yang mampu memberikan panduan bagi perusahaan untuk pekerja yang bersahabat, termasuk lingkungan dan praktek bisnis. Dengan demikian
pasar internasional dapat terlihat bahwa masalah sosial dan lingkungan terutama yang berkaitan dengan karyawan dan lingkungan fisik telah
meningkatkan perhatian di Thailand oleh lembaga pemerintah dengan tujuan menyediakan kepada perusahaan kerangka kerja terbaik untuk
praktek bisnis yang bertanggung jawab. Analisis empiris dari laporan tahunan menunjukkan paparan yang dikategorikan oleh kategori
lingkungan sosial pada masing-masing tahun 1993-1999 yang memperlihatkan orientasi konvensional yang terfokus pada penerimaan
kepentingan keuangan dari pemegang sahamdan pembiayaan lain.
Universitas Sumatera Utara
73
Lingkungan
Masalah lingkungan dalam dunia bisnis telah menjadi masalah pokok. Masalah lingkungan juga telah direfleksikan dalam pers
Thailand dimana ada pemikiran tentang kehilangan hutan tropis Thailand termasuk berbagai masalah pencemaran, terutama di Bangkok.
Beberapa perusahaan mengatakan peningkatan pemikiran bagi lingkungan dalam laporan perusahaan mereka. Sehingga perusahaan
pertanian menyatakan: Perusahaan merealsiasikan bahwa konservasi lingkungan telah berkomitmen dalam jangka panjang jika kerusakan
lingkungan yang berbahaya dalam jangka panjang tidak ada ukuran yang dilaksanakan.
Setiap langkah dalam operasi bisnis agro industri didasarkan atas konsep total manajemen mutu dan kesadaran terhadap lingkungan.
Perusahaan diarahkan untuk penelitian dan pengembangan untuk mencapai manajemen mutu dalam setiap aspek perusahaan dan
meningkatkan produksi kemampuan teknologi termasuk mempertahankan keseimbangan daya alam, bahan baku secara efektif
dimanfaatkan dan dikembangkan dari proses yang diperlakukan dengan teknologi yang efisien.
Sebagai organisasi yang bekerja di kalangan masyarakat, perusahaan menyadari salah satu masalah penting yang dihadapi oleh
Thailand saat ini yaitu kehabisan sumber daya alam dan kerusakan
Universitas Sumatera Utara
74 lingkungan. Perubahan mendukung beberapa lingkungan, proyek
konservasi dan rehabilitasi yang dilakukan oleh berbagai organisasi baik sektor publik maupun swasta. Misalnya hutan mangrup yang menjadi
proyek departemen kehutanan yang bekerjasama dengan penduduk desa, guru, siswa dan perusahaan guna mengembngkan hutan mangrup di
beberapa daerah penanaman. Sebagai perusahaan kimia, beberapa informasi yang rinci menyangkut strategi dan prakteknya dengan
mengacu kepada lingkungan akan lebih menarik untuk beberapa masyasrakat lokal.
Penyediaan pendidikan adalah bentuk keterlibatan komunitas lain. Pendidikan dalam bentuk beasiswa sosial untuk para siswa guna
membantu mereka mengembangkan pendidikan mereka. Bentuk bantuan pendidikan ini berupa hibah untuk mendukung keperluan pendidikan
yang lebih umum. Sebagian besar keterlibatan perusahaan ini ditekankan pada pemikiran untuk mendukung pendidikan dan
memberikan kontribusi bagi pengembangan sosial. Perusahaan telah memberikan dukungan keuangan bagi sekolah Santitham di provinsi
Yasothorn sejak 2010. Memberikan tiga juta bath untuk bangunan sekolah yang membutuhkan ruang kelas untuk siswa kelas 1–6 dan
memberikan peralatan dan fasilitas pendidikan lainnya. Salah satu aspek paparan sosial perusahaan yang mempertimbangkan laporan tahunan
Universitas Sumatera Utara
75 Thailand adalah paparan donasi yang ditujukan untuk mempertahankan
warisan budaya Thailand dan mendukung aktivitas keagamaan. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Thailand
terlihat memiliki kesamaan dengan praktek pelaporan sosial di Australia dibandingkan dengan Amerika serikat dalam bentuk naratif pelaporan
sosial di dalam laporan tahunan Thailand dan juga dalam berbagai tinjauan lainnya. Secara menyeluruh ada beberapa kesamaan antara
praktek sosial di Thailand, Australia dan Amerika serikat dalam lingkungan sosial di Thailand yang tidak identik dengan kondisi di
beberapa negara. Paparan yang digerakkan oleh sosial dan legislatif ini menjadi
bukti dalam perbandingan studi pelaporan etis dan sosial, dimana perilaku perusahaan dapat dipahami dan dipengaruhi oleh norma dan
struktur sosial. Respon yang terbatas pada tekanan sosial ekonomi dari perusahaan Thailand yang mengarah pada paparan sosial dan lingkungan
dan berkembang dalam hubungannya dimana faktor sosial sebagai penerapan sosial dan kelompok tekanan sosial yang lebih luas daripada
perusahaan Amerika Serikat. Saat ini masih sedikit penelitian yang dilakukan terhadap aspek
lingkungan dan sosial dari akuntansi yang berlaku di Thailand dalam sosial perusahaan di Thailand. Penelitian lanjutan dari laporan
lingkungan sosial di dalam konteks Thailand ini diperlukan untuk
Universitas Sumatera Utara
76 menguji berbagai dimensi pelaporan sosial dan lingkungan sosial di
Thailand, khususnya faktor yang menentukan dimana perusahaan mengembangkan dan menerapkan informasi lingkungan. Pemahaman
akan akuntansi lingkungan dalam memenuhi perannya sebagai proses komunikasi dan pertanggung jawaban akuntansi. Thailand harus
melaksanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Thailand dengan konteks ekonomi dan sosial termasuk potensi sebagai instrument bagi
komunikasi sosial dan perkembangan yang nyata. www.google.comsearch proquestcorporate social accounting
disclosure in Thailand
Universitas Sumatera Utara
77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis membuat kesimpulan mengenai perkembangan dan penerapan akuntansi
sosial di Amerika, Indonesia, Thailand. Kemudian penulis berusaha menyumbangkan saran berdasarkan dari kesimpulan tersebut.
1 Akuntansi Sosial masih menjadi pro dan kontra di dunia
akuntansi sampai saat ini mengingat masih terdapatnya pro dan kontra tentang sejauh mana perusahaan harus bertanggung jawab
kepada lingkungan sosialnya 2
Akuntansi Sosial didefinisikan oleh para pakar akuntansi sebagai proses untuk mengukur, mengatur dan melaporkan dampak
interaksi antara perusahaan dengan lingkungan sosialnya 3
Untuk mengukur manfaat sosial social Benefit maupun pengorbanan sosial Social Cost dapat dipergunakan cara
penilaian pengganti, teknik survey dan keputusan dari pengadilan, dan beberapa teknik lainnya yang direkomendasikan
oleh para ahli dan bukti-bukti empiris praktik akuntansi sosial di Amerika.
Universitas Sumatera Utara