Metty Indah Purwanti, 2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL SUNDA DALAM PEMBELAJARAN PKN SEBAGAI
PENGUAT KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
B. Instrumen Penelitian
Di dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen utama
key instrument
dalam mengumpulkan data, menginterpretasi data penelitian dengan merujuk pada pedoman wawancara dan pedoman observasi. Dengan demikian,
penelitian tentang implementasi nilai-nilai kearifan lokal Sunda pada pembelajaran PKn sebagai penguat karakter siswa di SMP Negeri 3 Purwakarta,
peneliti mengadakan observasi dan wawancara mendalam, dengan asumsi bahwa hanya manusia atau masyarakat yang memahami makna interaksi sosial,
mengetahui perasaan dan nilai-nilai yang terdapat pada kejadian tersebut, sehingga peneliti dapat menangkap situasi yang terekam dalam ucapan ataupun
perilaku responden penelitian di lapangan. Sugiyono 2010: hlm. 307 mengungkapkan bahwa: “instrumen utama pengumpulan data dalam penelitian
adalah peneliti sendiri sebagai
human instrument
”. Oleh karena itu, peneliti juga berfungsi untuk menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber
data penelitian, menafsirkan data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data dan membuat kesimpulan atas hasil temuan di lapangan.
Merujuk pada pendapat di atas bahwa dalam penelitian ini, peneliti terjun langsung ke lapangan yaitu bertempat di SMP Negeri 3 Purwakarta, melakukan
observasi, membuat fokus dan memilik sumber data yang relevan, pengumpulan data, maupun menganalisis data dan membuat kesimpulan penelitian. Selain itu,
peneliti menggunakan pendekatan antar subjek penelitian, sehingga dalam proses penelitian lebih banyak berinteraksi langsung dengan orang-orang yang berada di
sekitar tempat penelitian yaitu di SMP Negeri 3 Purwakarta. Dengan kata lain, peneliti lebih leluasa dalam mengambil data dan informasi yang diperlukan dalam
penelitian. Hal tersebut, senada yang diungkapkan oleh Nasution 1988 dalam
Sugiyono 2010: hlm. 306 menyatakan bahwa: Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan
manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya, ialah bahwa segala
Metty Indah Purwanti, 2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL SUNDA DALAM PEMBELAJARAN PKN SEBAGAI
PENGUAT KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang
diharapkan, itu semua tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian
itu.
Berdasarkan pendapat tersebut, jelas bahwa dalam penelitian kualitatif pada awalnya permasalahan belum jelas dan pasti. Dengan kata lain, yang menjadi
instrument adalah peneliti itu sendiri. Tetapi setelah masalahnya yang dipelajari jelas, dapat dikembangkan dalam bentuk suatu instrumen. Peneliti dapat terjun ke
lapangan melakukan pengumpulan data, analisis, dan membuat kesimpulan. Menurut Lofland dalam Moleong 2010: hlm. 157 menyatakan bahwa:
“sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan dan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan yang lainnya
”. Dalam hal ini, terdapat dua jenis data: primer dan sekunder. Data primer seperti hasil
wawancara dan survei yang berupa kata-kata atau tindakan dari orang yang diwawancarai dan diamati selama observasi penelitian di lapangan. Sumber data
primer dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru dan siswa.
Sumber data sekunder yaitu segala informasi tertulis seperti berbagai pendapat berkenaan dengan sistem dan proses implementasi nilai-nilai kearifan
lokal Sunda pada pembelajaran PKn, baik berupa dokumen formal, dokumen pribadi ataupun selebaran yang diadakan oleh sekolah SMP Negeri 3 Purwakarta.
C. Teknik Pengumpulan Data