laporan yang telah kadaluwarsa. Pentingnya laporan yang aktual ini terutama untuk melakukan tindakan koreksi.
Dalam Konteks ini bukan berarti bahwa seorang akuntan manajemen harus ahli dalam semua bidang, tetapi seorang akuntan manajemen harus
terbuka pikiran dan wawasannya dan menyadari bahwa disiplin-disiplin ilmu tersebut mungkin mempunyai cara-cara pendekatan yang dapat
membantunya di dalam memecahkan masalah-masalah yang sedang dihadapi perusahaan.
2. Perbedaan Akuntansi Manajemen dengan Akuntansi Keuangan
Perbedaan –perbedaan akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan dapat dilihat dari beberapa segi yaitu:
a. Penekanan pada masa depan
Ketika perencanaan memegang peranan yang sangat penting dalam tugas manager, akuntansi manajemen mempunyai orientasi penting ke
masa depan. Sebaliknya, akuntansi keuangan menyediakan ringkasan berbagai transaksi yang terjadi di masa lalu. Ringkasan ini mungkin
berguna juga dalam tahap perencanaan, tetapi selalu hanya merupakan salah satu bahan pertimbangan saja. Letak kesulitannya adalah kondisi di
masa lalu tidak otomatis menjadi gambaran apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dalam aplikasi akuntansi manajemen, evaluasi
kinerja masa lalu terutama digunakan sebagai tolak ukur untuk memprediksikan masa depan atau masa yang akan datang.
b. Relevansi dan Fleksibilitas Data
Data akuntansi keuangan bersifat objektif dan dapat diversifikasi. Untuk kepentingan internal manager mengharapkan informasi yang
relevan meskipun informasi tidak lengkap, kurang objektif dan kurang dapat diversifikasi. Dalam hal ini relevan adalah sesuai dengan
permasalahan yang dihadapi sistem informasi akuntansi manajemen harus lebih fleksibel untuk menyediakan data relevan untuk setiap
pengambilan keputusan.
c. Segmen Organisasi
Akuntansi keuangan terutama bertujuan untuk melaporkan kondisi dan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Sebaliknya, akuntansi
manajemen memfokuskan pada segmen perusahaan. Segmen ini dapat berupa lini produk, area penjualan, divisi, departemen, atau kategori
aktivitas perusahaan yang dianggap penting oleh pihak manajemen.
d. Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum PABU
Akuntansi keuangan disiapkan untuk kepentingan eksternal harus disusun berdasarkan prinsip akuntansi berlaku umum PABU. Para
pengguna eksternal harus berkeyakinan bahwa laporan tersebut telah disusun dengan berdasarkan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum. Dengan
adanya aturan ini diharapkan dapat mengurangi adanya penyelewengan dan kesalahan interpretasi, tetapi aturan tersebut tidak memberikan
panduan tipe laporan yang berguna bagi pengambilan keputusan internal.
Sebagai contoh, PABU menentukan bahwa harga tanah dinilai berdasarkan historical cost untuk akuntansi keuangan. Meskipun
demikian, jika manajemen mempertimbangkan untuk memindahkan outletnya ke lokasi yang baru dengan menjual lokasi yang lama,
manajemen akan membutuhkan informasi harga pasar tanah, yaitu informasi yang lebih penting dengan mengabaikan PABU.
Akuntansi manajemen tidak dibatasi oleh PABU. Manager dapat merancang sendiri aturan main untuk isi dan format laporan internal.
Kendalanya adalah bahwa diharapkan keuntungan yang didapatkan dari pengguna informasi tersebut lebih banyak dari biaya pengumpulan,
analisis dan peringkasan data. Meskipun demikian, tidak dapat dihindari bahwa ketentuan dalam penyusunan laporan keuangan banyak
memberikan pengaruh dalam praktik akuntansi manajemen.
e. Akuntansi Manajemen Tidak Mandatory