Pilihan Bahasa Analisis Fungsi Dan Makna Verba “Shikaru” Dan “Okoru” Dalam Kalimat Bahasa Jepang (Ditinjau Dari Segi Semantik) Imiron Kara Mita “Shikaru” To “Okoru” No Imi To Kinou No Bunseki

d. Sinonim yang salah satu anggotanya menjadi istilah bidang tertentu. Misal, plasenta dan ari-ari; ordonansi dan peraturan; disiarkan dan ditayangkan. e. Sinonim yang salah satu anggotanya lebih banyak dipakai didalam ragam bahasa tulisan. Misal, selalu dan senantiasa; enak dan lezat; lalu dan lampau; bisa dan racun. f. Sinonim yang salah satu anggotanya lebih lazim dipakai di dalam bahasa percakapan. Misal, kayak dan seperti; ketek dan ketiak. g. Sinonim yang salah satu anggotanya dipakai dalam bahasa kanak-kanak. Misal, pipis dan berkemih; mimik dan minum; bobo dan tidur, mam mamam dan makan. h. Sinonim yang salah satu anggotanya biasa dipakai di daerah tertentu saja. Misal, cabai dan lombok; sukar dan susah; lepau dan warung; katak dan kodok; sawala dan diskusi.

2.5 Pilihan Bahasa

Pilihan bahasa merupakan suatu perwujudan dari penggunaan sebuah bahasa tertentu oleh seorang dwibahasawan setelah ia memutuskan untuk memilih salah satu bahasa untuk menanggapi kejadian tertentu. Jika seseorang menggunakan lebih dari satu bahasa saat berkomunikasi dengan lainnya, mereka selalu memilih salah satu bahasa untuk tujuan-tujuan tertentu, orang tertentu dan menggunakan bahasa yang lain untuk tujuan lain, tempat lain dan orang lain. Dalam menjelaskan perilaku pemilihan bahasa pada masyarakat bilingual, Siregar 1998:50 mengemukakan beberapa hal seperti bahasa apa yang selalu digunakan dalam interaksi keluarga, atau interaksi intra kelompok etnik sendiri. Kemudian bahasa yang mana digunakan dalam interaksi inter kelompok etnik yang berbeda, lalu ciri apa yang dapat digunakan untuk menentukan pemilihan bahasa dalam situasi dan menentukan pemilihan bahasa dalam situasi lainnya. Fissman 1968 mengatakan : “When speakers use two languages, they will obviously not use both inculturasi all circumstances : in certain situations they will use one, in others, the other.” Maksudnya : Bila orang dapat menggunakan dua bahasa pada kenyataannya mereka tidak menggunakan kedua-dua bahasa itu dalam semua situasi. Pada situasi-situasi tertentu mereka akan menggunakan bahasa yang satu dan menggunakan yang satu lagi pada situasi yang lain. Untuk batasan pemilihan bahasa ini Fissman merangkai sebuah pertanyaan : “Siapa yang berbicara, bahasa apa, kepada siapa dan kapan?”. Dengan demikian bahwa pemilihan bahasa ini sangat bergantung kepada situasi, tempat, pembicara, mitra bicara, status social, jenis kelamin, dan latar belakang etnis. Berdasarkan konsep dari Pilihan bahasa diatas, bahwa kaitannya penulis membahas pemakaian verba shikaru dan okoru yang merupakan salah satu verba yang termasuk ke dalam pilihan bahasa terutama dalam pemilihan katanya yang sesuai dengan kontekstualnya. BAB III ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA VERBA SHIKARU DAN OKORU Maka pada Bab III ini penulis mencoba menganalisa pemakaian verba shikaru dan okoru yang sesuai dengan beberapa pendapat dari beberapa ahli linguistik yang telah dipaparkan sebelumnya.

3.1 Fungsi dan Makna Verba Shikaru dalam Kalimat Bahasa Jepang

Dokumen yang terkait

Analisis Fungsi Dan Makna Verba Utsu Dan Tataku Dalam Kalimat Bahasa Jepang Nihongo No Bunshou Ni Okeru (Utsu) To (Tataku) No Kinou To Imi No Bunseki

3 113 70

Analisis Fungsi Dan Makna Fukushi Kanari Dan Zuibun Dalam Kalimat Bahasa Jepang Nihongo No Bunshou ni Okeru Zuibun To Kanari To Iu Fukushi No Imi To Kiinou No Bunseki

14 146 97

Analisis Fungsi Dan Makna “Mon” Dalam Kalimat Pada Komik “Gals!” Karya Mihona Fujii Mihona Fujii No Sakuhin No “Gals!” No Manga No Bun Ni Okeru “Mon” No Kinou To Imi No Bunseki

1 57 87

Analisis Fungsi Dan Makna Verba Bentuk 「–Te Iku 」Dan 「–Te Kuru 」Dalam Novel ‘Piitaa Pan To Wendi’ [Piitaa Pan To Wendi] No Shousetsu No 「-Te Iku」 To 「-Te Kuru」 To Iu Doushi No Kinou To Imi No Bunseki

8 80 96

Analisis Pemakaian Verba Hataraku, Tsutomeru, Dan Shigoto Suru Dalam Kalimat Bahasa Jepang (Ditinjau Dari Segi Semantik) Imiron Kara Mita Nihongo No Bun Ni Okeru (Hataraku, Tsutomeru, Shigoto Suru) No Tsukaikata No Bunseki

5 125 67

Analisis Fungsi dan Makna Verba Tetsudau dan Tasukeru Dalam Kalimat Bahasa Jepang Nihongo No Bunshou Ni Okeru Tetsudau To Tasukeru No Kinou To Imi No Bunseki

1 48 102

UNGKAPAN MAKNA VERBA SHIKARU DAN OKORU SEBAGAI SINONIM.

1 2 12

Analisis Fungsi dan Makna Verba Tetsudau dan Tasukeru Dalam Kalimat Bahasa Jepang Nihongo No Bunshou Ni Okeru Tetsudau To Tasukeru No Kinou To Imi No Bunseki

0 0 9

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP VERBA SHIKARU DAN OKORU, SEMANTIK SERTA SINONIM - Analisis Fungsi Dan Makna Verba “Shikaru” Dan “Okoru” Dalam Kalimat Bahasa Jepang (Ditinjau Dari Segi Semantik) Imiron Kara Mita “Shikaru” To “Okoru” No Imi To Kinou No Bunsek

0 1 26

Analisis Fungsi Dan Makna Verba “Shikaru” Dan “Okoru” Dalam Kalimat Bahasa Jepang (Ditinjau Dari Segi Semantik) Imiron Kara Mita “Shikaru” To “Okoru” No Imi To Kinou No Bunseki

0 0 13